03 > Guling Empuk

Malam hari telah tiba, Alice belum juga terbangun dari tidurnya dan ia masih asik dalam alam mimpinya.

Perlahan Kenan mulai membuka matanya dan ia sungguh sangat terkejut melihat sedang memeluk Alice.

"Ya ampun, mengapa aku memeluk Alice? " ucap Kenan.

Pria itu perlahan melepaskan pelukannya. Namun, Alice terbangun karena gerakan tangan Kenan.

Alice sangat terkejut ia lupa kalau saat ini ia sudah menikah dengan Kenan hingga ia berteriak.

"Aaahhh! Kenapa Om ada di kamar Alice?" teriak Alice.

Gadis itu langsung memeriksa-memeriksa tubuhnya, dan ternyata bajunya masi utuh.

"Kenap kamu berteriak Alice? Ini kamar om," ucap Kenan.

Pria itu beranjak dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi. Sebab, dia ingin membersihkan diri.

"Eh, ya ampun, aku lupa tadi siang, 'kan aku menikah sama om Kenan," ucap Alice sambil menepuk keningnya.

Gadis itu segera bangun dan membersikan tempat tidur. Sebab, ia sudah terbiasa dari dulu, bila bangun tidur harus membersihkan ranjang.

Alice menunggu Kenan ke luar kamar mandi, dan ia bermain ponselnya terlihat di aplikasi WhatsApp, Bastian memposting poto bersama Kisya yang bertuliskan.

Otw besok nikah, minta doa temen-teman semuanya ya.

Begitu sakit rasanya hati Alice, ia tidak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal, kemarin mereka masi baik-baik saja.

Alice sangat terkejut melihat Kenan berada di hadapannya, terlihat pria itu hanya melingkarkan handuk di pinggang suspeknya.

"Apa yang kamu pikirkan sayang, kenapa melamun?" tanya Kenan.

Kemudian, ia mengambil baju santai dan segera ingin mengenakannya.

"Tidak ada yang Alice pikirkan kok Om," jawab Alice.

Gadis itu segera masuk ke dalam kamar mandi, karena ia sangat malu melihat Kenan akan mengenakan pakaian, tepat di hadapannya.

*

*

Kenan sudah rapi, mengenakan pakaian santai, terlihat ia sangat muda di usia yang sudah tidak muda lagi.

Kenan menunggu Alice ke luar dari kamar mandi. Sebab, ingin mengajak gadis itu makan malam, tak berselang lama Alice berteriak.

"Om, apa boleh ambilkan handuk Alice lupa bawa!" teriak Alice dari sebalik pintu yang sedikit di buka.

Kenan yang mendengar langsung mengambilkan handuk dari dalam lemari, lalu berjalan menuju kamar mandi, dan berdiri di samping pintu lalu memberikan handuk pada Alice.

Ceklek!

Alice ke luar hanya mengenakan handuk yang hanya menutup dada sampai lututnya, sehingga Kenan yang melihat langsung menelan salivanya dalam-dalam.

"Om, Alice lupa tidak bawa baju apa boleh Alice pinjam baju Om?" tanya Alice pelan, dan mulai mendekati Kenan.

"Sebentar, om ambilkan kaus dulu," sahut Kenan.

Pria itu berjalan menuju lemarinya, dan ia mengambil kaus dan juga celana pendek miliknya.

"Ini pakailah, besok om akan membelikan mu baju bagaimana?" tanya Kenan sembari memberi bajunya kepada Alice.

"Terimakasih Om, tidak perlu membeli baju baru besok ayah sudah mengantarkan baju Alice ke sini," tolak Alice, sambil mengambil baju dan celana Kenan.

Gadis itu masuk ruang ganti baju, dan mulai berganti baju dengan perlahan.

Setelah selesai, Alice ke luar perlahan mendekati Kenan, dan gadis itu terlihat begitu s e k s i di mata Kenan

Kaus yang di kenakan Alice terlihat kebesaran hanya mencapai lututnya, membuat Kenan menelan salivanya dalam-dalam.

