Jika boleh berkata jujur Alby kecewa dengan keadaan seperti ini, tapi dia juga tak mau egois.
Alby tak ingin melukai perasaan Azmia meski dia sudah resmi jadi istrinya, akan tetapi semua itu karena terpaksa oleh keadaan sehingga membuat Azmia harus menjadi peran pengganti Kakaknya. Pasti semua itu tidaklah mudah apalagi harus menikah dengan laki-laki yang tak ia cintai, jangankan cinta kenal saja tidak karena baru tadi saat ijab kabul Alby dan Azmia bertemu.
Saat Alby baru duduk di kursi ruang kerjanya tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk dengan cepat Alby menggeser tombol hijau.
"Ada apa, Daf?" tanya Alby lewat sambungan telepon.
" ........"
"Baiklah, gua kesana sekarang." Tanpa basa-basi Alby langsung menutup sambungan telponnya dan menyambar kunci mobil kemudian berjalan keluar rumah.
Tiga puluh menit Alby sampai di tempat yang di bilang seseorang lewat sambungan telepon. Alby masuk ke tempat tersebut mencari sosok yang menelponnya.
"Sini, Al." Daffa melambaikan tangannya ke arah Alby. Ya orang yang tadi telpon Alby adalah Daffa.
Alby pun menghampiri Daffa setelah melihat lambaian tangan sahabatnya. Ternyata di sana sudah ada Brian.
"Sorry, lama." Alby sambil menyalami para sahabatnya. Salaman ala laki-laki ya kemudian duduk bergabung bersama para sahabatnya.
"Santai aja gue juga baru datang," ucap Brian.
"Lu mau pesan apa, Al?" tanya Daffa.
"Biasa," jawab Alby.
"Nin, coffe latle satu," ucap Daffa pada salah satu karyawan Cafe.
"Siap, Mas Daffa." Semua pegawai cafe sudah mengenal Alby dan para sahabatnya karena hampir setiap hari mereka selalu nongkrong di cafe tempat ternyaman buat mereka ngopi atau sekedar santai menghilangkan sedikit lelahnya berkumpul bersama sahabatnya.
"Cie ... pengantin baru," goda Brian dengan tersenyum penuh arti.
"Jangan bahas itu, gue males," tegas Alby.
"Gua kagum lho sama istri lu, Al. Dia benar-benar wanita yang berbeda dengan lainnya. Mungkin diantara seratus orang hanya satu yang seperti dia," ujar Brian.
"Betul gue setuju dengan omongan lu," sambung Daffa.
Pasalnya selama mereka pacaran tak ada satu pun mantan seperti Azmia meskipun mereka berhijab, tapi tak seperti Azmia.
"Beruntung lu, Al bisa dapetin Azmia tanpa susah payah," ucap Brian karena yang dia tau cewek seperti Azmia pasti sangat sulit untuk di deketin. Jangankan di ajak nikah, di ajak kenalan saja susah.
"Kalau lu nggak mau mending kasih gue aja, Al," sambung Riko yang baru datang.
"Gila ... lu kira bini gue barang bisa oper sono sini," balas Alby sambil melempar kotak tissue ke arah Riko.
"Ya lu, Al sepertinya nggak suka gitu sama dia." Riko dengan cepat menangkap tissue tersebut sebelum mencium wajahnya.
"Bukan tidak suka, tapi kan kalian tahu gue sama dia baru ketemu saat ijab kabul," jelas Alby.
"What? yang bener lu, Al? bukannya dia adik Rania?" tanya Brian yang tak percaya dengan ucapan Alby masa iya selama satu bulan berhubungan dengan Rania tak pernah ketemu Azmia.
"Iya, tapi gue nggak pernah ketemu dia di rumah Pranata." Alby memang beberapa kali berkunjung ke kediaman pranata, tapi tak pernah sekalipun bertemu Azmia. Dia juga kaget saat keluarga Pranata bilang Azmia adik Rania.
**
Jangan lupa like dan vote ya kakak.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 453 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
azmia type cwek yg susah dideketin cwok,,,,smg setelah menikah azmia n alby berjalannya waktu akan tumbuh benih2 cinta,,,, lanjutkan thor....
2023-03-17
3