Bab 5

Selamat Membaca.....

*****

Reyhan merebahkan tubuh lelahnya di kasur empuknya , mata terbuka memandang plafon kamarnya.

Pikirannya kembali kepada karyawan barunya yang bernama Ayna.

" Siapa dia ya , kenapa aku sangat penasaran sekali dengannya , oh ya dia berasal dari kota yang sama dengan tempat lahir Papa Hasan ".

gumam Reyhan.

Pikirannya terus tertuju pada Ayna , apa sebenarnya yang membuat ia begitu penasaran dengan gadis itu , apa karena wajahnya mirip dengan seseorang , ah entahlah...karena kelelahan Reyhan akhirnya terlelap masuk ke dalam alam mimpi.

Pagi harinya....

" Pagi Pa , Pagi Ma ".

Sapa Reyhan melihat sang Mama sedang menyuapi sang Papa.

Papa Reyhan berada di kursi roda sejak kecelakaan itu terjadi , ia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan seorang wanita yang hampir tertabrak.

" Pagi Rey.....tumben pagi ini kayaknya cerah sekali mukanya , ia kan Pa ?".

ucap Mama Lina sambil sesekali menyuapkan sesuap nasi ke mulut suaminya.

Sebenarnya Papa Hasan bisa makan sendiri...tapi Mama Lina yang memaksa , karena itu adalah baktinya buat suami tercinta katanya.

" Iya Ma....apa kamu terlihat bahagia karena dapat pacar Rey ?".

Papa Hasan ikut menggoda putranya.

" Ayo lah Ma ...dan Papa jangan ikut- ikutan Mama ya ".

Papa Hasan dan Mama Lina tertawa bersama.

" Iya iya maafin Mama sama Papa...duduklah kami tak akan mengganggu sarapanmu ".

Mama Lina masih dalam mode jahilnya.

Reyhan hanya mendengus, ia duduk di depan kedua orang tuanya , memakan sarapannya dengan sesekali menatap jengah kelakuan suami istri di depannya.

" Ma...kalo mau bermesraan di kamar , biar mata Rey gak ternoda!".

" Yeyyy suka - suka dong , iya kan Pa , makanya cepat cari istri biar gak jelous lihat kemesraan kita , dan Mama juga biar cepat dapat cucu Rey...kamu gak lihat teman - teman Mama sudah pada pamer cucu semua , cuma Mama saja yang belum Rey ....kamu gak kasihan sama Mama ".

Drama mulai deh...batin Reyhan.

" Iya Ma , nanti Rey cari istri , doain ya biar dapat yang sesuai selera Mama ".

jawaban Reyhan agar tidak banyak drama dari sang Mama.

" Mama tunggu , jangan terlalu lama dan jangan pula kamu berbohong ".

" Segitunya Mama..".

" Rey berangkat dulu Ma , Pa ".

Reyhan lebih baik menghindar daripada terus terpojok.

Ketika melewati ruang tamu , Reyhan tak sengaja melihat foto pernikahan Mama dan Papanya.

Deg...

Matanya fokus memandang foto sang Papa , lalu terlintas di pikirannya sosok Ayna.

" Kenapa aku terus kepikiran anak itu sih , apa istimewanya tuh bocah , tapi dia memang cantik , manis sekali senyumnya ...duh kepala kenapa jadi ketularan three D sih ".

Reyhan menggelengkan kepalanya sambil berjalan keluar dan melajukan mobilnya ke arah restoran.

.

.

" Selamat datang cantik ".

" Selamat datang manis ".

" Selamat datang sayangku ".

Danu Dika dan Damar menyambut kedatangan Ayna di pintu masuk.

Ayna kaget tapi setelahnya dia terkekeh pelan.

" Terima kasih atas sambutannya abang - abang ku ".

Rinda berdecih...

" Cih , buaya darat beraksi.....awas Ay mabok nanti kena gombalan mereka ".

" Jangan dengerin Rinda sayangku , dia mah hanya iri saja ". ucap Dika.

Rinda menarik tangan Ayna untuk segera meninggalkan trio 3 D

" Ayo Ay , masih pagi jangan sampai terkontaminasi sama racun trio geblek ".

Sebelum ketiganya menjawab ucapan Rinda , Rosa lebih dulu membuka suaranya.

