Aku seperti berlari sendiri,dan orang- orang hanya berdiri terpaku memandang kebodohan ku disini. Aku adalah seorang istri dan juga wanita karier. Waktuku banyak dihabiskan dengan kerjaan yang tidak henti.
Mungkin saja suamiku akan mengeluhkan semua ini,tapi semua ini untuk siapa lagi? Bukan untukku sendiri.
Luna, ,wanita itu masih disibukkan dengan tumpukan- tumpukan kertas yang harus ia tandatangani. Tentu saja harus ia koreksi dari setiap laporan- laporan yang masuk itu. Data- data yang diterima harus sesuai dengan real nya. Tampak Luna memijat pelipisnya sendiri. Kepalanya mulai berat dengan tumpukan kertas itu. Minggu depan ia harus keluar kota memenuhi segala kewajibannya. Hal ini pasti akan menimbulkan komplain lagi terhadap suaminya.
Kewajiban istri terhadap suaminya pasti akan diungkit- ungkit lagi. Hal inilah yang akan membuat beban pikirannya bertambah. Padahal ia kerja juga dinikmati bersama.
Luna mengemasi tumpukan map itu dan merapikannya. Ia akan menyelesaikannya di rumah. Diambilnya tasnya lalu melangkah ke parkiran dan masuk kedalam mobilnya.
Luna menjalankan mobilnya dan berhenti di rumah makan siap saji. Di Sana ia membeli beberapa bungkus makanan yang akan ia bawa pulang untuk suaminya di rumah.
Tidak berapa lama kemudian, telah sampai dirumahnya lalu memarkirkan mobilnya pelan- pelan ke garasi.
Luna masuk ke rumah. Belum ia dapati sosok suaminya yang tinggi besar itu. Rumah masih kosong tak berpenghuni. Anaknya lagi di rumah ibu mertuanya.
Luna membaringkan tubuhnya di kasur Spring Bed nya. Menikmati rileksasi nya sebentar. Sejenak melupakan kerjaannya yang masih belum terselesaikan. Sampai akhirnya Luna tertidur pulas
"Luna ,jika aku menikah lagi bagaimana pendapatmu?" kata Rodeo sambil membelai rambut Luna. Luna melotot tersentak kaget.
"Maksud kamu apa bang?" tanya Luna.
"Aku ingin punya anak dari keturunanku sendiri."
"Astagfirullah bang! , setelah sekian lama akhirnya kamu membahas ini bang."
"Aku berusaha menjadi istri yang baik untukmu dan anak kita walaupun bukan darah kita,tapi sekarang kamu mencari kelemahan ku yang tidak bisa memberikan anak untukmu."
"Maafkan aku Luna, kamu terlalu sempurna untukku tapi..."
"Abang ingin,aku mengijinkan Abang untuk nikah lagi?"
"Kalau aku gak mengijinkan, apa yang kamu lakukan bang?" sambung Luna gemetar sambil menahan tangisnya.
"Itu terserah kamu Luna, hak kamu sebagai seorang istri untuk menolak suaminya jika ingin nikah lagi."
"Lalu?"
"Kita cerai saja!"
"Bang?? Abang ingin menceraikan aku?"
"Selain aku tidak bisa memberikan keturunan,apa yang tidak Abang dapatkan dariku bang?" sambung Luna sambil menggigit bibirnya menahan getir dihatinya.
"Kamu terlalu sibuk dengan kerjaan mu, sehingga melupakan aku sebagai suamimu?"
Luna terdiam, pasrah dengan segala keputusan suaminya. Ia menyadari bahwa dirinya tidak sepenuhnya bisa melayani dengan baik suaminya. Memasakkan tiap hari,memberi perhatian ekstra, dan kewajiban istri di ranjang. Apa yang dia lakukan seolah salah,padahal semua yang ia kerjakan suami dan keluarga nya pun ikut menikmatinya. Kenapa mencari kesalahanku dari kelemahan- kelemahan ini.
"Besok kita urus perceraian kita, aku akan angkat kaki dari rumah ini." kata Rodeo sambil pergi berlalu meninggalkan Luna yang menangis histeris.
"Jangan Bang! ,beri aku kesempatan memperbaikinya."
"Bang!!!"
Luna terbangun dari tidurnya. Diusap lah peluh keringat diwajahnya. Luna bangkit dari tempat tidurnya dan melangkah mencari air minum. Rumah masih sepi dan suami serta anaknya belum kembali.
