Bagian 4

Crazy Rich Bagian 4

Oleh Sept

Hanya setengah jam Hanum di kediaman orang kaya tersebut. Mahindra Prakash adalah salah satu orang berpengaruh, rekam jejaknya di dunia bisnis membuatnya sangat disegani.

Dulu, dulu sekali. Sebelum kecelakaan merenggut nyawa putra pertamanya. Kakek Mahindra sangat menikmati hidup. Menikmati masa-masa mendekati pensiun dari segala hal yang berkaitan dengan bisnis keluarga. Tapi, setelah Prakash meninggalkan dunia, dunia kakek terguncang.

Pria itu bahkan menutupi penyebab kematian putranya. Tidak mau aib keluarganya diketahui public. Kakek meminta pihak kepolisian untuk melakukan segala sesuatu atas perintahya. Ia mengontrol semua, hingga seperti apa yang ia mau.

Demi melindungi nama besar global Tourshine Groups, kakek Mahindra mengubur dalam-dalam penyebab asli kematian Prakash.

Kini, Global Tourshine Groups dibawahi oleh Akas. Anak keduanya, anak satu-satunya yang tersisa. Meski kakek tahu Akas sangat ambisius dan menghalalkan segala cara untuk perebutan kekayaan dalam keluarga. Kakek sudah tua, meski ia memiliki banyak kuasa dan banyak bawahan yang setia, ia tetap tidak bisa menghadapi semuanya sendirian.

Umur tidak bisa ditahan, akan terus bertambah dan bertambah. ia bahkan tidak tahu kapan akan pulang. Mulai dari itu, kakek hanya ingin membuat Gadhi pantas menduduki kursi tertinggi di Global Tourshine Groups.

Tidak mau hal yang sama terjadi pada cucunya, kali ini ia akan mengikat kontrak selamanya untuk pendamping cucunya itu. Kakek Mahindra menjadikan Hanum sebagai senjata tersembunyi untuk menghancurkan musuh-musuh keluarga Mahindra. Meskipun musuh mereka adalah orang terdekat mereka sendiri.

Kakek sama sekali tidak percaya pada siapapun. Bahkan pada Akas dan juga Geni. Dua manusia ular itu sedang dibutakan harta. Mereka bisa saja melakukan apapun, bahkan saling membunuh untuk mendapat apa yang mereka tuju.

***

Hanum berjalan di trotoar, ia memeluk amplop yang berisi pengunduran diri di sebuah perusahaan kecil di tengah kota. Meskipun selama ini jabatan Hanum sebagai sekretaris, tapi sebenarnya ia hanya di anggap pelayan oleh orang-orang di sekitarnya.

Tidak jarang ia harus keluar kantor hanya untuk membelikan kopi untuk pegawai yang lain. Atau diminta foto kopi berlembar-lembar, padahal itu bukan tugas miliknya.

Semua karyawan di Samudera Group, menatap sebelah mata pada Hanum selama ini. Karena Hanum hanya lulusan universitas biasa, penampilan tidak styles, dan sepertinya bukan dari kalangan orang kaya. Membuat orang-orang di perusahaan tempatnya bekerja, menatap Hanum dengan rendah.

"Aku pasti bisa!" ucap Hanum pada diri sendiri.

Gadis 25 tahun itu kemudian merapikan kemeja yang lusuh karena ia duduk, kemudian menghentikan sebuah taxi.

Sepanjang perjalanan ia kembali mengingat perjanjian apa saja yang ia sepakati dengan kakek Mahindra. Ia menghela napas dalam-dalam, harusnya ia memikirkan dulu. Kenapa harus langsung tanda tangan? Kalau begini, ia tidak bisa mundur. Jika tidak, mungkin bekerja pada keluarga itu sampai ia mati, tidak akan bisa mengembalikan ganti rugi jika ia membatalkan kontrak perjodohan itu.

"Ish!"

Hanum mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sudah sampai, Non."

Hanum tersadar, kemudian mengeluarkan uang dari dompetnya.

"Terima kasih!" ucap Hanum kemudian turun dari taxi dan bergegas masuk.

Tap tap tap

BRUAKKK

Hanum tersentak, ia kaget baru juga tiba di mejanya. Rekan kerjanya langsung melempar tumpukan berkas di meja Hanum.

"Hey! Kau pikir kau bos? Lihat jam berapa ini? Kau mau dipecat? Gara-gara kau telat, aku harus memgerjakan semua tugasmu ini! Lain Kali kalau tidak berniat kerja, lebih baik mengundurkan diri saja!" sentak Teri. Rekan kerja Hanum yang selama ini menyuruh-nyuruh Hanum.

Tap tap tap

Satu lagi datang karyawan yang memiliki body paling asoy di perusahaan Samudera Group tersebut.

"Hanum, beliin aku kopi. Cream-nya banyakin ya. Jangan banyak gulanya, aku lagi diet."

Setelah mengatakan itu, Arista langsung berbalik. Seolah tidak peduli dengan sekitar.

"Oh, ya. Jangan lupa, pakai sedikit ice biar adem!" ujar Arista seolah sedang mengejek Teri yang pagi-pagi sudah marah-marah seperti cacing kepanasan.

Sementara itu, Hanum hanya menundukkan wajah. Tangannya kembali mengepal. Tangan satunya meremass ujung kemaja yang ia kenakan.

"Jangan diam saja! Kamu gak tu li, kan? Kerjakan ini!" ujar Teri kasar.

Mendapat perlakuan buruk seperti itu, rasanya Hanum mau meledak. Ini adalah hari terakhirnya di sana. Dan perlakuan mereka semua semakin parah.

Belum juga Teri pergi, tiba-tiba muncul pegawai lain.

"Hanum, bisa belikan aku ini? Aku tunggu sejam lagi. Aku butuh itu."

Setelah menyerahkan list barang-barang yang harus dibeli Hanum, wanita itu pergi dengan santainya.

"Kerjakan ini dulu, baru kau lakukan yang lainnya!" titah Teri. Ia berlagak seperti bos hanya karena satu tahun kerja lebih lama dari pada Hanum.

Perlahan, Hanum pun mendongak. Baru kali ini ia menatap dengan berani pada Teri.

"Jangan menatapku seperti itu! Berani kau! Cepat kerjakan ini!" Teri menarik paksa lengan Hanum.

Tap tap tap

Datang lagi orang berikutnya, kali ini Teri langsung memasang wajah paling ramah.

"Selamat pagi, Pak Bagas."

"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribu sekali?"

"Ribut? Tidak, Pak. Saya hanya menunjukkan pada Hanum, berkas-berkas mana yang harus diurus."

"Ya sudah, kembali ke tempatmu!" titah Bagas pada Teri.

"Hanum! Datang ke ruangan saya!"

Teri lalu melirik sinis pada Hanum. Sedangkan Hanum, ia berjalan sambil menundukkan wajah menuju ruangan Pak Bagas.

"Duduklah!"

"Terima kasih."

Pak Bagas pagi ini terlihat kusut, dasinya bahkan agak tidak rapi. Membuat Hanum ingin mengatakan bahwa dasi atasannya itu sedikit miring.

"Pak."

"Ya."

"Em ... Anuu .. itu." Hanum menujuk tubuh Pak Bagas.

Bagas sendiri langsung mengeryitkan dahi, tidak mengerti apa yang Hanum maksud.

"Bicara apa kamu ini. Bicara yang jelas, dan ini. Tolong periksa dengan teliti. Ini proyek penting."

Hanum meraih map tebal itu, padahal mau mengundurkan diri. Tapi sepertinya pekerjaan di sana tidak habis-habis.

"Baik, Pak. Apa hanya ini? Boleh saya pergi."

Pak Bagas mengangguk. Dan Hanum pun mengatakan sesuatu yang sejak tadi menganjal.

"Pak ..."

Bagas mendongak.

'Ada apa dengannya?' batin Bagas merasa Hanum sangat aneh.

"Itu, dasi Bapak."

"Oh!" Bagas kemudian merapikan dasinya. Tapi tetap miring dan tidak rapi. Akhirnya, sebagai sekretaris yang memang selalu menghandle pekerjaan bosnya, dan juga memastikan bosnya selalu good looking, Hanum pun mendekat.

Gadis itu berniat membetulkan posisi dasi Bagas yang masih berantakan. Tapi posisi keduanya tanpa disadari sangatlah dekat. Bagas bahkan bisa merasakan aroma Hanum. Terasa lembut dan entah mengapa, mungkin Bagas sedang dalam kondisi sangat kacau, pria itu malah menundukkan wajahnya dan langsung mengecupp bibir Hanum.

Kaget, Hanum langsung mendorong tubuh Bagas.

"Brengsekkk!" pekik Bagas yang marah saat ia merasa Hanum menggodanya malah ia didorong dengan keras.

Hanum mundur, ia akan keluar tapi dengan cepat Bagas mengunci pintu dari dalam.

"Apa yang Bapak lakukan?"

"Jangan jual mahal! Kau sedang menggodaku? Apa karena aku akan bercerai kemudian kau ingin terlibat denganku?"

Hanum menggeleng keras.

"Bapak salah paham!"

Bagas semakin medesak, membuat Hanum panik dan langsung berteriak. Tapi tidak terdengar apapun, karena tangan Bagas sudah langsung membekap mulutnya.

Mata Hanum sudah memerah, bulir bening juga sudah menetes hingga membasahi tangan Bagas. Melihat Hanum ketakutan, Bagas tiba-tiba tersadar.

Ia mundur dan melepaskan gadis itu. Seketika Hanum merosot sambil terisak.

"Maafkan aku ... maafkan aku Hanum. Aku sedang kacau akhir-akhir ini."

Bagas mengusap wajahnya dengan kasar. Entah setan apa yang merasuki dirinya. Membuat ia melakukan hal seperti tadi pada sekretaris yang selama ini terlihat baik dan lugu tersebut.

***

Di tempat lain

"Cari informasi yang lengkap tentang gadis ini!"

Ghadi menyerahkan selembar foto pada sekretarisnya.

"Baik, Tuan."

"Aku mau segera, waktunya tidak banyak."

"Baik."

Setelah sekretarisnya pergi, Gadhi lantas kembali fokus pada pekerjaan. Tapi kepalanya lama-lama tidak bisa diajak kerja sama. Ia masih memikirkan, kenapa harus gadis cupu itu? Wanita di dunia ini sangat banyak, tapi mengapa ia harus menikah dengan gadis seperti Hanum?

Status yang berbeda, segalanya sangat jauh. Gadhi merasa ini adalah perjodohan paling tidak masuk akal. Banyak wanita berkelas, banyak wanita terpandang dari keluarga konglomerat. Tapi kenapa gadis itu? Kenapa harus Hanum?

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

kupikir hanum kie suhu yg menyamar..tidak taunya memang cupu beneran.

2023-04-16

1

Ika Purbaningsih

Ika Purbaningsih

jgn buat Hanum terlalu lemah Thor,,,

2023-03-18

0

Putri Lavina

Putri Lavina

Oalah Hanum km kq terlalu lemah hingga mudah ditindas 🤦🏼‍♀️

2023-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Setengah Hati
6 Give Away
7 Sakit Hati
8 Tumball
9 MIMPI
10 HULK
11 Siapa Kamu
12 Duri Dalam Daging
13 Penyelamat
14 IRI
15 Maling
16 Accident
17 Naluri
18 Skor Sama
19 Dibalik Tirai
20 GENGSI
21 Pemeriksaan Khusus
22 Tidak Sinkron
23 Pesta Bujang
24 Tersinggung
25 Dikunci
26 Tekanan Batin
27 H-1
28 Syarat Kakek
29 Digigit
30 Konspirasi
31 Oleng
32 Terbawa Arus
33 Burung Hering
34 Benih Premium
35 Tambah
36 Spontan
37 BERUANG
38 Pulang
39 Rubah Dan Beruang
40 Pergi
41 Marah
42 Nasib Hering
43 Hukuman
44 Secret
45 Dendam Burung Emprit
46 Hilang Kendali
47 Ide Jahat
48 Masuk
49 IKUT
50 Jangan Tidur
51 GADHI
52 Murka Mama
53 Merayu
54 Honeymoon
55 Sayang
56 Paris
57 Dinner
58 Swiss
59 Buah Yubari
60 Teka-teki
61 Rahasia Kakek
62 Terkuak
63 Pelangi Setelah Badai
64 Beban Rindu
65 I Miss You
66 Double
67 Niat Jahat
68 Bodyguard Absurd
69 Si Kembar
70 Ular Berbisa
71 Tanggung
72 Surprise
73 Press Conference
74 Jujur Meskipun Pahit
75 Keterbukaan Pasangan
76 Cekal
77 Tempat Yang Cocok
78 Miracle
79 Karma
80 Happy
81 Telat
82 Selamat Jalan
83 MAAF
84 RSJ
85 Selesai
86 Novel Baru KEKASIH BAYARAN
87 Bersemangat
88 Bagi-bagi Hampers Untuk Pembaca
89 Penuh Kasih
90 Cemburu Tipis-tipis
91 Mana Tahan
92 TAMAT
93 Info Novel Baru
94 Hot Duda
95 Novel Baru
96 Wanita Pengganti novel terbaru
97 Novel Baru
98 Baru
99 Novel Bari Lagi
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Setengah Hati
6
Give Away
7
Sakit Hati
8
Tumball
9
MIMPI
10
HULK
11
Siapa Kamu
12
Duri Dalam Daging
13
Penyelamat
14
IRI
15
Maling
16
Accident
17
Naluri
18
Skor Sama
19
Dibalik Tirai
20
GENGSI
21
Pemeriksaan Khusus
22
Tidak Sinkron
23
Pesta Bujang
24
Tersinggung
25
Dikunci
26
Tekanan Batin
27
H-1
28
Syarat Kakek
29
Digigit
30
Konspirasi
31
Oleng
32
Terbawa Arus
33
Burung Hering
34
Benih Premium
35
Tambah
36
Spontan
37
BERUANG
38
Pulang
39
Rubah Dan Beruang
40
Pergi
41
Marah
42
Nasib Hering
43
Hukuman
44
Secret
45
Dendam Burung Emprit
46
Hilang Kendali
47
Ide Jahat
48
Masuk
49
IKUT
50
Jangan Tidur
51
GADHI
52
Murka Mama
53
Merayu
54
Honeymoon
55
Sayang
56
Paris
57
Dinner
58
Swiss
59
Buah Yubari
60
Teka-teki
61
Rahasia Kakek
62
Terkuak
63
Pelangi Setelah Badai
64
Beban Rindu
65
I Miss You
66
Double
67
Niat Jahat
68
Bodyguard Absurd
69
Si Kembar
70
Ular Berbisa
71
Tanggung
72
Surprise
73
Press Conference
74
Jujur Meskipun Pahit
75
Keterbukaan Pasangan
76
Cekal
77
Tempat Yang Cocok
78
Miracle
79
Karma
80
Happy
81
Telat
82
Selamat Jalan
83
MAAF
84
RSJ
85
Selesai
86
Novel Baru KEKASIH BAYARAN
87
Bersemangat
88
Bagi-bagi Hampers Untuk Pembaca
89
Penuh Kasih
90
Cemburu Tipis-tipis
91
Mana Tahan
92
TAMAT
93
Info Novel Baru
94
Hot Duda
95
Novel Baru
96
Wanita Pengganti novel terbaru
97
Novel Baru
98
Baru
99
Novel Bari Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!