Malam hari telah tiba, Alice belum juga terbangun dari tidurnya dan ia masih asik dalam alam mimpinya.
Perlahan Kenan mulai membuka matanya dan ia sungguh sangat terkejut melihat sedang memeluk Alice.
"Ya ampun, mengapa aku memeluk Alice? " ucap Kenan.
Pria itu perlahan melepaskan pelukannya. Namun, Alice terbangun karena gerakan tangan Kenan.
Alice sangat terkejut ia lupa kalau saat ini ia sudah menikah dengan Kenan hingga ia berteriak.
"Aaahhh! Kenapa Om ada di kamar Alice?" teriak Alice.
Gadis itu langsung memeriksa-memeriksa tubuhnya, dan ternyata bajunya masi utuh.
"Kenap kamu berteriak Alice? Ini kamar om," ucap Kenan.
Pria itu beranjak dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi. Sebab, dia ingin membersihkan diri.
"Eh, ya ampun, aku lupa tadi siang, 'kan aku menikah sama om Kenan," ucap Alice sambil menepuk keningnya.
Gadis itu segera bangun dan membersikan tempat tidur. Sebab, ia sudah terbiasa dari dulu, bila bangun tidur harus membersihkan ranjang.
Alice menunggu Kenan ke luar kamar mandi, dan ia bermain ponselnya terlihat di aplikasi WhatsApp, Bastian memposting poto bersama Kisya yang bertuliskan.
Otw besok nikah, minta doa temen-teman semuanya ya.
Begitu sakit rasanya hati Alice, ia tidak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal, kemarin mereka masi baik-baik saja.
Alice sangat terkejut melihat Kenan berada di hadapannya, terlihat pria itu hanya melingkarkan handuk di pinggang suspeknya.
"Apa yang kamu pikirkan sayang, kenapa melamun?" tanya Kenan.
Kemudian, ia mengambil baju santai dan segera ingin mengenakannya.
"Tidak ada yang Alice pikirkan kok Om," jawab Alice.
Gadis itu segera masuk ke dalam kamar mandi, karena ia sangat malu melihat Kenan akan mengenakan pakaian, tepat di hadapannya.
*
*
Kenan sudah rapi, mengenakan pakaian santai, terlihat ia sangat muda di usia yang sudah tidak muda lagi.
Kenan menunggu Alice ke luar dari kamar mandi. Sebab, ingin mengajak gadis itu makan malam, tak berselang lama Alice berteriak.
"Om, apa boleh ambilkan handuk Alice lupa bawa!" teriak Alice dari sebalik pintu yang sedikit di buka.
Kenan yang mendengar langsung mengambilkan handuk dari dalam lemari, lalu berjalan menuju kamar mandi, dan berdiri di samping pintu lalu memberikan handuk pada Alice.
Ceklek!
Alice ke luar hanya mengenakan handuk yang hanya menutup dada sampai lututnya, sehingga Kenan yang melihat langsung menelan salivanya dalam-dalam.
"Om, Alice lupa tidak bawa baju apa boleh Alice pinjam baju Om?" tanya Alice pelan, dan mulai mendekati Kenan.
"Sebentar, om ambilkan kaus dulu," sahut Kenan.
Pria itu berjalan menuju lemarinya, dan ia mengambil kaus dan juga celana pendek miliknya.
"Ini pakailah, besok om akan membelikan mu baju bagaimana?" tanya Kenan sembari memberi bajunya kepada Alice.
"Terimakasih Om, tidak perlu membeli baju baru besok ayah sudah mengantarkan baju Alice ke sini," tolak Alice, sambil mengambil baju dan celana Kenan.
Gadis itu masuk ruang ganti baju, dan mulai berganti baju dengan perlahan.
Setelah selesai, Alice ke luar perlahan mendekati Kenan, dan gadis itu terlihat begitu s e k s i di mata Kenan
Kaus yang di kenakan Alice terlihat kebesaran hanya mencapai lututnya, membuat Kenan menelan salivanya dalam-dalam.
Kenan sudah sepuluh tahun menduda karena ia belum bisa melupakan almarhum istrinya, dan sampai sekarang belum ada yang bisa merebut hati pria itu.
"Om," panggil Alice, sambil duduk di bibir ranjang.
Sebab, ia ingin mengatakan kalau saat ini tengah lapar. Namun, sedikit malu untuk mengungkapkan.
"Iya sayang, ada apa? Katakanlan!" ucap Kenan dan ia mendekati Alice.
"Alice lapar Om, pengen makan sekarang," rengek manja Alice.
Karena ia dari dahulu memang sudah manja pada Kenan, tidak canggung lagi bermanja-manja pada pria itu.
"Oh, Alice lapar? Ayo kita ke luar, pasti bik Iyem sudah masak makan malam," ucap Kenan sambil menarik tangan Alice.
dan mereka ke luar kamar menuju meja makan. Sesampainya di meja makan, Alice melihat makanan sudah tersaji berbagai macam makanan ada di sana.
Alice duduk di hadapan Kenan, dan mereka mulai memakan makanan yang ada di meja.
Pada saat itu juga, Bastian menghampiri mereka membuat Alice kehilangan nafsu makannya.
"Hay Pa, hay Alice, ayo kita makan bersama-sama," ucap Bastian langsung duduk di samping papanya.
Alice langsung menghentikan aktifitas makannya.
"Om, Alice sudah selesai makan Alice masuk ke dalam kamar dulu," ucap Alice sambil berlari masuk ke dalam kamar Kenan.
"Kamu makan sendri dulu Bas, tidak apa, 'kan?" ucap Kenan, dan ia beranjak dari duduknya.
Kenan mengambil nampan dan mengisinya dengan nasi dan juga lauknya ada juga beberapa buah, ia letakan untuk Alice nantinya.
"Tidak apa Pa, mungkin Alice belum memaafkan Bastian," sahut Bastian dan ia mulai mengisi piringnya dengan lauk pauk.
"Ya sudah, papa ke kamar dulu. Kasihan Alice belum makan," ucap Kenan yang meninggalkan Bastian sendiri di sana, dan ia bergegas menuju kamarnya.
Kenan masuk dan melihat Alice menatap ke arah jendela dengan pandangan kosong. Sebab, hatinya tengah sakit mengingat kembali wajah sang mantan.
Pasti hatinya sangat sakit melihat Bastian, maafkan om sayang, telah membuat mu dalam situasi seperti ini. Batin Kenan.
"Sayang kemari lah, om bawakan makanan untuk mu, ayo makanlah tadi Alice tidak menghabiskan makanan bukan?" tanya Kenan sambil meletakan nampannya di meja depan sofa.
Alice mendekati Kenan dan memeluk Kenan.
"Terimakasih Om, sudah menyayangi Alice dari masih kecil sampai sekarang," ucap Alice dan ia melepas pelukannya, kemudian duduk di samping Kenan.
"Om dari dulu selalu menyayangi Alice bukan?" sahut Kenan dan ia mulai menyuapi Alice sampai makanan habis tidak tersisa.
Setelah selesai makan, Alice dan Kenan berbaring mereka melihat film kesukaan Kenan.
"Om, bolehkah Alice bertanya sesuatu?" tanya Alice saat mereka sedang menonton film.
"Tentu saja, tanyakanlah," jawab Kenan yang tengah asik melihat film kesukaannya.
"Om, mengapa sifat Om dan Bastian berbeda, Om orangnya penyayang, sedangkan Bastian dia brengsek," ucap Alice.
Sambil menatap wajah Kenan, kalau di lihat dari dekat mereka tidak memiliki kemiripan sedikitpun.
"Sifat manusia, 'kan. Berbeda-beda sayang, kamu juga begitu, ayah mu dan kamu juga berbeda, 'kan?" jawab Kenan sembari menatap wajah Alice.
Jangan sampai Alice tau yang sebenarnya. Batin Kenan.
"Euum, benar juga ya Om, Alice sangat jauh beda dengan ayah," sahut Alice, sambil cengengesan akan jawabannya sendiri.
Mereka masi terlalu asik menonton sampai tidak melihat jam kini sudah pukul 00.00 dan Kenan belum tertidur, ia masi asik menonton sedangkan Alice ia sudah tertidur dengan nyenyak.
Kenan melihat Alice sudah tertidur ia mengambilkan selimut lalu menutupi tubuh Alice menggunakan selimut, lalu ia menatap Alice dengan tatapan sedih karena ulah anaknya.
Yang dikatakan Alice memang benar, aku tidak memiliki kemiripan. Sebab, aku hanyalah ayah sambung. Batin Kenan.
Tak terasa Kenan ikut menidurkan tubuhnya, di sampai tubuh Alice, dan kini tanpa sadar gadis itu memeluk sang suami seperti ia sedang memeluk guling.
"Eh, kok empuk banget ya gulingnya, nyaman lagi kalau di peluk kayak gini," ucap Alice yang berbicara dalam tidurnya.
Kenan yang memperhatikan Alice hanya bisa tersenyum, karena ia di kira guling oleh istri kecilnya.
...****************...
.
.
.
Bersambung.
Hay, semua jangan lupa tinggal jejak kalian, Author sangat mengharap dukungan dari teman semuanya.
Jangan lupa untuk Like Vote Favorit komen, dan beri hadiah sebanyaknya.
I Love you semua.😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ds Phone
apa nak di kata
2024-12-28
0
I Gusti Ayu Widawati
Saya baru mulai baca. sepertinya ini seru,saya suka.
,Apa mungkin Kenan dulu menikah dgn ibu Bastian sbg janda beranak satu? Kalau benar begitu,kasihan Kenan belum pernah dapat perawan?
2022-10-14
2
🌺awan's wife🌺
pantesan masih muda bapaknya
2022-10-09
2