"Kenapa aku bermimpi seperti ini?" gumamnya
"Mungkin saja aku kecapekan dengan kerjaan ku dan pikiran yang tidak- tidak terbawa dalam mimpi, semoga hubunganku dengan suamiku baik- baik saja."
*******
.
Nama lengkapnya Luna Dirgantara. Dia lulusan Perguruan Tinggi ternama di Indonesia.Dia wanita pintar yang mandiri tanpa tergantung sepenuhnya pada suami.
Kebutuhan rumah tangga, hampir seluruhnya dia penuhi. Betapa beruntungnya suaminya,yang tidak punya beban yang berat untuk kebutuhan sehari hari dalam rumah tangganya. Dari token listrik, PDAM, susu anaknya,pembantu rumah tangga dan makan sehari harinya Luna lah yang membereskan semuanya.
Lalu apa yang dilakukan Rodeo, jika semua sudah dipenuhi Luna. Rodeo seorang makelar dan Pelatih beladiri secara private. Tidak heran jika keuangan yang dimilikinya jauh dari uang istrinya yang sebagai wanita karier yang mapan.
Seperti biasa hari Sabtu dan Minggu adalah waktu libur Luna. Hari itulah yang digunakan untuk berkumpul dengan keluarganya,suami dan anaknya.
"Besok,kita jalan yuk Yah, sekalian ajak Nanda ketempat Permainan anak anak usia dini" ajak Luna kepada Rodeo. Nanda adalah panggilan dari anak angkatnya yang nama panjangnya Ananda Rizki Anta.
"Jam 11 pagi yah Yah?" sambungnya lagi
Rodeo tampak masih sibuk memotong daun bonsai yang Ia bentuk sendiri.
"Boleh sayang,,," jawab Rodeo akhirnya dengan nada mesra.
"Ini Yah,kopi nya,dan ini brownis kesukaan Ayah" sambung Luna sambil menunjuk secangkir kopi dan kue di meja.
Luna adalah gadis yang lemah lembut polos dan sangat pengertian. Untuk ukuran istri,dia tidak banyak menuntut karena semua kebutuhan pribadi bisa dia atasi dengan sendirinya.
Mungkin yang dia butuhkan adalah sosok suami yang memberi kenyamanan,kedamaian dan pengertian karena dia setiap harinya waktunya banyak di tempat kerjanya. Dari jam 08.00 sampai jam 19.30. dan mungkin klo lagi nglembur sampai jam 22.00 wib. Belum lagi kalo dia harus dinas diluar kota. Makanya hari Sabtu n minggu, Rodeo berupaya selalu standby di rumah bersama Luna.
Rumah Mereka itu cukup besar dengan perabot rumah tangga yang mewah. Tepatnya Rumah itu adalah hasil kerja Luna. Iya, Luna yang lebih unggul dari segi materi.
Coba tanyakan kepada suami suami yang penghasilannya lebih rendah dibanding istrinya. Apakah mereka akan memanfaatkan situasi ini ataukah mereka merasa terhina atau tidak berguna?
Masing masing Pria mempunyai cara pandang sendiri. Jika ego nya lebih besar,mungkin ini akan menjadi bom waktu yang sewaktu waktu akan meledak,dan akhirnya mencari cari kelemahan dari istrinya yang sibuk dengan kariernya.
Padahal semua dilakukan untuk keseimbangan ekonomi keluarga.
Wanita yang berkarier, waktunya banyak diluar. Terkesan dia kurang memberi pelayanan yang maksimal kepada suaminya bahkan anaknya karena hanya Sabtu dan Minggu saja waktu yang longgar ia gunakan untuk menjadi selayaknya istri dan ibu dari anak nya. Tentu saja klo tidak dinas keluar kota, terkadang Sabtu Minggu pun ada kegiatan dinas keluar kota.
Pernikahan yang berbeda status ini, cukup rumit dilalui apalagi beda suku,watak dan kepribadian antara istri dan suami. Luna dengan temperamen lemah lembut tapi tegas sedangkan Rodeo dengan Keras tapi agak kasar.
Pernikahan mereka terjadi pun melewati jalan berliku juga. Entahlah, apakah mereka bisa saling melengkapi dan saling meredam ego masing masing. Kalau tidak, semua akan mencari cari celah kelemahan masing masing.
"Kurang gula yah Yah kopi nya?" tanya Luna
Rodeo pun tampak menyeruput kopi buatan Luna sambil memegang sebatang rokok ditangan kirinya.
"Ahhh...mantab Yang." jawabnya sambil tersenyum kecil memandang Luna di depan Rodeo duduk.
