Banyak jalan pilihan yang akan dilalui seseorang. Apakah jalan itu sesuai dengan aturan dan normal atau tanpa memperdulikan garis lurus itu. Kebebasan akan gaya dan pandangan hidup. Namun sejatinya ada hukum alam dan agama yang ditegakkan. Aturan dibuat supaya manusia memiliki tanggungjawab dan tertib dalam perjalanan hidup nya. Percaya atau tidak, semua perilaku dan perbuatan akan dipertanggungjawabkan dan akan ada balasannya.
Di tempat fitness, Rodeo sedang duduk santai dengan Pak Yakub.
"Kamu yakin Rodeo memilih Momo dan menikahinya?" tanya Pak Yakub sambil menyalakan rokok di celah jarinya.
" Sebenarnya pak,saya tidak berani berpisah dengan Luna."
" Lalu?"
" Aku hanya tidak menduga, Luna dengan tegas memilih cerai jika aku menikahi Momo."
" Terus apa tindakanmu selanjutnya? kamu sudah memulai peperangan ini!"
"Itulah yang aku sesalkan Pak."
" Rodeo...Rodeo. kenapa tidak kamu pikirkan matang-matang,jika kamu memang masih tergantung dengan Luna"
" Aku sudah buntu pak." sahut Rodeo sambil menghisap rokoknya dengan kasar.
" Halo bro!" sapa Tigor yang baru datang.
" Boleh nimbrung gak?" tanya Tigor tapi pantatnya sudah duduk di kursi yang kosong diantara Rodeo dan Pak Ayub.
" Ada apa Gor! ada bisnis apa, ini Rodeo lagi perlu duit banyak tuh" tanya Pak Ayub.
" Hah? mau? tapi ini kerjaan enak juga kalau dijalani dengan enjoy." jawab Tigor.
" Apa bro?" tanya Rodeo.
" Kamu beneran mau?"
" Apa dulu bro?"
" Badan kamu bagus,tinggi, dan wajahmu tidak jelek juga."
" Setan Lo bro! kerja apa?"
" Jadi peliharaan Tante girang mau?"
" Tigor,Lo tega ngasih kerjaan itu sama Rodeo" tanya Pak Ayub.
" Lho ini menjanjikan pak,dan lebih enak kerjaannya."
" Hahahaha, tapi tantenya cantik enggak?" tanya Rodeo.
" Ya pasti cantik lah Rodeo,namanya punya duit banyak."
" Umur berapa?"
" Masih muda kok Rodeo."
" Berapa?"
" 42 tahun!"
" Ada fotonya gak?"
" Sebentar ya!" kata Tigor sambil membuka galeri di ponsel nya.
" Nah ini dia! cantik kan?"
" Kenapa tidak kamu embat bro?"
" Aku sudah punya dua, kawan ini cewek."
" Setan Lo Bro!"
" Mau tidak? no mu ku kasih ke dia ya?"
" Kamu yakin akan mencoba ini Rodeo?" tanya pak Ayub.
" Boleh lah!"
" Kampret!"
" Aku jadi gak paham,jalan pikiran Rodeo."
" Kenapa rupanya pak?"
" Sudah dapat ikan kakap,dia milih ikan teri,hadeuh!"
" Haha,sudah terlanjur pak."
" Mana tahu,Tante itu ingin menikahi mu Rodeo?" sahut Tigor.
" Gak mungkin lah Gor, Tante itu cuma menginginkan kebutuhan biologis nya saja,kalau untuk menikah dia mikir seribu kali lagi. Lagi pula suaminya yang kaya raya dan berlimpah harta sudah cukup memenuhi kebutuhan nya."
Kata Pak Ayub.
"Iya betul.juga!" kata Tigor
"Kalau tante mu gimana Gor?"
"Kami lebih sering ketemuan di luar kota,kadang di hotel kalau suaminya lagi dinas di luar kota."
"Aku jadi berpikir, kira - kira istri Rodeo yang berduit itu bisa ngelakuin itu selain Rodeo gak yah...hahahaha." kata Tigor.
"Kalau Luna? aku yakin dia wanita rumahan dan sangat patuh dengan suaminya. Suaminya saja yang kurang di untung hahahaha." sahut pak Yakub.
"Jadi,di bungkus saja ya Rodeo!"
"Apanya Bro!"
" Tante yang di foto tadi!"
" Oke,deal!"
" Deal!"
" Besok malam aku kabari kamu ya!"
" Oke,thanks bro!"
" Oke,gue cabut dulu! ayo pak Ayub!"
" Oke!"
" Rodeo,kamu yakin akan melakukan ini?"
" Hahahaha,kalau menjanjikan kenapa tidak pak?"
" Ya ampun!"
" Aku jadi kasihan dengan Luna."
" Kenapa pak?"
" Suaminya bisa bobrok seperti ini."
" Hahahaha." Rodeo terbahak - bahak.
" Lebih baik kamu tinggalin Momo saja Rodeo, tidak menguntungkan untukmu juga."
" Kalau Momo, aku memang menyukai dia pak."
"Menyukai?"
" Orang seperti kamu bisa menyukai?"
" hahahaha, aku juga punya hati dan rasa pak, perasaan ini tidak bisa di kendalikan."
" Oh, baguslah kalau kamu masih punya hati."
*******
Malam itu sesuai janjinya,Tigor dan Rodeo ketemuan di salah satu kafe di pusat pembelanjaan. Mereka menanti seseorang yang memang sudah membuat janji dengan mereka.
Tidak berapa lama, seorang wanita yang elegan,dengan rambut nya sebahu, menghampiri mereka. Wanita itu tampak cantik dengan polesan ringan di wajahnya. Tas dan sepatunya yang bermerek membuat kesan wanita kaya yang berduit.
" Halo!" sapa wanita itu sambil membuka kacamata hitamnya.
" Halo Tante!" sapa Tigor
" Jangan panggil Tante dong,panggil saja Lisa." kata wanita itu sambil menjabat tangan Tigor dan Rodeo.
" Ini orang yang saya bilang Mbak Lisa." kata Tigor memperkenalkan Rodeo.
" Halo Lisa, aku Rodeoi!"
" Oh, ganteng!" sahut Lisa tersenyum.
" Oke! wa mu sudah aku simpan ya Rodeo sewaktu-waktu kalau aku hubungi,kamu bisa langsung datang ke aku, oke?"
" Siap Lisa!"
" Tigor! kamu kok bisa Nemu cowok ganteng seperti ini sic,kenapa tidak dari dulu kamu kenalkan ke aku?" kata Lisa dengan suara menggoda.
" Oh..Mbak suka? bonus ku ditambah dong hahaha." kata Tigor.
" Tidak jadi masalah!"
" Sudah pesan makanan?"tanya Lisa.
" Kalian mau pesan apa, aku yang bayarin." sambung Lisa sambil menatap Rodeo tanpa berkedip.
" Hem, habis ini kita cek in saja Rodeo, bisa kan?"
" Bisa,untuk Lisa siapa yang berani menolak." jawab Rodeo mulai terbawa suasana.
" Aku sekarang jadi nyamuk, aku cabut saja Mbak." kata Tigor.
" Eh jangan pergi dulu, pesan makanan dulu dong!"
" Oke lah kalau dipaksa haha." kata Tigor sambil bangkit memesan makanan dan minuman.
" Kamu tinggal dimana Rodeo?"
" Aku gak punya rumah, Lisa."
" Ya ampun, kasihan sekali!" kata Lisa sambil mengelus punggung tangan Rodeo.
" Hem, kita belanja dulu atau cek in dulu yah?" tanya Lisa.
" Mana enaknya kamu saja, Lisa." jawab Rodeo tersenyum.
" Seperti nya aku akan tergila - gila dengan mu nantinya."
" Hahaha,Lisa bisa saja."
" Yuk makan dulu, biar kamu lebih kuat nanti... hehehe."
" Aku duluan makan yah." sahut Tigor sambil melahap habis hidangan yang ada di atas meja.
" Kenapa Rodeo? kamu gak suka makanan nya?" tanya Lisa.
" Enggak, ini kelihatan enak, yuk aku makan yah." kata Rodeo.
" Habisin Lo!" kata Lisa dengan suara manja.
" Kamu gak makan?" tanya Rodeo.
" Aku? aku diet dong! biar bagus badanku."
" Oh, makanya kamu tetap cantik dari atas sampai bawah."
" Ah ,kamu bisa saja Rodeo!"
" Kegiatan sehari - hari kamu apa?"
" Aku pengangguran, Lisa."
" Ih kasihan sekali kamu."
" Kamu ingin bisnis apa? biar aku kasih modal." sambung Lisa.
" Nanti aku pikirkan dulu, Lisa!"
