Jam istirahat yang ditunggu-tunggu Sore akhirnya terdengar jelas ditelinganya. Ancang-ancang menjalankan rencana yang sudah di susun rapih saat pembelajaran tadi sudah disiapkan olehnya. Perlahan berdiri dan menghampiri Embun yang masih duduk di bangkunya, lalu menggubrak mejanya itu.
"Ikut saya"
"Mending saya ke kantin jelas-jelas makan enak, dari pada dengerin cerocosan kamu nanti saya jadi enek"
"Ka..ka..mu bikin saya kesel mulu yah" kesalnya membuat amarah yang berapi-api.
"Bukan saya, tapi kamu sendiri yang buat diri kamu kesel" jawabnya sambil menunjuk ke tubuh Sore.
"Udah-udah mending kamu ke kantin bareng sama aku aja" Kata Livy sambil menarik Sore.
"Yok kantin" Ucap Jeo ke Kio sambil merangkulnya.
"Lagian kenapa sih kamu kok kaya suka banget cari masalah ke si Embun" ucap penasaran Livy.
"Kok aku, dia yang suka cari masalah" Membela dirinya.
Livy hanya membalas dengan senyuman dan melanjutkan perjalanannya. Sampainya Livy memesan pesanan dan duduk bersama di samping Sore dan menyantap pesanannya itu. Tak lama Jeo dan Kio ikut bergabung dengan mereka sembari membawa bakso dan minuman yang dipesannya.
"Kalian suka banget ya sama bakso, dari dulu makan bakso mulu tiap istirahat"
"Masalahnya uang saku kita cuma cukup beli bakso sama minuman ini doang ckckck" Jawab Kio.
"Idih itu mah uang saku lo aja" ucap Jeo.
"Ya terus lo kenapa ngikut gue" Tanya Kio.
"Ya biar irit aja duit gue" Jawabnya.
"Sama aja gila" Suntrung Kio ke Jeo.
Eh Embun. Sini gabung – suara Jeo
Embun menghampiri dan ikut duduk bersama Jeo,Kio,Livy, dan juga Sore.
"Ngapain ajak anak baru ini duduk disini?" Ucap Sore sambil berdiri mendorong meja membuat Bakso pesanan Embun tumpah mengenai bajunya. Tangannya memerah karena terkena kuas panas dari Bakso itu, terus memegang tangannya dan perlahan pergi meninggalkan kantin tanpa membalas perlakuan Sore.
"Keterlaluan lo" Ucap Jeo.
"Harusnya lo bisa bedain mana cewek mana cowok" Tambah Kio.
"Kenapa lo jadi pada mihak ke anak baru itu" Nada kesal Sore.
Embun pergi mengambil jaket olahraganya dan menggantinya di ruang ganti, tak lupa juga dirinya mengoleskan salep ke tangannya.
Embun kenapa kamu pakai jaket olahraga itu? ini masih pelajaran saya loh
"Maaf bu, tadi saya jatuh di kamar mandi jadi bajunya basah dan kotor" Jawabnya bohong. Membuat Sore terdiam karena Embun yang berbohong kepada bu guru itu, dan lebih memilih untuk menutupi kesalahan Sore.
TOOOTTT... — pergantian jam belajar.
"Baik anak-anak silahkan berlatih dengan anggota yang sudah saya bagi baru nanti ke penilaian yah"
"Baik pak"
Semua murid kelas 12 ipa 2 berlatih memainkan bola voli secara tim dan nanti akan memasuki penilaian oleh pak guru. Sore setim dengan Embun, dan berlawanan dengan Livy, Kio, dan Jeo. Melihat Embun yang masih kesakitan akan tangannya, Livy terus memukul bola itu kearah Embun. Tapi tetap saja Embun mengoper ke pada Sore dengan sangat baik, dan sempurna.
"Vy, gue perhatiin ko lo ngarah si Embun mulu sih" Ucap teman tim Embun.
"Ya emangnya kenapa?" Jawabnya.
"Udah-udah bentar lagi waktu latihannya" ucap menenangkan Kio.
Hingga waktu penilaian, pak guru terus memperhatikan cara bermain murid-muridnya dan ada salah satu murid yang membuatnya tertarik akan kepiawaian bermainnya.
Livy terus mengarahkan bola ke arah Embun, namun Embun terus dapat menerimanya. Tapi lama kelamaan tangannya menjadi amat terasa sakit karena terus menerima serangan yang di berikan Livy kepadanya.
Melihat Livy yang terus menyerang Embun, Sore langsung maju dan mengganti tempat dengan Embun. Setiap Livy mengarah ke Embun, Sore selalu menerima serangan itu menggantikan Embun.
"Apaan sih"
"Ini saya mencoba membantu kamu loh"
"Membantu lalu membuat sakit lagi maksud kamu"
"Ya saya salah, dan anggap saja ini permintaan maaf saya"
"Gak perlu"
"Kamu kenapa sih!?"
Embun tak menjawab dan langsung pergi bermain lagi. Sore terus mendekati Embun kemana pun dia melangkah.
"Maafin saya" ucap bisik Sore ke Embun
"Percuma besok pun bakal di ulang"
"Permintaan maaf saya tulus banget ini"
"Ketulusan terpaksa yang mungkin akan terulang kembali untuk apa?"
"Saya serius Embun mau kamu apa sih!" kesal Sore.
"Ini yang kamu bilang tulus, namun melakukannya dengan nada sentak yang sangat keras?"
"Kenapa lagi tuh anak dua" Ucap Jeo.
"Tau dah gue udah pusing banget, liat mereka gelut mulu" kata Kio.
"Pacaran kaga, konfliknya terus berlanjut" kata Jeo lagi.
"Gimana nanti udah jadian konfliknya tiap detik" tambah Kio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Senajudifa
kutukan cinta mampir biar tambah semangat kuberi like dan fav untmu
2022-06-05
1
Agustino Kurniawan
lanjut Thor.... semangat 💪
2022-05-21
1