" Aku mau jelasin tentang gue dan juga bella " ucap dimas
" Gak usah gue udah tau kok masalahnya. Dan itu cuma salah paham doang " kata bianca
" Udahlah gak usah dibahas lagi . Lagian juga sudah berlalu. Gue juga udah lupain semuanya. Dan gue enggak mau bahas itu lagi ya. Please " kata bella penuh permohonan. Sebenarnya bella dan barra adalah pasangan yang sangat serasi. Pasangan yang saling mencintai satu sama lain. Mungkin saat ini masih ada perasaan itu. Mereka pacaran sudah cukup lama hampir menginjak 4 tahun. Akan tetapi kurangnya kepercayaan dan kesalahpahaman yang dilakukan oleh sahabat bella sendiri. Bella mempunyai 2 sahabat yang begitu dekat yaitu sisil dan raya. Jika sisil sahabatnya dari mereka SMA sedangkan raya sejak mereka kuliah. Tapi Raya menyukai Barra, sehingga raya menggunakan berbagai cara untuk merusak hubungan antara Bella dan Barra. Sebenarnya sisil sudah menyadari kalau Raya menyukai Barra. Dia juga sudah bilang kepada Bella. Tapi bella tidak mau berburuk sangka.
"Gue duluan ya mau balik kantor masih banyak pekerjaan. Cha ntar kalau ngobrol kita ketemu pas diluar jam kerja saja ya. Dan dimas bye gue duluan ntar kerumah aja " pamit bella. Dia sudah tidak mau membahas tentang masa lalunya. Baginya jika dulu Barra tidak mau mendengarkan penjelasannya ya sudah. Yang terpenting dulu Bella sudah mencoba untuk menjelaskan kepada Barra. Meskipun Barra lebih mempercayai Raya.
Setelah itu mereka bertiga memutuskan untuk mengakhiri obrolan mereka. Bella kembali lagi ke perusahaan , Bianca memutuskan pulang kerumah sedangkan Dimas, dia akan bertemu dengan temannya.
Setibanya bella di perusahaan dia memutuskan untuk kembali melanjutkan pekerjaannya. Meskipun sebenarnya jika dia tidak kembali ke perusahaan Barra tidak mempermasalahkannya. Tapi Bella adalah orang yang bertanggung jawab dan tekun terhadap pekerjaan juga lainnya. Jam pulang kantor tiba Barra keluar ruangannya.
" Bella ... Bisa kita bicara sebentar saja. Aku mohon " ucap Barra. Bagi Barra semuanya belum berakhir jika saling membenci. Bella sebenarnya juga penasaran apa yang akan dijelaskan. Tapi bella juga sudah cukup sakit hati dengan Barra dan juga kecewa. Kenapa dulu dia tidak mempercayainya.
" Baik. Tapi hanya sebentar. Jangan disekitar sini saya tidak mau ada gosip diantara kita " tegas bella
" Baiklah " jawab Barra dengan senyum tampannya.
Mereka keluar dengan menggunakan mobil masing-masing. Bella tidak ingin dirinya menjadi bahan bergosip lambe lamis para karyawan BR yang begitu mengaggumi Barra. Apalagi jika dia harus selalu digangguin oleh mak lampir siapa lagi kalau bukan monika si biang rusuh.
Sampailah mereka di sebuah restoran mewah yang sudah di reservasi oleh Barra lebih tepatnya reno sang asisten yang teraniaya.
" Kamu mau makan apa bell ?"
" Aku minum saja "
" Aku pesenin steak ya kamu kan paling suka steak "
" Gak mau aku lagi diet "
" Badan krempeng gitu diet . Udah aku pesenin harus makan " tegas Barra
Sedangkan Bella hanya mengerucutkan bibirnya. Padahal itu hanya alasannya saja supaya tidak berlama-lama bersama Barra tidak baik untuk kesehatan jantungnya menurut Bella.
" Mau ngomong apa? " tanya bella ketus
" Makan dulu setelah itu kita ngobrol ya "
" No. Sekarang aja ngomongnya " tegas bella
" Makan dulu nggak ada bantahan " ucap Barra tegas . Jika Barra sudah seperti itu Bella hanya menurutinya. Barra paham jika Bella sebenarnya manja dan susah untuk diatur jika sudah mau maka harus terpenuhi. Tapi dalam hal yang positif dan masih wajar.
Tak lama makanan mereka datang. Keduanya menyantap makanan mereka dalam diam. Bella yang tadinya tidak mau makan steaknya habis tandas bersama jus jeruk yang dia pesan tadi. Setelah mereka menyelesaikan makanannya Barra memulai obrolannya dengan Bella.
" Bell sorry untuk semuanya. Maaf sudah tidak mempercayaimu saat itu, tapi sungguh aku menyesal aku bodoh bell kenapa saat itu begitu percaya begitu saja. Tapi saat itu aku begitu cemburu bell. Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu sangat. Aku enggak mau kalau kamu sampai bersama dengan orang lain. Saat itu aku juga akan melamarmu tapi saat itu Raya memberiku sebuah foto kemesraan mu bersama dimas yang saat itu aku belum mengenal Dimas. Tapi difoto itu kalian terlihat seperti ciuman Bell . Maaf aku sudah gelap mata. Maaf " ucap Barra penuh penyesalan
" Sudah ? Kalau sudah gue mau balik " ucap bella dengan tersenyum kecut ketika dia mendengar kata sayang Barra untuknya. Jika dia mencintainya kenapa dia tidak mempercayainya. malah percaya kepada Raya
" Bell jangan gitu dong. Maaf aku memang salah. Aku mohon maafin aku ya. Kita mulai dari awal "
" Gue udah maafin, tapi kalau mulai dari awal lagi kayaknya gak bisa deh. Udah ya gue udah maafin. Lupain yang dulu gue udah gak mau mikirin yang dulu-dulu. Gue mau balik " pamit Bella seraya berdiri dari tempat duduknya. Tapi tangannya di cekal oleh Barra lalu Barra memeluknya.
" Sorry aku salah " ucap Barra
" Kenapa baru sekarang lo jelasin ke gue? Kenapa baru sekarang ? kemana aja lo ? Dan itu udah dulu gue anggap semuanya sudah berakhir dan meskipun lo jelasin ke gue sekarang gag bakal balikin yang dulu lagi " Setelah mengatakan itu bella berlalu dari hadapan Barra. Barra hanya bisa melihat punggung Bella karena Barra tau pasti Bella sangat kecewa kepadanya.
Sedangkan didalam mobil seorang gadis menangis dipinggiran sebuah danau. Gadis itu adalah Bella.
" hiks hiks hiks .. Kenapa baru sekarang lo balik? Kenapa juga lo harus hadir lagi dihadapan gue? Kenapa Barr ? kenapa?!!" isak bella
Cukup lama Bella menenangkan hatinya dia memutuskan untuk pulang kerumah.
" Hlo sayang kamu kenapa? " tanya mami bella
" enggak papa mii.. Cuma capek aja banyak pekerjaan dimantor. Ya udah ya mi Bella mau mandi " jawab bella seraya menuju kamarnya
" Pih lihat anak kita pasti dia lagi ada masalah. Matanya sembab pi. Apa Bella habis nangis ya ?" ucap mami Bella
" Sudahlah mi biarin saja. Namanya juga anak muda " jawab papi Bella
Sebenarnya papi Bella tahu apa yang terjadi pada putri semata wayangnya itu. Bagaimana papi bella bisa tau ? Karena beliau meminta orang kepercayaannya untuk mengikuti Bella. Bukan tidak percaya, akan tetapi lebih kepada keselamatan anaknya. Papi Bella menyerahkan semuanya kepada anaknya. Dia yakin jika putrinya bisa menyelesaikan masalahnya.
***
Disebuah rumah megah seorang pemuda tampan baru saja memasuki rumah tersebut. Dengan wajah yang datar tanpa ekspresi tapi didalam hatinya memikirkan seorang gadis cantik yang selama ini selalu mengisi hatinya.
"Kakak baru pulang ?" tanya sang adik yang tak lain adalah bianca yang baru saja mengambil minum dari dapur
" hmm " hanya itu jawaban dari Barra. Jika bersama Bella dia akan selalu tersenyum banyak bicara. Tapi setelah hubungan keduanya berakhir Barra berubah menjadi dingin tak tersentuh.
" Ck. Padahal cuma ngasih tau aja kalau tadi gue ketemu sama Kak Dimas pas lagi makan sama kak Bella " teriak Bianca seraya menaiki anak tangga sedang kan Barra yang tadinya akan menaiki lift dia urungkan karena mendengar teriakan sang adik. Barra kamarnya dilantai 3 ya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments