Dan ketika bella membuka pintu pandangan mata antara bella dan barra bertemu dalam sekian detik sebelum bella mengalihkan pandangannya. Diruangan tersebut juga ada reno yang juga merasakan kecanggungan diantara mereka berdua.
"Silahkan duduk bel" reno membuka percakapan supaya suasana tidak begitu tegang. Reno tidak mengenal bella sebelumnya tapi reno tau semua masalah antara bella dan barra, sebab reno tahu dari bianca adik barra.
" Terima kasih pak. emm ada yang bisa saya bantu?" jawab bella
"Ini kenalkan tuan barra regha alexander putra dari tuan agra alexander. Dan mulai saat ini kamu akan bekerja untuk tuan barra. Apa ada yang mau kamu tanyakan ?" tanya reno karena barra hanya diam saja entah apa yang sedang dia fikirkan.
"Tidak pak. Apa masih ada yang lain pak ?"
"Apa jadwal tuan barra hari ini?
"Setelah makan siang ada meeting dengan perusahaan X pak . Selanjutnya tidak ada "
" Oke terima kasih. Kamu boleh keluar ? "
"Baik pak saya permisi " ucap bella dengan perasaan lega karena didalam ruangan itu terasa sesak dan pengap. Kemudian bella terus menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya supaya dirinya lebih tenang.
kenapa harus sekarang bertemunya? kenapa bisa gue bekerja di perusahaannya? arggggg... sial banget sih gueee.. Kenapa gue gag sadar ya kalau ternyata A di dalam nama belakangnya adalah alexander. Gue harus gimana ?. monolog bella dalam hati
"lo bisa bell , semua nya udah berlalu . Itu semua masa lalu " ucap bella menyemangati dirinya sendiri
"Sejak kapan lo gila?" tanya monika yang entah dari mana terjunnya
Bella pun hanya melirik sekilas lalu pergi. Tapi baru selangkah tangannya sudah dicekal oleh monika.
" Tunggu. Punya telinga gag lo?" ucap monika nyolot.
" Lo ngomong sama gue , gue kira lo ngomongin diri lo sendiri ulet keket. Gak usah pegang-pegang" jawab bella sambil menepis tangannya dari monika . Setelah itu bella berlalu begitu saja tanpa peduli pada monika yang ngomel tidak jelas.
"Awas lo ya" teriak monika kesal sendiri karena merasa selalu kalah dari bella
Setibanya di meja kerjanya bella lalu mengerjakan pekerjaannya meskipun pikirannya tidak fokus.Dan jam pun menunjukkan jam makan siang.
Pintu ruangan CEO terbuka, barra keluar ruangan sendiri tanpa adanya reno. Barra hanya melirik sekilas sebelum melanjutkan langkahnya. Tapi kemudian menghentikan langkahnya.
"Dimana kita akan melakukan meeting?" tanya barra tanpa ekspresi
" Di restoran jepang pak dekat dengan kantor "jawab bella sambil menunduk tak berani menatap mata barra
" Jika diajak bicara tatap lawan bicaramu " kata barra dengan tegas
" Maaf pak " jawab bella dengan menatap barra
Mereka saling pandang dengan sorot mata yang menunjukkan isi hati masing-masing.
"Apa kamu masih marah ?" tanya barra
" Hah ? " bella terbengong oleh pertanyaan barra
"Aku minta maaf "ucap barra
" Maaf untuk apa ya pak saya tidak mengerti ?" tanya bella hati-hati. Meskipun bella tau maksud dari permintaan maaf barra. Tapi bella tidak mau menanggapinya bagi bella semua sudah berlalu.
" Untuk masa lalu kita..
" Maaf pak saya tidak mau membahas yang sudah-sudah. Ini di perusahaan saya tidak mau membahas masalah lain kecuali pekerjaan " potong bella
" Berarti kalau diluar bisa? Karena kita butuh waktu untuk bicara bella " ucap barra penuh harap
" Maaf saya tidak punya waktu " tegas bella sambil berlalu begitu saja. Saat bella memasuki lift dia bertemu reno yang sebenarnya reno sudah di lantai itu sejak kapan. Tapi reno tidak menghampiri keduanya karena reno tau ada yang perlu diluruskan dalam masalah ini.
Bella hanya berlalu sambil menundukkan kepalanya kepada reno tanpa menyapanya. Yang di balas dengan senyuman oleh reno. Kemudian Reno berjalan mendekat i barra yang masih berdiri ditempatnya.
"Sabar bro badai pasti berlalu " ucap reno sambil menepuk pundak barra. Jika sedang berdua reno dan barra akan berbicara unformal. Tapi jika sedang berada dilingkungan karyawan mereka akan bicara formal.
" Gue emang bodoh ren " jawab barra dengan mengusap wajahnya kasar
" Iya emang lo bodoh. Tau gag sebelum lo cerita tentang tuh cewek udah mau gue kawinin tuh anak "
" Awas lo ya macem-macem gue pecat lo . Kalo perlu gue habisi burung lo sampai lo deketin bella "
" Itu dulu bro . Sekarang gue lagi ada cemceman " jawab reno sambil berjalan mendahalui barra dengan senyum yang mengenbang.
" Dasar gag waras " umpat barra
Setelah makan siang kini bella , barra dan reno sedang dalam perjalanan menuju restoran jepang dimana tempat yang akan digunakan untuk meeting. Saat ini mereka sedang berada dalam mobil. Tapi tidak ada percakapan diantara mereka . Hening . Reno merasa kesal juga kasian sebenarnya dengan mereka berdua. Yang mungkin sama-sama masih menyimpan untuk masing-masing.
Sesampainya ditempat tujuan mereka langsung menuju ke ruang VVIP dimana mereka sudah melakukan reservasi sebelumnya. Dan meeting berjalan dengan lancar.
" Gue harus meninjau lokasi di kota B untuk pembangunan hotel kita. Bye gue duluan kalian hati-hati " ucap reno tapi sebelum masuk mobil yang baru saja dikirim dari kantor reno kembali berucap.
"Ingat jangan macam-macam balik ke kantor bukan ke hotel " tambah reno sambil tertawa terbahak-baha
" Sialan lo " kata barra lirih tapi masih terdengar oleh bella. Kalau teriak nanti wibawanya hilang. Pesona sebagai CEO tampan idaman wanita hancur lebur.
Bella hanya diam sebelum barra mengajaknya untuk masuk kedalam mobil. Didalam mobil bagaikan sedang mengheningkan cipta. Sunyi tidak ada percakapan sedikitpun.
" Bel kita perlu bicara " ucap barra memulai percakapan
" Tidak ada yang perlu dibicarakan selain pekerjaan " jawab bella
" Tapi kita harus meluruskan hubungan kita "
" Memangnya saya dengan bapak punya hubungan apa? setau saya kita hanya sekedar atasan dan bawahan " tegas bella
" Jangan seperti inilah bell. Kita harus segera meluruskan kesalahpahaman ini. Maaf aku salah bell " kata barra sepenuh hati
" Sudahlah bar kita tidak perlu bicara lagi. Sudah cukup apa yang dulu kamu lakukan ke aku. Dimana dulu waktu aku mau jelasin ke kamu? Dimana ?" jawab bella dengan menggebu-gebu karena sudah tidak bisa menahan apa yang selama ini dia pendam
" Maaf bell , aku minta maaf " ucap barra penuh penyesalan
" Pak amat saya berhenti disini saja " kata bella
" Jangan pak ! Ke apartemen saya saja " tegas barra
" Nggak usah ngaco degh. Ke perusahaan saja pak .Kalau gag bella turun sini saja. Atau bella lompat kalau kita gak ke perusahaan sekarang " ancam bella sambil melirik kearah barra
"Kita ke perusahaan pak " jawab barra
alhamdulillah batin bella
dasar anak muda jaman sekarang, bikin pusing batin pak supir yang terabaikan perasaannya
Setelah sesampainya di perusahaan bella langsung turun dari mobil tanpa mempedulikan barra yang masih berada di dalam mobil. Sedangkan barra hanya diam karena bingung harus mulai dari mana untuk menjelaskan kepada bella.
Barra kemudian turun dari mobil dengan aura sedingin es lilin. Karyawan yang berpapasan menundukkan kepalanya.
" kakak...
hayoo siapa yang manggil nama barra ?
maaf ya kalau ada typo nya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Uswstun Chasanah
lanjut author
2022-06-29
0