Episode 2. Saudara

...(✿⁠)Sistem Sang Chimera. (✿⁠)...

Pagi Hari.

BUZZZZT... Sengatan listrik.

"Aaaaack... Hahh...Hah...Hah..,"

Teriaknya keras setelah kejutan listrik panas menyengat tubuhnya.

[Bangun Pemalas Dan Bekerjalah Dengan Giat ]

Kalimat-kalimat itu disusun indah dengan latar belakang lagi ceria secara bersamaan di depan matanya.

"Uugh... Sialan asisten cerewet ini."

Meski kesal, ia tetap bangun dari tidurnya, sekarang Selena harus menerima derita dari asisten sistemnya yang sangat tegas pada dirinya, jika dia terlambat bangun lima detik saja maka ia akan menerima sengatan listrik bertegangan tinggi untuk membangunkannya tanpa ampun.

"Uuu ngh... Kepalaku sakit sekali ... Hei! tidak bisakah kau lebih lembut lagi!."

Kalau begini terus bisa-bisa aku mati terkena serangan jantung.

[Jawab! ]

[ Tidak bisa, pemalas lakukan tugasmu dengan baik hari ini ]

Lagi eksentrik terputar setelahnya.

"Uuungh... ini sungguh menyebalkan dia bahkan tidak tertarik memberikan kelonggaran padaku." menghela nafas. "Hahh... karena tubuh anak ini lemah rasa sakitnya jadi berkali-kali lipat, pantas saja anak ini mati di usia muda."

Anak ini lemah, tubuhnya pasti menyerah setelah merasakan sengatan listrik itu berkali-kali.

Sekarang sudah hampir sebulan Dody berada di tubuh barunya, dia beradaptasi dengan baik berkat bantuan sistem juga meski terkadang dia kesal dengan kata-kata kasar dari sistem miliknya.

"Aku ingin tahu apakah semua orang punya sistem yang seperti ini cara bicaranya."

Terkadang Selena bisa melihat sebuah layar didepan matanya dan terkadang saat dia berada di luar kediaman, dia bisa mendengar suara teguran sistem begitu melakukan kesalahan kecil. Selena tidak tahu mengapa begitu, tetapi dia berusaha berfikir positif, menganggap bahwa asistennya itu memang memiliki kepribadian buruk sehingga dia tidak perlu ambil pusing memikirkan kekejamannya.

CRENGG...CRRRENG...

Bunyi sebuah ponsel bergema di ruang tamu.

"Apa ini? kenapa benda ini bisa berbunyi?."

[Jawab!]

"Gapss... berhenti muncul tiba-tiba seperti itu!."

[Benda yang saat ini anda pegang adalah sebuah ponsel cerdas yang di gunakan oleh manusia untuk berbicara satu sama lain dari jarang jauh ]

Sebagai seseorang dengan pemahaman minim mengenai teknologi canggih. "Bagaimana cara menggunakannya."

[Karena anda bodoh maka saya selalu asisten anda akan memberitahukan cara mengunakannya]

"..."

Meski kesal dengan kalimat barusan, Selena tetap menerima bantuan dari sistemnya yang cerewet, dan pada saat ponsel itu di aktifkan secara otomatis mengikuti petunjuk.

Panggilannya terhubung.

" Hallo, Kak aku akan pulang malam ini, tolong siapkan makan malam untukku," setelah itu suara tidak terdengar lagi dari ponsel itu.

Raut wajah terkejut Selena terlihat berseri-seri. "... Huaaaa... Bisa keluar suara manusia dari benda aneh ini! gila... keren sekali!,"

Teriaknya keras menunjukan kekagumannya secara berlebihan. Setelahnya, dia teringat akan point penting dari kejadian barusan.

"Eh! Tunggu dulu. Bukan kah tadi seseorang dari benda ponsel ini menyebutkan kata kakak?."

Berkeringat dingin.

Panik. "Sial!!! apakah tubuh ini punya adik?... Hei! sistem beritahu aku sesuatu!,"

Ada beberapa alasan kenapa Selena panik, pertama bagaimana jika adik dari pemilik tubuh ini mengetahui kalau dia bukan saudaranya.

Kedua, dikarenakan sekarang tubuh Selena sudah banyak berubah setelah memaksakan dirinya berlatih keras membentuk otot-otot kuat di tubuhnya, dan sebagai hasil dari kerja kerasnya itu, tubuhnya mengalami perubahan drastis.

"Ungh... Ya ampun... Bikin pusing saja," ucapnya kesal.

...

Tak lama waktu berselang akhirnya malam pun tiba. "Huum... aku sudah memasak semua makanan dari tempat aneh bernama kulkas itu jadi ini tidak terlalu berlebihan kan?," pikirnya sembari menatap seluruh hidangan sedap di atas meja makan.

Aku tidak tahu alasannya tetapi aku yang dulunya tidak pernah memasak sekarang menjadi sangat pandai masak.

"Rasanya juga tidak buruk, ini enak."

Sebenarnya Dody tidak menganggap kehidupan selesai buruk, bukan tanpa alasan dia berfikir begitu. Dia bisa berfikir seperti itu setelah membandingkan kehidupannya saat ini dengan kehidupan lampunya.

Di kehidupan lampunya, dia yang merupakan kepala keluarga pembunuh harus selalu berhati-hati dalam menikmati sesuatu, juga untuk mendapatkan sesuatu yang terbilang mewah sangatlah susah. Tapi sekarang, setelah dia bereinkarnasi ke tubuh barunya, dia tidak perlu lagi berusaha payah untuk mendapatkannya. Segala sesuatu sudah ada, tempat tinggalnya pun aman dan mewah. Sungguh sebuah surga baginya.

