Bruukk...
Preman itu jatuh terpental di atas aspal yang kasar, plipis nya terluka dan kedua gigi depan nya copot.
Arya sengaja membalikkan posisi nya dan melakukan tendangan berputar.
Ke empat preman itu melihat dengan tatapan kaget, kemudian secara bersamaan menatap arya tak percaya,
begitupun alam.
"Lebih baik lo ngak usah jadi jagoan, pergi sebelum gue bener-bener mau ngabisin lo" ancam ketua preman itu, menunjuk arya dengan tatapan tajam.
"Kenapa takut" ucap arya semakin menantang.
"Gue udah beri lo peringatan, nanti kalau lo kalah, jangan harap gue bisa berbelas kasih sama lo"
" oke siapa takut, gue suka semangat lo" jawab arya enteng.
Cowok itu segera mundur ke belakang setelah mendapat perintah dari arya.
Tatapan khawatir nya mulai hilang ketika melihat satu persatu preman itu tumbang.
Senyum di bibir arya pun mengembang, menandakan pertarungan ini dia yang memenang kan nya.
" gue cabut dulu, lo masih bisa kan pulang sendiri" ucap arya setelah melewati alam yang masih setia menatap takjub diri nya.
" iya, sekali lagi terima kasih udah nolongin aku" jawab sang cowok, ramah.
Yang hanya mendapat kan anggukan dari arya.
Cowok itu memasuki mobil nya dan berlalu pergi, meninggal kan kelima preman yang masih berguling-guling akibat rasa sakit ti tubuh nya.
****
Hari ini matahari sudah menampak kan diri nya dengan sangat cerah, mengingat kan semua orang untuk bangun dan kembali melakukan aktifitas nya.
"Pagi " sapa ahar di meja makan, yang melihat arya baru keluar dengan dandanan biasa nya.
"Pagi kak" sahut arya, lalu mendekati kakak nya dan menarik salah satu kursi untuk di duduki nya.
" pulang sekolah nanti, lo ada waktu kan" ucap ahar setelah menelan makanan terakhir nya.
Satu alis arya terangkat " kenapa?" Tanya nya heran.
"Cuman tanya ada apa ngak"
" ngak ada" jawab arya singkat.
"Harus ada"
"Ngak peduli"ucap arya acuh tak acuh, ahar mendengkus kesal mendengar perkataan arya.
"Perkebunan apel yang baru, mengalami kegagalan dalam panen tahun ini, buah yang di dapat banyak mengalami kerusakan dan tidak bisa di perjual belikan" jelas ahar.
Arya mengangguk pelan " terus, hubungan nya sama gue, apa? "
"Ada hubungan nya sama lo, karna kebun apel ini milik klien di perusaha an kita. Jadi tugas lo harus bantu gue mecahin masalah ini, kan lo ahli nya di bidang ini"
"Bantu gue ya ar, pliss" arya berdiri dan pergi tanpa membalas ucapan kakak nya.
"Arya lo mau kan" teriak ahar.
"Ar masak lo tega sama kakak sendiri"
" arya, gue bakal..."
Arya berbalik menatap roni datar "apa. bawel banget sih, iya gue ikut"
" oke nanti tunggu gue jemput ya adikku tersayang" ucap ahar semakin mengeras kan suara nya.
" yes " bisik ahar sambil tersenyum puas.
membawa arya memang lah hal yang tepat dalam tugas ini, Karna ia tidak perlu repot-repot memikir kan pekerja an yang sangat membosan kan menurut nya.
Belgas aharoni riczoma lebih berminat dengan penjumlahan dari pada penelitian, sifat nya dan kesukaan nya sangat bertolak belakang dengan adik nya,Aswar arya richzoma.
***
Sudah setengah jam berlalu dari bel masuk, namun guru yang masuk ke kelas XI a masih belum juga datang.
" kayak nya bakalan jamkos lagi, kita pergi ke kantin aja yuk, laper gue" ajak lia.
Arya menggeleng " terserah. Gue ngak ikut "
" ngak asik lo ya, ngak bisa di ajak bolos " cibir lia.
" berangkat aja sana. Keburu waktu nya habis, pergantian jam" timpal arya, masih fokus membaca buku.
" gak asik lo ar. Betek gue sama lo " cetus lia berdecak kesal menatap arya.
Arya memutar bola mata nya malas, mengalih kan fokus nya dan menatap lia.
" udah jangan marah-marah lagi, nanti gue traktir lo makan deh" ujar arya mencoba menghibur lia.
"Bener nih " ucap lia berbinar, arya mengangguk menyetujui.
"Yee... emang lo deh temen gue yang paling baik"
"Iya iya gue tau"
Arya melihat ke depan begitu pun lia, Ketika mendengar suara yang begitu familiyar.
"Pagi anak-anak" sapa bu maria dengan meletakkan beberapa buku yang di bawa nya di atas meja.
" udah sayang bu... eh salah bu, siang maksut nya" ucap rangga, yang mendapat kan sorakan dari teman-taman sekelas nya.
Bu maria hanya menggeleng kan kepal dengan tingkah laku murid nya " sudah sudah kalian ini bercanda saja, masih pagi, baik nya tuh ngasah otak biar tambah pintar"
" lia kenapa kamu duduk di situ" tanya bu maria.
"Tadi saya ada perlu bu sama arya"
"Sekarang sudah selesai kan" lia mengangguk "kalau begitu kembali ke tempat semula" perintah bu maria.
"Sebelum kita mulai pelajaran nya, ada sesuatau yang ingin ibu sampai kan, kelas kita kedatangan anak baru sekarang"
"Ayo masuk"
Bu maria melihat ke arah pintu yang di ikuti oleh semua murid, seorang siswa lelaki masuk dengan sangat tenang.
"Sstt.. arya ar.. arya" lia berbisik dari tempat duduk nya, ia mulai geram karna arya tidak mendengar kan panggilan nya.
Lia mengambil kertas sobek yang ada di atas meja, meremas dan melempar ke arah arya.
" cogan ar " ucap lia kembali setelah arya melihat ke arah nya,arya mengerut kan kening.
Arya tak menjawab. Ia hanya menatap sekilas siswa baru di hadapan nya sekarang tanpa ekspresi apapun.
" sekala kamu bisa duduk di bangku kosong sebelah arya "
" iya terima kasih bu " balas sekala melangkah ringan mendekati bangku nya.
" hei arya, kenalin aku sekala. semoga bisa berteman baik ya " ucap sekala ramah, menjulur kan tangan nya.
arya tidak peduli tatapan nya masih fokus menatap buku yang ada di gengaman nya, dan ia hanya menjawab dengan deheman singkat.
sekala menarik kembali tangan nya, dengan rasa malu. ia melihat sekeliling.
untung ngak ada yang ngeliat, ngak jadi malu gue. batin sekala.
" baik anak-anak. sekarang buka buku pelajaran kalian halaman 57, ibu akan menjelas kan tentang tehnik tanaman. kelanjutan dari kemarin''
'' iya bu ''jawab semua siswa kompak.
'' sekala, kamu masih belum ada buku sekarang'' tanya maria, melihat sekala yang hanya mengeluar kan buku tulis di depan meja nya.
'' iya bu, saya masih belum mengambil buku paket saya''
'' kalau gitu. kamu nebeng dulu sama arya. nanti sepulang sekolah langsung ambil biar tidak ketinggalan pelajaran, iya''
'' baik bu ''
sebelum sekala membuka suara, arya lebih dulu menggeser buku paket nya. tanpa berkata apa pun.
'' terima kasih '' ucap sekala, yang hanya di jawab dengan anggu kan oleh arya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments