Setelah 1 bulan kepergian Angelica,Davin belum bisa untuk benar benar merelakan akan kepergiannya.Ia masih sering memikirkan Angel,walaupun ia sering berkomunikasi dengan kekasihnya.Namun ia mendapatkan kabar tak sedap dari bodyguard yang mengawasi Angelica di luar negeri
Rasa rindu yang tak tertahankan membuat Davin frustasi.Ia tidak bisa ke luar negeri menemui Angel karena kesibukannya.Ia sangat frustasi
Prankk! Davin melemparkan pot bunga ke foto angel.Ia kesal karena angel meninggalkannya dan jarang mengabarinya.Jadwal angel juga sangat padat di sana,ia jarang berkabar kepada Davin membuat Davin gelisah.
Jody yang tiba-tiba masuk mendapati pecahan pot bunga yang berserakan.
"Apa yang terjadi tuan?" tanya Jody penuh rasa khawatir.
"Aku tidak apa-apa,Aku akan pergi minum hari ini,kau urus perusahaan sampai selesai,kau tidak usah antarkan aku, aku akan menyetir sendiri."Davin beranjak dari tempat duduknya dan berlalu meninggalkan Jody.
Jody yang tidak berani membantah ,hanya diam melihat sang tuan yang frustasi."Baik tuan, berhati-hatilah."
Di satu sisi Raveena yang sudah berhenti bekerja di club tersebut,kini ia bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran.
setelah selesai bekerja,ia langsung pulang.Namun betapa kagetnya dia,saat mendapati sang ibu yang telah berbaring lemah di lantai tak berdaya.Veena yang syok,langsung mendekati ibunya.
"Ibuu...,teriak Veena." Apa yang terjadi pada mu Buu,"sambil menangis ia berusaha membangunkan ibunya."ibuuu....bangun ,apa yang terjadi?".Ia berusaha mencari bantuan,dan akhirnya ia di tolong oleh salah satu tetangganya dan melarikan ibunya ke rumah sakit terdekat.
Dengan wajah pucat,dan derai air mata yang terus mengalir,Veena melangkah menuju sebuah ruangan,namun ia di cegah oleh seorang suster yang tidak memperbolehkan Veena masuk menemani ibunya.
Dengan wajah yang penuh dengan air mata ,ia sangat menghawatirkan ibunya yang sangat ia sayangi,ia takut kalau ibunya tidak ada di sampingnya lagi untuk selamanya.
Ceklek !
Suara pintu kamar di buka,Veena yang awalnya duduk berdiri dan segera menghampiri dokter.
"Dokter,bagaimana keadaan ibu saya?apakah baik baik saja?" tanyanya gusar tak sabar ingin mendengar jawaban dokter.
"Sepertinya,ibu anda sudah lama mengalami penyakit ini,hingga saat ini ia sudah ada di tahap stadium akhir.Apakah anda tau penyakit apa yang di derita ibu anda dan sejak kapan penyakitnya ini ia rasakan? "
"Saya tidak tau pasti dok ,tapi saat saya berusia 12 tahun,ibu saya pernah memuntahkan darah dan ibu bilang itu hanya penyakit biasa." jelas venaa.
"Ibu anda mengalami kanker otak stadium akhir,dan saat ini ada benjolan di kepalanya dan harus segera di operasi.Ia sudah lama mengidap kanker otak,namun mungkin ia takut memberitahu anda dan menahan penyakitnya sendirian.Jadi saat ini ibu anda mengalami koma dan harus segera di operasi tapi alat kami kurang lengkap,jadi dengan terpaksa tim medis akan mengirim ibu anda ke luar negeri agar ia mendapatkan perawatan intensif,tapi akan memakan biaya yang sangat mahal."penjelasan dokter.
Raveena yang syok mendengar pernyataan dokter ,tiba tiba kakinya lemah dan tidak mampu menopang tubuhnya dan langsung,
Buuk !!
Ia terjatuh di lantai,ia begitu lemah mendengar penyakit ibunya terlebih lagi ibunya yang harus di bawa keluar negeri karena alat di sini tidak lengkap.
Dokter yang kaget berusaha untuk membangun Veena,dan menuntut nya untuk duduk di kursi.
"Kalau anda setuju,bisa langsung kordinasi ke ruang administrasi dan menandatangani surat rujukan,agar ibu anda segera mendapat pertolongan." jelas dokter tadi yang berusaha memberi paham Veena.
"Baik dok,lakukan yang terbaik untuk ibu saya,masalah biaya, itu biar saya carikan dulu ,yang penting ibu saya segera di tangani."
