Al masih kalut memikirkan cara untuk mencegah Zifa agar tak menerima perjodohannya padahal ia sendiri tidak tau siapa pria yang akan dijodohkan dengan Zifa.
Malam hari,,
Drttt
"Katakan"
"Lapor bos, saat ini nyonya Zifa sedang di bar X. Sepertinya dia akan meminum minuman bos"
"Kirim alamatnya sekarang!"
Tutt
Panggilan diakhiri
Beberapa menit kemudian, Al sudah berada di bar itu.
Ia menatap Zifa yang terlihat sudah terpengaruh minuman alkohol.
"Berdirilah" Al menuntun gadis itu untuk berdiri karna gadis itu sedang duduk dengan kepala ia jatuhkan dimeja bar sambil mengoceh tidak jelas.
"Hmm kau siapa? Kau sangat tampan sayang" Zifa mengusap rahang kokoh milik pria itu sambil terkekeh kecil.
"Namun sayangnya kau tak setampan kekasihku, emm maksudku mantan kekasihku. Ayo bawa aku pergi jauh dari pria menyebalkan sepertinya, hehehe" Zifa bergelanyut pada leher Al sedangkan tangan Al menahan pinggang gadis itu karna Zifa sudah terlihat mabuk berat.
"Jika dengan cara lembut aku tak bisa mendapatkanmu maka aku akan menggunakan cara ekstrim untuk mendapatkanmu" gumam Al mengusap pipi gadisnya.
Ia segera membopong gadis itu dan membawanya ke mobilnya.
Tujuan utamannya yaitu hotel.
Al segera memesan kamar dan membawa gadisnya memasuki kamar yang sudah ia siapkan sedemikian rupa.
Seringai tajam muncul dari bibir pria tampan itu.
"Mungkin ini adalah jalan terakhir untuk memilikimu"
"Kau milikku dan harus menjadi milikku mulai malam ini"
Ia segera melepas kemejanya dan membuangnya kesembarang arah.
Tak lupa ia juga melucuti pakaian Zifa hingga tubuh gadis itu benar benar polos. Sedangkan dirinya hanya mengenakan boxernya.
Pria itu segera ikut berbaring diranjang sambil memeluk tubuh polos didepannya itu.
Tak lupa ia memberi beberapa tanda kepemilikan di tubuh gadisnya itu.
Al menahan mati matian hasratnya, wajahnya sudah memerah dengan keringat bercucuran diwajah tampannya.
Ia yakin pasti Zio, kakak Zifa dan papa Bryan akan cepat menemukan keberadaannya. Namun ia berusaha menutup informasi keberadaan Zifa sampai pagi datang agar semuanya terlihat alami.
Pagi hari,
Brakk
Pintu kamar hotel didobrak
Wajah Zio dan papa Bryan sama sama memerah menahan amarah melihat gadis yang sangat disayanginya sedang tidur dengan seorang pria sambil berpelukan tanpa pakaian sehelai benang pun.
Srettt
Zio langsung menarik kasar lengan Al dan segera memukul pria itu secara membabi buta.
"Apa yang kau lakukan pada adikku hah?!!"
Bughh
Wajah Al sudah dipenuhi luka lebam
Mama Mia sudah menangis melihat keadaan sang putri.
Zifa yang mendengar keributan pun membuka matanya perlahan.
"Loh mama kok disini?" Tanyanya bingung.
Ia semakin bingung saat melihat wajah penuh amarah sang papa dan kakak dan juga wajah Al yang sudah penuh dengan luka lebam.
"Ada apa ini?"
"Nak, lihatlah"
Zifa memelotokan matanya kaget melihat tubuhnya yang hanya tertutup selimut tanpa busana.
"Apa yang terjadi ma!" Gadis itu menangis histeris.
"Semalam kita melakukannya suka sama suka Zif, apa kau tidak ingat" Al angkat bicara.
Zifa hanya mampu menggeleng gelengkan kepalanya karna ia tak mengingat apapun.
Zifa hanya mampu menggeleng gelengkan kepalanya karna ia tak mengingat apapun.
"Tutup mulut busukmu brensek" bentak zio pada Al.
Bughh
Satu pukulan kembali mendarat diwajah pria itu.
"Kak Zio!" Teriak Zifa spontan saat melihat sang kaka memukul Al dengan keras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Lilisdayanti
wah ceritamu slalu seru thur,aqu baca deri kisanya rifki yulandares,sampai,aldi brayan,dan siapalagiya banyak yg poho judulnya,emang pada sedih,aku sampai terharu,oleh 3 wanita tangguh,istri nya rifki,,istrinya aldi,ama istrinya brayan,salut aqu ama mereka👍👍yg lebih nya sih ama athur,👍👍👍👍
2023-08-07
0
Adellieach
kerenn Al, masih bisa menahan godaan di depan mata...😆😆
2022-05-07
0
Windy
lanjut dong kaka
2022-05-07
0