Chapter 3

Sinar matahari memasuki kamar Sore, terdengar juga kicauan-kicauan burung yang terus berkicau membuat perlahan Sore terbangun dari tidurnya.

"Den bangun" suara bi inem yang juga membangunkan.

"Iya bi" jawabnya yang masih lelungu di atas tempat tidurnya sambil mengacak-acak rambutnya dan menghela nafas.

Masuk kedalam kamar mandi dan keluar setelah selesainya memakai handuk layaknya anak laki-laki yang baru saja selesai mandi dan mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil di kepalanya. Terlihat jelas bahu yang sangat luas, membuat aura ketampanannya semakim bertambah. Mengobrak-abrik lemari mencari pakaian sekolahnya dan memakainya.

Seeetttt.... — suara parfum.

Sore yang hanya menyemprotkan parfumnya ke pergelangan tangan dan belakang lehernya.

"Waduh wangi banget nih den" ucap bi inem sambil tersenyum lebar.

"Harus dong" jawabnya dengan senyum senang yang jarang terlihat.

Sore menyantap sarapan yang sudah di siapkan bi inem itu dengan sangat lahap sekali. Selesainya seperti biasa ia berterimakasih kepada bi inem karena telah membuatkannya sarapan, lalu pamit dengan mencium tangan bi inem. Jarang sekali ada orang seperti Sore, baginya bi inem bukan pembantu namun sudah ia anggap sebagai keluarganya itu sebabnya ia selalu mencium tangannya entah itu saat ia hendak pergi maupun tiba di rumah. Ibunya sibuk kerja untuk membiayai keluarganya karena ayah Sore yang sudah pergi meninggalkan tanggung jawabnya. Walau ibunya jangan ada di rumah namun Sore selalu menyayanginya dan mengerti. Ada masanya dia pun menginginkan kasih sayang orang tuanya, namun terkendala oleh pekerjaan.

"Sore berangkat dulu ya"

"Siap den, hati-hati ya"

"Siap" jawabnya sambil tersenyum bahagia.

Pergi mengendarai motornya ke sekolah, perlahan berhenti karena ada seorang wanita paruh baya yang hendak akan menyebrang. Turun dan menuntun nenek itu hingga sampai tujuan.

"Terimakasih ya cu"

"Gak usah nek, memang sudah kewajiban untuk saling membantu"

"Udah ganteng baik juga ya" tersenyum nenek itu dengan sangat cantik.

"Bisa aja nenek" jawabnya sambil membalas senyum.

"Mau saya antar nek?" tambahnya.

"Tidak usah, rumah nenek dekat kok"

"Yasudah saya duluan ya nek, hati-hati nanti di jalan yah" ucapnya lalu nenek itu mengangguk.

Sampai di sekolah memarkirkan motornya ditempat parkiran biasanya ia parkir, baru saja membuka helm Livy menghadang dirinya saat akan ke kelas.

"Sore, gimana nanti pas pulang sekolah kita mampir dulu ke gramed"

"Oke"

Livy menggandeng terus tangan Sore sampai tiba di kelas seperti direkat oleh lem. Semua mata tertuju pada mereka banyak yang bicara akan hubungan mereka. Namun, tak menjadi masalah bagi mereka karena menganggapnya dengan biasa saja. Livy melepaskan gandengannya dan duduk di bangkunya, begitupun Sore sambil menatap Embun yang baru saja tiba di kelas sedang mengeluarkan buku-bukunya.

Heh! — suara Sore sambil menendang kursi Embun.

"Belum puas sama tonjokan kemarin?" Jawabnya tak melihat kebelakang.

"Kalo ngomong ya liat muka"

"Muka kamu gak pantas dilihat" Jawab nyelekitnya.

"Apa kamu bilang?"

"Ternyata telinganya juga gak berfungsi ya" double kill.

"Embun!!" Teriak Sore.

"Mulai lagi tuh anak" Ucap Jeo kepada Kio.

"Itu pita suara atau toa?" Tripel kill. mendengar itu membuat Jeo dan Kio cekikikan tertawa.

"Bener-bener yah kamu!" kesal Sore sembari menatap Embun.

"Kamu aja membenarkannya" Maniac.

"Bukan itu maksud saya" tambah kesal.

"Udah deh tiap omongan yang keluar dari mulut kamu itu gak penting banget"

"Gak penting kata kamu?"

"Ya terus dari tadi apa pentingnya? gak ada kan? kamu terus ngoceh gak jelas"

"Duduk-duduk kelas mau dimulai" Kata Embun yang memberitahu bahwa guru sudah tiba di kelas.Dengan menurutnya Sore duduk atas perintah Embun.

"Awas aja istirahat nanti kamu habis ditangan saya" Jelas Sore kepada Embun.

"Mungkin kamu yang bakal habis ditangan saya" Jawabnya membalikkan badan kebelakang dengan wajah yang tengil menatap Sore sembari mengangkatkan halis satunya.

Terpopuler

Comments

Samy Noer

Samy Noer

Sudah di favoritkan Thor, nyicil baca dulu sampai sini ya

2022-06-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!