Episode 5. Demian

STAK... STAK... STAK

Perlahan-lahan gunting yang tajam memotong rambut hitam panjang Selena dengan sangat hati-hati. Dari caranya memotong sepertinya dia sangat ahli dalam mengunakan senjata kecil, kemungkinan dia bisa membunuhku juga sangat besar, batin Selena.

"Huhhh... Akhirnya selesai juga Nona!,"kata pria itu dengan bangga pada hasil potongan yang dia buat.

"Nona?."

"Zzzz," Selena malah tertidur dengan lelapnya.

"Puffft... Bagaimana bisa dia tidur di tempat berbahaya seperti ini."

 ...

[Bagun pemalas!, Atau kau akan di berikan hukuman.]

"AKU BANGUN!!!," Teriak Selena yang tiba-tiba terbagun karena suara sistemnya.

"Heh? Sudah jam berapa sekarang?"

"Ini sudah hampir jam 7 malam,"kata pria yang datang membawakan air di gelas.

"APA!!!" dengan secepat kilat selama berlari keluar tanpa melihat penampilannya sekarang.

"Tunggu... Anda belum bayar! ..., Hahh... Ya sudahlah mungkin lain kali kami akan bertemu."

...

"Kau sistem bodoh... Huuup... Bagaimana mungkin kau bisa lalai membangunkan aku!, Jika ini di Medan pertempuran aku sudah mati duluan," kata Selena yang berlari dengan secepat mungkin.

[Jawab ini bukan kesalahan dari sistem melainkan murni kesalahan anda sendiri, kelas (F) tetaplah kelas (F)mereka tidak memiliki kewaspadaan terhadap lingkungan.]

"Aku ingin menghancurkan sistem ini sungguh."

Dengan terpaksa Selena mengerahkan seluruh kekuatan yang dia miliki untuk berlari secepatnya ke rumah. Di perjalanan pulang dia melihat ponselnya dan ada pesan dari adiknya yang mengatakan kalau dia akan pulang jam 7:00 dan memintanya untuk menyiapkan makanan. "Sial... Aku hanya punya waktu 26 menit lagi sebelum dia pulang."

[Peringatan! Jika anda memakasakan tubuh anda maka akan ada cidera yang anda-]

"Diamlah, aku sedang berkonsentrasi."

[Pemberitahuan! Statistik perlahan-lahan menunjukan perkembangan.]

"Benarkah?, Kalau begitu bagus... Hahh... aku harus lebih berusaha lagii..." Kata Selena yang tiba-tiba bersemangat dan berlari semakin cepat.

...

Dan akhirmya dia sampai di rumah dengan sisa waktu yang masih banyak. "Hahh... Hahh... Aku masih punya waktu 20 menit lagi... Hahh... Hahh... Hahh... Aku sangat lelah,"kata Selena yang masuk kedalam rumah dengan kaki yang gemetaran.

[Pencapaian yang mengejutkan, sekarang statistik anda naik dengan derastis namun anda masih perlu berlatih lebih giat lagi untuk menaikan kelas anda saat ini]

"Hentikan bacotmu untuk sementara, aku akan siapkan makanan dulu,"kata Selena yang berjalan kedapur namun.

"Kau sudah pulang rupany-"

"AAACCK..." Teriak Selena yang terkejut dengan seseorang yang menyambutnya secara tidak terduga."Bajingan sialan!Jantungku hampir keluar dari mulutku!!!," secara spontan Selena mengeluarkan kata-kata kasar.

"Bajingan?"

"Hah?" Barulah saat itu Selena menyadari kesalahannya.

"Ini pertama kalinya aku melihatmu berkata kasar seperti itu 'Kakak'. " Kata pria yang ada di depan mata Selena saat ini.

[Apakah anda ingin melihat informasih tentang orang ini?]

Tanya sistem kepada Selena.

"Hah?"

[Memunculkan informasih]

[Menampilkan data statistik yang di ringkas:

Nama :Demian Bernalu.

Usia :18 Tahun.

Kelas yang di dapat saat ini : S.

Skill yang di miliki saat ini :

(Nafas api LV.60),(Komando LV.70),

(Ular api LV.70), ( ...LV.... ), ( ...LV... )...

Kemampuan bawaan :

(Kekuatan LV.90),(Daya Hidup LV.89),(Kelincahan LV.78),(Kecerdasan LV.99),(Adaptasi LV.76),(Mana LV.99).(Mental LV.50)

Ringkasan :Semua yang di tampilkan adalah data singkat yang bisa di saring oleh sistem, terlalu banyak informasih tentang orang ini, sedikit saran dari sistem, bermimpilah menjadi seperti dia. ]

"..."

Sekarang aku mulai menyadari betapa tidak adilnya dunia ini.

" ..., Apa yang kau tunggu, kenapa kau tidak menjawabku?,"kata Demian.

Demian terus memandangi saudarinya itu dengan cermat sekarang. Apa yang dia lihat, kenapa menatapku seperti itu.

"Hahhh..."

Baiklah pertama-tama kita harus tenang dulu dan jangan panik, anggap saja dia adalah adik kecil yang baik hati, tidak perlu panik.

Pada saat Selena memberanikan diri menatap Demian dia langsung menundukkan kembali kepalanya karena tubuhnya tidak mau mendengarkannya. "Aku sangat lelah, aku rasa aku harus mandi sekarang,"kata Selena Menganti topik pembicaraan namun.

"Akan lebih baik jika kau diam di tempatmu, kakak?."

TAP...TAP...TAP

Demian berjalan kearah Selena yang berhenti sambil memunggunginya.

"Berapa kali aku katakan kalau kau tidak perlu keluar dari sini," kata Demian dengan suara kesal.

"Sepertinya aku sudah memperingatkanmu bukan? kalau kau hanya boleh keluar dari rumah ini jika aku mengizinkanmu"

"..."

Selena hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa namun dia mendengarkan semua ucapan pria yang ada bersamanya saat itu.

"Dan apa ini!?," Sambil menyentuh rambut Selena yang sudah terpotong sangat rapi, Demian berkata sekali lagi," Siapa yang menyuruhmu memotong rambutmu, apa kau sekarang sudah gila?"kata Demian yang mengelilingi Selena sambil menyentuh rambut pendek Selena.

Bajingan kecil ini!, Sekarang aku tahu kenapa tubuh ini tidak nyaman saat saat berada di dekatnya, batin Selena.

"Selena? Ayo jawab pertanyaanku?, Kenapa kau tidak menjawabku? apa setelah 3 tahun tidak bertemu kau sekarang menjadi-"

"Fack... Diam kau bajingan sialan!,"kata Selena yang sudah tidak tahan lagi dengan omong kosong Demian.

"Sejak kapan kau belajar hal seperti itu Sele-"

Pada saat Demian akan menarik meraih tangan Selena, Selena menghempaskan tanganya dengan kesal seolah-olah tidak suka.

"Jangan menyentuhku sialan, aku sangat jijik dengan tanganmu,"kata Selena yang tidak mendengarkan perkataan Demian.

Sekarang Selena memakai wajah yang terlihat sangat tidak suka dengan situasi saat ini, dia mulai tidak suka dengan perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Demian pria yang dia ketahui sebagai adiknya di dunia ini.

"Jangan megaturku!, Terserahku kalau aku ingin kemanapun aku mau itu bukan urusanmu," kata Selena dengan kesal.

Seumur hidupnya ini pertama kalinya ada yang mengatur dia untuk melakukan sesuatu, biasanya kalau di zamannya bahkan seorang tetua klan akan menaruh hormat padanya dan tidak pernah ada yang mengatur tentang kebiasaan buruknya dalam berbicara atau melakukan sesuatu tapi sekarang seorang pria yang masih berada di bawah umurnya sedang mengatur dan menegur dia hanya karena maslah sepele.

"Selena kau..."

"Panggil aku kakak, kau bajingan kecil, Selena yang kau kenal 3 tahun yang lalu sudah mati." Sambil mendekat kearah Demian Selena mendapat peringatkan dari sistemnya.

[Peringatan!, Anda akan dalam masalah besar jika berurusan dengan kelas S]

"Persetan dengan kau yang kelas ABCDES entah apalah itu, aku tidak perduli sialan, hormati aku sebagai yang tertua!, Bocoh tengil sepertimu tidak berhak mengaturku, jadi tutup mulutmu dan jangan atur aku" kata Selena memperingatkan Demian.

"Selena!..."

"Bisa berhenti memanggil namaku seperti itu tidak!?, Aku sangat lelah sekarang jadi diamlah!" dengan cepat Selena langsung melangkah ke arah kamarnya.

CREEEK.... TUUB

"AACCK..!, Ya Tuhan... Aku sangat bodoh!!!, Bagaimana mungkin aku mengatakan kalau aku tidak ingin di atur, bisa-bisa di usir aku dari istana mewah ini,"kata Selena yng menyesali perbuatannya.

 

^^^Bersambung....^^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!