Ada tangga yang terlihat sangat indah menjulang tinggi keatas menuju kamarnya berada, sofa yang terasa lembut terdapat di setiap ruangan, suplai makanan yang menggunung bisa di lihat di dalam sebuah ruangan kusus di rumah ini membuat Selena tidak perlu bersusah payah keluar dari rumahnya.

Aku masih tidak mengerti, mengapa anak ini meninggalkan kenyamanan. Juga....

"Aku tidak mengerti kenapa sistem ini menyuruhku bekerja disaat semuanya yang aku butuhkan sudah ada di sini?," ucapnya sembari mengunyah sebuah mentimun.

***

20 Menit kemudian.

BIP...BIP...BIP...CLIK

Suara kode pintu terdengar dari luar pintu tempat tinggalnya, membuat Selena terkejut dan secara refleks berlari menuju kamarnya.

Aku tidak tahu kenapa tapi sepertinya tubuhku bergerak dengan sendirinya, pikirnya.

Seperti sebuah kebiasaan Selena mengurung dirinya di dalam kamar, menarik selimut hingga menutupi wajahnya lalu berbaring di atas kasur empuknya seolah berusaha untuk menjauh dari orang yang baru saja masuk kedalam rumahnya.

[Lapor! ]

[ Detak jantung anda saat ini sedang dalam kondisi tidak stabil. Dimohon untuk mengatur nafas secara perlahan ]

Sistem mulai memberikan peringatan keras.

Sejenak Selena mengintip melalui cela selimutnya, melihat kearah pintu kamar untuk memastikan sesuatu, namun sedetik kemudian dia menyesalinya dikarenakan dia merasakan sebuah tekanan luar biasa dari balik pintu. Sial... Ini pertama kalinya aku melihat aura seperti itu.

CKLIK

Pintu kamar terbuka dan untungnya secara spontan Selena telah masuk kedalam selimutnya sesaat dia mendengar knop pintu di putar.

TAP...TAP...TAP

Langkah kaki terdengar pelan ketika masuk dan menghampiri Selena yang bersembunyi di dalam selimut putih.

DEG...DEG...DE**G*. Jantungnya berdetak kencang, sebagai seorang pembunuh profesional, Selena bisa tahu bahwa seseorang di belakang punggungnya saat ini tengah menatapnya walau terhalang oleh selimut besar.

.

Setengah jam berlalu tapi pria di belakang Selena masih terus menatapnya, membuat Selena semakin tidak nyaman. Dalam hatinya dia mengutuk. Bajingan! Cepat pergi sialan, sesak sekali di sini*.

Setelah setengah jam berlalu, akhirnya sosok di belakangnya itupun mulai beranjak keluar dari dalam kamar.

CLIK. Pintu kamar di tutup.

Selena langsung membuka selimut tebal itu dengan kasar dan berusaha mengambil nafas sebanyak mungkin.

"Hahh... Hahh... Hahh Hah... Sesaat aku berfikir kalau dia akan membuka selimutnya!."

Dari nafasnya aku tahu kalau dia masih sangat muda, tingginya sekitar seratus sembilan puluh centi meter dan Tentu saja sangat kuat, pikirnya.

Merasa lelah dengan situasi berat barusan, begitu cukup mengambil nafas dan menenangkan dirinya, Selena kembali berbaring terlentang di atas tempat tidur walau tubuhnya masih berkeringat.

Di tempat lain. Di ruang makan keluarga yang saat ini terlihat ada banyak sekali hidangan lezat di atas mejanya. Terlihat seorang pemuda sedang memandangi makanan hangat itu tanpa mencoba untuk menyentuhnya.

"... Sepertinya kakak masih belum ingin berbicara dengan ku."

Pria itu menyeka wajahnya sebentar lalu mengambil sendok dan garpu yang di letakan rapi di samping piring putih bersih. Kemudian, mengambil bermacam-macam makanan di atas meja dan memaknya dengan lahap.

"Seperti biasa!, makanan yang kakak buat selalu enak," kata pria itu sambil bergantian memasukan makanan ke mulutnya dengan lahap, di ruangan sunyi yang hanya terdengar suara lahap dan benda-benda makan.

...

Keesokan paginya.

Selena membuka matanya tepat pada jam lima pagi,"Huaaam... tumben sekali aku bagun lebih awal hari ini." menggaruk kepala. "Sistem cerewet itu bahkan tidak berkicau-"

[ Saat ini sistem sedang melakukan observasi menyeluruh terhadap kondisi tubuh anda ]

"... Kau ini, tidak bisa lebih lembut lagi yah."

[ Observasi selesai di lakukan ]

[ Tubuh pengguna dalam kondisi terbaik, oleh sebab itu mulai dari sekarang, dimulai dari hari ini. Sistem akan mulai memasuki tahap pemberian misi harian demi menaikan level individu ]

"Oh... jadi begit- Apa katamu?."

[Artinya setiap pagi dari sekarang, anda akan mengikuti pelatihan umum sebagaimana rank rendah pada umumnya, guna menaikan statistik sampai pada tahap memenuhi syarat memasuki Dungeon atau Menara kastil ]

"Persetan bikin pusing saja!."

^^^Bersambung....^^^

Terpopuler

Comments

asdl

asdl

Udah

2022-05-31

1

devourer of the universe

devourer of the universe

emang usia nya berapa

2022-05-29

0

Sherin

Sherin

pfftt sepertinya dia tertekan sekali😂

2022-05-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!