******
Jika harus memilih,mungkin Momo tidak menghendaki jadi orang ketiga dalam hubungan Rodeo dan Luna. Atau semua hanya sekadar kebetulan? Momo sudah tiga kali menjalin hubungan dengan suami orang. Semuanya sukses,istri dari orang yang dipacarinya tidak tahu tentang hubungan mereka. Entah dengan trik atau cara apa kok bisa naluri kewanitaannya seorang istri tidak jadi tajam.
Kepiawaian suaminya yang bisa menutupi segalanya atau Momo masuk diantara mereka dengan mendekati istri dari suami yang dipacarinya. Hubungan seperti ini menjadi sangat tantangan bukan? lebih tepatnya sangat sensasional.
"Bang kok gak dihabisi juz nya." tanya Momo sambil menyeruput juz mangga yang dipesannya di kafe kecil tetapi cukup ramai pengunjungnya.
" Lihat senyummu saja jadi dingin dan hilang hausnya."sahut Rodeo dengan nakalnya.
"Hadeuh, rayuan lelaki beristri." sambung Momo akhirnya.
Seketika mata Rodeo melotot, ada sedikit memerah wajahnya karena marah dan juga kaget dengan ucapan Momo.
"Yeah, gitu saja marah.jangan marah dong yang, cuma bercanda kok."sahut Momo akhirnya.
sambil mengelus punggung tangan kanan Rodeo di dekatnya.
"Lagian, mau juga dengan orang beristri." sahut Rodeo akhirnya dengan nada kesal.
"Eh, maaf maaf.. jangan marah beneran donk."sambung Momo agak khawatir.
"Gak enak di dengar tadi dek, bahasa mu tadi." kata Rodeo akhirnya agak kasar. Dia tidak biasa menyebut " kamu" pada Momo. Tapi ini keluar begitu saja di mulutnya.
"Lalu, dengan cara apa supaya bang Rodeo bisa memaafkan Momo? ." tanya Momo akhirnya.
"Tidak ada."sahut Rodeo seketika
"Yuk, cabut kita." sambung Rodeo akhirnya.
Lalu Rodeo keluar kafe kecil itu setelah membayar di kasir. Momo di belakangnya dengan tatapan nanar dan pasrah dengan sikap Rodeo yang dingin kepadanya. Di perjalanan keduanya diam satu sama lain. Momo tidak berani memulai pembicaraan dengan Rodeo. Rodeo masih saja diam membisu.
"Kemana kita? " tanya Rodeo akhirnya.
"Terserah abang!" jawab Momo seketika.
Entahlah mereka mau kemana karena mobil putih itu dari tadi putar balik tanpa ada tujuan yang jelas. Keduanya masih dingin. Rodeo dengan gayanya yang diam, keras dan besar egonya tidak kalah kakunya dengan Momo. Suatu ketika mobil putih itupun masuk di sebuah bangunan tinggi yang bertuliskan " Hotel Indah" . Lalu terparkir dengan rapi ditempat parkiran mobil di samping hotel mewah itu. Momo menatap Rodeo disampingnya dengan tajam.
"Turun! kata Rodeo akhirnya.
Lalu Rodeo masuk dan menuju tempat resepsionis yang ditunggu oleh dua wanita yang cantik dan berpenampilan rapi. Setelah mendapatkan kunci kamar, Rodeo menuju tempat kamar itu berada di dampingi oleh satu petugas. Momo hanya diam mengikuti Rodeo berjalan.
Keduanya sampai di kamar hotel itu. Kamar itu lumayan mewah dengan tempat tidur dan perabot yang super mewah. AC,Tv ,meja kecil,sofa kecil tersusun rapi didalam kamar itu. Mungkin hotel ini,masuk bintang tujuh hehe.
Entah apa yang dilakukan mereka berdua kalau menginap bersama di hotel seperti itu. Mereka adalah laki laki dan seorang perempuan yang dewasa sedangkan yang satu berstatus menikah yang satu lagi masih sendiri. Bisa dibayangkan bukan,jika laki laki dan wanita dalam satu ruangan yang berbeda dalam satu malam.
Perbuatan mereka,hanya Tuhan dan merekalah yang tahu. Pembaca dan penulis hanya bisa menebaknya saja. Karena hal ini hubungan yang tergolong masih terlarang,dinilai tidak etis dan tidak beradab.
Jalan di Persimpangan,mungkin suatu hari nanti ada keputusan yang terbaik diantara mereka. Mereka bertiga tentunya,Antara Rodeo, Luna dan Momo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Sri Wulandari
bingung aku Ama nama2 nya mana Momo mana memei Luna romi
2022-09-21
1