Marsha duduk sambil mencelupkan kaki di kolam renang yang berada di rumah sang Oma. Ia merasa kesal dan iri dengan perlakuan Nova ke sepupunya.
Sebagai satu-satunya cucu perempuan bukankah dirinya yang seharusnya dimanja, kenapa malah Sean? jika dulu dia juga diculik dan memiliki trauma seperti Sean, apa Nova juga akan melakukan hal yang sama kepadanya? Marsha menggeleng lantas merutuki pikirannya, bagaimana bisa dia menginginkan menjadi korban kejahatan.
“Amit-amit jabang bayi,” ucapnya. Nahas, Rai mendengar dan semakin berpikiran negatif.
Wajah cowok yang hampir seumuran dengannya itu berubah iba. Rai pun duduk di sebelah Marsha tanpa permisi - membuat gadis itu menoleh heran.
“Tumben tidak sibuk belajar, bukankah kamu ingin kuliah di jurusan kedokteran? Kamu memang hebat, aku heran kenapa otakmu bisa seencer air, sedangkan aku lengket seperti susu kental kentul,” gerutu Masha.
“Hish … jangan merendah! kamu juga cerdas. Nyatanya kamu masih peringkat sepuluh besar di sekolah,” Ucap Rai mencoba merubah suasana hati sang sepupu yang sepertinya kurang baik. Pandangan mata Rai yang awalnya fokus ke wajah Marsha, kini berpindah ke bagian perut ramping gadis itu.
“Sha, apa kamu hamil?” tanya Rai tanpa basa-basi.
“Sembrono,” bentak Marsha yang sejatinya kaget dengan tuduhan Rai. “Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? melihat basoka pria secara langsung saja aku belum pernah.”
“Jadi melihatnya di video pernah?”
“Hah … apa?”
Marsha gelagapan, dan kekehan kecil terdengar jelas keluar dari bibir Rai. Cowok itu lalu mengaduh karena sang sepupu memukul punggungnya dengan kencang. Sepertinya sifat mereka tertukar, Rai lebih lemah lembut, sedangkan Marsha seperti petasan banting yang mudah meledak.
“Lalu kenapa bisa Omano ingin kamu menikah, terlebih dia tadi membawa-bawa masalah ku – “ Rai menjeda kata, dia tidak bisa mengatakan kata ‘kutang’ karena malu sedang berbicara dengan gadis.
“Sebut saja Rai, kutang. Apa perlu aku ejakan K-U-T-A-N-G , kutang,” sambar Marsha dengan nada suara ditekan. Gadis itu mengacak rambutnya kala mengingat kejadian sial yang menimpanya itu.
***
Sekitar seminggu yang lalu, Nova mengajak Masha berlibur ke villa milik nenek Jeremy yang tak lain adalah sahabat Nova yang bernama Cantika. Marsha yang senang karena merasa diperhatikan oleh sang oma tak berpikir bahwa dirinya akan tertimpa kesialan.
Marsha memang memiliki kebiasaan melepas bra saat berada di rumah dan semua orang terdekat tahu akan hal itu tak terkecuali Nova. Hari itu dia dan Nova tiba lebih dulu di Villa. Nova berkata bahwa Cantika mungkin saja terlambat datang. Namun, tak Marsha sangka semua itu hanya lah kebohongan yang sudah direncanakan oleh Nova dan Cantika.
Cantika meminta izin Jeremy pergi keluar villa dengan alasan mencari sesuatu, meski sudah tua tapi jiwa mandiri Cantika masih terpampang nyata, wanita tua itu sudah terbiasa berkendara keliling kota memakai mobil sendiri. Sebelumnya Cantika sengaja merusak semua kunci kamar villa, dia tahu kebiasaan cucunya setelah tiba di suatu tempat pasti mandi. Hal itu dimanfaatkannya dan Nova untuk melancarkan aksi.
Marsha yang tidak menyangka tragedi akan terjadi, dengan santainya masuk ke kamar yang ditunjukkan oleh Nova, seperti biasa dia membuka baju dan melepas kutangnya. Ia lempar benda berbentuk mirip kacamata itu ke atas ranjang. Hingga Marsha kaget mendengar suara shower. Ia lari terbirit-birit keluar karena takut, bak Cinderella yang meninggalkan sepatu kaca, Marsha pun meninggalkan kutangnya.
Marsha merasa mungkin dia salah masuk kamar, saat hendak bertanya lagi ke sang oma di mana kamar miliknya tak Marsha sangka Cantika sudah berada di sana. Wanita tua itu hendak membawa koper milik Jeremy yang belum diturunkan dari mobil tadi, dia terlihat kesusahan hingga Marsha merasa harus membantu. Gadis itu dengan cekatan mengambil alih koper dari tangan Cantika. Dan jelas semua ini adalah bagian dari rencana dua nenek itu.
Benar saja saat meletakkan koper di kamar itu, mata Marsha harus dinodai dengan pemandangan Jeremy yang setengah telanjang. Bagian atas tubuh pria itu terbuka sedangkan bagian bawahnya hanya berbalut handuk. Jeremy ditipu sang nenek yang berkata akan membawakan kopernya sebelum pergi keluar tadi.
“Siapa kamu?”
“Ka-ka-kamu siapa?”
Jeremy dan Marsha saling tunjuk, hingga Cantika dan Nova berlagak sok bodoh mendekat. Cantika bahkan berkata-
“Aduh kalian apa-apaan sih? kalau orang tidak tahu pasti akan berpikir negatif,” ucapnya. Kejadian ini disengaja dan hanya akan menjadi alibi Nova dan Cantika.
_
_
“Lalu, kenapa bisa kamu ingin dinikahkan karena kutang?” tanya Rai yang sejak tadi fokus mendengarkan curahan hati Marsha.
“Karena malamnya mereka mengajak barbequan, kita begadang sampai jam dua belas malam, aku salah masuk kamar, mataku sudah mengantuk aku tidak sadar itu kamar Jeremy, dia sakit perut dan nongkrong lama di dalam kamar mandi, jadi dia tidak mengeluarkan suara karena terlalu berkonsentrasi.”
“Apa?”
“Dia tidak menutup pintu karena mungkin sudah cepirit di celana,” jawab Marsha dengan ekspresi tak berdaya.
“Lalu kamu membuka kutangmu lagi?” tanya Rai yang sudah tidak malu mengucapkan kata kutang.
“Tak hanya itu, aku membuka tank topku juga.”
“Astaga Marsha, setelah itu apa kamu kena grebek Oma dan nenek cantika?” Rai terdengar antusias.
“Hem … mereka menuduh aku dan si Jerami berbuat asusila, mereka bahkan mengecek CCTV. Nampak jelas terlihat pria itu masuk lebih dulu dan aku seperti menyusulnya.”
“Kenapa kamu tidak membela diri?” Rai malah semakin penasaran dan ingin mendengar lebih jauh penjelasn dari Marsha.
“Aku sudah setengah tertidur, ibarat kata nyawaku separo di dunia separo di alam gaib. Lagi pula kamu kan tahu kalau aku sudah ngantuk gempa bumi saja tidak akan bisa membangunkan aku,” cicit Marsha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
May Keisya
ini meninggalkan kutangnya🤣🤣🤣
2023-07-12
0
May Keisya
ada aja bhsnya yg bikin ngakak😂😂kental kentul🤣
2023-07-12
1
Anisatul Azizah
ya Allah...
2023-02-02
1