Dua Bulan Kemudian

Dua bulan berlalu.

Pasca mabuk seperti orang gila di laut itu, Jesslyn benar-benar memutuskan untuk move on dari pria keparat bernama Andri. Ia juga tidak lagi bersahabat dengan Melinda si pelakor gila yang tidak tahu diri karena tega merebut pacar sahabatnya sendiri.

Sekarang teman Jesslyn di kampus hanya satu, yaitu Rumi. Gadis itu yang hampir dua bulan ini mengisi hari-hari Jesslyn yang hampa dengan sejuta keceriaannya.

Seperti saat ini, mereka berdua sedang duduk di kantin kampus dengan semangkuk bakso di tengah-tengah meja sebagai hidangan istimewa pada akhir bulan.

Keduanya tertawa riang meski keadaan hari ini cukup mengenaskan. Maklumlah, menjelang tanggal tua begini, uang uang receh mulai dicari dari beberapa cela. Cukup untuk makan semangkuk bakso berdua saja sudah sangat bersyukur luar biasa.

"Jess!" Tiba-tiba suara horor yang tidak asing di telinga Jesslyn menggema nyata. Jesslyn tahu itu adalah lolongan seorang mantan. Ia kontan berbalik, lantas menatap Andri dengan tatapan sengit.

"Ada apalagi Andri? Tolong jangan menggangguku terus menerus! Kamu itu udah bukan siapa-siapa aku lagi! Mau ngapain kamu ke sini?" ketus Jesslyn lantas berbalik ke mejanya kembali.

Bukannya pergi, Andri malah ikut bergabung duduk di meja mereka. Wajahnya terlihat frustrasi karena Jesslyn tak pernah mau mendengar penjelasannya sama sekali.

"Tolong bujukin Jesslyn supaya mau ikut aku sebentar, Rum! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengannya," mohon Andri kepada Rumi.

"Hah, apaan-apaan?" Rumi melongo, pura pura tidak mengerti adalah jalan ninja untuknya.

"Bujuk Jesslyn, aku ada perlu!" ulang pria itu

"Duh, aku ngga berani ikut-ikutan. Urus saja masalahmu sendiri, Ndri," tolak Rumi cepat.

Andri mendesah. "Please, Jess ...!"

Sementara Jesslyn sontak menolak. Matanya yang bulat melotot seketika. "Siapa yang mau bicara dengan kamu? Enggak level ya, Andri! KITA UDAH PUTUS! "

"Please Jesslyn! Untuk kali ini aja. Ada hal penting yang ingin aku luruskan denganmu," kata pria itu terus berupaya memohon. Jesslyn mendengkus, lantas mendorong wajah Andri yang berbicara terlalu dekat ke arahnya.

"Nggak usah deket-deket ngomongnya!"

"Ya makannya, ayo! Ikut aku sebentar aja," ajak Andri belum menyerah juga. Jesslyn sempat terdiam sebentar sebelum akhirnya memutuskan.

"Tapi jangan lama-lama!" ancam gadis memberi peringatan.

Karena selama dua bulan ini Jesslyn merasa terganggu dengan sikap gila Andri yang terus meminta maaf tanpa henti, akhirnya dia mau menuruti kemauan pria itu. Ia harap setelah mereka berbicara satu sama lain Andri tidak akan mengganggu hidupnya lagi.

Ya ... beginilah repotnya kalau pacaran satu kampus. Begitu putus, dunia kita akan serasa iku pupus, apalagi jika orang yang paling kita hindari masih berkeliaran bebas di area kampus, sungguh ujian lengkap seperti itu sulit sekali dijalani dengan hati yang tulus.

"Aku harap setelah kita bicara satu sama lain kamu enggak akan gangguin hidup Aku lagi, Ndri!" cetus Jesslyn seraya berdiri.

Ia setuju dan menuruti ajakan Andri.

*

*

*

Di area taman kampus yang ditumbuhi beberapa pohon, mereka duduk tepat di bawah pohon mangifera indica yang lebat buahnya.

"Ada apa?" tanya Jesslyn jutek. "Kalau bisa langsung ke intinya aja, Ndri! Aku males berlama-lamaan duduk dengan mantan!" seloroh Jesslyn sedikit melakukan penekanan suara di akhir kata.

"Begini Jess, aku mau minta maaf atas segala perbuatan yang aku lakukan dengan Melinda, Demi Tuhan aku benar-benar menyesal!" kata pria itu.

"Jadi kamu ngajak aku ke sini cuma mau ngomong gitu? Ngaca Ndri! Udah berapa kali kamu ngomong kayak gitu ke aku? Ngga ada bosennya apa?"

"Tapi kali ini beda Jess. Aku mau ngejelasin ke kamu kenapa aku selingkuh dengan Melinda!"

"Aku nggak tertarik, Ndri!" Jesslyn lekas berdiri, namun Andri dengan sigapnya menarik tangan gadis itu agar terduduk kembali.

"Gak usah pegang-pegang! Sakit beloon!" Dihempaskannya tangan Andri.

"Makannya duduk dulu! Tunggu aku selesai menjelaskan semuanya."

"Gak pake lama!" Akhirnya Jesslyn duduk kembali. Tangannya terlipat di depan dada. Sementara matanya lebih memilih untuk memandang tempat sampah di depannya ketimbang menatap wajah Andri yang buluk.

Ya, buluk! Ini adalah rahasia umum. Seorang pria yang sudah berstatus mantan akan terlihat buluk di mata semua wanita.

Benar, bukan?

***

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

betulllll👍👍

2023-04-05

1

bittersweet

bittersweet

skskwwk ciyeee thor, lgsg sebut pohon mangga aja napa dah, pake d sebut ilmiah nya pula 🤣

2022-10-15

1

Panta Jhoni Panta Wsl

Panta Jhoni Panta Wsl

next

2022-10-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!