Kenan sudah sepuluh tahun menduda karena ia belum bisa melupakan almarhum istrinya, dan sampai sekarang belum ada yang bisa merebut hati pria itu.

"Om," panggil Alice, sambil duduk di bibir ranjang.

Sebab, ia ingin mengatakan kalau saat ini tengah lapar. Namun, sedikit malu untuk mengungkapkan.

"Iya sayang, ada apa? Katakanlan!" ucap Kenan dan ia mendekati Alice.

"Alice lapar Om, pengen makan sekarang," rengek manja Alice.

Karena ia dari dahulu memang sudah manja pada Kenan, tidak canggung lagi bermanja-manja pada pria itu.

"Oh, Alice lapar? Ayo kita ke luar, pasti bik Iyem sudah masak makan malam," ucap Kenan sambil menarik tangan Alice.

dan mereka ke luar kamar menuju meja makan. Sesampainya di meja makan, Alice melihat makanan sudah tersaji berbagai macam makanan ada di sana.

Alice duduk di hadapan Kenan, dan mereka mulai memakan makanan yang ada di meja.

Pada saat itu juga, Bastian menghampiri mereka membuat Alice kehilangan nafsu makannya.

"Hay Pa, hay Alice, ayo kita makan bersama-sama," ucap Bastian langsung duduk di samping papanya.

Alice langsung menghentikan aktifitas makannya.

"Om, Alice sudah selesai makan Alice masuk ke dalam kamar dulu," ucap Alice sambil berlari masuk ke dalam kamar Kenan.

"Kamu makan sendri dulu Bas, tidak apa, 'kan?" ucap Kenan, dan ia beranjak dari duduknya.

Kenan mengambil nampan dan mengisinya dengan nasi dan juga lauknya ada juga beberapa buah, ia letakan untuk Alice nantinya.

"Tidak apa Pa, mungkin Alice belum memaafkan Bastian," sahut Bastian dan ia mulai mengisi piringnya dengan lauk pauk.

"Ya sudah, papa ke kamar dulu. Kasihan Alice belum makan," ucap Kenan yang meninggalkan Bastian sendiri di sana, dan ia bergegas menuju kamarnya.

Kenan masuk dan melihat Alice menatap ke arah jendela dengan pandangan kosong. Sebab, hatinya tengah sakit mengingat kembali wajah sang mantan.

Pasti hatinya sangat sakit melihat Bastian, maafkan om sayang, telah membuat mu dalam situasi seperti ini. Batin Kenan.

"Sayang kemari lah, om bawakan makanan untuk mu, ayo makanlah tadi Alice tidak menghabiskan makanan bukan?" tanya Kenan sambil meletakan nampannya di meja depan sofa.

Alice mendekati Kenan dan memeluk Kenan.

"Terimakasih Om, sudah menyayangi Alice dari masih kecil sampai sekarang," ucap Alice dan ia melepas pelukannya, kemudian duduk di samping Kenan.

"Om dari dulu selalu menyayangi Alice bukan?" sahut Kenan dan ia mulai menyuapi Alice sampai makanan habis tidak tersisa.

Setelah selesai makan, Alice dan Kenan berbaring mereka melihat film kesukaan Kenan.

"Om, bolehkah Alice bertanya sesuatu?" tanya Alice saat mereka sedang menonton film.

"Tentu saja, tanyakanlah," jawab Kenan yang tengah asik melihat film kesukaannya.

"Om, mengapa sifat Om dan Bastian berbeda, Om orangnya penyayang, sedangkan Bastian dia brengsek," ucap Alice.

Sambil menatap wajah Kenan, kalau di lihat dari dekat mereka tidak memiliki kemiripan sedikitpun.

"Sifat manusia, 'kan. Berbeda-beda sayang, kamu juga begitu, ayah mu dan kamu juga berbeda, 'kan?" jawab Kenan sembari menatap wajah Alice.

Jangan sampai Alice tau yang sebenarnya. Batin Kenan.

"Euum, benar juga ya Om, Alice sangat jauh beda dengan ayah," sahut Alice, sambil cengengesan akan jawabannya sendiri.

Mereka masi terlalu asik menonton sampai tidak melihat jam kini sudah pukul 00.00 dan Kenan belum tertidur, ia masi asik menonton sedangkan Alice ia sudah tertidur dengan nyenyak.

Kenan melihat Alice sudah tertidur ia mengambilkan selimut lalu menutupi tubuh Alice menggunakan selimut, lalu ia menatap Alice dengan tatapan sedih karena ulah anaknya.

Yang dikatakan Alice memang benar, aku tidak memiliki kemiripan. Sebab, aku hanyalah ayah sambung. Batin Kenan.

Tak terasa Kenan ikut menidurkan tubuhnya, di sampai tubuh Alice, dan kini tanpa sadar gadis itu memeluk sang suami seperti ia sedang memeluk guling.

"Eh, kok empuk banget ya gulingnya, nyaman lagi kalau di peluk kayak gini," ucap Alice yang berbicara dalam tidurnya.

Kenan yang memperhatikan Alice hanya bisa tersenyum, karena ia di kira guling oleh istri kecilnya.

...****************...

.

.

.

Bersambung.

Hay, semua jangan lupa tinggal jejak kalian, Author sangat mengharap dukungan dari teman semuanya.

Jangan lupa untuk Like Vote Favorit komen, dan beri hadiah sebanyaknya.

I Love you semua.😘

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

apa nak di kata

2024-12-28

0

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Saya baru mulai baca. sepertinya ini seru,saya suka.
,Apa mungkin Kenan dulu menikah dgn ibu Bastian sbg janda beranak satu? Kalau benar begitu,kasihan Kenan belum pernah dapat perawan?

2022-10-14

2

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

pantesan masih muda bapaknya

2022-10-09

2

lihat semua
Episodes
1 01
2 02 > Merasa Canggung
3 03 > Guling Empuk
4 04 > Pernikahan Bastian dan Kisya
5 05 > Duda Karatan
6 06 > Berusaha Menjadi istri yang baik
7 07 > Potret Palsu
8 08 > Siapa Wanita itu, sayang?
9 09 > Sangat aneh
10 10 > Kenapa Ada perasaan yang aneh?
11 11 > Lakukanlah!
12 12 > Lampu Hijau
13 13 > Kali pertama
14 14 > Hamil anakku?
15 15 > Hamil
16 16 > Kepiting Asam Manis
17 17 > Mengintip Ayah mertua
18 18 > Anak Tiri
19 19 > Pinjam Suamimu
20 20 > Dasar, laki-laki Mesum!
21 21 > Sup Daging
22 22 > Istri kecil
23 23 > Sugar Mommy Ku
24 24 > Nikmati Saja!
25 25 > Pelakor itu
26 26 > Setuju!
27 27 > Demi Anakku
28 28 > Tentu Saja dia marah
29 29 > Bajingan!
30 30 > Flashback
31 31 > Pergi Ke Kota B
32 32 > Bertemu kembali
33 33 > Anak Azi ternyata
34 34 > Ibu Kenan sakit
35 35 > Mengingat Amira part 2
36 36 > Ke Gep Mertua
37 37 > Masih mencintainya
38 38 > Bertemu Mertua
39 39 > Mengobrol bersam
40 40 > Percaya Diri
41 41 > Naik Motor
42 42 > Masuk Angin
43 43 > Salah Faham
44 44 > Panggil Suami Mu ini Mas
45 45 > Ukuran bikini?
46 46 > Kembar
47 Pengunguman
48 47 > Bertemu Amira
49 48 > Amira telah kembali
50 49 > Kepergian Alice
51 50 > Kesedihan Alice
52 51 > Memeriksa kandungan
53 Pengumuman
54 52 Jenis kelamin
55 53 > Senjata makan tuan!
56 54 > Hamil
57 55 > Tidak Mau Putus
58 56 > Semakin tua semakin sweet
59 57 > Menghias kamar Beby D
60 58 > Nikah dadakan
61 59 > Jatuh cinta sama Om Om
62 60 > Ranjang roboh
63 61 > Bonus bacaan
64 62 > Kecewa
65 > Bonus membaca
66 > Salah Paham
67 > Melahirkan
68 > Dilan dan Dilara
69 > Rencana resepsi pernikahan
70 > Kembar selalu sama
71 > Aunty Aliya
72 > Foto prewedding
73 > Amarah Azi
74 >Joni dan Aliya
75 > Perasaan Aliya
76 > Merasa cemburu
77 > Banjir
78 > Terbuai
79 79 > TAMAT
80 80 ~
81 81 ~ Nikah Siri
82 82 Salin Menatap
83 Melenyapkan
84 84 Kabur
85 85 Jangan tinggalkan aku!
86 86 Rapuh
87 87 Wanita galak
88 88
89 89
90 90 > Semakin membencinya
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01
2
02 > Merasa Canggung
3
03 > Guling Empuk
4
04 > Pernikahan Bastian dan Kisya
5
05 > Duda Karatan
6
06 > Berusaha Menjadi istri yang baik
7
07 > Potret Palsu
8
08 > Siapa Wanita itu, sayang?
9
09 > Sangat aneh
10
10 > Kenapa Ada perasaan yang aneh?
11
11 > Lakukanlah!
12
12 > Lampu Hijau
13
13 > Kali pertama
14
14 > Hamil anakku?
15
15 > Hamil
16
16 > Kepiting Asam Manis
17
17 > Mengintip Ayah mertua
18
18 > Anak Tiri
19
19 > Pinjam Suamimu
20
20 > Dasar, laki-laki Mesum!
21
21 > Sup Daging
22
22 > Istri kecil
23
23 > Sugar Mommy Ku
24
24 > Nikmati Saja!
25
25 > Pelakor itu
26
26 > Setuju!
27
27 > Demi Anakku
28
28 > Tentu Saja dia marah
29
29 > Bajingan!
30
30 > Flashback
31
31 > Pergi Ke Kota B
32
32 > Bertemu kembali
33
33 > Anak Azi ternyata
34
34 > Ibu Kenan sakit
35
35 > Mengingat Amira part 2
36
36 > Ke Gep Mertua
37
37 > Masih mencintainya
38
38 > Bertemu Mertua
39
39 > Mengobrol bersam
40
40 > Percaya Diri
41
41 > Naik Motor
42
42 > Masuk Angin
43
43 > Salah Faham
44
44 > Panggil Suami Mu ini Mas
45
45 > Ukuran bikini?
46
46 > Kembar
47
Pengunguman
48
47 > Bertemu Amira
49
48 > Amira telah kembali
50
49 > Kepergian Alice
51
50 > Kesedihan Alice
52
51 > Memeriksa kandungan
53
Pengumuman
54
52 Jenis kelamin
55
53 > Senjata makan tuan!
56
54 > Hamil
57
55 > Tidak Mau Putus
58
56 > Semakin tua semakin sweet
59
57 > Menghias kamar Beby D
60
58 > Nikah dadakan
61
59 > Jatuh cinta sama Om Om
62
60 > Ranjang roboh
63
61 > Bonus bacaan
64
62 > Kecewa
65
> Bonus membaca
66
> Salah Paham
67
> Melahirkan
68
> Dilan dan Dilara
69
> Rencana resepsi pernikahan
70
> Kembar selalu sama
71
> Aunty Aliya
72
> Foto prewedding
73
> Amarah Azi
74
>Joni dan Aliya
75
> Perasaan Aliya
76
> Merasa cemburu
77
> Banjir
78
> Terbuai
79
79 > TAMAT
80
80 ~
81
81 ~ Nikah Siri
82
82 Salin Menatap
83
Melenyapkan
84
84 Kabur
85
85 Jangan tinggalkan aku!
86
86 Rapuh
87
87 Wanita galak
88
88
89
89
90
90 > Semakin membencinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!