Senja menyapa, sore itu Adelia masih disibukan dengan kegiatannya di dapur.
Satya yang baru saja menapakkan kaki di dapur dan melihat sang istri, dia
mendekat. Berdiri di jarak yang hanya menyisakan setengah lengan saja.
"Kau membuat apa?"
"Pudding," jawab Adel dengan singkat lalu memasukkan puding itu
ke dalam kulkas, setelah itu Adel kembali mendekat ke meja untuk membersihkan
apa yang tersisa.
"Untuk?" mendadak Satya memeluknya dari belakang.
"Lepaskan dulu pelukanmu, ini dapur—“
“Artinya kau tidak akan menolak jika sedang di kamar?” haah, pertanyaan
seperti apa itu?
“Jangan asal, menyingkirlah...”
"Kau ingin aku melahapmu disini?" Satya menarik Adelia dan
membuatnya duduk diatas pangkuannya.
"Apa yang kau lakukan? Lepaskan, bagaimana jika ada orang yang
melihatnya?"
"Hari ini aku meliburkan mereka..." Kemudian Satya menyibak kaos
Adelia hingga ke atas dan melepaskan bra miliknya.
"Tolong hentikan, aku malu. Jangan lakukan disini..." Adelia
menepis tangan suaminya yang mulai meremas-remas ditempat kesukaan Satya..
"Diamlah!"
"Aw! Jangan di gigit, sakit!" Adelia menepuk pundak Satya, namun
pria itu semakin kuat saja menggigitnya dan membuat Adelia meringis.
Kemudian Satya merebahkan Adelia di atas meja makan.
"Jangan! Jangan disini... Kau sungguh tidak punya etika, Satya...."
Satya Pun segera memulai aksinya.
"Emh..." Adelia sangat malu karena melakukannya di tempat
terbuka.
Satya berhasil menyatukan tubuh mereka, perlahan ia mulai memompa tubuh
istrinya, hingga semakin mempercepat tempo permainannya membuat Adelia sulit
mengontrol dirinya sendiri.
Lenguhan yang tak sanggup ia pendam dan akhirnya pecah juga.
‘Aaa! Bagaimana ini? Dia sungguh menikmatinya di ruang
makan ini? Bagaimana jika ada yang melihat kami?’
Tak lama kemudian Adelia merasa sesuatu yang hangat sedang mengalir masuk
kedalam miliknya.
***
Usai bercinta segera Adelia naik kelantai dua menuju kamarnya dan
membersihkan diri.
Wajahnya sangat merah, ia sungguh malu atas apa yang baru saja terjadi.
"Bisa-bisanya memaksaku melayaninya di atas meja makan!" Protes
Adelia di belakang suaminya. "Bagaimana jika ada yang melihatnya? Terutama
ibu mertuaku? Aaaa! Dasar suka seenaknya sendiri..." tiba-tiba saja jejak
percintaannya ada sebagian yang merembes keluar dari kewanitaan Adelia.
"Banyak sekali, dari tadi aku membersihkannya kenapa tidak habis-habis
sih? Memangnya sebanyak apa benihnya itu?" Lagi-lagi Adelia memprotes
suaminya.
***
Selepas makan malam bersama, Satya masih duduk di kursinya begitu juga
Adelia dan yang lainnya.
"Adel, di mana kau menyimpan pudding itu? Aku ingin memakannya."
"Aku menaruhnya di kulkas." Adelia mengambil pudding itu dan
memberikan sebagian potongan untuk Satya, "Ini."
‘Cih!’ Clay mencebik kesal di dalam hatinya.
"Suapi aku..." Satya menggenggam tangan istrinya, dan itu membuat
Clay semakin meradang.
Karena memandang Dukey sebagai ayah mertua yang baik, Adel pun degan rendah
hati melakukanya, “Baiklah."
Cih! Rupanyakau tak
mendengarkan ku! Geram Clay dengan sorot mata yang sangat membenci.
Dukey melihat Clay yang sedikit kesal menonton pandangan mesra barusan.
Clay beranjak dari duduknya dan membuat kursi itu berdecit, "Mau
kemana?" Tanya Dukey.
"Aku mengantuk, terimakasih untuk makan malamnya."
Di dalam kamar Clay terlihat begitu frustasi, apa yang dikatakannya pada
Adelia beberapa hari yang lalu ternyata tak di indahkan nya.
Clay begitu geram, ia meremas jemarinya dengan kuat.
***
Sementara itu Satya yang sudah rebahan di atas ranjang pun tak ada hentinya
mengganggu Adelia.
Tangan Satya mulai meraba-raba tubuh istrinya, "Ayo, kita lakukan
lagi."
"Tidak mau!" tolak Adelia dengan tegas, dia benar-benar tidak
ingin di paksa.
“Aku ini suamimu, aku berhak untuk mendapatkan hak—ku!” protes pria tak
berperasaan itu jika sudah menyangkut soal ranjang.
Dengan segala paksaan akhirnya, mereka berdua melakukannya kembali,
lenguhan kenikmatan yang tak kuasa Adelia menahannya.
Adelia menggigit kecil bibir bawahnya, ia memeluk erat tubuh suaminya.
Begitu banyak kiss mark yang diberikan Satya di tubuh Adelia.
Tubuh mereka benar-benar basah berkeringat, Adelia mulai kehabisan tenaga.
Ia sudah tidak sanggup lagi melayani suaminya untuk malam ini.
Adelia memukul pelan dada bidang suaminya.
Namun Satya masih tak memperdulikannya, semakin Adelia mengerang kesakitan,
merasa lelah, maka semakin kuat juga Satya memompa tubuhnya.
"Emh..." Desahan terakhir yang meluncur dari mulut Satya seiring
keluarnya cairan kental miliknya yang menyembur menghujani rahim Adelia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
💓yin & yang💓
mendadak udara jd panas😄
2022-08-30
0
Zamie Assyakur
yaah namanya juga penganten anyar.... 🤣🤣🤣
2021-08-22
0
al - one ' 17
kayanya satya nikahin adel ada tujuan tersembunyi deh krn supaya lepas dri ibu ama adeknya kli
2021-06-02
1