"Apa yang sebenarnya terjadi Ky?" Tanya Livy sambil menyetir mobilnya. Mereka sedang dalam perjalanan menuju apartemen Kylie.
"Apalagi kalau bukan karena si Tua Bangka itu melecehkan ku." Jawab Kylie.
"Dia pikir karena aku seorang DJ, dia bisa membawa aku ke ranjangnya!" Kata Kylie lagi geram kala mengingat ucapan Tuan Deny.
"Ya mau gimana lagi Ky, dari dulu orang-orang yang bekerja di tempat hiburan malam kan memang sudah di cap seperti itu. Sebelum kau memutuskan menjadi seorang DJ kan sudah ku beritahu apa saja konsekuensi yang harus kau terima, ya termasuk di cap perempuan tidak beres." Balas Livy.
"Iya aku tahu. Tapi tetap saja, aku tidak boleh diam jika ada orang yang ingin melecehkan ku!"
"Kira-kira bagaimana reaksi Papa mu kalau tahu putri kesayangannya di lecehkan oleh Tuan Deny?"
"Aku tidak peduli apa yang akan terjadi dengan si Tua Bangka itu! Malah yang harus-nya kau pikirkan itu nasib ku! Pasti besok Papa, Mama, Kak Kenneth dan Kak Kevin akan menyerbu ku!"
Livy terkekeh kecil mendengar kata-kata Kylie, sudah bisa di bayangkan jika kelima orang itu menyerbu menasehati Kylie.
*
*
*
"See you Monday bestie." Ucap Kylie sambil menutup pintu mobil Livy.
Livy pun melajukan mobilnya lagi menuju apartemennya dan Kylie melanjutkan langkah kakinya memasuki gedung apartemennya dan berjalan menuju lift yang akan membawanya kelantai dimana unit apartemennya berada.
Bip.. bip.. bip. Ceklek. Pintu unit apartemen Kylie terbuka.
Kylie pun masuk ke dalam unit apartemennya dan berjalan menuju kamarnya.
Sesampainya di dalam kamar Kylie mengeluarkan ponselnya dari dalam tas lalu mengaktifkan kembali ponsel yang sempat ia non-aktifkan.
Banyak sekali pesan suara yang masuk dari sang Mama begitu ia mengaktifkan ponselnya.
Kylie meletakkan ponselnya diranjang lalu membuka pesan suara dari Mama-nya lalu membuka dress dan stocking yang ia pakai, sambil dirinya mendengar pesan suara dari sang Mama.
Kylie, dimana kau Nak? Kenapa ponsel mu tidak aktif? Kau baik-baik saja kan?
"Kenapa masih bertanya, kan kalian sudah mengutus bodyguard bayangan untuk ku." Monolog Kylie membalas pesan suara Mama-nya.
Kylie, apa kau sedang nge-DJ sekarang? Kau tidak lupa kan kalau besok ulang tahun Sydney (keponakan Kylie), apa kau sudah membeli kado untuk Sydney?
"Astaga! Kalau yang ini aku lupa!" Monolog Kylie sambil menepuk jidatnya.
Kylie, pokoknya besok kau harus datang ke KidZone Kafe jam sepuluh pagi! Dan jangan lupa bawa kado untuk Sydney.
"Ya.. ya.. ya.." monolog Kylie.
Setelah mendengar pesan itu Kylie menonaktifkan lagi ponselnya lalu mengisi daya ponselnya yang baterai-nya tersisa 12%.
Setelah mengisi daya ponselnya, Kylie pun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
*
*
*
Keesokan paginya.
Pukul 9.45 pagi.
Karena tidak menyetel alarm di ponselnya, jam segini Kylie belum juga bangun.
Ting tong ting tong. Bunyi bel apartemen Kylie.
"Hisssh... Siapa sih pagi-pagi mainin bel!!" Geram Kylie merasa terganggu. Bukannya bangun untuk melihat siapa yang datang, Kylie malah menutup telinganya dengan bantal.
Tapi tetap saja bel apartemen yang tak mau berhenti berbunyi berhasil mengalahkan Kylie.
"Aaargh..." Teriak Kylie geram sambil membuang bantal yang tadi ia pakai menutup telinganya.
Kylie pun bangkit dari atas tempat tidur dan mengambil penutup sleepwear-nya lalu keluar dari dalam kamar dan berjalan menuju pintu sambil memakai penutup sleepwear-nya itu.
Ia tak langsung membuka pintu apartemennya, ia melihat terlebih dulu siapa yang datang dari layar monitor yang ada di dekat pintu.
"Santi? Ngapain dia dateng kesini, perasaan aku gak ada nyuruh dia dateng deh." Gumam Kylie saat melihat salah satu pelayan di rumah orangtuanya ada di depan pintu.
Kylie masih belum ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun Sydney.
*
*
*
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments