Ay bersenandung riang di dalam mobil Brian, dia sama sekali tidak menyangka akan berhasil kabur dari daddy dan juga kedua abang kembarnya, sesekali Ay tertawa kecil saat membayangkan bagaimana wajah panik ke dua abang kembarnya dan Daddy kesayangannya itu.
Ay memang sangat dijaga oleh para pria dalam keluarga Allinsky, dia bahkan tidak mempunyai teman cowok, karena daddy nya takut putrinya akan jatuh cinta, seperti itu lah over protective Deon pada putri kesayangannya,ara sering menasehati deon jangan terlalu over protective pada putrinya, tapi yang ada justru ara yang diceramahi balik oleh daddy Deon.
“Mau kemana ay?” tanya brian yang duduk disebelah Ay.
Ay melirik Brian dan tertawa kecil, “Ay gak kepikiran mau kemana, bisa berhasil kabur aja gak pernah terpikir oleh Ay” jawab gadis itu polos.
“Mau shopping?”
“Dedek gak bawa uang, ponsel kalung hingga jam sengaja Ay tinggalkan” jawab gadis itu lagi sambil memperlihatkan tangannya yang kosong tidak ada apapun.
“kenapa dilepas?”
“Ada gps nya, bahaya kalau dedek pergi masih memegang semua benda-benda itu, Daddy memasang gps pada seluruh barang yang dedek kenakan, untung aja gak sampai baju yang dedek kenakan” Ay mulai mengeluh seberapa protective nya Deon pada dirinya.
“Abang yang bayarkan, jadi dedek mau apa?”
“Gak bisa juga, cctv daddy itu ada dimana-mana, dedek ke mall akan ketahuan dalam 10 menit, dedek ke taman bermain juga akan ketahuan, pusing jadinya dedek harus pergi kemana”Keluh Ay sambil memijat kepalanya sendiri.
“Nona mau saya beri saran?” ujar asisten Brian yang sedang menyetir mobil.
“Apa?” seru Ay dengan senang hati.
“Bagaimana jika ke apartemen milik tuan muda, disana nona bisa makan apa saja, tuan muda sangat pintar memasak” usul Bobby asisten pribadi Brian, dia tau tuan mudanya itu sedang memerlukan waktu khusus berdua dengan gadis kecilnya, Bobby tau, Brian sudah menunggu waktu yang lama untuk sekedar berbicara dengan Ay, Brian bahkan tidak boleh mendekati gadis itu dalam jarak 5 Meter.
Brian melotot menatap asistennya itu, bukannya dia tidak suka hanya berdua dengan Ay, tapi dia tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan bakal terjadi. Dia takut monster dalam dirinya akan muncul saat hanya berdua di dalam apartemen dengan Ay.
“Wahhh boleh tu, om dedek main ke apartemen oom ya, dedek lapar, kita pesan burger, ayam kfc, coca cola, dan ice cream” tampak binar Bahagia terpancar dari mata Danaya, dan itu tidak mampu membuat Brian untuk menolak gadis itu.
“Ay yakin ma uke apartemen abang?” tanya Brian sekali lagi.
“Yakin” jawab ay cepat tanpa berpikir sedikit pun.
“Ay cewek, dan abang cowok, dalam satu ruangan itu…” Keluh brian sambil menghela nafas Panjang.
“emang kenapa om? Daddy, abang AL dan abang EL cowok, dedek boleh tinggal sama mereka” tanya balik Ay dengan mata polosnya.
Brian Kembali menghela nafas Panjang, “tuan allinsky, seharusnya anda mengajarkan perlindungan diri pada Ay, bukan mengurung dirinya dari dunia luar, begini jadinya jika punya daddy yang super protective” batin Brian.
“Baiklah boleh pergi ke apartemen abang, tapi dedek harus janji dulu dengan abang sebelum kesana” putus Brian.
“janji apa?” seru Ay dengan girang.
“Mulai sekarang Ay, tidak boleh dekat dengan cowok kecuali keluarga Ay” ujar Brian.
Ay menggeleng, “Wahh susah kalau itu” lenguh Ay.
Jantung brian berdetak cepat saat Ay menolak permintaannya. “Ke-kenapa ay? Apa Ay sudah punya pacar?” tanya Brian dengan sedikit ketakutan di dalam hatinya.
“Bukan, dedek gak punya pacar, tapi supir dedek cowok, bodyguard dedek juga cowok,payah dedek jauh-jauh, mereka yang mendekat ke dedek”
Brian langsung menepuk jidaknya, bagaimana cara yang tepat dia gunakan agar Ay mengerti Brian ingin meminta dia menjaga hatinya untuk brian saja, tapi Ay malah menjawab permintaan itu dengan artian lain.
“Hmm apa dedek punya seseorang yang di sukai dan sayangi?” tanya brian lagi.
“Banyak, ada daddy, mommy, abang al, abang El, oma, opa, granpa, grandma, uncle axel, aun_”
“Selain keluarga dedek” potong brian, dia capek mendengarkan Ay mengurutkan semua daftar nama keluarga besarnya, bisa lama urusannya, jika Ay mungkin akan menyebutkan semua jenis hewan peliharaannya.
“uncle Leo__”
“Siapa itu?” wajah brian terliah sedikit mengerikan.
“Heemmm heemmm tuan muda” asisten bobby sengaja memperingatkan Brian yang mulai tampak mengerikan, bisa takut ay jika melihat wajah brian yang sedang marah.
“Sahabat sekolah mommy, katanya tadi selain keluarga” kata Ay dengan polosnya.
“Cinta ay, orang yang ingin Ay nikahi dalam hidup ay” Brian menghela nafas panjanga jika Ay masih juga tidak mengerti dia ingin terjun dari mobil itu sekarang juga.
“Gak ada, mom dan daddy bilang, Ay harus menikah dengan orang yang betul-betul menyayangi Ay dan orang yang ay cintai, walau Ay belum mengerti, tapi kata mom dan dad, suatu hari Ay pasti mengerti” Jelas Ay.
“jadi Sekarang tidak ada siapapun di hatimu kan?” Brian bernafas lega ketika melihat ay menggelengkan kepalanya menjawab tidak pada pertanyaan yang dia lontarkan.
“Tidak ada emang kenapa om?” tanya balik Ay.
Brian mengambil tangan ay dan menggenggam tangan mungil itu “Aku minta Ay berjanji tidak akan memberikan hati ay pada siapapun kecuali pada ku” ucap Brian dengan mata yang memancarkan keseriusan.
Ay masih diam menatap mata Brian, dia masih tidak mampu mengucapkan apapun, ini pertama kalinya dia disentuh seperti itu dengan pria asing, selain sahabat mommy nya.
Ay juga untuk pertama kalinya merasakan detak jantungnya yang berdetak sangat keras.
“Ahhhhh” Ay menghembuskan nafas Panjangnya, pasalnya dia sekarang merasa sulit bernafas karena detak jantungnya yang berdisko ria. “Om bisa ke rumah sakit gak?”
“Ke-kenapa ay? Kamu sakit?” wajah brian yang tadinya serius berubah khawatir.
Ay mengangguk sambil mengarahkan tangan brian yang ada dalam genggamannya menuju jantungnya.
“Om ngerasa kan? detak jantung dedek gak normal om, sepertinya ay sakit jantung” ucap gadis itu dengan polosnya.
Wajah Brian langsung berubah merah padam, ketika Ay melakukan itu padanya, “Om kenapa, kan sekarang om yang sakit, muka om kok merah gitu?” tanya Ay dengan penuh ke khawatiran.
Sedangkan asisten Brian yang Bernama bobby, hanya bisa mengulum senyum menahan tawa, jika dia tertawa kemungkinan dia akan mati di tangan Brian, karena menghina brian dan juga gadis kecil kesayangannya.
“Gak apa, jadi kamu bisakan berjanji?” tanya brian setelah mampu mengontrol dirinya saat ini.
“Jadi Ay nanti nikahnya sama oom?” tanya ay spontan.
Brian mengangguk pelan. Dalam hatinya sangat berharap Ay akan menyetujui ucapannya.
“Hmmm” Ay berpikir sambil memegangi kedua pipinya. “baiklah, itu hal mudah” ucap Ay akhirnya.
“makasih!” pekik Brian, dia spontan memeluk tubuh Ay dengan erat.
“Om dedek lapar” keluh ay masih di dalam pelukan Brian.
“Ohh baiklah, Bob segera ke apartemen dengan kecepatan penuh” perintah Brian dengan senyumyang masih belum luntur dari bibirnya.
Bobby sesekali melihat Ay dan Brian yang masih saling berangkulan gadis kecil itu membiarkan saja Brian merangkul dirinya, dia bahkan tidak merasa risih sedikitpun, bahkan Ay memilih menyandarkan kepalanya pada bahu Brian.
“selamat tuan, anda bisa menyentuh Wanita yang sudah tuan tunggu selama 15 tahun” batin Bobby.
Mata brian melirik pada kepala Ay yang disandarkan pada bahunya “haruskah aku culik dia dan tidak mengembalikannya pada tuan allinsky? atau bisakah waktu berhenti, aku ingin tetap seperti ini” batin Brian berkata.
...🐰🐰🐰🐰🐰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Eva Sitha
lanjut.....
2022-05-20
1
istrinya THV 🐻💜
senangnya liat bryan dan dedek ay, pokoknya jgn terlalu lama yah thor pisahkan mereka nntinya buat bryan cpat kmbali klau bleh sebelum waktunya 3 tahun uda balik aja 😁
2022-05-20
2
Mimo
smngat thor.
yg ditunggu2 up juga
2022-05-20
2