"Baik nona,tapi saya harap masalah biaya mohon segera di lunasi agar ibu anda dapat segera kami tindak, lebih cepat lebih baik." kata dokter itu,sambil tersenyum tipis,dan meninggalkan Veena sendiri di sana.
Raveena melihat dari balik pintu Sanga ibu yang telah terpasang alat alat.Hatinya Sangat sakit,bagaimana bisa ia berjauhan dengan Ibunya...
...****************...
Pagi yang indah,sinar mentari mulai menampakan dirinya dengan malu malu.
Davin yang tengah tertidur pulas,di bangunkan oleh suara kicauan burung yang menyambut indahnya pagi.
Ia merasa semua ototnya sakit karena semalam ia pulang larut dengan keadaan mabuk berat. Ia bangun sekitar 06.10 wib. Dan ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
20 menit berlalu,Davin yang tengah bersiap akan pergi ke kantor dan jody sudah berada di mansion menunggu tuannya untuk sarapan.
Tok tok tok..
"Tuan,sarapannya sudah siap." panggilnya.
karena tidak ada jawaban,Jody turun ke bawah dan menunggu Davin di meja makan.Beberapa pelayan sudah mempersiapkan sarapan di meja makan.
Davin yang sudah rapi, dengan sentuhan jas yang mewah nan elegan dengan tambahan dasi yang melingkar di lehernya menambahkan kesan tampan dan gagah dari dirinya,ia turun kebawah untuk menikmati sarapannya.
Seorang pelayan menarik kursi untuk Davin dan juga Jody.
"Apa jadwal hari ini Jody?." Tanya Davin singkat.
"Hari ini kita ada meeting dengan tuan Elvano yang ingin bekerja sama dengan kita, meeting akan di adakan pada jam 11.00 siang tuan." jelas Jody menegaskan.
"Atur waktu yang tepat agar semua berjalan dengan baik." sambil menghabiskan sarapan dan bergegas berangkat ke kantor.
Raveena yang akan bekerja, berpamitan pada ibunya di rumah sakit.
"Buu,aku pamit kerja dulu,aku janji akan segera mendapatkan biaya untuk operasi ibu." sambil mencium tangan ibunya sembari meneteskan air mata.
Raveena berangkat kerja dengan berjalan kaki karena jarak restoran nya dekat dengan rumah sakit tempat ibunya di rawat.
Ia berencana akan meminjam uang dari bos nya dan bekerja full untuk membayar hutangnya.
sekian lama ia menantikan bosnya,akhirnya bos nya berada di restoran juga ,memang bos nya agak terlambat datang karena ada urusan.
Tak lama datang seorang tamu yang gagah berani,wajahnya yang tampan dengan setelan jas yang serasi sedang memasuki restoran itu.
semua orang berdecak kagum melihat ketampanan seorang pengusaha muda yang sukses dan di gadang gadang juga menjadi bos mafia.Semua orang takjub ,namun tidak dengan Raveena,yang tahu bagaiman sikap pria yang di gilai oleh banyak perempuan itu.
Veena meninggalkan tempat itu dan menuju ke sebuah ruangan.
tok tok !! veena mengetuk ruangan bosnya...
"Pak,ada yang ingin saya sampaikan,bisa kita bicara sebentar?." Veena masuk kedalam ruangannya.
"Ohh ,Veena ada apa? "sambut pria 37 tahun itu pemilik restoran ternama di kota itu,ia diketahui suka main perempuan dan judi,ia juga mempunyai istri lebih dari satu.
"mmm begini pak,saya.."ucapnya terputus.
"Saya mau,,mau meminjam uang pak,saya ada keperluan ,ibu saya harus segera di operasi karena mengalami kanker otak." veena memohon kepada bos nya berharap ia mendapatkan uang itu.
"Berapa yang kau butuhkan?" Albert menatap licik pada Veena.
"Mmm, sekitar 100 juta pak."pintanya
"heemmm ,boleh juga gadis ini, penampilannya yang menarik,wajahnya yang cantik dan bodynya yang aduhai,bisa aku jadikan istri ku yang ke 3"...batin Albert.
"oke akan aku kasih ,tapi ada satu syarat yang harus kau tepati." tatapannya yang melihat Veena dari atas sampai bawah.
"Apa syaratnya pak". Veena yang antusias.
"Kau harus menjadi istri ke 3 ku dan siap melayani aku setiap hari" ucapnya enteng.
"Apaa..?" suara lantang Veena yang bahkan bisa terdengar sampai luar ruangan.
"Kecilkan suara mu,nanti di dengar banyak orang.Bagaiman apakah kau setuju?" ucap Albert takut ada yang mendengarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments