Malam ini langit terlihat sangat indah. Bintang bertaburan di atas langit. Bulan pun tak kalah menunjukkan sinarnya. Sangat bertolak belakang dengan perasaan Agatha yang mendung.
Agatha termenung menatap langit. Saat ini, gadis itu sedang duduk di halaman belakang rumahnya. Duduk pada ayunan yang ayahnya buatkan sejak dirinya masih kecil.
Mengingat kejadian kemarin selalu berhasil membuatnya murung. Sejujurnya Agatha sangat lelah, hatinya terlalu sakit. Tetapi lagi-lagi otak dan hatinya tidak sejalan. Gadis itu masih ingin berjuang sekali lagi, tapi disisi lain otaknya menyuruhnya berhenti.
Ketika sedang sibuk melamun, seseorang datang dan langsung duduk di sampingnya. Seseorang itu menyampirkan jaket miliknya ke tubuh Agatha.
"Eh, Abang udah pulang?" Agatha menoleh dengan kaget.
Agatha mempunyai seorang kakak laki-laki. Namanya Keenan. Satu-satunya saudara yang Agatha miliki. Kakak beradik itu hanya tinggal berdua di rumah peninggalan orang tua mereka.
Keenan tersenyum sembari menyodorkan bungkusan plastik pada Agatha.
"Udah, ini Abang bawain martabak."
Agatha tersenyum lebar, martabak adalah salah satu makanan kesukaannya.
"Makasih, Bang. Tumben pulangnya malem banget?"
Keenan bekerja di salah satu perusahaan ternama di Jakarta. Menjabat sebagai General Manager membuatnya sibuk. Meski begitu, dia selalu berusaha menyempatkan waktu untuk adiknya.
"Abang lembur, kerjaan lumayan banyak hari ini." Keenan mengusap kepala Agatha yang sedang sibuk memakan martabaknya. Pemuda itu merasa ada yang berbeda dari adiknya. Agatha terlihat tidak bersemangat seperti biasanya.
"Kamu kenapa? Tumben jadi pendiem?"
Agatha itu ceria. Di saat gadis itu hanya diam, itu artinya dia sedang tidak baik-baik saja. Pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Keenan tau pasti apa penyebab keterdiaman Agatha. Adiknya itu akan menjadi pemurung ketika memikirkan lelaki.
"Biasa aja, kok." Agatha masih sibuk memakan martabaknya tanpa menatap Keenan.
"Kenapa? Cerita sama Abang. Pasti masalah cowok, kan?"
Agatha tersedak, apakah begitu terlihat jelas?
"Eng-enggak, kok."
"Jangan bohong sama Abang. Pasti gara-gara dia, kan?"
Agatha menghela napas. Dia memang tidak pernah bisa membohongi kakaknya. Hidup hanya berdua dengan Keenan, membuat Agatha selalu bercerita banyak hal padanya. Termasuk rasa cintanya pada Elvano pun Keenan mengetahuinya.
"Iya," lirih Agatha. Kepalanya menunduk. Selera makannya menghilang. Rasanya dia ingin menangis sekarang.
"Kenapa, lagi?" tanya Keenan lembut. Tangannya tidak berhenti mengusap kepala Agatha.
"Capek." Mata Agatha berkaca-kaca, dadanya kembali terasa sesak.
"Capek kenapa, hm?"
Agatha terisak, teringat sikap Elvano yang begitu dingin padanya. Tentang segala penolakan pemuda itu padanya.
"Aku nggak mau kayak gini terus. Aku capek berjuang sendirian." Agatha menumpahkan segala keluh kesahnya pada Keenan. Selain Chacha, Keenan adalah tempatnya mengadu.
Keenan menghela napas, ikut merasa sakit saat melihat Agatha menangis tersedu.
"Kalau kamu capek lebih baik berhenti. Jangan maksain kehendak, atau nanti kamu makin sakit hati."
Agatha menatap Keenan dengan tatapan terluka, "Tapi, Bang, aku gak bisa lupain dia. Aku sayang banget sama dia."
"Abang tau."
Keenan menarik Agatha ke dalam pelukannya. Mengusap rambut adiknya dengan sayang. Memberikan dadanya sebagai sandaran.
"Melupakan itu memang sulit. Tapi bukan berarti gak mungkin, kan?"
"Percaya sama waktu, waktu yang akan menyembuhkan luka."
Agatha mendongak, menatap Keenan dengan mata bengkaknya.
"Kalau aku berjuang sekali lagi, boleh?"
Keenan tersenyum, adiknya memang keras kepala. Jika dia menginginkan sesuatu, maka dia harus mendapatkannya. Tidak mudah menyerah pada tujuannya.
"Perjuangin dia. Tapi kalau sampai dia nyakitin kamu sekali lagi, Abang gak akan tinggal diam."
Agatha mengangguk, mengeratkan pelukannya. Gadis itu merasa lega setelah menumpahkan isi hatinya.
Agatha bersyukur memiliki Keenan. Dia sangat menyayangi Keenan lebih dari apapun.
...***...
Pengen punya abang kayak Keenan :(
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
istrinya THV 🐻💜
pengen jga punya abang kaya gitu 😘 sllu ngedukung yg kta perjuangkan...
dan nga akan tinggal diam di saat kta tersakitu 🤭🤭🤗
2022-06-05
0