Tevy Moana Qalesya, begitulah nama lengkap dari gadis cantik bernama Tevy.
Tahun ini umur Tevy sudah menginjak kedua puluh tujuh tahun, Tevy memang terlahir cantik dari bayi, tapi sayangnya dia kalau berpakaian sangat simple serta sederhana, dan jangan lupakan rambut panjangnya yang selalu dikuncir kuda ditambah kaca mata tebal yang juga selalu menghiasi wajah cantiknya itu.
Tevy tidak memiliki mata minus atau yang sebagainya, dia memakai kaca mata hanya ingin saja, namun lama kelamaan malah menjadi kebiasaan dari Tevy, dan jika Tevy tidak memakai kaca matanya rasanya seperti ada yang kurang, begitulah yang dirasakan oleh Tevy.
Sudah sering kali Milka sang sahabat memberitahukan kepada Tevy untuk tampil lebih cantikan sedikit, tapi Tevy selalu menjawab, dia lebih nyaman berpakaian sederhana seperti itu.
Bahkan dulu ketika Tevy pertama kali mengajar menjadi Dosen, dia sering dikira mahasiswa baru oleh para mahasiswanya yang ada dikampus.
Tapi ketika mereka semua melihat Tevy mengajar didepan ruangan kelas dan memperkenalkan diri sebagai Dosen, mereka menjadi malu dan sangat terkejut sekali.
Dan tidak jarang pula banyak Mahasiswa yang tidak mengetahui jika Tevy adalah seorang Dosen dikampus tempatnya menimba ilmu, mereka ada yang berani menyatakan perasaannya kepada Tevy.
Para mahasiswa laki-laki juga tidak bisa memungkiri jika Tevy sangat muda sekali untuk menjadi seorang Dosen.
Tevy yang sedang berbalas pesan dengan sahabatnya Milka pun masih belum menyadari jika Denzel masih setia berdiri dibelakangnya dan juga ikut membaca pesan yang sedang diterima oleh Tevy.
" Oh nama dia Tevy ",, kata batin Denzel ketika dia membaca pesan dari Milka.
Tinggi badannya Tevy yang hanya seratus lima puluh tujuh centimeter, berdiri didepannya Denzel yang tingginya sekitar seratus delapan puluh dua centimeter, pastilah terlihat sangat kecil sekali.
Tevy yang melihat taksi lewat didepannya, dia langsung saja menyetop taksi tersebut.
Tapi alangkah terkejutnya Tevy ketika Tevy baru saja masuk dan duduk, Denzel juga langsung ikut masuk kedalam taksi yang sedang ditumpanginya itu.
" Maaf Tuan, ini taksi saya dulu yang menyetopnya tadi ",, kata Tevy kepada Denzel.
Dan disaat Denzel menolehkan wajahnya kearah Tevy, Tevy dibuat sangat terkejut sekali ketika melihat orang yang tidak ingin ditemuinya itu.
" Anda!!! ",, kata Tevy dengan sangat terkejut sekali sambil menunjuk wajah tampannya Denzel.
" Apa anda terkejut Nona Tevy?? ",, kata Denzel kepada Tevy dengan nada yang sangat dingin namun malah terdengar menyeramkan bagi Tevy.
Tevy bukannya menjawab perkataannya Denzel, dia malah langsung saja ingin berlalu keluar dari dalam taksi, namun sayang tangannya malah langsung dicekal oleh Denzel.
Denzel itu aneh, sudah tahu jika Tevy didalam fikirannya masih anak-anak kenapa dia harus tanggapin apa yang sudah diperbuat oleh Tevy tadi ditaman.
Tapi entah kenapa dimata Denzel, Tevy adalah gadis cantik tapi sedikit culun penampilannya namun malah terlihat ada kecantikan yang tersembunyi dibaliknya, begitulah yang dirasakan oleh Denzel.
Dan biasanya Denzel yang sangat cuek dengan orang lain, apalagi dengan orang yang tidak dikenalnya, namun kali ini Denzel malah sedikit tertarik dengan gadis kecil yang bernama Tevy.
" Tolong Tuan, lepaskan tangan saya ",, kata Tevy kepada Denzel yang sedang mencekal pergelangan tangannya.
Denzel tidak menjawab perkataanya Tevy, dia malah menyuruh sopir taksi untuk menjalankan taksinya.
Tevy yang sudah terbiasa hidup mandiri dikota yang besar, dia langsung mempunyai sebuah ide untuk bisa meloloskan diri dari Denzel.
" Tuan, tolong kejalan ...... ",, kata Tevy kepada sang sopir taksi sambil menyebutkan jalan yang ingin dituju oleh Tevy.
Denzel hanya diam saja ketika mendengar Tevy sedang menyebutkan nama jalan kepada sopir taksi sambil terus memegangi pergelangan tangannya Tevy.
" Tuan tolong lepaskan kenapa sih tangan saya ini, sakit tahu, tangan anda itu besar sekali, lihat sampai tenggelam kan pergelang tangan saya ini ",, kata Tevy kepada Denzel sambil menaikkan sedikit tangannya yang sedang dipegang oleh Denzel.
Denzel hanya melirik sekilas kepada Tevy sambil tersenyum miring, dan setelahnya Denzel langsung saja melepaskan pegangan ditangannya Tevy.
Setelah dua puluh menit kemudian akhirnya taksi yang ditumpangi oleh Denzel dan Tevy sampai juga disebuah taman kota yang ada disitu.
Denzel yang melihat jika Tevy berhenti disebuah taman, dia langsung saja menampilkan wajah tidak sukanya.
" Kenapa berhenti disini??!! ",, kata Denzel kepada Tevy sambil menampilkan wajah tidak sukanya ketika melihat taman.
" Kenapa memangnya!! ",, jawab Tevy kepada Denzel dengan sangat ketus sekali.
" Kan bukan saya yang menyuruh anda untuk ikut dengan saya Tuan ",, lanjut lagi perkataannya Tevy kepada Denzel.
Setelah menjawab perkataannya Denzel, Tevy langsung saja membayar ongkos taksi yang dia naiki tadi.
Namun sebelum turun, tangannya Tevy langsung saja dicekal lagi oleh Denzel.
" Ada apa lagi sih Tuan, saya mau turun ini, jika Tuan mau turun ya silahkan, jangan terus memegangi tangan saya seperti ini terus, saya malah terlihat seperti sugar babynya anda tahu ",, kata Tevy kepada Denzel dengan nada yang sangat sebal sekali.
" Cepat turun!! ",, kata Denzel kepada Tevy dan tidak menjawab perkataannya Tevy, sambil mendorong sedikit tubuhnya Tevy untuk segera turun dari dalam taksi, dan diikuti oleh Denzel keluar dari satu pintu yang sama dengan Tevy.
" Sudah Tuan tolong lepaskan, saya mau jalan-jalan sendiri ",, kata Tevy lagi kepada Denzel yang terus mengikutinya sambil terus juga memegangi pergelangan tangannya.
Namun perkataannya Tevy, hanya dijawab tatapan dingin oleh Denzel saja.
" Aku harus bisa lolos dari pria ini, pria ini terlihat tidak miskin, tidak mungkin juga dia akan menculikku kan, tapi jika dia para mucikari yang ingin mencari mangsa bagaimana, aduh aku harus segera bisa lolos dari dia secepatnya ",, kata batin Tevy sambil mendongak menatap wajah tampannya Denzel.
Denzel yang merasa ditatap oleh Tevy dia langsung saja menundukkan pandangannya kearahnya Tevy.
" Kenapa kamu melihat saya seperti itu!! ",, kata Denzel kepada Tevy dengan nada dinginnya seperti biasanya.
" Tidak ada ",, jawab Tevy dengan cuek kepada Denzel sambil terus berfikir untuk bisa lolos dari Denzel.
" Apa kita akan berdiri disini terus tanpa melakukan sesuatu?? ",, tanya Denzel kepada Tevy tanpa melihat kearahnya Tevy sambil memperhatikan orang-orang yang ada ditaman.
" Ahaaa, aku punya ide ",, kata batin Tevy sambil meraba saku mantel tebalnya itu.
" Jika Tuan, mau ikut dengan saya, baiklah terserah Tuan saja, tapi Tuan nanti ya yang membayari semua apa yang saya beli, masa saya yang harus membayari Tuan, apa Tuan tidak malu penampilan bagus dan keren seperti ini dibayari oleh seorang gadis kecil seperti saya ",, kata Tevy dengan panjang lebar kepada Denzel.
" Iya ",, jawab singkat Denzel kepada Tevy.
Tevy lalu melangkahkan kakinya untuk menuju kekedai makanan yang dijajakan dipinggir jalan, alias street food untuk dia bawa nanti kekontrakannya Milka.
Dan tidak cuma satu makanan saja yang dibeli oleh Tevy, melainkan ada beberapa macam dan beberapa jenis makanan dan semua itu dibayari oleh Denzel.
Denzel tidak ada rasa curiga kepada Tevy, serta Denzel menurut-menurut saja ketika diajak Tevy kekedai makanan mana saja.
Tapi ketika Tevy ada kesempatan dan tempatnya juga tidak terlalu ramai, Tevy langsung saja mengeluarkan alat kejut listriknya alias stun gun yang selalu dia bawa kemanapun dia berada yang mempunyai aliran listrik sekitar dua ribu delapan ratus volt itu dan dia langsung saja tempelkan keperutnya Denzel, alhasil membuat Denzel langsung saja pingsan seketika.
Melihat Denzel sudah pingsan, Tevy bukannya takut, dia malah senang sekali dan Tevy juga langsung saja pergi dari tempat itu menuju kekontrakannya Milka sambil membawa banyak sekali makanan yang tadi sudah dibelikan oleh Denzel.
...☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀...
Maaf jika banyak typo berterbangan disetiap katanya🤗😉
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 289 Episodes
Comments
susi 2020
🤩🤩😍
2023-11-25
0
susi 2020
🙄🙄
2023-11-25
0
Nur Qolivia
😂😂
2023-10-02
0