“Non sebaiknya Non istirahat saja ini sudah malem. Biar bibi yang jaga Tuan, besok juga Non hari masuk sekolah bukan?” ujar Bi Sani, melihat mata Selly yang terlihat sudah sayu, gadis itu terlihat kelelahan.
Waktu memang sudah larut malam, Selly memang sudah merasakan mata berat, seperti memang ia harus segara tidur. Di tambah besok memang ia harus tetap berangkat ke sekolah, karna tidak bisa libur, besok ada tugas yang harus ia kumpulkan.
“Iya Bi, aku tidur dulu ya. Kalau ada apa-apa bangun aku segara,” ucap Selly, gadis itu mulai membaringkan tubuhnya di sofa yang ada di ruang rawat Ayahnya.
Ruangan tersebut memang fasilitasnya sangat lengkap, nyaman pula, karna memang itu kamar rawat VIP.
“Siap Non,” sahut Bi Sani.
Setelah itu Selly pun mulai memejamkan matanya, beberapa menit kemudian gadis itu terlelap masuk kedalam dunia mimpinya.
***
Sementara itu Diana kini tengah berbaring di ranjang, dengan posisinya yang terlihat nyaman, matanya fokus pada ponsel yang ada di tangannya, senyuman pun terlihat terambang dari bibirnya, seperti wanita itu tengah asik bertukar pesan dengan seseorang.
Ya, Diana kini sudah ada di rumah. Tadi ia berpamitan pada suaminya yang masih di Rumah sakit itu, untuk pulang dulu, dengan alasan berganti pakaian dan lainnya. Suaminya pun mengiyakan, namun setalah sampai di rumah, Diana pikir-pikir lagi, rasanya ia malas untuk kembali di sana.
Lebih baik di Rumah, bisa tidur nyenyak, lagian dia pikir di Rumah sakit sana ada Selly juga, yang menjaga suaminya itu. Jadi menurut tidak masalah, plus Diana juga sebenernya males sekali untuk mengurus suaminya yang menurut penyakit itu.
Lebih baik di Rumah bukan? Lebih nyaman dan lebih bebas juga, seperti yang saat ini ia lakukan, ia tengah berhubungan dengan Dimas lewat pesan chat.
***
Pagi harinya...
“Non, bangun...” Bi Sani membangunkan Selly yang masih terlelap itu, mengoyang-goyangkan lengan majikannya itu pelan.
“Eeeemmm...” Selly menggeliat dengan mata yang masih terpejam.
“Non, ayo bangun. Nanti kesiangan lho,” ujar Bi Sani kembali membangunkan gadis itu.
“Jam berapa ini Bi?” tanya Selly dengan suara khas orang bangun tidur, ia pun mulai membuka matanya yang masih terasa berat itu.
“Jam 6 Non, ayo bangun. Mandi, terus sarapan, Bibi udah beliin Bubur buat sarapan Non.”
Selly mengangguk, ia pun bangun. Selly menatap sang Ayah, rasanya sedih sekali melihat Ayahnya yang masih berbaring lemah itu.
“Bi, apa semalam Ibu ke sini?” tanya Selly kemudian. Bi Sani menggelengkan kepalanya pelan.
“Keterlaluan!” kesal Selly. Setelah itu ia langsung bangkit dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di ruangan tersebut.
Bi Sani hanya menatap punggung majikannya itu, dalam hati ia merasa iba pada Selly. Ayahnya sakit dia hanya mengurusnya sendiri, padahal jelas-jelas Ayahnya Selly masih punya istri.
Tapi Bi Sani juga merasa heran, aneh dangan sikap Diana—ibu sambungan Selly, wanita itu seakan tidak perduli.
Padahal selama ini yang Bi Sani tahu, Diana seperti sangat menyayangi suami dan anak sambungannya itu, tapi kenapa sekarang berubah?
Apa jangan-jangan selama ini semua ini hanya dusta? Apa wanita itu bermuka dua? Pikrinya.
‘Semoga saja tidak seperti itu. Huh kenapa aku jadi penasaran sama Nyonya ya? Sepertinya aku harus menyelidikinya,’ batin Bi Sani.
Ia tahu sebenarnya itu bukan urusannya, ia juga cukup tahu diri, dia siapa. Tapi tatap saja, ia tidak bisa tinggal diam. Bi Sani tak rela jika memang Selly dan Ayahnya itu dibodohi oleh Diana, selama ini Selly dan Ayahnya sudah membantu banyak hal padanya. Bahkan sudah menganggap dirinya sebagai keluarga.
“Bi...” Tiba-tiba suara Ayahnya Nisa terdengar memanggilnya, Bi Sani sedikit terkejut. Lalu ia menoleh dan menghampiri Tuannya itu.
“Iya Tuan, ada yang bisa saya bantu?” tanyanya sopan.
“Selly sama Diana mana Bi?”
“Non Selly lagi mandi Tuan, siap-siap mau ke sekolah. Kalau Nyonya...” Bi Sani menggantung ucapannya.
“Diana kemana Bi?”
“Emm, tidak tau Tuan. Dari semalam juga Nyonya tidak ke sini,” jawab Bi Sani.
Abraham terdiam, ia ingat bahwa sore harinya itu, Diana meminta ijin untuk pulang dulu, alasannya ingin mengganti pakaian. Tapi kenapa dia tidak kembali ke sini.
‘Diana, kemana kamu? Kenapa kamu tidak ke sini lagi?’ batin Abraham. Dari raut wajahnya terlihat ada garis kemarahan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
smg ayahy sally tsu klu diana sdh menghianati dia..
2022-06-24
0
Erni Handayani
langsung talak 3 aja pak..istri mu jalang lucnut cuma mau harta mu aja
2022-06-06
1
AdZkia Nahda RafaNda
low
2022-06-06
1