2. Putri Bungsu Allinsky

Menjadi seorang putri dari pembisnis nomor satu se asia pasti akan membuat siapa saja iri.

Allinsky Danaya Zoya adalah putri dari pembisnis nomer satu se asia. Menjadi putri orang terkaya se asia menjadikan hidup Ay, sangat senang dan selalu diberikan kemudahan.

Dedek Ay, itulah panggilan akrab ay di rumah. Ay bersenandung riang menuruni satu persatu anak tangga. “Pagi mom, dad” sapa Ay sambil mencium pipi kedua orang tuanya yang sudah ada di meja makan.

“Pagi sayang mommy” balas Mommy Ara.

“Pagi juga princess daddy” balas Daddy Deon, sambil mencium balik Ay.

🎼

Baru saat dedek ay ingin mengambil sarapannya, ponsel Ay kembali berbunyi nyaring. Ay melihat layar ponselnya tertera nama Marin di sana, Ay hanya mendengus dan tidak mau menjawab ponselnya membiarkan saja nada dering ponselnya menjadi alunan sarapan baginya.

“Dek, angkat teleponnya” ucap mami ara lembut.

“Gak mau mom, itu salah satu pacar abang AL, dedek capek meladeninya” oceh Ay dengan bersungut kesal.

“emang kenapa lagi?” kekeh daddy Deon, dia tau memang anak sulungnya itu punya banyak pacar, dan sangat playboy entah siapa yang dia tiru, tapi abang AL selalu bilang dia meniru uncle Axel setiap abang aL di nasehati.

“Tau gak dad, dia putus lagi sama pacarnya tanpa sebab, dan yang jadi sasaran pasti dedek, semua mantan pacarnya pasti tanyain nya ke dedek” gerutu Ay dengan mulut yang penuh dengan roti yang baru saja dia oles selai coklat, Di Rumah itu segala macam buah beri-berian tidak pernah ada deon sangat melarang buah itu ada dirumahnya, Ara istrinya alergi begitu juga dengan kedua anaknya Abang Al dan dedek Ay juga menuruni alergi yang sama dengan mommy nya.

“Kamu bilang dong dengan abang kamu itu, udah berhenti main-mainnya, sebentar lagi kalian akan kuliah, mau jadi apa jika main-main terus” nasehat Daddy Deon.

“Gak bakalan bisa Dad” suara dari tangga yang menyahuti ucapan Daddy Deon. “Pagi dad, pagi Mom” sapa abang EL.

“Benar tu pi yang abang EL bilang abang AL itu sangat susah dinasehati” sahut Dedek ay menyambung ucapan abangnya.

“AL mana bang?” tanya mommy Ara.

“Masih tidur mom, tadi udah EL bangunkan katanya abang sakit kepala, jadi gak mau sekolah dulu hari ini” jawab AL dengan santai.

“Jangan bilang dia main game lagi sampai subuh?” tebak Daddy Deon.

“Yup, begitulah AL” jawab singkat EL.

“Daddy jadi khawatir, kalian mau kuliah lagi, apa masih mau merahasiakan identitas kalian?” tanya Daddy.

Selama ini Deon membuat identitas palsu untuk kedua putra dan putri bungsunya, dia membuat pengumuman bahwa anak-anak keturunan Allinsky sedang bersekolah di luar negeri, dan membayar beberapa orang untuk berpura-pura menjadi ketiga anaknya di luar sana.

Padahal Aslinya ketiga anaknya bersekolah ditempat yang sama dengan orang tuanya dulu, tapi tidak menggunakan nama Allinsky, mereka juga berpura-pura menjadi anak biasa yang pulang pergi menggunakan bis, sekedar info, bis itu memang sengaja deon siapkan, supir bis adalah bodyguard Three DAN yang sengaja disiapkan dan beberapa penumpang juga adalah bodyguard yang sedang menyamar.

Jadi hingga sekarang masih belum diketahui bagaimana wajah anak-anak dari keluarga Allinsky dan juga masih belum ada yang tau apa ketiganya cowok atau cewek.

“Masih Dad, Dedek belum mau menjadi pusat perhatian, sekarang aja yang orang biasa dedek dikejar kejar sama mantan-mantan abang, gimana kalau ketahuan tambah dikejar dedek” gerutu Ay.

“Kalau kamu bang?” Daddy deon balik bertanya pada abang EL.

“AHh, i-iya” Jawab abang EL sedikit ragu. Dia memang masih mau merahasiakan jati dirinya, tapi ada masalah lain yang sejak beberapa hari yang lalu ingin dia katakana tidak pernah berhasil dia katakan.

“Dad, kalau dedek kuliah diluar kota boleh gak?”

“Gak boleh!” tolak Daddy Deon langsung, tanpa berpikir.

“Tapi Dad, Ab__”

“Dad, mom, abang sama dedek pergi duluan ya” EL cepat-cepat menyumpal mulut adiknya itu menggunakan roti, dan langsung menarik tangan Ay untuk segera pergi menuju sekolah mereka.

“adadHA DAhhdaad” Ay masih saja berusaha berbicara dengan mulut yang masih berisi dengan roti yang banyak.

...🐱🐱🐱🐱🐱...

“Abang kenapa sih masih gak mau bilang kalau mau kuliah di Jogja” gerutu Ay pada abang keduanya mereka berdua saat ini sedang berada didalam bis, dan duduk di kursi paling ujung dan belakang.

“Payah dek, masih belum bisa liat muka mommy yang sedih, apa abang batalkan aja ya kuliah abang di jogja?” gumam EL pelan.

“Dedek sih senang-senang aja abang gak jadi kuliah di sana, jadi dedek gak jadi sendirian” seru Ay bahagia.

Sebenarnya Abang EL ingin merasakan bagaimana rasanya mandiri, jadi EL mendaftar di universitas yang ada di jogja, hanya iseng awalnya, eh ternyata abang diterima untuk masuk di sana tanpa biaya. EL memang selalu ingin merasakan kebebasan dan mandiri, dia sangat ingin pergi, tapi ada 2 alasan yang buat keinginan itu harus dia hapus.

Pertama mommy nya, yang selalu mudah nangis tiap abang jauh, dan ke dua Dedek, yang tidak pernah mau lepas darinya.

“Dek, boleh ya abang pergi sendiri, dedek disini aja kuliah nya” Bujuk EL.

“Gak mau, pokoknya dedek gak mau pisah” kekeh Dedek Ay, beginilah kalau jadi putri tersayang dari keluarga terkaya, sifatnya egois dan sangat manja, untung saja dia mau disuruh berpura-pura hidup susah.

“Dek, kakak pisah Cuma sebentar, abang bakal sering-sering pulang kok” bujuk EL lagi.

“Abang jahat, daddy jahat” gerutu Ay, dia sekarang diam dan tidak mau berbicara lagi dengan EL.

EL hanya bisa menarik nafas panjang, butuh waktu yang lama untuk membujuk adiknya yang super manja itu.

“Dedek kan gak pandai masak, cuci baju, atau yang lainnya, masak mau pisah dari daddy dan mommy?” Sekali lagi pria itu mencoba untuk membujuk adiknya.

“Kan bisa pakai pembantu, dedek kan juga mau mandiri” jawab santai Ay.

“Dek, abang rencananya hanya ambil kos-kosan murah, abang gak pakai pembantu di sana, abang mau rasain susahnya hidup sebelum abang ambil alih perusahaan daddy” Lirih Abang EL.

Ay tidak mau meladeni abangnya lagi, dia memilih pindah tempat duduk dan mogok bicara pada EL.

“Ahhh” sekali lagi EL hanya bisa menghela nafas panjang. Tantangan terberatnya adalah adiknya sendiri, untuk bisa mendapatkan izin dari daddy-nya, EL tau dia harus bisa mendapatkan izin dari si bungsu yang sedang merajuk itu.

.

Begitu bis berhenti di persimpangan mendekati sekolah, Ay langsung turun, tanpa mengucapkan sepatah katapun pada EL.

Dari kejauhan tampak seorang pria yang terus menatap Ay, mata pria itu memancarkan kerinduan yang teramat sangat.

“Maaf tuan, kita tidak bisa lebih dekat dengan gadis itu, penjaganya sangat banyak, dan tuan masih dilarang untuk mendekatinya” ucap seorang pria lainnya.

“Tidak apa, asal aku bisa melihat dia sebelum aku kembali ke Newyork, itu sudah cukup”

“Apa kita akan menunggu disini sampai jam dia pulang sekolah tuan?”

“Ya aku ingin melihat dia pulang sekolah, setelah itu baru kita berangkat”

...🦊🦊🦊🦊🦊...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!