Mak samsinar yang biasa kupangil mak sam itu masih bercerita denga ayah, meceritakan kalau sandra sangat bersemangat menjadi guru paud,
"kami sih Din.. buru- buru keluar jadi guru paud, lihat sandra sering ikut pelatihan guru paud dan banyak kenalan para pegawai dan orang dinas" bangga mak sam.
Aku diam tidak menangapi obrolan mak sam.
" Sandra bilang kalau kamu keluar dari paud karena tidak pede dengan pendidikan kamu yang hanya tamat SMK. ilmunya tidak cocok untuk jadi guru, kamu sih din kenapa ngak lajutin kuliah" telak mak Sam
aku dan ayah saling pandang.
"Aku ingin cari pengalaman kerja mak, kalau ada rezki nanti ikut kuliah kelas karyawan saja" jawabku asal. padahal ayah ingin sebenarnya kuliah , tapi aku menolaknya karena aku ingin kerja dulu, cari pengalaman .
Kudengar suara motor memasuki halaman,...
"Sandra sudah datang nih.. mak mau pulang dulu, sebentar lagi berbuka. ayah sandra mungkin sudah sampai di rumah" jelas mak sam. " oh ya... itu ada gulai ikan hasil kolam ayah sandra mak bawakan buat buka puasa, kalau kurang garam tambah saja karena tidak dicicipi tadi, puasa" mak sam berjalan keluar
"Baik mak... makasih" jawabku sambil mengantar mak sam ke teras rumah. ayah duduk saja di dalam rumah.
"sudah kerja ya Din.. "tanya kak sandra
"karyawan toko grosir pakaian " potong mak Sam.
"semangat terus kerja ya Din,yang dari pagi sampai sore, tidak sepertiku yang hanya kerja empat hari seminggu itupun cuma setegah hari !!" ujarnya keras,dengan senyum bangga. sepertinya biar di dengar tetangga. "cocoklah buat kamu yang hanya tamatan SMK jadi karyawan toko, paling tinggi juga kasir di swalayan" tawanya terdengar nyaring.
Astagfirullah... gumamku.. jadi guru paud yang hanya statusnya kader aja bangganya sampai kelangit apalagi honor pemerintahaan atau pns, sampai mana tu ya sombong nya .. ada ya orang seperti itu pikir ku... Ya adalah din orangnya kan sepupu kamu si sandra.. aku senyum sendiri sambil berjalan ka dalam rumah.
" kok senyum sendiri Din?!" tanya ayah yang masih duduk di ruang tamu..
" lagi mikirin ponakan ayah tuh.. hebat" jawabku. "aku mau bersih-bersih dulu yah , hampir berbuka nih" kataku sambil berlalu ke kamar ku untuk mengambil baju ganti dan berjalah ke kamar mandi yang terletak dekat dapur.
melewati ruang makan kulihat adikku putri sedang menyusun makanan untuk berbuka kami di bentangan tikar di , karena kami tidak punya meja makan .jadi makan bersama dengan lesehan di lantai. sedangkan adik laki-laki ku yang satu-satunya sedang menonton tv dengan santai. Ilham namanya.
" Sudah beres Put?" tanya ibu pada putri "kamu lekas mandi Din, sudah jam enam lewat lima, lebih kurang lima belas menit lagi berbuka" ibu mengigatkan ku.
" Iya bu" jawabku sambil berlalu waktu buka puasa di kotaku sekarang memang sekitar pukul enam lewat dua puluh menit. jadi harus buru- buru mandi.
keluar kamar mandi aku sudah segar dengan semangat. bapak dan adik laki-lakiku sedang nonton berita di tv terkenal.
Tidak berapa lama terdengar suara sirine tandanya berbuka dari mesjid- mesjid yang berada di sekitar kampungku. antar kampung memang tidak terlalu berjauhan lokasinya, jadi kalau pas azan selalu saling bersahutan . ada sekitar lima atau enam mesjid yang selalu kami dengar suara azan setiap masuk waktu sholat .
kami berbuka dengan ceria, karena saat makan kami sering bercerita ,curhat atau membahas sesuatu hal. dari yang serius sampai yang lucu.
"Ikan gulai nya enak ni yah" kata si putri pada ayah.
" iya.. ikannya masih baru di ambil dari kolam pak samsul ayahnya sandra. Mak Sam yang masaknya." jawab ayah sambil menyuap nasi." Kamu cobalah sekali-sekali makan ikan Din.. enak ini, bergizi juga" padaku.
"Belum berminat yah, geli .. " jawabku, karena hanya aku yang tidak suka ikan dirumah ini. setiap ibu masak ikan pasti aku ibu membuat telur dadar untukku.
Pernah ibu menyuruhku mecoba mambersihkan ikan, baru megang ikan beberapa detik perutku langsung mual dan muntah. karena tidak tahan bau amisnya. menjadikan ku lebih menjauhi ikan. geli..
semua tertawa melihatku, kalau ada lauk ikan aku duduknya agak mundur dari biasa.
"kamu tidak suka ikan, dan ibumu tidak suka pada yang punya kolam ikan yang digulai mak sam" kata Ayah sambil tertawa melihat ke arah ibu.
"Apa hubungannya Yah?" tanya ilham
"Ibumu yang tau" jawab ayah sambil senyum ke ibu.
" ngak ada hubungan kali... cuma kebetulan saja " elak ibu.
" Mungkin waktu ibu hamil dini ibu lagi marahan sama si samsul" jawab bapak santai" kan si samsul anak juragan ikan, makanya dia pun ngelola kolam ikan"
"ihhh ayah cerita lama jangan di bahas yah!!" jawab ibu kesal.
Ayah tertawa lepas, kami hanya melihat ibu dan ayah bergantian. Ayah lalu minum karena sudah selesai makan.
" si samsul itu sukanya sama ibu, tapi ibumu sukanya sama ayah... padahal dia..."
" Sudah-sudah... magrib dulu, ntar habis waktu magrib!!!" potong ibu. Membuat ayah tertawa lagi.
"Ayo... wudhu cepat" perintah ayah.
aku dan putri menyusun semua makanan ketepi arah jendela dan menyapu tikar dengan kain, kalau ada remahan nasi atau basah. lalu ibu mengelar sajadah setelah siap ber wudhu karena kami akan sholat magrib berjamaah.
setelah selesai magrib dan ber do'a kami kumpul lagi sambil makan takjil yang di bikin ibu.
"Jadi dulu pak samsul itu suka sama ibu ya yah?" tanya ilham membuka obrolan
"sekarang pun kelihatannya masih" jawab ayah sambil memilin- milin rokok. rokok ayah bukan rokok kretek, tapi rokok daun enau.
kata ayah dulu beliau perokok berat susah berenti merokok. tapi sejak diajari kakek me nghisap rokok daun enau jadi agak berkurang merokoknya. Karena buat memilin daun enau dan tembakau memakan waktu yang lama, dan waktu menghisapnya rokok daun pun butuh perjuangan.sampai kempot pipi baru asapnya termakan. Makanya kadang- kadang baru bebetapa hisapan langsung dibuang. Kasian juga kadang melihat ayah menyedot lintingan daun enau sampai pipinya kempot dan tambah tirus tu pipi. Eh bukannya ayah memang pipinya tirus ya? apa karena kurus atau terlalu sering menghisap rokok daun enau 🙄🧐. Entahlah, ayah yang tau .
" emang ayah liat gitu??" tanya putri
" dikit.. si samsul sering lirik-lirik ibu kalian, tapi ibu kalian ya gitu. cuek, judes. sering melototin matanya kalau pas tertangkap basah ngeliatin ibu" cerita ayah sambil tersenyum " bahkan si samsul pernah dimarahi mak sam karena curi pandang buat ngeliat ibu" tambahnya.
"Karena ulah si samsul itu ibu jadi sering disindir mak sam mu itu. judes" jawab ibu sewot.
" iya.. kak sam memang agak keras orangnya, tegas. makanya si sandra nurun sifat ibunya, ayahnya selalu memanjakannya sejak kecil. apa yang dia mau dikasih, karena anak satu-satunya. makanya kamu sering ngalah jadinya. dari kecil kalian tumbuh beriringan jadi ayah tau sandra itu gimana orangnya. ngak mau kamu lebih dari dia, selalu ingin di utamakan. kamu pasti masih ingat dulu om umar belikan kalian boneka sama, kamu merawat boneka itu sehingga tetap bagus sementara boneka dia sudah lusuh karena tidak dirawat. dia merampas punyamu saat kamu bawa main ketempat nenek. ngak mau dia lepas sampai baju boneka itu robek dan kepalanya lepas. tapi ayahnya tidak memarahinya malah menyalahkan kamu. jadi kamu harus sabar dengan kelakuan sandra. seperti tadi sore ,sebenarnya ayah mau jawab perkataannya. tapi ayah masih menghargainya sebagai ponakan.." kata ayah sambil berdiri.
"Ayah mau ke Mesjid, kalian ngak ke mesjid " tanya ayah.
" aku sama ibu kemesjid yah" jawabku
kami wudhu kembali sebelum berangkat ke mesjid.
" Put kamu sesuaikan paket jualan online itu ya. sudah ada daftar namanya. kamu tulis dulu nama dan alamat nya. nanti biar bungkus bareng aku pulang mesjid ntar." pesanku pada putri
" Ok kak.. " jawab putri.
Jam 9:15 kami sudah pulang dari sholat taraweh. Aku dan putri disibukan dengan membungkus paket jjualan onlineku. putri sudah menulis nama dan alamat pelangan pas aku tiba dirumah tingal mencocok kan pesanan dengan melihat foto pesana di wa pelangan yang memesan.
begitulah kegiatan rutin mengerjakan pesanan online ku tiap malam . makin banyak pesanan makin malam aku tidur. ilham juga sering membantu kalau dia cepat pulang dari mesjid. Ya ilham tadarusan dulu di mesjid .Tapi aku dan putri menikmatinya . karena semua lelah pasti ada nikmat yang di dapat.
.
.
.
lagi... jangan lupa dukung otor ya temans..
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments