Kini tersisa hanya Kamila sendirian di dalam gedung itu,tanpa ada siapapun yang menemani nya.
Padahal di saat seperti ini kehadiran keluarga untuk menenangkan sekaligus menguatkan dirinya sangat di perlukan,tubuh wanita itu bergetar karena menahan agar suaranya tidak kedengaran sama sekali saat menangis.
Dirinya begitu kecewa kepada Aryo yang begitu tega membohongi dan mempermalukan nya,padahal selama ini pria itu sangat mencintainya dan tidak pernah menyakiti hatinya walau hanya sedikit saja.
Namun biarpun begitu dirinya masih saja tidak bisa membenci pria itu karena Ia sangat mencintai pria itu, kamilah yang merasa yakin mungkin Aryo tidak datang saat mereka menikah karena sedang ada kesimpulan yang tidak bisa ditinggal langsung mencoba menghubunginya kembali.
Pria itu yang tengah menikmati makan siang bersama Mamanya mendadak menjadi kesal terhadap ponselnya,dirinya bahkan menggeser benda persegi itu agar sedikit menjauh.
Venna menatap heran kearah putranya itu yang sangat aneh hari ini,karena biasanya pria itu tak bisa lepas dari ponselnya.
"Lho itu kan ada panggilan masuk,kenapa tidak di gubris? Siapa tahu penting dan itu berasal dari Mila,kamu jangan seperti ini dong Nak!" Bujuk Venna.
Aryo Mendes kesal ketika mendengar Mamanya itu selalu saja membela Kamila, Padahal tadi dirinya sudah mengatakan kalau calon menantu Mamanya itu adalah Ardila bukan Kamila.
" Mama aku kan sudah bilang kalau calon istriku itu Ardila kakaknya Bukan Adiknya, Jadi kalau aku merespon panggilannya dari adiknya itu otomatis nanti kan memperkeruh suasana! " jelas Aryo yang masih tetap teguh pada pendiriannya bahwa apa yang ia lakukan kepada kamilah itu sebenarnya tidak ada yang salah.
" kalau tadi kamu mengizinkan Mama untuk pergi menemui Kamila pasti tidak akan begini, Mama itu kecewa sama kamu dan sebagai seorang pria tidak bisa teguh pada pendiriannya. kalau memang dari awal kalau kamu tidak ada niat menikahi dia, Jangan pernah berjanji agar Gadis itu tidak pernah berharap dan juga tidak memaksakan diri!" Tegas Venna.
"Mah Dari awal kan Aryo hanya main-main saja dan juga ingin mengetahui di mana kedudukan Kamila Andini di tengah keluarganya, dan setelah tahu Aryo tidak mungkin juga kan menikahi wanita yang sebenarnya tidak dianggap sedikitpun dan juga bukan merupakan pewaris dari keluarga yang kaya raya itu!" Sahut Aryo santai.
" Mama kecewa sama kamu karena selama ini Mama tidak pernah mengajarkan kamu menjadi seorang pria materialistis, Kalau memang dia bukan siapa-siapa di tengah keluarganya otomatis kamu yang harus menjadikan dia siapa-siapa dan juga kamu yang harus memberikan nafkah untuk dia! " setelah mengatakan hal itu Vena pun mendorong kursi rodanya pergi dari meja makan sebab dirinya begitu kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh putranya sendiri.
Aryo ingin sekali membanting ponselnya yang dari tadi tidak berhenti bergetar, tetapi mengingat itu adalah barang yang diberikan Ardila dan harganya juga selangit Ia pun mengurungkan niatnya.
" Iya kenapa?" Tanya Aryo malas.
" Ya Tuhan terima kasih Mas akhirnya kamu mengangkat juga panggilanku, kamu baik-baik saja kan tidak ada masalah yang berarti sampai kamu tidak bisa datang ke sini? " tanya Kamila yang begitu bahagia ketika Akhirnya bisa mendengar kembali suara kekasihnya itu.
Aryo kembali menata ponselnya dan melihat sebenarnya siapa yang menelponnya, dan setelah memastikan kalau itu benar-benar Kamila Ia pun merasa heran dengan Sikap yang ditunjukkan wanita itu kini.
Kalau orang lain pasti bakal marah dan teriak tidak jelas karena sikap Aryo tadi tetapi berbeda dengan Kamila, Gadis itu malah mencemaskan dirinya dan juga tidak seperti terjadi masalah.
" jelas aku baik-baik saja lah memangnya kamu mau aku mati atau kecelakaan?" Tanya Aryo sinis.
" bukan begitu Mas aku kan khawatir Soalnya hari ini kan pernikahan kita tetapi kamu tidak datang, tapi syukurlah aku lega mendengarnya Ternyata kamu tidak kenapa-napa dan pernikahan kita bisa diadakan lusa setelah pernikahannya Kak Ardilla!" jelas Kamila antusias.
tanpa Kamila sadari dari tadi Angga sahabatnya menatap nanar ke arahnya dan tidak menyangka jika Gadis itu malah mengatakan hal konyol kepada pria yang sudah jelas-jelas mencampakkannya di hari pernikahan mereka.
"Kapan kamu sadar Mila?" Lirih Angga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments