Sebelum baca jangan lupa kasih like, komen yang banyak. Eaaa... 🥰🥰🥰
***
"Jadi begini cerita yang sesungguhnya, Jess. Aku tuh dijebak sama Melinda, makanya aku sampai berbuat seperti itu. Awalnya aku cuma sekadar curhat dan basi basi hubungan kita berdua. Aku juga tanya-tanya bagaimana kelakuan kamu di belakang aku, eh, ga taunya aku malah dijebak!" pekik pria itu sambil mengepalkan tangan dan terlihat geram.
Mendengar penjelasan Andri yang cukup menarik, Jesslyn mulai menoleh serius. "Dijebak yang bagaimana? Emang dia kasih obat perangsang di minuman kamu kaya adegan yang di filem-filem?" tanya Jesslyn.
"Enggak! Bukan begitu, Jess!"
"Terus gimana? Ngomong yang jelas Ndri, jangan bikin aku semakin capek liat muka kamu yang gak banget," sungut Jesslyn geram.
"Kamu inget gak waktu kita berantem gara-gara aku pengin pegang dada kamu tapi gak boleh?"
"Hah?"
Muka Jesslyn seketika malu. Ia sempat mengedarkan pandangannya ke segala arah demi memastikan tidak ada yang mendengar perkataan sialan Andri barusan.
"Iya, iya, inget, memangnya kenapa? Apa hubungannya semua itu dengan perselingkuhanmu dengan si pelakor Melinda? Coba ngomongnya jangan bertele-tele, bisa 'kan!"
Jesslyn sudah mulai hilang kesabaran. Dilihat dari gelagatnya, Andri seperti orang yang tak memiliki jawaban, tapi berusaha mengulur waktu agar bisa lebih berlama-lama berduaan dengan Jesslyn.
"Jadi tepat setelah kita bertengkar, aku menghubungi Melinda untuk curhat, tapi tak disangka Melinda malah datang ke kosan aku. Awalnya kita cuma ngobrol, curhat biasa, eh, menjelang malam Melinda tiba-tiba nyodorin dadanya ke aku. Dia bilang aku boleh megang dadanya biar galauku jadi hilang."
"Terus kamu mau?"
"Ya maulah, Jess! Mana ada ikan dikasih kucing nolak," seloroh Andri dengan tidak tahu dirinya.
Plak!!!
Jesslyn sontak menampar pipi kiri Andri. Tak cukup di situ, ia juga menampar pipi kanan pria itu. "Sakit! Kenapa kamu malah nampar aku?"
"Karena kamu gila! Itu namanya doyan, sialan! Terus di mana letak dijebaknya, hah?" teriak Jesslyn saking emosinya. Ia bahkan tidak mempedulikan apakah ada orang sekitar yang mendengar pembicaraan mereka atau tidak.
"Sabar dulu, Jess! Aku belum selesai bicara." Andri berusaha menenangkan Jesslyn. Dengan kesabaran paripurna, akhinya Jesslyn kembali mempersilakan Andri untuk melanjutkan cerita.
Andri pun mulai lanjut cerita lagi. "Awalnya aku hanya ingin memegang dadanya saja, terus terang aku penasaran kayak apa rasanya, tapi Melinda malah nawarin yang lebih, dia buka baju di depan aku, lalu nyodorin badannya terus menerus sampai akhirnya aku engga kuat dan ... dan, ya ... akhirnya kita anu-anu." Andri berhenti bicara. Ia melirik Jesslyn untuk memastikan wanita itu marah atau tidak.
"Udah ngomongnya?" Jesslyn berdiri. Dua tangannya mengepal kuat seolah bersiap akan meninju Andri saat ini juga. Namun, Jesslyn sendiri masih memiliki adab. Ia tahu ini adalah tempat menimba ilmu, jadi ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak meninju mantan sialan itu.
"Udah Jess! Dari saat itu aku merasa dijebak. Kita melakukannya sekitar satu Minggu, dan tepat dihari ketujuh kamu kamu tiba-tiba datang ke kosan aku tanpa aba-aba. Dititik itu aku ngerasa dijebak, Jess! Sepertinya Melinda emang pengin kamu liat semua ini," ujar Andri. Ia meraih tangan Jesslyn lalu menggenggamnya.
"Tolong maafin aku ya, Jess! Demi Tuhan aku nggak pernah suka sama Melinda. Aku cuma khilaf," kata Andri, hal itu membuat Jesslyn semakin ingin muntah saja.
"Maaf Ndri! Ini sebenernya aku yang gila atau otak kamu yang gak waras, sih? Jelas-jelas kalian berdua ngelakuin dengan sukarela, terus ngapain kamu ngerasa dijebaknya? Emang ada di jebak sampe keulang tujuh kali?" geram Jesslyn.
Sejenak Andri mati kutu. Dipikir-pikir penjelasan Jesslyn masuk akal, tapi pria itu tetap berpikir bahwa dirinya sengaja dijebak.
"Intinya aku dijebak, Jess!" tegas pria itu makin kesini makin tak tahu diri saja. Jesslyn mendesah, untuk terakhir kalinya ia ingn menatap Andri dengan kewarasan paripurna.
Ya Tuhan, kenapa aku bisa jatuh cinta pada si buluk ini? Sampai tiga tahun pula, batin Jesslyn eneg.
Andri kembali mendekat sambil menyentuh jemari Jesslyn. "Aku harap kamu maafin aku Jess! Aku janji nggak akan ngelakuin hal itu lagi kalau kamu mau maafin aku!"
Sontak Jesslyn menepis tangan Andri. Dua matanya menyipit sengit. "Maaf Ndri! Terus terang aku lebih percaya Jungkook BTS orang Nganjuk dari pada percaya sama mulut kamu! Mau kaya gimana pun di mata aku kamu tetep salah karena sudah selingkuh di belakang aku."
"Ya ampun Jess, harus dengan cara apa aku bilang ke kamu kalau Melinda sengaja ngejebak aku?" Andrew mendesah, menatap Jesslyn dengan muka setengah merah.
"Ini bukan masalah dijebak! Tapi yang jadi poin pentingnya kamu mau diajak ngelakuin hal itu sama Melinda, Ndri! Itu yang bikin aku gak habis pikir," tandas Jesslyn.
Dengan tidak tahu dirinya Andri menjawab lagi. "Semua cowok kalau disodorin begituan pasti maulah, Jess! Nggak cuma aku, bapak kamu juga pasti mau!"
Plak!
Saking emosinya Jesslyn menampar Andri untuk kesekian kali. "Jaga mulutmu, Ndri! Lancang sekali kamu ngebandingin Bapakku sama kamu!" Kini gadis itu semakin dibuat naik pitam.
"Siapa suruh kamu gak mau percaya sama aku!" sanggah Andri masih tetap bersikukuh pada pendiriannya. Sebanyak apa pun menyadarkan, sepertinya pria itu memang tidak mau mengakui kesalahannya.
Sekarang yang bisa Jesslyn lakukan adalah berhenti. Berhenti bicara dengan Andri lalu pergi.
***
Kalian emosi gak sih, baca part ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Molive(virgo girl)♍
aduh pengen ku ulek² tu muka teball si cowok itu..
apalagi setelah bermain selama semingu dengan enten nya dia bilang di jebak,,,uuhhhfffff
pagi² udah bikin naik darah
2023-12-10
0
Ririn Santi
kalau dibaca berulang2 mmg sepertinya andri menyesal, "MENYESALI KENAPA SAMPE KETAHUAN COBA"😂😂😂
2023-06-25
1
Ney Maniez
😲😡😡😡😡
2023-04-05
1