Diana langsung melajukan mobilnya menuju Rumah sakit, sebenarnya malas sekali dia kesana, tapi demi image seorang istri yang baik dan sayang pada suaminya, Diana pun terpaksa harus ke sana.
“Sudah tua! Penyakit pula! Kenapa tidak mati aja sih tuh orang!” gerutu Diana.
Hari ini mood Diana benar-benar hancur! Yang pertama Dimas, entah apa yang ada dipikiran laki-laki itu, setiap Diana meminta Dimas untuk memperjelas hubungan mereka, meminta laki-laki itu untuk menikahinya, Dimas selalu saja mengelak, ada saja alasan yang laki-laki berikan.
Padahal Diana sangat mencintainya, bahkan tidak mempedulikan kondisi Dimas, yang terbilang hidupnya pas-pasan. Apa Dimas tidak bersungguh-sungguh dengannya? Apa Dimas tidak mencintainya? Ah tidak! Tentu saj itu tidak mungkin, Dimas pasti serius, jika dia tidak serius, tidak mungkin masih mempertahankan hubungan mereka itu dan Dimas juga pasti sangat mencintainya, kenyataannya Dimas tahu jika Diana berstatuskan istri orang, tapi Dimas menerimanya, bahkan rela mengorbankan perasaannya saat Diana bersama suaminya.
Ya, Diana yakin itu, ini hanyalah masalah waktu saja, mungkin memang waktunya belum tepat, benar kata Dimas.
Dan hal kedua yang membuat mood Diana hancur adalah, suaminya! Padahal Diana masih ingin menghabiskan waktu dengan Dimas, dan dia malah mendapatkan kabar bahwa suaminya yang tua itu masuk Rumah sakit. Benar-benar menyebalkan! Jika saja tidak mendapat kabar itu, mungkin Diana saat ini masih bersama Dimas, di samping lelaki yang ia cintai itu, Dimas juga tidak akan memintanya untuk pulang.
Tak lama kemudian akhirnya Diana pun sampai di Rumah sakit, setelah menginjakkan kakinya di kawasan Rumah sakit tersebut, segara Diana mencari tahu dimana tempat suaminya itu di rawat. Setalah mendapatkan informasi dari pihak Rumah Sakit, Diana langsung menuju salah satu ruangan VIP, dimana tempat suaminya itu di rawat saat ini.
Diana merapihkan terlebih dahulu penampilannya, lalu membuang napasnya secara beraturan. Mencoba membuang rasa kesal yang masih bersarang di hatinya itu. Setalah merasa lebih baik, wanita itu pun segara masuk ke dalam ruangan tersebut.
KLEK...
Pintu terbuka, Diana langsung masuk dengan langkah yang tergesa-gesa, lalu ia menghampiri suaminya yang terlihat masih berbaring di atas ranjang Rumah sakit tersebut.
“Mas...” teriak Diana lirih, tak lupa ia memasang wajah sendunya, berpura-pura sedih dihadapan anak sambungannya dan Asisten rumah tangganya yang berada di sana, Selly dan Bi Sani terlihat menatap Diana.
“Ya ampun mas, kenapa bisa seperti ini, hiks..hiks...” Diana memeluk tubuh suaminya itu, air mata kini terlihat menetes dari sudut mata wanita itu, akting yang sangat bangus bukan?
“Selly bagaimana ceritanya Ayah kamu sampai masuk Rumah sakit begini?” Kini Diana bertanya pada Putri sambungannya, seraya mengusap air mata yang membasihi wajahnya.
“Dari lama saja?” tanya Selly ketus, memandang Ibu tirinya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Wajah Diana terlihat gugup, “ma—af tadi Ibu...”
“Aku dan Bibi sudah menghubungi Ibu beberapa kali! Tapi tidak ada jawaban. Sebenarnya apa yang Ibu lakukan? Sampai pergi lama sekali?” potong Selly, ia mencerca Diana dengan kesal.
‘Sial! Ada apa dengan anak ini? Berani sekali dia sekarang membentak seperti ini!’ batin Diana.
“Maaf Selly, tadi ponsel Ibu kehabisan daya, Ibu tadi habis ada acara sama teman-teman Ibu,” jawab Diana berdusta, ia menampakan wajah penyesalannya.
Selly tersenyum sinis, tidak masuk akal, tidak masuk logika! Selly yakin Ibunya itu sedang berdusta, pasti ada sesuatu hal yang Ibu tirinya itu sembunyikan. Bagaimana bisa wanita itu mengatakan alasan konyol seperti itu, ponselnya habis daya, lalu dari mana wanita itu tahu jika Ayahnya Selly berada di Rumah sakit.
“Maafin Ibu Selly, Ibu benar-benar menyesal. Ibu janji tidak akan meninggalkan Ayah kamu lagi sendirian, maafin Ibu ya Selly,” ujar Diana memohon.
Namun Selly tak menyahut, bahkan menghiraukan ucapan Ibu tirinya itu.
“Bi, temani aku beli makan,” ajak Selly pada Bi Sani.
“Iya Non,” sahut Bi Sani.
Setalah itu Selly dan Bi Sani berlalu keluar dari ruangan tersebut. Diana menatap kesal kedua orang tersebut.
“Huh dasar tidak punya sopan santun! Menyesal aku berkata seperti itu padanya tadi!” gumam Diana, usai Selly dan Bi Sani keluar dari sana.
***
“Non kita mau beli makanan apa?” tanya Bi Sani pada Selly.
“Gak! Kita gak mau beli apa-apa Bi!” jawab Selly ketus. Bi Sani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
‘Aku curiga, seperti ada yang Ibu sembunyikan. Baiklah aku akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi,’ batin Selly.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Wina Yuliani
emak tirinya kayknya mantan pemain sinetron ikan terbang nih aktingnya totalitas bagt 😒😒😒😒
2022-07-02
0
🌷💚SITI.R💚🌷
diana ga bersyukur bnget ya punya suami sm anak yg menyayangi dia mlh berhianat lasian ya..
2022-06-24
0
AdZkia Nahda RafaNda
ibuk tiri hanya cinta kepada uang nya saja🤣🤣🤣
2022-06-05
0