BAB 3 - Brother

Malam ini langit terlihat sangat indah. Bintang bertaburan di atas langit. Bulan pun tak kalah menunjukkan sinarnya. Sangat bertolak belakang dengan perasaan Agatha yang mendung.

Agatha termenung menatap langit. Saat ini, gadis itu sedang duduk di halaman belakang rumahnya. Duduk pada ayunan yang ayahnya buatkan sejak dirinya masih kecil.

Mengingat kejadian kemarin selalu berhasil membuatnya murung. Sejujurnya Agatha sangat lelah, hatinya terlalu sakit. Tetapi lagi-lagi otak dan hatinya tidak sejalan. Gadis itu masih ingin berjuang sekali lagi, tapi disisi lain otaknya menyuruhnya berhenti.

Ketika sedang sibuk melamun, seseorang datang dan langsung duduk di sampingnya. Seseorang itu menyampirkan jaket miliknya ke tubuh Agatha.

"Eh, Abang udah pulang?" Agatha menoleh dengan kaget.

Agatha mempunyai seorang kakak laki-laki. Namanya Keenan. Satu-satunya saudara yang Agatha miliki. Kakak beradik itu hanya tinggal berdua di rumah peninggalan orang tua mereka.

Keenan tersenyum sembari menyodorkan bungkusan plastik pada Agatha.

"Udah, ini Abang bawain martabak."

Agatha tersenyum lebar, martabak adalah salah satu makanan kesukaannya.

"Makasih, Bang. Tumben pulangnya malem banget?"

Keenan bekerja di salah satu perusahaan ternama di Jakarta. Menjabat sebagai General Manager membuatnya sibuk. Meski begitu, dia selalu berusaha menyempatkan waktu untuk adiknya.

"Abang lembur, kerjaan lumayan banyak hari ini." Keenan mengusap kepala Agatha yang sedang sibuk memakan martabaknya. Pemuda itu merasa ada yang berbeda dari adiknya. Agatha terlihat tidak bersemangat seperti biasanya.

"Kamu kenapa? Tumben jadi pendiem?"

Agatha itu ceria. Di saat gadis itu hanya diam, itu artinya dia sedang tidak baik-baik saja. Pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Keenan tau pasti apa penyebab keterdiaman Agatha. Adiknya itu akan menjadi pemurung ketika memikirkan lelaki.

"Biasa aja, kok." Agatha masih sibuk memakan martabaknya tanpa menatap Keenan.

"Kenapa? Cerita sama Abang. Pasti masalah cowok, kan?"

Agatha tersedak, apakah begitu terlihat jelas?

"Eng-enggak, kok."

"Jangan bohong sama Abang. Pasti gara-gara dia, kan?"

Agatha menghela napas. Dia memang tidak pernah bisa membohongi kakaknya. Hidup hanya berdua dengan Keenan, membuat Agatha selalu bercerita banyak hal padanya. Termasuk rasa cintanya pada Elvano pun Keenan mengetahuinya.

"Iya," lirih Agatha. Kepalanya menunduk. Selera makannya menghilang. Rasanya dia ingin menangis sekarang.

"Kenapa, lagi?" tanya Keenan lembut. Tangannya tidak berhenti mengusap kepala Agatha.

"Capek." Mata Agatha berkaca-kaca, dadanya kembali terasa sesak.

"Capek kenapa, hm?"

Agatha terisak, teringat sikap Elvano yang begitu dingin padanya. Tentang segala penolakan pemuda itu padanya.

"Aku nggak mau kayak gini terus. Aku capek berjuang sendirian." Agatha menumpahkan segala keluh kesahnya pada Keenan. Selain Chacha, Keenan adalah tempatnya mengadu.

Keenan menghela napas, ikut merasa sakit saat melihat Agatha menangis tersedu.

"Kalau kamu capek lebih baik berhenti. Jangan maksain kehendak, atau nanti kamu makin sakit hati."

Agatha menatap Keenan dengan tatapan terluka, "Tapi, Bang, aku gak bisa lupain dia. Aku sayang banget sama dia."

"Abang tau."

Keenan menarik Agatha ke dalam pelukannya. Mengusap rambut adiknya dengan sayang. Memberikan dadanya sebagai sandaran.

"Melupakan itu memang sulit. Tapi bukan berarti gak mungkin, kan?"

"Percaya sama waktu, waktu yang akan menyembuhkan luka."

Agatha mendongak, menatap Keenan dengan mata bengkaknya.

"Kalau aku berjuang sekali lagi, boleh?"

Keenan tersenyum, adiknya memang keras kepala. Jika dia menginginkan sesuatu, maka dia harus mendapatkannya. Tidak mudah menyerah pada tujuannya.

"Perjuangin dia. Tapi kalau sampai dia nyakitin kamu sekali lagi, Abang gak akan tinggal diam."

Agatha mengangguk, mengeratkan pelukannya. Gadis itu merasa lega setelah menumpahkan isi hatinya.

Agatha bersyukur memiliki Keenan. Dia sangat menyayangi Keenan lebih dari apapun.

...***...

Pengen punya abang kayak Keenan :(

Terpopuler

Comments

istrinya THV 🐻💜

istrinya THV 🐻💜

pengen jga punya abang kaya gitu 😘 sllu ngedukung yg kta perjuangkan...
dan nga akan tinggal diam di saat kta tersakitu 🤭🤭🤗

2022-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - My Dream
2 BAB 2 - Galak
3 BAB 3 - Brother
4 BAB 4 - Bestie
5 BAB 5 - Garing
6 BAB 6 - Jomblo
7 BAB 7 - Tidak Peka
8 BAB 8 - Bersayap
9 BAB 9 - Hukuman
10 BAB 10 - Merepotkan
11 BAB 11 - Tidak Penting
12 BAB 12 - Mundur
13 BAB 13 - Berhenti
14 BAB 14 - Pacaran
15 BAB 15 - Bingung
16 BAB 16 - Rindu
17 BAB 17 - Menghilang
18 BAB 18 - Bimbang
19 BAB 19 - Bandung
20 BAB 20 - Pindah
21 BAB 21 - Semakin Tua
22 BAB 22 - Move On!
23 BAB 23 - Penyesalan
24 BAB 24 - Sudah Terlambat
25 BAB 25 - Perdebatan
26 BAB 26 - Cemburu
27 BAB 27 - Seperti Mimpi
28 BAB 28 - Penolakan
29 BAB 29 - Tersiksa
30 BAB 30 - Sepupu
31 BAB 31 - Calon Pacar
32 BAB 32 - Orang Ketiga
33 BAB 33 - Nikah, Yuk!
34 BAB 34 - Kantin
35 BAB 35 - Mama Mertua
36 BAB 36 - Es Krim
37 BAB 37 - Milik Elvano
38 BAB 38 - Selingkuh?
39 BAB 39 - Terserah
40 BAB 40 - Keras Kepala
41 BAB 41 - Kesalahpahaman
42 BAB 42 - Pertengkaran
43 BAB 43 - Maaf
44 BAB 44 - Benci dan Cinta
45 BAB 45 - Pelukan Hangat
46 BAB 46 - Ujian Nasional
47 BAB 47 - Rencana
48 BAB 48 - Sibuk
49 BAB 49 - Mati
50 BAB 50 - Tidak Datang
51 BAB 51 - Pencarian
52 BAB 52 - Selamat Tinggal
53 BAB 53 - Kejutan
54 BAB 54 - Jangan Pergi
55 BAB 55 - Istirahat
56 BAB 56 - Mencari Kesempatan
57 BAB 57 - Bunga Mawar
58 BAB 58 - Terungkap
59 BAB 59 - Mantan
60 BAB 60 - Hukuman
61 BAB 61 - Kembali [END]
62 PENGUMUMAN
63 KABAR BAIK
Episodes

Updated 63 Episodes

1
BAB 1 - My Dream
2
BAB 2 - Galak
3
BAB 3 - Brother
4
BAB 4 - Bestie
5
BAB 5 - Garing
6
BAB 6 - Jomblo
7
BAB 7 - Tidak Peka
8
BAB 8 - Bersayap
9
BAB 9 - Hukuman
10
BAB 10 - Merepotkan
11
BAB 11 - Tidak Penting
12
BAB 12 - Mundur
13
BAB 13 - Berhenti
14
BAB 14 - Pacaran
15
BAB 15 - Bingung
16
BAB 16 - Rindu
17
BAB 17 - Menghilang
18
BAB 18 - Bimbang
19
BAB 19 - Bandung
20
BAB 20 - Pindah
21
BAB 21 - Semakin Tua
22
BAB 22 - Move On!
23
BAB 23 - Penyesalan
24
BAB 24 - Sudah Terlambat
25
BAB 25 - Perdebatan
26
BAB 26 - Cemburu
27
BAB 27 - Seperti Mimpi
28
BAB 28 - Penolakan
29
BAB 29 - Tersiksa
30
BAB 30 - Sepupu
31
BAB 31 - Calon Pacar
32
BAB 32 - Orang Ketiga
33
BAB 33 - Nikah, Yuk!
34
BAB 34 - Kantin
35
BAB 35 - Mama Mertua
36
BAB 36 - Es Krim
37
BAB 37 - Milik Elvano
38
BAB 38 - Selingkuh?
39
BAB 39 - Terserah
40
BAB 40 - Keras Kepala
41
BAB 41 - Kesalahpahaman
42
BAB 42 - Pertengkaran
43
BAB 43 - Maaf
44
BAB 44 - Benci dan Cinta
45
BAB 45 - Pelukan Hangat
46
BAB 46 - Ujian Nasional
47
BAB 47 - Rencana
48
BAB 48 - Sibuk
49
BAB 49 - Mati
50
BAB 50 - Tidak Datang
51
BAB 51 - Pencarian
52
BAB 52 - Selamat Tinggal
53
BAB 53 - Kejutan
54
BAB 54 - Jangan Pergi
55
BAB 55 - Istirahat
56
BAB 56 - Mencari Kesempatan
57
BAB 57 - Bunga Mawar
58
BAB 58 - Terungkap
59
BAB 59 - Mantan
60
BAB 60 - Hukuman
61
BAB 61 - Kembali [END]
62
PENGUMUMAN
63
KABAR BAIK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!