Satu jam setelah minum kopi, di atas sofa kamar, Adelia mulai mengantuk,
benar-benar tak bisa menahannya. Mendadak semuanya gelap gulita.
Di tertidur di meja makan.
***
Minggu pagi saat bangun tidur Adelia terkejut mendapati dirinya di atas ranjang.
‘Semalam aku ingat dengan jelas, aku tertidur di atas
sofa. Apakah aku tidur sambil berjalan? Atau... ‘
"Sudah bangun?"
Tuan muda Satya mengejutkannya, pria tampan itu baru saja selesai mandi.
bathroob membentuk lekukan tubuhnya yang sexy, "Hari ini aku dan Ken
akan pergi ke luar kota, kau baik-baiklah di rumah ini. Ingat, bersikap baiklah
kepada orang tuaku."
"Ya, aku tahu itu... semalam kau sudah mengatakannya, kan?"
Adelia beranjak dari duduknya, "Berapa lama kalian pergi?"
"3 hari."
***
Usai sarapan pagi, Adelia dan Clay pergi mengantar Satya hingga masuk
kedalam bandara. Layaknya sebuah keluarga yang harmonis tentu saja selalu ada
adegan pelukan antar anak dan ibu, sementara kepada sang istri dia hanya
tersenyum saja lalu segera pergi menuju pesawat pribadinya.
"Pak Jang kita pulang,” tutur Clay.
"Baik, nyonya."
Keduanya sudah berada di dalam mobil dan Adelia duduk disebelah Clay dengan
suasananya yang canggung. Memilih untuk diam sepanjang perjalanan pulang
mungkin adalah hal terbaik.
Sesampainya di rumah Adelia duduk dengan meluruskan kedua kaki jenjangnya
di atas sofa, meraih remote dan menonton tv.
Tak seberpa Fang datang mengetuk pintu kamar Adelia, "Nona maaf,
apakah saya boleh masuk?"
"Sebentar Fang."
"Baik, nona."
Adel pun segera membuka pintu dengan perlahan, "Fang, ada apa?"
"Nona tuan besar sedang menunggu nona muda di gazebo belakang."
"Oh, ya baiklah. Aku akan segera kesana."
Segera Adelia menuju gazebo belakang, di mana ayah mertuanya sudah duduk
santai menunggu dirinya.
"Ayah, maaf menunggu lama."
"Tidak perlu kaku begitu, kemarilah..." Dukey menepuk tempat
kosong disebelahnya.
Ada dua gelas juice di atas meja, Ayah menawarinya satu. Mereka berduapun
menikmati juice avocado sembari menikmati cerahnya cahaya matahari.
"Ayah?"
"Maafkan sikap istriku, Adel!"
"Hm?" Adelia terbelalak saat Dukey mengatakannya, "Apa yang
ayah katakan?"
"Ayah tahu, dia pasti sering memojokkan mu. Tidak perlu menutupinya
dariku, begitu juga Satya."
‘Itu artinya tuan muda Satya mengetahui sikap asli
ibunya?’
"Tapi meskipun begitu kau tetap di minta untuk bersikap baik pada ibu
mertuamu. Jika aku yang menjadi dirimu mungkin aku tidak akan mau..."
Dukey diam sejenak lalu menyedot juicenya, "Katakan padaku, apakah kau
bahagia menikah dengannya?" Tatapan Duke masih fokus pada cahaya yang
terpantul di kolam renang.
Dukey tersenyum, lalu melirik Adelia, "Kau bingung? Percayalah
putriku, Satya adalah pria berhati lembut, hanya saja sejak kematian kedua
orang tuanya... dia mendadak menutup diri dan menjadi pribadi yang seperti itu."
Adelia mengangguk, ‘Lalu apa hubungannya masa lalu pria gila itu dengan
itu?’ gumam Adel, Dukey yang bisa melihat guratan halus di kenigya itupun
kembali tersenyum.
“Kau mungkin meragukannya, tetapi percayalah sayang... Satya sebenarnya
adalah pria yang bisa mencintai seseorang dengan tulus.”
"Iya ayah, Terima kasih juga
karena telah sudi menjadi ayah mertua untuk ku..." Lalu Adelia tersenyum.
Hari ini pun berlalu dengan obrolan antara ayah dan menantu, apa pun mereka
perbincangkan, mencairkan suasana canggung ini dengan sebuah candaan yang
mengundang tawa di antara keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Lilik Wantuningsih
senggaknya ,seperti itulah yg di harapkan setiap menantu...
lanjut tor....
2022-02-09
0
Yunita Laito
ayaaaah mertua hebat
2021-08-30
0
Zamie Assyakur
seenggak ny ayah mertua yg sayang 🤗🤗
2021-08-22
0