Tevy yang sudah membuka pintu kamarnya Milka, dia langsung saja melangkahkan kakinya menuju keranjangnya Milka, dan Tevy merasa sedikit pusing karena ditanya sebegitu banyaknya oleh Milka yang khawatir dengannya.
" Sebentar kenapa sih, aku mau duduk dulu, kamu ini kebiasaan deh aku baru saja masuk, sudah banyak sekali pertanyaan yang diajukan kepadaku ",, kata Tevy kepada Milka.
" Lha kamu ini membuatku khawatir saja tahu, ini aku tadi mau menghubungimu lagi, dan tadi aku juga sudah menghubungimu sebanyak tiga kali namun tidak kamu angkat ",, kata Milka kepada Tevy sambil memperlihatkan ponselnya.
" Ya maaf mana aku tahu jika kamu sedang menelfonku tadi, kan ponselku ada didalam tasku ini, soalnya aku sendiri tadi sedang sibuk mengurusi Tuan mucikari itu ",, jawab Tevy kepada Milka ketika sudah duduk diranjang sampingnya Milka.
" Tuan mucikari, maksudnya bagaimana sih?? ",, tanya Milka kepada Tevy dengan wajah kebingungannya.
" Dia itu kaya, dari pakaiannya saja terlihat jika dia sangat kaya, mempunyai banyak anak buah yang selalu melindunginya, dia tidak mungkin mau menculikku kan, soalnya apa yang akan untuk menebus diriku kan tidak ada-ada, terus apa namanya kalau bukan mucikari yang sedang mencari mangsa untuk dijadikan bonekanya ",, jawab asal dari Tevy kepada Milka.
" Kamu ini Dosen, kenapa oon dan cetek sekali sih pemikirannya ",, jawab Milka kepada Tevy sambil menoyor kepalanya Tevy, karena gemas dengan jalan fikirannya Tevy.
" Lha habisnya aku takut, Tuan itu terus mengikutiku, bahkan tadi dia sampai memegangi tanganku terus seakan aku tidak boleh kabur darinya ",, jawab Tevy kepada Milka.
" Tapi ngomong-ngomong Tuan itu tampan tidak?? ",, tanya Milka sambil menggoda Tevy.
Membuat Tevy langsung saja menunjukkan wajah sebalnya kepada Milka, karena bisa-bisanya Milka malah bertanya kepadanya Denzel tampan apa tidak.
" Kamu ini, diajak curhat serius malah seperti itu ",, kata Tevy kepada Milka sambil menunjukkan wajah cemberutnya.
Milka reflek langsung saja tertawa kecil kepada Tevy ketika melihat wajah betenya Tevy kepadanya.
Ketika Milka sedang asik tertawa, tiba-tiba pintu kamarnya Milka diketuk dari luar.
Tevy berinisiatif dia langsung saja turun dari atas ranjang untuk membukakan pintunya.
Dan ketika sudah dibuka pintunya oleh Tevy, ternyata yang mengetuk pintunya tadi adalah Kakaknya Milka.
" Eh Kak Vince, ada apa Kak?? ",, kata Tevy kepada Vince, Kakak kandungnya Milka yang sudah berumur tiga puluh tahun.
" Ini makanannya, Mamah sedang kekamar mandi, makanya dia meminta tolong kepadaku untuk mengantarkannya untuk kalian berdua ",, jawab Vince kepada Tevy sambil memberikan dua buah piring makanan yang tadi dibawa oleh Tevy.
" Ko banyak sekali Kak?? untuk Kakak, Mamah sama Ayah apakah sudah mengambil makanannya juga?? ",, tanya Tevy kepada Vince sambil menerima dua buah piring makanan tadi.
" Sudah, itu masih ada ko dimeja makan dan ini untuk kamu sama Milka ",, jawab Vince kepada Tevy.
" Ya sudah kalau begitu aku bawa masuk kedalam ya Kak, terimakasih ",, kata Tevy lagi kepada Vince.
Namun sebelum benar-benar masuk kedalam kamar, Tevy dipanggil lagi oleh Vince.
" Ada apa lagi Kak Vince?? ",, tanya Tevy kepada Vince.
" Lupa mau mengucapkan terimakasih untuk makanannya ",, jawab Vince kepada Tevy.
" Iya Kak sama-sama, saya masuk ya Kak ",, jawab Tevy sambil tersenyum kepada Vince.
Dan Vince hanya mengangguk serta tersenyum juga kepada Tevy.
Setelahnya Tevy langsung saja membawa masuk makanan tadi untuk dia makan bersama Milka didalam kamarnya Milka.
" Waaah ini kamu ya pasti yang bawa makanan ini ", kata Milka kepada Tevy ketika melihat Tevy membawa masuk dua buah piring berisi makanan yang sangat enak sekali rasanya.
" Iya, ini dibelikan Tuan mucikari tadi ",, jawab Tevy dengan santai kepada Milka.
Milka yang sedang mengunyah makanan, dia reflek sampai tersedak ketika mendengar jawabannya Tevy.
Sedang kita geser keDenzel.
Denzel yang sudah sampai didalam mansionnya dan sedang duduk diruang keluarganya sambil memijit pelan dahinya.
Sang kepala asisstan mansionnya Denzel yang sangat dipercayai oleh Denzel bernama Faine itu ketika melihat Denzel masuk dalam mansion dengan keadaan yang kurang sedikit sehat, dia langsung saja mencoba mendekati Denzel untuk menawari minum.
" Tuan Denzel, sepertinya anda kurang sehat, apakah mau saya buatkan sesuatu?? ",, tanya Faine kepada Denzel dengan sangat sopan dan hati-hati sekali.
" Boleh, tolong buatkan saya minuman hangat untuk meredakan pusing dikepalaku ini ",, jawab Denzel kepada Faine sambil memejamkan matanya dan sambil juga terus memijit kepalanya yang masih sedikit pusing.
" Baik Tuan ",, jawab Faine kepada Denzel.
Dan Faine dia langsung saja memanggil asisstan rumah tangga yang ada disitu untuk membuatkan minuman seperti yang dikatakan oleh Faine.
Setelah kepergian dari asisstan rumah tangga tadi, Faine lalu menawarkan diri apakah Denzel ingin dipijat kepalanya olehnya.
" Tuan, apakah mau kepalanya saya pijat?? ",, kata Faine kepada Denzel dengan sedikit takut-takut, sebab Faine sangat tahu sekali, jika Denzel tidak suka tubuhnya disentuh orang lain.
" Boleh, asal tangan kamu harus bersih ",, jawab Denzel kepada Faine sambil menyandarkan kepalanya disandaran shofa.
Faine sangat terkejut sekali, ketika Denzel mengijinkannya untuk memijat kepalanya itu.
Dan Faine yang sudah mendapatkan tugas kehormatan itu, dia langsung saja melepaskan sarung tangan yang biasanya dia pakai itu.
Denzel mungkin sudah sangat pusing sekali kepalanya, hingga dia sampai-sampai mau dipijit oleh kepala asisstan yang ada dimansionnya.
Ketika sedang menikmati pijatannya Faine, sekilas bayangan wajahnya Tevy melintas dipandangannya.
Dan itu membuat Denzel langsung saja membuka matanya, serta langsung menegakkan duduknya.
Namun hal itu malah membuat Faine ketakutan jika pijatannya tidak enak untuk Denzel.
" Maaf Tuan apa pijatan saya tadi kekerasan untuk anda?? ",, tanya Faine kepada Denzel dengan sangat takut sekali.
" Tidak-tidak, sudah saya mau pergi dulu ",, kata Denzel kepada Faine.
Dan setelahnya Denzel langsung saja berdiri dari duduknya untuk keluar lagi dari dalam mansionnya.
Dan sang asisstan rumah tangga yang baru saja masuk sambil membawa minuman hangat untuk Denzel pun, dia hanya bisa terbengong ketika melihat Denzel melewatinya saja tanpa mengambil minuman yang tadi dibuatkan untuknya.
Faine pun yang melihatnya, dia langsung saja menyuruh sang asisstan rumah tangga itu untuk membawa masuk lagi minuman yang tadi diantarkannya.
Dan kita kembali lagi keTevy.
Milka yang sudah bisa meredakan rasa sakit tenggorokannya karena tersedak tadi, dia langsung saja bertanya kepada Tevy, apa maksud perkataannya Tevy tadi yang mengatakan jika makanannya dibelikan oleh laki-laki yang disebut mucikari oleh Tevy.
Tevy lalu akhirnya menceritakan semuanya kepada Milka tentang kejadian sebenarnya ketika ditaman yang pertama kali bertemu dengan Denzel, serta terakhir ditaman tadi sebelum dia menuju kerumahnya Milka.
" Waah kamu ini ya Tev, selalu saja bersikap seperti itu, tapi dari cerita kamu, sepertinya dia bukan orang sembarangan deh, kamu harus hati-hati Tev ",, kata Milka kepada Tevy ketika Milka sudah mendengar semua ceritanya Tevy tadi.
" Biar sajalah, jika dia macam-macam lagi denganku, akan aku setrum lagi dengan alatku ini ",, jawab Tevy kepada Milka sambil memegang alat stun gunnya.
" Terserah kamu sajalah, yang terpenting kamu harus hati-hati, karena setahu aku orang seperti itu, dia akan terus mengejar hingga dia sampai mendapatkan mangsanya Tev, apalagi kamu sudah mengerjainya sebanyak dua kali ",, pesan dari Milka kepada Tevy.
Dan perkataannya Milka kepada Tevy tadi sejenak membuat Tevy sedikit takut, jika sewaktu-waktu Tevy tiba-tiba bertemu dengan Denzel lagi dijalan.
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 289 Episodes
Comments
SANG READERS
semangat 💪
2022-11-29
1
Pipit Sopiah
lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut
2022-10-07
2
wil wil
gpp..kalo udah jodoh ngk kemana...😊😊😊
2022-09-18
1