" Sudah habis makannya?"
" Sudah!"
" Kalau begitu kita langsung cabut."
" Oke!" jawab Rodeo.
" Eh aku langsung balik ya Mbak!"
" Oke, nanti kirim saja nomer rekening nya yah!"
" Oke!" jawab Tigor sambil melambaikan tangannya.
" Ayok sayang!" ajak Lisa sambil menggandeng Rodeo.
Rodeo tersenyum geli. Baginya ini adalah pengalaman pertama nya. Bermain dengan wanita dengan bayaran fantastis. Baginya ini sudah tidak penting lagi, memikirkan rasa,yang penting dia enjoy menikmati hidupnya.
Rodeo dan Lisa masuk ke mobil.
'" Kamu bisa nyetir bukan?" kata Lisa sambil menyerahkan kunci mobil itu ke Rodeo
" Oke!"
" Wah kamu sudah ganteng, penampilan mu juga oke habis, cocok di sampingku." kata Lisa sambil memandang Rodeo tanpa berkedip.
" Kemana kita, Lisa?"
" Kemana saja,aku terserah kamu saja deh." jawab Lisa manja sambil bersandar di pundak Rodeo.
*******
Di kontrakan Momo. Momo mulai berdandan rapi. Berkali - kali merubah tampilannya. Pasalnya hari ini dia akan berkencan dengan seseorang. Di depan cermin dia masih sibuk merias wajahnya dengan make up.
Suara pintu di ketuk beberapa kali di pintu depan. Momo mulai gugup,karena dia masih belum puas dengan hasil dandannya.
Akhirnya, Momo menyudahi dan merasa cukup dengan penampilan nya. Kakinya melangkah menuju keluar kamar dan membuka pintu depan.
"Halo sayang!" kata bapak paruh baya sambil mencium pipi kanan kiri Momo.
"Masuk om Pras!"
"Duduk dulu!" kata Momo sambil menarik lengan bapak paruh baya itu agar segera masuk ke dalam rumah.
Momo segera menutup pintu rumahnya agar tidak ada yang melihat,bahwa dia memasukkan laki - laki di kontrakan nya.
"Naik apa om?" tanya Momo sambil mendudukkan pantatnya.
"Naik mobil." jawab om Pras singkat.
"Hah? Di parkir di mana?" tanya Momo agak panik.
"Depan mini market."
" Oh!" sahut Momo dengan perasaan lega.
" Kita mau kemana om?" tanya Momo sambil mendekat duduk di samping om Pras.
" Ke luar kota!"
" Hah? Aku belum persiapan Lo Om!"
" Tidak perlu, nanti sekalian belanja apa yang di butuhkan."
" Hehehe Om memang selalu mengerti keinginan wanita."
" Sudah siap belum?"
" Sudah, aku ambil tas dulu Om."
" Oke!"
" Ayo Om!" kata Momo sambil keluar dari rumahnya lalu menguncinya setelah Om Pras keluar dari rumah itu.
Mereka berjalan menuju parkiran,dimana mobil Om Pras terparkir. Sesampainya di depan minimarket, Om Pras masuk ke dalam mobil dan mulai menghidupkannya. Momo ikut masuk dalam mobil itu, dan duduk di samping Om Pras.
" Selain kita ada yang lain lagi gak Om di villa nanti."
" Tentu ada dong!"
" Seru dong!"
" Pokoknya kita pesta dan bersenang - senang nanti di sana."
" Siap!" sahut Momo sambil mengelus paha Om Pras.
Om Pras tersenyum dan mencubit hidung Momo
Mobil itu berjalan melewati lampu - lampu jalan dan pepohonan. Di sepanjang jalan mereka bercanda,tertawa.
" Om Pras, katanya kita belanja dulu." kata Momo dengan manja.
" Oke sayang, kita cari mall dulu ya." kata Om Pras sambil tersenyum genit.
"Om Pras, hari ini kelihatan ganteng sekali loh."
" Dan juga wangi. Om Pras pakai parfum apa? Momo boleh dong, Makai parfum gitu."
" Nanti Om Pras belikan,tapi khusus untuk wanita cantik seperti Momo."
" Hahahaha, terimakasih Om Pras!" sahut Momo.
Setelah memarkirkan mobilnya,mereka masuk ke pusat pembelanjaan di kota itu. Imey mulai bergerak, barang - barang yang sudah di incar Nya.
" Om, Momo boleh ambil jam tangan ini tidak Om?" Tanya Momo sambil menunjuk jam tangan Alexandre Christie.
" Boleh! Apa saja boleh untuk Momo ku yang cantik.
" Wah,Om memang baik sekali."
Di pusat pembelanjaan itu, Momo mulai brutal mengambil barang - barang yang bermerk dan mahal seperti baju, pakaian dalam,tas,jam tangan.
" Om, Momo lapar!" kata Momo sambil merangkul Om Pras.
" Kasihan sekali Momo ku sampai kelaparan."
" Om! Kita di restoran itu saja Om!" kata Momo sambil menunjuk tempat.
" Ayo, sayang!"
Setelah selesai makan,mereka kembali melanjutkan perjalanan ke villa. Mobil itu melesat dengan kencang. Momo mulai tertidur di dalam mobil itu. Om Pras masih bugar mengemudikan mobilnya. Sampai kemudian mobil itu berhenti di sebuah bangunan yang mewah dan megah.
Di tempat itu,sudah ada empat mobil terparkir di area itu. Mereka keluar dan mulai masuk ke dalam villa. Momo melangkah dengan percaya diri di samping Om Pras.
Di dalam ruangan, sudah ramai berkumpul orang- orang saling berpasangan. Om Pras dan Momo duduk bergabung dengan mereka. Bau alkohol dan asap rokok sudah memenuhi ruangan itu. Kurang lebih enam pasangan di ruangan itu menikmati sesuatu yang ada di atas meja,diiringi suara musik yang keras.
Suara tawa dan ******* mulai terdengar di ruangan itu. Musik semakin kencang. Teriakan nakal mulai mewarnai irama musiknya.
" Pras,kita tukar pasangan!" kata seorang laki - laki muda yang lumayan tampan.
" Boleh, Momo kamu sama Bondan dulu ya, habis itu kembali ke Om Pras."
" Baiklah!" kata Momo sambil tersenyum mendekati pemuda itu.
Momo sudah mulai terpengaruh dengan alkohol dan suasana di tempat itu. Aturan - aturan yang berlaku di masyarakat secara umumnya, tidak berlaku di tempat itu. Mereka bebas melampiaskan segala hasrat dan nafsunya. Mereka enjoy menikmati malam itu dengan kebebasan yang liar. Lupa diri,lupa ingatan dan lupa Tuhan.
Bondan mulai menelusuri tiap-tiap lekukan tubuh biola milik Momo. Momo tanpa perlawanan dan pasrah mulai menggelinjang. Da da nya yang membusung sangat menantang hasrat Bondan untuk mere mas dan memainkan dua gunung milik Momo.
Keduanya sama-sama menikmati permainan hingga berkali-kali melakukan nya. Sampai keduanya telentang lemas di atas peraduan kasur empuk di penginapan itu.
Sedangkan Om Pras di kamar sebelah tidak kalah liar bermain dengan wanita itu. Mereka membuat malam itu menjadi malam panjang yang penuh hasrat dan tidak memperdulikan garis norma yang ada.
Dengan sangat kasar dan brutal, om Pras memainkan biolanya tanpa ampun. Suara rintihan, teriakan yang lolos dari mulut wanitanya tidak menghentikan Om Pras mempermainkan perhiasan milik wanita itu. Wanita itu sampai terguncang kencang sampai berjam- jam diperlakukan seperti binatang oleh Om Pras. Bahkan lubang yang seharusnya tidak boleh untuk bercocok tanam itupun telah dijelajahi oleh Om Pras tanpa ampun. Wanita itu menjerit-jerit dan merintih kesakitan. Sedangkan Om Pras semakin merasakan sensasi lain dari suara wanita itu yang begitu memilukan. Akhirnya Om Pras terkulai lemas setelah merasakan ke puas mempermainkan mainan nya. Wanita itu kini bisa bernafas lega karena dia sudah terbebas dari kesakitan karena permainan Om Pras yang seperti binatang liar.
Wanita itu tidak mau rugi. Dalam kesadarannya mengambil semua isi dompet milik Om Pras. Lembaran kertas merah yang tebal itu telah diambil wanita itu.
" Aku tidak mau rugi! Kau sudah menghabisi aku secara brutal. Aku juga akan menghabiskan cuan di dompetmu, om!" gumam wanita penghibur itu yang datang bersama Bondan. Wanita itu lalu melangkah keluar kamar dan mencari keberadaan Bondan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments