Crazy Rich Bagian 2
Oleh Sept
Gadis Culun
Mereka bertiga langsung masuk ke dalam rumah, kakek masuk terlebih dahulu bersama gadis yang ia bawa. Sedangkan Gadhi, pria itu mengikuti dari belakang. Sepanjang jalan dari taman sampai depan pintu rumah, ia terus saja memindai seluruh penampilan gadis yang kakek bawa.
'Apa tidak ada gadis lain? Astaga!'
'Mungkin rabun kakek semakin parah!'
'Lihat saja komentar mama, lihat ... apa dia bisa menangani gadis ini.. cih?'
'Mama pasti shock berat!'
Gadhi terus saja bicara dalam hati, ia baru berhenti saat Nyonya Geni, sang mama keluar dengan wajah sumringah menyambut kedatangan mereka semua.
'Mama bisa tersenyum sekarang, Kita lihat sesaat lagi!' gumam Gadhi dalam hati.
"Pa ... kenapa tidak bilang mau datang?" sapa Geni basa-basi. Ia kemudian mempersilahkan ayah mertuanya itu untuk duduk. Dan detik berikutnya, mata Geni langsung tertuju pada gadis yang mengekorinya sang mertua.
'Kenapa papa membawa pembantu ke sini, biasanya juga tidak pernah bawa pembantu. Adapaun asisten papa pasti berpenampilan rapi dan menarik, tapi siapa dia?' batin Nyonya Geni dengan tatapan merendahkan.
"Duduklah!" titah kakek Mahindra Prakash pada sang gadis. Tangan kakek Mahindra menepuk sofa di sebelahnya. Ia mempersilahkan gadis yang datang bersamanya untuk segera duduk.
'Loh ... ngapain pembantu disuruh duduk di samping papa? Siapa sebenarnya anak ini?' gerutu Nyonya Geni dalam hati. Ia semakin curiga, sepertinya bukan pembantu sembarangan. Ia mulai mengendus sesuatu yang tidak beres.
"Maaf Pa ... siapa dia?" tanya Nyonya Geni.
Dari pada penasaran setengah mati, Nyonya Geni pun bertanya langsung. Ia penasaran dengan mahluk apa yang mengekori sang mertua dari tadi.
Kakek Mahindra lantas tersenyum pada Nyonya Geni, "Kenalkan ini Hanum, dia gadis itu."
Kakek pun akhirnya mengenalkan gadis yang ia bawa. Dia adalah gadis yang akan dijodohkan dengan Gadhiata Ratama Prakas, pewaris global Tourshine Groups.
'Apa?' dalam hati Nyonya Geni menjerit. Ia tidak mengira, mertuanya itu akan menjodohkan Gadhi, anaknya yang hebat itu dengan gadis seperti ini. Astaga, apa kakek amnesia? Gadhiata Ratama Prakas itu pria hebat, laki-laki pilihan. Lalu mengapa harus bersanding dengan gadis seperti ini? Bahkan pembantu di rumahnya pun lebih modis dari pada Hanum.
"Papa nggak salah?" Mata Nyonya Geni menatap penuh selidik pada sosok gadis sederhana yang ia kira pembantu sejak tadi. Jujur ia sama sekali tidak suka. Kalau papa kesulitan cari jodoh buat putranya, Nyonya Geni bahkan bisa mencari jauh yang lebih di atas Hanum.
"Hanum ... sapa calon mertua dan calon suamimu!" titah kakek Mahindra tanpa peduli dengan pertanyaan Nyonya Geni.
Sementara itu, Gadhi hanya memasang muka dingin. Kemudian mengangguk pelan pada Kakek.
'Seperti mau mama, kan? Ayo kita mulai,' ucap Gadhi dalam hati.
"Salam kenal Tante, nama saya Hanum ... Salam kenal Tuan Gadhi, nama saya Hanum." Hanum terlihat tidak nyaman saat memperkenalkan diri. Ia menundukkan wajah, seolah menyembunyikan wajah.
"Jangan panggil Tuan, Hanum. Jika kelak menikah status kalian sama!" cetus kakek Mahindra dengan tegas.
Nyonya Geni pun tambah kebakaran jenggot. Ketika mendengar kata-kata ayah mertua yang mengatakan bahwa status mereka akan sama nantinya.
"Dan Gadhi ... Kakek mau bicara hal penting padamu."
Gadi pun mendekat, pria itu lalu duduk di sebelah sang kakek.
"Kakek mau kalian segera menikah."
Gadhi mendongak, kemudian bertanya. "Kalau boleh tahu, kenapa harus dengannya? Kenapa Kakek tidak membebaskan kepada siapa Gadhi akan menikah?"
"Ehem!" kakek berdehem.
"Lakukan saja perintah Kakek," ujar kakek tegas.
Hanya itu penjelasan kakek. Tidak ada keterangan apapun lagi. Dan cukup membuat Gadhi terdiam. Jika ia melawan, sudah pasti namanya mungkin akan di keluarkan dari hak waris.
"Bisa beri kami waktu? Sebab kami sama sekali belum mengenal."
Kakek kemudian menatap Hanum, lalu melihat ke arah Gadhi.
"Tepat perayaan perusahaan ke 50 tahun nanti, kakek harap kalian sudah resmi menikah."
"Apa?" Mata Gadhi menajam, ulang tahun perusahaan adalah bulan depan. Jelas Gadhi jadi panik.
"Maaf Kakek, tapi ini terlalu mendadak." Pria itu mencoba menolak.
"Kakek sama sekali tidak mau mendengar apapun."
Nyonya Geni langsung mendekat sebelum suasana semakin panas. Ia tidak mau Gadhi mengacaukan semuanya, bisa-bisa putranya itu benar-benar hidup tanpa warisan.
"Baik, Pa ... semua akan Geni urus. Papa tidak usah khawatir!" sela Nyonya Geni dengan wajah yang dihiasi senyuman. Tapi jauh dalam lubuk hatinya, ia merutuki apapun tentang keluarga almarhum suaminya itu.
Sedangkan Gadhi, ia menatap heran pada mamanya. Bisa-bisanya sang mama malah maju ke depan dan akan melancarkan perjodohan ini.
'Cih ... Mama gak salah mau menantu model begini?' batin Gadhi. Ia menatap risih pada gadis yang dibawa oleh kakek.
"Bagus!" komentar kakek Mahindra singkat.
Sementara itu, Hanum tampak tersiska. Berada di dalam sana, sepenuhnya bukan kemauan gadis tersebut. Semua sudah diatur oleh Kakek Mahindra, dan Hanum tidak bisa melakukan apapun.
***
Setelah Nyonya Geni menjamu tamu dadakan tersebut, Nyonya pun bersikap sangat manis di depan kakek Mahindra. Pokoknya ia harus terlihat baik demi warisan. Beberapa saat kemudian, kakek dan Hanum pun pergi. Di sana Ghani mulai protes.
"Mama serius dengan kata-kata Mama tadi? Yang benar saja! Dia bahkan tidak lebih bagus dari pelayan di rumah ini!" ujar Gadhi kasar.
"Satu tahun, hanya tahan satu tahun. Nanti Mama akan urus gadis udik itu!"
Tanpa mereka sadari, Hanum berdiri di depan pintu. Ada benda kakek Mahindra yang tertinggal dan kakek meminta Hanum mengambil barang itu untuknya. Tapi apa yang Hanum dengar di balik pintu, membuat tangannya perlahan mengepal. BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
girl bos💐🌹
awass lohh nanti cintaa lgi
2023-06-23
0
Sri Lestari
dasar mata duitan
2022-11-03
0
Sri Yani
berlian yang tersembunyi, tinggal dipoles
2022-09-23
0