Sagara membawa mobilnya dengan perasaan yang tidak bisa di tebak, ia menekan benda yang tertempel di telinganya.
"Batalkan rapat pagi ini"ucap Sagara pada sekertaris nya sekaligus kekasihnya.
"Ada apa ... ? apakah terjadi masalah ... ?"tanya Zahra khawatir.
"Tidak ada apa-apa"ucap Sagara
Sebelum ia mematikan ponselnya, ia berucap pelan "Maafkan aku"
Sagara langsung memutuskan sambungan ponselnya, Zahra yang mendengar kata maaf itu menjadi tidak nyaman.
'Sebenarnya ada apa dengan Sagara pagi ini ...? ini bukan lah Sagara yang aku kenal, ia tidak akan membatalkan rapat begitu saja' gumam Zahra namun ... ia bisa apa?
Kini Sagara sudah sampai di depan rumah sakit yang sudah Papanya katakan, Rumah sakit paling besar di kota itu, ia ingat beberapa bulan yang lalu pernah datang ke sini untuk mengantar kekasih nya yang sedang mengobati adiknya.
Namun ... saat itu Sagara tidak turun dari mobil, ia hanya menunggu.
Awalnya Sagara ragu untuk turun dan mencari wanita itu, tapi melihat pesan yang papanya kirimkan bahwa papa nya sudah tiba di Perusahaan membuat Sagara harus segera menyelesaikan urusannya dengan wanita pilihan Ayahnya.
'Hanny Sidqia '
Sagara mengepalkan kedua tangannya kala menyebut nama itu.
Ia kuatkan hatinya saat matanya sudah mulai berkaca mengingat wajah wanita yang begitu ia cintai.
Sagara membuka pintu mobilnya dan menatap seluruh penjuru rumah sakit.
Ia melangkah kan kakinya yang mana banyak wanita yang menatap kagum akan keindahan ciptaan Tuhan.
Ia ingat kalau ia tidak tahu sama sekali akan wajah Dokter Hanny itu.
Ia lalu berjalan Menuju ke resepsionis.
"Maaf Tuan ... ada yang bisa kami bantu ... ?" ucap resepsionis itu seraya menebarkan senyum terindah nya.
"Saya ingin bertemu dengan Dokter Hanny ... apakah beliau sudah datang ... ?" tanya Sagara.
"Dokter Hanny sudah datang Tuan, mari saya antar keruangannya"ucap Resepsionis yang juga memakai seragam suster itu.
Suster itu pun mengantarkan Sagara hingga depan ruangan Dokter Hanny.
"Ini ruangan Dokter Hanny Tuan"ucap Suster itu seraya mengetuk pintu ruangan itu, Namun Taka ada jawaban sama sekali,Beberapa saat mereka berdiri di depan ruangan itu, Sehingga ada Suster yang mengatakan kalau Dokter Hanny sudah berangkat meninjau korban longsor bersama para Dokter yang lainnya.
"Baiklah, kalau begitu ... saya permisi" ucap Saga seraya meninggalkan dua suster yang terpesona akan ketampanan nya.
"Wah, siapanya Dokter Hanny ya? ganteng banget, kayak artis " ucap suster itu bergosip
"Bener, kita sangat tahu kan? kalau Dokter Hanny tidak pernah dekat dengan laki-laki, apa jangan-jangan karena dia sudah memiliki Pria itu? Ah ... pantas saja Dokter Hanny tidak terpesona dengan Dokter Jigar, ada yang lebih keren ternyata" gosip dua suster itu.
Sedangkan Saga pergi dengan perasaan kesal, lalu ia menekan nomor Papanya
"Wanita itu tidak ada, para suster bilang kalau dia ada tugas keluar" ucap Saga seraya membawa mobilnya kearah perusahaan nya.
"Kalau begitu ... Kau bicarakan dulu dengan kekasihmu, beri dia pengertian, bahwa kau dan dia tidak mungkin bersama, Saga ... ingatlah! Ayah punya hutang nyawa pada Ayah Hanny, ini sumpah Ayah untuk menjaga putrinya" ucap Ayahnya Sagara
"Tapi kenapa harus menikah dengan ku Yah" ucap Saga yang mulai panas lagi
"Lalu ... apakah harus Ayah yang menikahinya begitu? Jangan banyak bicara lagi, Ayah akan selalu melakukan setiap apa yang Ayah katakan, ingat itu !" ancam Ayahnya, Yang mana membuat Saga langsung mematikan ponsel nya secara sepihak.
*****
"Dokter Hanny, kami lihat ... dari tadi anda hanya diam, tidak seperti biasanya?" tanya Dokter gizi yang bernama Dokter Nina
"Itu hanya perasaan Dokter,Nina saja. Aku biasa saja kok, mungkin karena lagi datang bulan kali ya" bisik Dokter Hanny pada Dokter Nina, Yang mana membuat Dokter Nina tertawa.
"Dokter Jigar juga dari tadi diam, Ada apa dengan kalian? jangan bilang kalau Dokter Jigar juga kedatangan tamu bulanan" goda Dokter Nina yang membuat Dokter Jigar sadar akan lamunan nya.
"Tidak ada, Ah udah hampir sampai ya?" ucap Dokter Jigar yang mengalihkan pandangannya dari Dokter Hanny
'Ada apa dengan Dokter Jigar ya ... ?' bathin Dokter Hanny
Namun ... Hanny tidak ingin ikut campur urusan orang lain, karena setiap manusia itu memiliki maslaah masing-masing, Begitu juga dengan dirinya.
*****
Sagara kini sudah sampai di depan perusahaan nya, Satpam membuka kan pintu untuknya dan menerima kunci mobilnya agar di pindahkan.
Langkah Sagara menjadi pusat perhatian karena raut wajahnya terlihat begitu muram.
Ini bukan Sagara yang mereka kenal, Meskipun perusahaan mengalami masalah besar, Sagara tidak pernah menampilkan wajah muramnya di perusahaan ini.
Saat sampai di depan ruangan nya ia melihat Asisten nya itu berjalan dengan senyum yang begitu ia rindukan, Sagara terus melangkah membuat keduanya semakin dekat, dengan segera Sagara menarik tangannya, masuk kedalam ruangan nya, memeluk nya dengan begitu erat. Membuat Zahra terkejut dengan apa yang di lakukan kekasih sekaligus atasannya itu.
"Ada apa? Apa terjadi masalah? kau berdebat lagi dengan Ayahmu?" tanya Zahra dengan membalas pelukan Saga,Namun ... Sagara menggelengkan kepalanya. Ia melepaskan pelukannya dan menatap mata sang kekasih. Lalu membawa nya duduk di sofa ruangan itu.
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Saga
"Sangat" jawab Zahra cepat
"Kalau aku tidak punya harta, kedudukan, Apakah kau masih mencintaiku?" tanya lagi Saga seraya menggenggam tangan Zahra
"Apa yang kau katakan? semuanya baik-baik saja kan?" tanya Zahra heran
"Jawab !" ucap Saga
"Mas, Apapun keadaan mu, aku akan selalu mencintaimu, Aku mencintaimu bukan karena harta dan rupa, Tapi ... karena hatimu" ucap Zahra yang membuat Saga lega dan memiliki tekad untuk melawan sang Papa
"Aku tidak salah dalam mencintaimu Zahra" ucap Saga Seraya memeluk Zahra
"Ada apa denganmu, Mas?" tanya Zahra lagi
"Tidak ada apa-apa, Bagaimana keadaan Niko? Apakah susah baik?" tanya Saga
"Dia sudah sehat, Mas" jawab Zahra
Disaat mereka saling bertatapan, suara ketukan pintu terdengar, Zahra langsung berdiri dan duduk di kursinya.
Ya segera memang menempatkan Zahra di dalam ruangannya. karena ia ingin selalu menatap sang kekasih.
'Semoga jalan yang aku ambil ini, bisa baik untuk hubungan kami, Aku rela kehilangan harta dan kedudukan ku, Asal aku bisa bersama denganmu Zahra' bathin Saga seraya menatap wajah Zahra yang cemas
Ketika Saga sudah duduk di kursinya, Zahra berdiri dan membuka kan pintu, terlihat Sekertaris Ayah nya Saga yang datang.
Sekertaris itu melihat Zahra dari atas hingga bawah lalu masuk tanpa menyapa
"Tuan Saga, ini undangan dari Tuan Tian, untuk menghadiri acara pernikahan di kediaman nya, Tuan Tara berharap anda hadir dan tidak membawa Sekertaris anda" ucap Sekertaris Ayahnya dengan sinis.
"Dan juga Tuan, buang pikiran anda jauh-jauh untuk pergi diam-diam dengan nya, karena bukan hanya anda yang akan menanggung nya, tapi dia dan adiknya akan menerima kemarahan Tuan Tara" ucap pelan Sekertaris Ayahnya namun penuh dengan penekanan dan ancaman. Saga tidak takut akan ancaman Ayah nya, tapi ia takut jika Wanita yang ia cintai yang Ayahnya sentuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
lilie 5678
itu pertanyaan cowokku sblm nikah ma suamiku...krn beda kasta keluarga bsrnya tdk bisa menerima aq..ternyta ttp ancaman keluarganya g main...smua aset dan bank2nya di bekukan..yah krn jg bukan jidoh akhrnya gbisa bertahan jg
2022-12-16
0
Tri Widayanti
Niat baik orangtua,belum tentu yang terbaik buat anaknya
2022-08-14
0
Queen LoVe NT
lanjut kak, semangat
2022-07-17
0