" Mau kerja apa mau cari mangsa hem....bubarrrr !".

Dengan terpaksa ketiganya menurut meski dengan mulut yang terus mengatai Rosa.

Hari ini begitu melelahkan, mungkin karena hari libur restoran penuh sampai malam hari.

" Ahhh lelahnya hari ini ".

Rinda mencoba meluruskan kakinya. dari tadi tamu tak berhenti datang.

Padahal karyawan cukup banyak tapi tetap saja mereka cukup kewalahan.

Maklum restoran milik Reyhan memang terkenal dengan harga kaki lima tapi rasa bintang lima.

Mereka bergantian beristirahat, sekarang giliranAyna dan Rinda.

Ayna pun ikut duduk disebelah Rinda...tamu sudah mulai sepi.

Tak lama Rosa masuk ke dalam.

" Ay ada tamu yang ingin kamu layani , ada di meja nomer 22 ya Ay !".

Dengan senang hati Ayna menerimanya meski ia baru sebentar beristirahat.

" Siap Mbak ".

Ayna mendatangi meja yang dimaksud Rosa.

Ia penasaran siapa sih yang ingin dilayaninya , kerja aja baru dua hari , masak udah ada yang mengenalinya.

" Abi...kamu ada disini ? ".

Ayna terkejut ternyata orang itu adalah Abishek.

" Hey Mbak ". balas Abi.

" Ada apa?" tanya Ayna.

" Ya mau makan lah , masak mau nonton, disini jual makanan kan?" gurau Abi.

" Oh iya aku sampai lupa...ini menunya , kamu pilih aja !".

" Aku mau yang paling istimewa disini dan dibikinnya 2 porsi ya".

" Makannya banyak sekali ".

gumam Ayna lirih sambil berlalu untuk menyiapkan pesanan Abi.

" Ini .....silahkan menikmati ".

ucap Ayna sambil sedikit membungkuk .

" Duduk Mbak !". perintah Abi.

Hah...hanya itu yang terucap dari mulut Ayna.

Abi pun berdiri dan mendudukan Ayna di depannya.

" Maaf Bi , aku sedang bekerja nanti dimarahin atasanku ".

Abi menahan Ayna yang hendak berdiri dari tempat duduknya.

" Tenang Mbak , aku sudah minta ijin kok sama atasanmu , temani aku makan !".

Mau tidak mau Ayna pun memakan makanan yang sudah ada didepannya itu.....sayang kan kalo gak dimakan mumpung ada yang bayarin pikirnya.

Wait.....tunggu.....masak ia di bayarin bocil , dapat duit dari mana nih bocah...jangan- jangan.....

Ayna memelankan suapannya , makanan enak itu jadi hambar karena pikirannya yang menduga - duga.

" Kenapa Mbak ?".

" Kamu punya uang untuk bayar semua ini kan Bi ?".

Abi terkekeh mendengar pertanyaan Ayna.

" Tenang Mbak , nih kalo gak percaya ".

Abi memperlihatkan isi dompetnya.

" Wahhh banyak juga uang kamu , gak habis merampok bank kan Bi ?".

Lagi- lagi Abi terkekeh.

" Ini uang halal Mbak ".

" Oke deh aku percaya sama kamu ".

Mereka berdua menikmati makan dengan tenang dengan sesekali Abi yang bertanya ke Ayna.

" Mbak besok aku berangkat ke luar negeri, boleh gak kalo aku sering ngasih kabar ke Mbak ?".

" Boleh aja , kenapa tidak ".

" Kalo begitu aku minta nomor HP mbak ya ".

Ayna pun memberikan nomer ponselnya.

" Mbak, aku pamit ya ,jaga kesehatan jangan terlalu keras bekerja dan juga selalu rindukan aku ya !".

Abi berpamitan seolah Ayna pacarnya.

" Iya kamu juga hati - hati ...belajar yang rajin ya !".

Ayna mengusap kepala Abi , ia kembali teringat dengan sang adik di kampung.

" Tunggu kepulanganku ".

ingin rasanya ia mengecup kening Ayna , tapi dia masih waras , Abi menahan keinginannya.

Sebelum pergi Abi memberikan paoerbag ke Ayna.

Ayna tak sempat menolak karena Abi langsung beranjak pergi.

Masih bersambung.......

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!