Rumah Sakit

bab 2- Rumah Sakit

“Hello, Vin. mengapa? Kamu tahu Mira gak. bagaimana sih dia itu, tidak tahu, apa lupa dia hari ini ada ujian praktik. Faham gak sih dia. dari tadi aku kabari tidak diangkat. Sesibuk apa dia harus sampai melewati ujian penting saat ini. Ngurusin pecel dia itu gak penting banget”

“kamu tahu tidak, Mira akan lanjut tahun depan dan tidak bisa tahun ini, dokter Fatih bilang tadi bahwa Mira gagal.” Omelan Bams terhadap Vina yang tanpa sepatah kata apapun terucap dari mulutnya.

Vina yang masih terdiam selama beberapa saat sampai isyarat Vina yang terisak terdengar oleh Bams yang masih kelihatan kesal itu. Bams terheran dan menanyakan alasan Vina sedang terisak.

“mengapa diam saja, kamu gapapa vin. Maaf aku hanya kesal saja sama temanmu itu. kalau tidak bisa kenapa tidak kasih kabar. Sekarang dimana dia, aku mau ketemu”

“dirumah sakit”

Dengan datarnya vina menjawab pertanyaan Bams saat itu. Vina sedikit kesal sampai tega dia berbicara seperti itu kepada Mira. Vina menutup telepon Bams secara tiba- tiba. Bams hanya melongo dan tidak faham atas apa yang diucapkan oleh Vina. Bams juga tidak sedikitpun menaruh rasa khawatir setelah mendengar ucapan dari Vina.

“Mira ke mana Bams” tanya dinda dengan pura- pura

“dengar- dengar Mira kecelakaan.” Dinda yang berusaha berbuat ramah kepada Bams

“apa! kecelakaan Mira, Tidak mungkin!”

Bams yang tidak percaya terhadap ucapan dinda. ia berusaha kroscek dengan menelpon vina Kembali.

“mira di mana Vin” gerutu Bams

“aku kan sudah bilang di rumah sakit.”

“mengapa gak bilang dari tadi, kirim alamat sekarang aku ke sana”

Bams bergegas menuju rumah sakit untuk menjumpai Mira.

Bams sangatlah istimewa bagi Mira. Ia berhasil membuat hidup Mira lebih bewarna daripada sebelumnya. Dua tahun sudah mereka menjalin hubungan. Hubungan mereka sedang baik- baik saja. Dan mereka akan berencana untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius 6 bulan ke depan. Cobaan demi cobaan mereka lalui bersama- sama sampai detik ini Mira mengalami kecelakaan.

“Aidin, mana Mira”

“Kakak di dalam bang”

Aidin adik Mira yang baru pulang dari kegiatan sekolah di luar kota harus kaget dengan kondisi kakaknya itu. Aidin siswa yang pintar seperti kakaknya, tak jarang Aidin selalu diminta untuk mewakili berbagai macam lomba dan bahkan olimpiade.

Aidin yang bercita- cita untuk mengejar mimpi seperti kakaknya menjadi seorang dokter harus bekerja keras belajar dan mengikuti les di sana- sini. Beruntungnya Aidin tidak menghabiskan banyak uang untuk pendidikannya itu karena dia terbantu dengan beasiswa yang diberikan oleh pihak sekolah.

Diumur aidin yang masih 17 tahun itu, dia sudah mendapatkan tawaran beasiswa dari perguruan tinggi negeri untuk bisa melanjutkan sekolahnya dengan jurusan kedokteran.

“Mira….”

Panggil Bams kepada Mira yang sedang terbaring dan ngobrol itu bersama Vina.

Mira yang kaget tampak diam tak berkata setelah melihat Bams berdiri didepannya. Mira hanya khawatir apa yang akan terjadi setelah Bams mengetahui bahwa kaki Mira telah diamputasi.

“kamu baik saja, mengapa tidak beri kabar jika kamu kecelakaan?”

Mira masih terdiam dan hanya menyimak perkataan Bams. Mira berpikir bahwa Bams belum mengetahui keadaannya itu.

“kamu itu hati- hati makannya. dan tadi aku dapat kabar bahwa kamu tidak bisa lanjut sebelum kamu uji tes ulang tahun depan kamu gagal.”

Mira tampak berkaca- kaca setelah mendengar ucapan Bams mengenai mimpinya itu. Mira sudah menduga bahwa dia tidak akan bisa. Dia akan mengulang tahun depan.

“Bams, kamu bisa gak sih tidak bicara masalah lain. kamu tidak bisa melihat dia sedang sakit. ngerti sedikit lah dengan keadaan dia. kamu tuh support, bukan ceramah gak jelas gini…”

bawel Vina mulai memancing emosi Bams.

“iya tahu, tetapi….”

Sebelum Bams melanjutkan ucapannya itu Bams tersadar dan merasa aneh dengan bentuk kaki Mira. Mira yang berusaha menutupi keadaanya itu dan Vina berusaha mencegah Mira dan mengingatkan dia untuk tetap jujur bahwa kaki Mira telah diamputasi. Bams sangat kaget dan tidak percaya setelah dia mengetahuinya.

“kaki kamu….” Bams tercengang dan meninggalkan Mira dan Vina di rumah sakit.

Wajah sedih tampak jelas diperlihatkan oleh Mira. Mira yang sudah menduga itu akan terjadi. Vina yang sedang berusaha mengejar Bams untuk bertanya apa maksud dia.

“Bams, apa maksud kamu pergi begitu saja?”

“Apa mau kamu?”

“kamu buta ya, gak bisa lihat Mira di sana sedang membutuhkanmu?”

rentetan pertanyaan Vina yang masih membuat mulut Bams terkunci rapat.

Vina yang belum menyelesaikan ucapannya itu harus ditinggal Bams untuk segera kabur. Vina mengejar Bams dan menarik tangan Bams.

“kamu mau apa vin,”

“justru aku yang tanya sama kamu Bams. Apa mau kamu?”

“oke. kamu ingin tahu? Ya baiklah, aku sama dia PUTUS! sudah jangan ganggu lagi”

Bams yang pergi meninggalkan vina berdiri dan tidak menyangka atas apa yang telah diucapkannya. Bams merasa sedikit sedih juga atas apa yang telah diputuskan. Bams meninggalkan rumah sakit dan hendak kembali menuju kampus. Perasaan kacau mampir di kepala Bams saat itu.

“Sorry. sorry. tidak sengaja”

“oke,,, hei. Bams kan?”

Dokter Fatih tiba- tiba muncul dihadapan Bams. Bams tidak sengaja menyenggol dokter Fatih yang sedang berjalan itu. Bams hanya menoleh dokter Fatih dengan tatapan kosong. Ucapan Fatih seakan tak terdengar oleh Bams.

“kamu Bams kan?” tanya Fatih kedua kalinya untuk memastikan tebakannya benar.

“oh iya, Pak Fatih.”

Bams pun menjawabnya dengan nada datar. Dokter Fatih menanyakan keberadaannya di rumah sakit itu. Bams menjawab bahwa ia sedang ada perlu dengan temannya di rumah sakit.

“permisi pak, saya harus pergi.”

Dokter Fatih Nampak keheranan. Dokter Fatih yang kebetulan harus memeriksa salah satu pasien di rumah sakit. Dia memasuki ruang Teratai no.19 untuk memeriksa kondisi salah satu pasien.

“permisi, selamat sore.”

Fatih mengecek kondisi perkembangan pasien itu. tanpa ada obrolan sedikitpun Fatih ketika memeriksa, sampai akhirnya kabar baik didengarnya.

“Saudara Ameera, besok sudah boleh rawat jalan di rumah!” ucapan Fatih kepada pasien itu, dan itu adalah Mira Azzana pacar Bams.

Mira tidak mengetahui bahwa dokter yang memeriksa itu adalah dokter uji praktiknya. Dokter Fatih juga tidak berpikir panjang lebar bahwa Mira yang dimaksud itu adalah salah satu mahasiswa yang tadi pagi gagal untuk mengikuti uji tahap tes satu. Mereka belum saling mengenal, itu hanyalah sebatas dokter dan pasien.

“terimakasih dok,” ucap vina yang menjaga saat itu.

“Mir, cakep ya dokternya. Hahaha” vina yang menggoda Mira dan berusaha untuk menghibur Mira saat itu.

Mira hanya memberikan isyarat senyum kepada Vina.

“oh sekarang Mira gak punya mulut”

“issh, ngawur.”

“makanya buka tuh mulut, diam saja dari tadi”

Vina masih mencuit tidak jelas.

Vina selalu menjadi orang pertama yang ada disampingnya. Mira sangat bersyukur karena diberikan sahabat yang super bawel itu. hihihih. Vina yang selalu menjadi tempat curhat Mira tentang masalah apapun.

“Vin, makasih ya sudah temenin aku selama ini. ngomong- ngomong mau bantu gak,”

“hemm mulai deh. Bantu apa lagi. Aku gak akan lagi bantu urusan kamu sama Bams. lupain dia. dasar cowok gak guna”

“hahaha gak boleh tahu ngomong gitu, itu kan mantan aku, saran kamu lagi.”

Mira mulai ngeledek vina.

“bantu aku deket sama dokter tadi. Hahahaha”

Mira yang ngakak setelah melihat ekspresi Vina bahwa mira ingin dikenalkan sama dokter Fatih. Guyonan Mira kepada temannya itu berhasil membuat suasana sedih itu hilang terbawa angin.

“cepat lah vin telepon dia, Mira yang masih ngakak dan mencoba menggoda Vina”

“oke ya aku telepon dia.” Vina menantangnya dengan konyol

Suara handphone berdering. ada panggilan masuk nomor tak dikenal kepada Fatih.

“halo, siapa?

To be continued……….

Terpopuler

Comments

mom naq

mom naq

maaf thor,hnya sekedar masukan saja,tlong penempatan tanda bacanya dperbaiki,agar para reader gk bingung bacanya🙏💪💪thor😊

2022-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!