" Kakak " teriak gadis cantik
Tapi yang di panggil hanya acuh tak peduli. Seolah tak mendengar ada yang memanggil, karena dia tau siapa yang sedang memanggilnya. Sedangkan gadis itu hanya berdecak sebal karena dia tidak ditanggapi. Seakan tidak peduli dengan karyawan yang melihatnya dia lari dan merangkul lengan sang kakak.
" Kakak tuh ya dipanggil pura-pura aja gak denger. Nyebelin padahal aku baru balik . Udah gak dijemput, satu atap tapi gak pernah ketemu. Aku tuh ya berasa gak dianggap tau gak. Berasa gak punya kakak " cerocos gadis tersebut
" Sudah ?" tanya barra. ya dia barra sang kakak dari gadis tersebut
" Dih gitu doang. Dasar es serut manis tapi dingin." jawab bianca sambil cekikikan
Sang kakak tak menanggapinya tetap berjalan menuju lift untuk ke ruangannya
" Kak denger-denger kak bella kerja disini ya?Apa dia tau sebelumnya kalau kakak pemilik perusahaannya?soalnya kan kakak dulu gak kasih tau nama belakang kakak.?" tambah bella lagi. Sedangkan barra yang di tanya hanya mengangkat bahunya. Karena dia juga tidak tau apakah bella tau jika dirinya anak dari pemilik perusahaan tempat bella bekerja saat ini.
" Ngomong sama patung . Sabar cha lo kuat menghadapi semua ini " monolog bianca sendiri
" Pulang sana kakak gak mau ntar lo gangguin gue " setelah mereka sampai didepan ruangan barra
" Gak mau chacha mau nunggu kak bella disini. Chacha kesini mau ketemu kak bella mau ngobrol "
" Kamu kira disini dia mau ngerumpi ? Bella kerja cha, harus bantuin kakak "
" Ya kan kakak ada kak reno"
"Wah lagi ghibahin gue nih. Pantesan dari tadi telinga gue panas " ucap reno yang tiba-tiba masuk keruangan barra
"Ngapain lo balik katanya mau ninjau proyek " tanya barra
" Nih tanda tangan. Belum lo tanda tanganin untung di jalan gue cek. Harusnya lo bangga punya karyawan sekaligus sahabat kayak gue. Bonus kek "ucap reno
Sedangkan barra hanya menandatangani tanpa berniat untuk menjawab.
" Barr bonus barr " kata reno sambil bejalan keluar
"Kelarin urusan lo baru minta bonus. Dasar mata keranjang "
" Mata duitan kak bukan mata keranjang " timpal bianca
"Iya itu berlaku untuk reno. Dia mata keranjang kalau soal bonus "
Yang dibicarakan padahal sudah berlalu entah kemana.
Tak lama bella datang.
tok tok tok
" Permisi pak mau minta tanda tangan " ucap bella
Bianca yang melihat interaksi keduanya merasa wajar mungkin bella masih kecewa dengan sang kakak. Barra hanya mendongakkan kepalanya dan menandatangani berkas tersebut. Barra sendiri masih bingung dari mana dia akan mulai membicarakan masalah mereka berdua setelah 1 tahun lamanya mereka tidak bertemu . Karena barra saat itu diharuskan untuk mengurus perusahaan ayahnya yang di luar negeri. Barra sendiri tahu dan hafal dengan sifat bella, semakin dipaksa dia akan semakin sulit. Maka dari itu barra harus hati-hati untuk menjelaskan dan meluruskan permasalahan mereka berdua. Setelah itu barra menyodorkan berkas tersebut. Dan bellapun menerimanya.
" Permisi pak " tapi saat bella hendak berbalik ada yang memanggil
" Kak bella, sini dulu kak ngobrol sama chacha .Kemarin masih kurang ngobrolnya "
Bella pun menoleh ke sumber suara dan juga melirik ke arah barra hanya sedetik mungkin.
" Tapi kakak harus bekerja cha. Nanti saja sepulang kerja kita ngobrol " jawab bella
" Pliss kak ya . Chacha ijin degh sama bosnya " mohon bianca.
" Pergilah " ucap barra. Kemudian bella hendak keluar ruangan, Tapi chacha sudah berbicara
" Kenapa kak bella di suruh pergi sih kak. Cuma hari ini doang ya please ijinin kak bella "
" Iya. Maksud kakak kalian berdua pergilah keluar " timpal barra
" Owh kirain. Ternyata kakak punya hati nurani juga " jawab bianca
" Jangan ngadi-ngadi buruan sana sebelum berubah pikiran " jawab barra. Menurut barra mungkin dengan bella dan bianca berbincang dia akan punya kesempatan juga untuk lebih dekat lagi dengan bella. Karena sebelum bella masuk keruangannya bianca sempat berucap, kalau dirinya akan membantu sang kakak untuk menjelaskan masalah mereka berdua. Jadi barra memberikan ijin bella untuk keluar sebelum jam pulang.
Disebuah restoran terdapat dua gadis cantik yang sedang menunggu pesanan mereka datang. Kedua gadis cantik itu bella dan bianca. Mereka memutuskan untuk ke restoran yang dekat dengan kantor. Karena sebenarnya bella tidak mau di ajak keluar, jadi dia memilih yang dekat dengan kantor saja. Meskipun keduanya sebenarnya sangat dekat. Bella sudah menganggap bianca sebagai adik begitu pula sebaliknya.
" Kak sebenarnya bianca cuma mau bantuin kakak sama kak barra supaya semuanya jelas. Kak barra sebenarnya menyesal setelah mengetahui semuanya. Dia juga menyesal kenapa dulu tidak percaya dengan kakak. Kenapa juga dulu dia tidak mendengarkan penjelasan kakak. Chacha hanya mau yang terbaik untuk kakak juga kak barra "
" Sudahlah cha tidak perlu dibahas . Kakak sudah lupain semuanya "
" Gak bisa kak. Ini tetap harus diluruskan. Chacha mau kak bella jadi kakaknya chacha "
" Dari dulu sampai sekarang kamu tetap adek kakak. Apa kamu disuruh barra untuk jelasin ke kakak ? "
" No. Ini chacha sendiri yang mau. Aku mau yang terbaik untuk kalian berdua. Setelah putus dari kakak, kak barra jadi lebih irit bicara "
" Sudah ya gag usah dibahas ..
Belum sempat bella melanjutkan bicaranya namanya tiba-tiba dipanggil seseorang.
" Bella "sapanya
Bella yang dipanggil namanya pun menoleh begitu juga dengan bianca. Suara yang tidak asing bagi mereka. Bianca yang masih terbengong dan juga ingin tahu yang sebenarnya. Bella terkejut juga karena sudah lama tidak berjumpa dengan laki-laki yang menyapanya.
" Dimas " lirih bella
Dimas pamungkas sahabat kecil bella dan juga tetangga bella. Mereka begitu dekat dari kecil .Hingga waktu masih SMP dimas harus pindah ke kota S untuk mengikuti kedua orang tuanya. Dan mereka dipertemukan kembali saat kuliah. Setelah itu terjadilah insiden dimana bella dan barra harus mengakhiri hubungan mereka akibat kesalahpahaman yang disebabkan oleh seseorang. Dimas pun memutuskan untuk kembali lagi ke kota S dimana orang tuanya berada. Niat hati ingin bertemu sahabat kecil tapi malah dia merusak hubungan sahabatnya, karena tidak enak hati dimas terpaksa kembali lagi ke kota S. Tapi sebelum kembali Dimas sudah menjelaskan kepada Barra . Tapi saat barra ingin menemui bella untuk meminta maaf bella sudah tidak di rumah. Bella sudah pergi ke luar negeri kerumah sang nenek. Dan Bella juga bilang untuk tidak memberi tau kepada barra jika dia pergi ke negara L.
kemudian mereka saling berpelukan karena rindu lama tidak berjumpa.
" Kamu apa kabar ? " tanya dimas
"Aku baik " jawab bella sambil tersenyum manis
" Dan kamu bianca ya adiknya barra ? " sapa dimas kepada bianca
" emm.. iya bianca " jawab bianca canggung
masih mau tau kelanjutan ceritanya baca terus sampai end ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments