Ketika sinar matahari siang menyeringai, Pak Jeremy beserta istrinya datang kerumah Keluarga Abraham untuk melamar putri mereka.
(Di rumah keluarga Abraham)
Pak Abraham menyambut hangat kedatangan pak Jeremy dan istrinya seraya mempersilahkan masuk keduanya, "mari silahkan masuk pak. Saya merasa sangat terhormat dengan kedatangan Pak Jeremy beserta istri" ucap Ayah Diandra dengan senyum kepada kedua orang tua Hans.
~sedangkan dikamar Diandra
Diandra sedang di make up oleh MUA ditemani sang Ibu, "nak, mama harap kamu menerima semua ini dengan ikhlas ya, apa kamu masih belum mau menikah nak, jika belum tidak apa, mama akan bilang dan bicarakan baik-baik dengan papa" ucap Bu Ratna kepada Diandra.
"ma, Diandra yakin kok dan Diandra ikhlas ma. Diandra berharap semoga dengan Diandra menerima perjodohan ini, papa bisa sedikit membuka hatinya untuk Diandra ma", balas Diandra sambil memeluk sang ibu.
(Di ruang tamu keluarga Diandra)
Pak Jeremy memulai pembicaraan mengenai rencana lamarannya untuk Hans, beliau juga meminta maaf karena Hans tidak bisa hadir karena keterbatasannya."Pak Abraham maksud kedatangan saya dan istri saya disini adalah untuk melamar salah satu putri anda, apakah putri anda sudah bisa menerima lamaran kami?" tanya pak Jeremy kepada Pak Hans.
"ya tentu saja anak saya setuju, sebentar saya panggilkan anak saya, Diandra kesini sayang" ucap pak Abraham berpura-pura tersenyum kepada Diandra sambil menggandeng Diandra
kedua orang tua Hans terbelalak saat melihat kecantikan Diandra, mereka tidak menyangka gadis secantik ini mau menikah dengan putra mereka yang lumpuh, meskipun mereka tau bahwa Diandra menerima perjodohan ini secara terpaksa.
"wah kamu cantik sekali sayang, sini nak saya mau peluk kamu". ucap ibu Rosa dengan senyum sambil menghampiri Diandra dan memeluknya dengan kasih sayang.
Mereka pun makan dan menikmati perjamuan dari keluarga Hans, kemudian setelah selesai kedua orang tua Hans berpamitan. Saat sampai didepan pintu, mereka tiba" mereka dikejutkan dengan kedatangan Danira yang tiba-tiba saja masuk kerumah tanpa mengetuk pintu sambil menangis tersedu.
brakkkk, Danira membuka paksa pintu dengan keras. " Danira kamu kenapa?",tanya pak Abraham kepada anaknya.
"huwaawaa Papa....Danira tadi belanja sama temen-temen trus tas limited edition yang Danira mau udah keduluan diambil orang pa, trus Danira mau rebut eh orangnya malah dorong Danira, kesel banget deh" ucap Danira sembari merengek di depan semua orang.
Pak Abraham yang sedikit terkejut langsung memberi kode kepada sang istri agar segera masuk membawa Danira ke kamarnya.
Pak Jeremy yang bingung lalu bertanya kepada Pak Abraham, "maaf kalau boleh tau..." sebelum melanjutkan pertanyaan Pak Abraham yang langsung mengerti kemudian menjawab "ah itu dia Danira anak kedua saya, kakak Danira, dia mungkin baru menyesuaikan diri di sini karena kan dia sekolah di luar negri, jadi yah seperti itulah" jawab pak Abraham dengan senyum menyeringai
Bu Rosa yang merasa tidak suka hanya bisa diam dan kemudian tersenyum melihat ke arah Diandra, "Diandra sampai bertemu lima hari lagi ya karena pernikahan kamu akan segera dilaksanakan" ucap Bu Rosa kepada Danira.
Danira yang kaget hanya bisa pasrah mendengar penuturan dari Ibu Hans. setelah itu mereka pulang kerumah.
Ayah Diandra yang merasa senang tanpa sadar mengelus pucuk rambut Diandra sambil tersenyum dan berkata, "kita berhasil, papa bangga sama kamu" ucap pak Abraham yang lali pergi meninggalkan Diandra.
Sedangkan Diandra hanya bisa diam sambil tersenyum karena merasa senang karena ini pertama kali ayahnya melakukan hal ini kepada Diandra. Namun ada juga rasa sesal karena Diandra harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak dia kenal.
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments