2. Perubahan

Serina mengusap lengannya gusar saat angin dingin Malam bercampur dengan AC menyentuh kulitnya, sudah hampir tengah malam dirinya menunggu Arga tapi suaminya itu belum menampakan batang hidungnya sama sekali, biasanya Arga akan pulang saat jam lima sore tapi itu dulu saat hubungan mereka baik-baik saja tapi sekarang Arga selalu pulang saat larut ataupun tidak pulang sama sekali.

Awalnya Serina tidak terbiasa dengan jadwal kepulangan dari Arga tapi sekarang setelah hampir sebulan berlalu dirinya mulai terbiasa atau lebih tepatnya terpaksa untuk terbiasa.

Klek!

Pintu rumah terbuka lebar menampilkan tubuh kekar milik Arga. Senyum Serina mengembang saat suaminya berjalan dengan gagah masuk ke dalam rumah.

Pria dengan tubuh lengkap menggunakan jas berwarna hitam itu sesekali menggosok rambutnya yang terlihat basah menggunakan handuk kecil dengan sebelah tangannya. Sedangkan tangan yang sebelah lagi menenteng sebuah tas kantor yang biasa pria itu bawa.

Dengan sigap Serina mengambil tas yang di bawa Arga.

"Mas? Kamu habis mandi?"

Pasalnya di luar sana sama sekali tidak ada tanda-tandanya hujan turun tapi kenapa suaminya ini seperti habis mandi.

Arga menghentikan gerakan tangannya. pria itu menatap tajam Serina yang berdiri tepat di hadapannya.

"Maksud kamu apa?!"

Serina tersentak kaget dengan suara menggelegar milik sang suami, sebenarnya Serina sudah terbiasa mendengar nada tinggi Arga sekarang tapi tetap saja dia masih sedikit terkejut.

Tas di tangannya menjadi sasaran cengkeraman dari Serina "Maaf a-aku hanya bertanya"

Arga berdecak kesal

"Lebih baik kamu urus dirimu sendiri dari pada mengurus sesuatu yang tidak berguna!"

Arga berjalan cepat melewati tubuh Serina yang masih diam mematung begitu saja, Serina merasa heran dengan emosi dari Arga beberapa hari ini dia hanya bertanya apakah Arga habis mandi. seharusnya pria itu menjawab dengan santai atau dia bisa menjawab jika ia mandi di kantor?.

Karena Serina tau jika Arga punya kamar pribadinya sendiri di kantor sesederhana itu tapi sepertinya tidak ada hari dimana Arga akan bersikap lembut kembali padanya, entah sampai kapan dia harus melalui masa pernikahan seperti ini yang pasti semua akan berakhir jika dia bisa memberikan keturunan secepatnya pada Arga.

Jantungnya berdenyut sakit setiap kali Arga melayangkan perkataan bernada ketus seperti tadi.

Serina menghela nafas dalam, Mengunci pintu utama lalu serina pergi menyusul Arga yang berlalu ke dalam kamar seorang diri.

Saat membuka pintu kamar dirinya bisa melihat jika suaminya itu terlihat sangat lelah, bahkan tanpa mengganti pakaiannya yang melekat di tubuhnya Arga sudah tertidur dengan lelap mengisi seluruh bagian kasur dengan tubuh besarnya.

Tidak ada yang bisa Serina lakukan sepertinya dia harus tidur di sofa lagi malam ini, sebenarnya dia bisa membangun kan Arga dan meminta pria itu untuk bergeser sedikit tapi Serina harus menelan semua pemikiran itu jika tidak ingin kejadian yang lalu terjadi lagi malam ini.

Serina melepaskan sepatu dan kaos kaki yang Arga gunakan kemudian meletakkannya di tempat yang seharusnya, menarik selimut lalu menutup setengah tubuh Arga menggunakan selimut itu.

"Selamat malam suami ku"

Cup

Serina menghadiahkan sebuah kecupan hangat di dahi Arga yang dulu sering kali ia lakukan, namun sekarang dia tidak akan pernah bisa melakukan semua itu jika Arga membuka matanya pria itu tidak menyukai saat Serina menyentuh nya dengan sembarangan.

Merebahkan dirinya di atas sofa yang berukuran tidak terlalu besar ataupun kecil Serina lagi-lagi hanya bisa menahan air matanya, mengingat segala perlakukan dari Arga yang sangat berbeda dari yang dulu seringkali membuat nya ingin sekali menyerah.

Memikirkan rumah tangga yang ia jalani membuat Serina mengantuk tanpa sadar mata indah milik nya terpejam dan membawanya ke alam mimpi.

Mimpi yang mungkin lebih indah dari pada hidup yang ia jalani sekarang.

.

.

"Serina!"

"Serina!"

Kedua mata Serina terbuka dengan lebar saat suara melengking menusuk telinganya jangan lupakan guncangan yang semakin keras yang dia rasakan.

"Mas Arga?" Serina mengucek matanya yang terasa berat.

"Apa begini kerjaan kamu setiap hari? tidur tidak ingat waktu, bukannya menyiapkan sarapan untuk saya kamu malah enak-enakan tidur hah?!" Arga berteriak marah. pria itu sudah siap dengan setelan kantornya tapi sepertinya sedikit kesusahan dengan Dasi yang ia kenakan.

Serina merasa bersalah karena dia bangun terlambat, bangun dari tempatnya tidur Serina mengambil alih dasi di tangan Arga untuk membantu suaminya bersiap.

"Maaf, biar aku bantu"

Arga yang lagi-lagi mendengar permintaan maaf keluar dari mulut Serina berdecih tidak suka.

"Maaf? cuma itu yang kamu bisa?" Ucapnya remeh.

Serina berusaha tidak peduli kedua tangannya masih fokus dengan simpul dasi di leher sang suami.

Tatapan tajam Arga tidak lepas dari wajah Istri yang sudah dia nikahi selama lima tahun ini, tidak banyak berubah masih cantik seperti dulu bahkan kelembutan dari Serina tidak pernah berubah.

Dia sadar sikapnya buruk beberapa bulan belakangan ini tapi entahlah setiap melihat wajah wanita di hadapannya ini membuatnya muak.

Serina tersenyum setelah menyelesaikan pekerjaannya "Sudah" suara lembut milik serina membangunkan lamunan dari Arga.

"Apa sudah ada tanda-tanda?"

Senyum lebar di wajah Serina lenyap seketika mendengar pertanyaan yang cukup sensitif untuknya.

Arga mengerti dengan keterdiaman istrinya, pria itu berusaha menahan emosinya.

"Sudah hampir enam tahun kita menikah, dan kamu belum juga memberikan anak untuk ku serina, kamu tau itu kan?" suara Arga terdengar tenang tapi Serina tau jika suaminya itu tengah menahan emosinya.

"Maaf Mas, mungkin tuhan belum mengijinkan kita untuk memiliki anak" Jawaban dari Serina membuat emosi yang Arga tahan meluap seketika.

Grep!

Arga mencengkeram dagu Serina dengan kasar.

"Ini semua adalah salah kamu! mulai sekarang jangan mengerjakan pekerjaan apapun! duduk diam saja di rumah!" Sentak nya kasar

Mendengar hal itu membuat Serina menatap tidak percaya pada Arga

"Mas? kalau begitu apa yang akan aku lakukan di rumah sebesar ini?" Dulu Arga melarangnya untuk bekerja setelah mereka menikah sebagai gantinya Serina hanya boleh mengurus segala pekerjaan rumah dan juga berkebun seadanya saja. tapi sekarang? apa yang akan Serina lakukan?.

"Jika kamu membantah lihat apa yang akan saya lakukan pada kebun di belakang rumah" Ancamnya.

Air mata Serina keluar begitu saja sikap Arga semakin menjadi-jadi sekarang.

"Bersiaplah untuk nanti malam, kita akan mencobanya lagi"

Brak!

Tubuh Serina merosot begitu saja ke lantai setelah Arga meninggalkan kamar mereka, Tubuhnya bergetar membayangkan jika mulai sekarang dia akan terkurung di rumah ini tanpa melakukan apapun.

Serina merasa jika hidupnya hanya akan menjadi pemuas nafsu milik Arga saja sekarang.

"Bantu aku Tuhan"

TBC....

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

cerita gini emang nyesek dulu awalannya ya 😁😁👍

2022-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Makna Cinta
2 2. Perubahan
3 3. Malam ini
4 4. Keraguan
5 5. Hamil
6 6. Pernikahan kedua
7 7. Tidak lagi sama
8 8. Hari buruk yang belum berakhir
9 9. Ngidam
10 10. Kebenaran dan Undangan
11 11. Perdebatan
12 12. Curiga
13 13. Persiapan dan Orang asing
14 14. Ketahuan dan Terluka
15 15. Keputusan akhir
16 16. Perpisahan dan Rumah
17 17. Ikatan
18 18. Bertemu
19 19. Kesepakatan
20 20. Wahyutama
21 21. Mengungkapkan kebenaran
22 22. Melahirkan
23 23. Ambil dan Beri
24 24. Monster
25 25. Kedatangan ayah dan ibu
26 26. Ulangtahun dan Kado Misterius
27 27. Ulang Tahun Sean
28 28. Bertemu
29 29. Apartemen
30 30. Weekend
31 31. Pria Aneh
32 32. INSIDEN
33 33. Kenyataan
34 34. Pindah
35 35. Perbedaan
36 36. Pertengkaran
37 37. Rencana
38 38. Arga lagi
39 39. Siapa yang benar?
40 40. Kejutan
41 41. Sakit
42 42. Berlalu
43 43. Sean dan Arina
44 44. Rencana
45 45. Kenangan
46 46. Kagum
47 47. Kembali
48 48. lebih dekat
49 49. Permohonan
50 50. firasat
51 51. Pergi untuk selamanya
52 51. Berawal
53 Hiatus
54 52. Gone
55 54. Kritis
56 55. Hancur
57 56. melanjutkan hidup
58 57. Sadar
59 58. Melanjutkan hidup 2
60 59. Kunjungan dan Terlambat
61 60. Rencana kepergian
62 61. Mengantar kepergiannya
63 62. The ending
64 Bonus chapter 1
65 Bonus Chapter 2 End
66 PROMOSI NEW STORY
67 Update
68 KARYA BARU
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Makna Cinta
2
2. Perubahan
3
3. Malam ini
4
4. Keraguan
5
5. Hamil
6
6. Pernikahan kedua
7
7. Tidak lagi sama
8
8. Hari buruk yang belum berakhir
9
9. Ngidam
10
10. Kebenaran dan Undangan
11
11. Perdebatan
12
12. Curiga
13
13. Persiapan dan Orang asing
14
14. Ketahuan dan Terluka
15
15. Keputusan akhir
16
16. Perpisahan dan Rumah
17
17. Ikatan
18
18. Bertemu
19
19. Kesepakatan
20
20. Wahyutama
21
21. Mengungkapkan kebenaran
22
22. Melahirkan
23
23. Ambil dan Beri
24
24. Monster
25
25. Kedatangan ayah dan ibu
26
26. Ulangtahun dan Kado Misterius
27
27. Ulang Tahun Sean
28
28. Bertemu
29
29. Apartemen
30
30. Weekend
31
31. Pria Aneh
32
32. INSIDEN
33
33. Kenyataan
34
34. Pindah
35
35. Perbedaan
36
36. Pertengkaran
37
37. Rencana
38
38. Arga lagi
39
39. Siapa yang benar?
40
40. Kejutan
41
41. Sakit
42
42. Berlalu
43
43. Sean dan Arina
44
44. Rencana
45
45. Kenangan
46
46. Kagum
47
47. Kembali
48
48. lebih dekat
49
49. Permohonan
50
50. firasat
51
51. Pergi untuk selamanya
52
51. Berawal
53
Hiatus
54
52. Gone
55
54. Kritis
56
55. Hancur
57
56. melanjutkan hidup
58
57. Sadar
59
58. Melanjutkan hidup 2
60
59. Kunjungan dan Terlambat
61
60. Rencana kepergian
62
61. Mengantar kepergiannya
63
62. The ending
64
Bonus chapter 1
65
Bonus Chapter 2 End
66
PROMOSI NEW STORY
67
Update
68
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!