Mahasiswa kedokteran

BAB 1 – Mahasiswa kedokteran

Hai perkenalkan ini Novelku. Novel ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik berambut Panjang lebat dengan memakai setelan jas putih yang selalu membungkus tubuh tingginya itu. Dia adalah Ameera Azzana atau biasa kawan memanggilnya dengan panggilan Mira.

“Mira, jangan lupa ya, nanti sore giliran kamu untuk praktik sama Pak Anto.”

Seorang mahasiswa jurusan kedokteran dengan beasiswa semester 6 di sebuah universitas negeri yang ada di Malang. Dia putri dari pak Amir Ali dan ibu Melati yang mana mereka adalah seorang guru disalah satu sekolah swasta di Malang.

Pak Amir merupakan guru honorer yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Jati Agung ibu Melati juga mengajar di SMP Jati Agung dengan mata pelajaran Bahasa Inggris.

Pak Amir dan ibu Melati mempunyai 2 putra puteri yang cantik juga tampan yakni Mira dan si bungsu Aidin Ali atau Aidin yang sekarang ini masih duduk di bangku SMA kelas 3. Mira sang kakak merupakan mahasiswa aktif sekarang ini, mahasiswa yang dikenal dengan parasnya yang cantik dan pintar, tak hanya itu tetapi Mira yang memiliki hati yang sangat indah bak sebuah berlian mahal yang tak mampu semua orang untuk membelinya, Hihihi.

Parasnya yang cantik membuat banyak kaum adam menaruh hati padanya, tak terkecuali Bams teman sekampus Mira yang saat ini juga menempuh jurusan yang sama.

Bams calon dokter yang tampan itu sudah tidak diragukan lagi, dia berhasil membuat banyak kaum wanita klepek- klepek dengan keberadaannya. Tetapi mau dikata apalagi Bams sang tampan itu kini menjadi milik Mira seorang. Si cantik si ganteng, Hihihihi.

Pertemuan mereka berdua tak lain adalah berkat mak comblang dari sahabat Mira yakni Vina. Mira mempunyai sahabat satu- satunya Vina, perempuan yang bisa diberikan julukan kereta express, karena kebiasaannya yang suka bicara tanpa tahu titik koma. Tetapi vina yang sangat baik dan penuh perhatian itu membuat hubungan mereka erat sejak SD sampai sekarang.

Persahabatan mereka sudah sangat berkeluarga, masing – masing keluarga mereka sudah saling mengenal persahabatan mereka ibarat saudara tak sedarah, begitulah katanya.

“Nduk, ambilkan bumbunya di dapur, cepetan loh nduk,”

“iya, mbok”

Bunyi suara khas mbok Nah.

Mbok Nah adalah nenek berusia 60 tahun. Dia adalah nenek Mira dan si bungsu Aidin alias ibu dari Pak Amir ayah Mira. Mbok Nah adalah penjual pecel khas yang ada di Malang. Mbok Nah setiap hari mangkal di warung yang tak jauh dari kampus Mira belajar. Mira sering bantu Mbok Nah berjualan walaupun hanya ketika Mira mempunyai waktu senggang.

Hampir 35 tahun sudah mbok Nah bekerja sebagai penjual pecel jalanan. Semangatnya yang tinggi tak membuat mbok Nah berhenti untuk berjualan. Semasa kecil Mira, Mbok Nah inilah yang merawat dan mengajak Mira berjualan, tak heran jika hubungan mereka sangatlah dekat.

Tak hanya Mira yang mempunyai hubungan dekat dengan Mbok Nah, si bungsu Aidin juga sangat dekat dengannya. Bagaimana tidak selepas kepergian orang tua mereka, Aidin yang masih duduk di bangku SD dan Mira masih duduk di bangku SMP kelas 8 harus kehilangan kasih sayang kedua orangtuanya akibat kecelakaan yang menimpa mereka.

Semasa kecil Aidin harus diurus oleh Mbok Nah sendirian dan sang kakak yang membantunya berjualan.

Mbok nah yang harus menanggung semua biaya hidup dan Pendidikan Mira dan Aidin. Mira sangat bersyukur karena diberikan seorang nenek yang sangat sayang dan tulus mencintainya. Mira bertekad kuat untuk mewujudkan cita- citanya itu menjadi seorang dokter yang hebat dan bisa membalas semua kebaikan sang nenek.

Status Mira yang masih menjadi mahasiswa aktif kedokteran membuat harinya begitu sibuk, dia harus beberapa kali melakukan praktik tugas dibeberapa rumah sakit yang ada di Malang.

Tahun ini merupakan tahun dimana Mira wajib mengikuti ujian kelulusan tahap 1 di rumah sakit. Jika tidak bisa hadir saat itu juga maka dipastikan tidak akan lolos dan wajib mengulang untuk tahun berikutnya. Mira, Bams, Dinda dan beberapa teman yang lain juga harus mengikuti uji tes ini untuk menentukan kelayakan calon dokter.

Dinda adalah gadis beruang, teman sekampus tetapi berbeda kelas dengan Bams dan Mira. Dinda cukup pintar di kampus, dinda juga mengetahui bahwa Mira merupakan mahasiswa kedokteran terbaik di kampusnya. Dinda kerap kali merasa iri dengan keunggulan Mira.

Mira yang selalu menjadi bintang, dinda tidak akan mensia-siakan kesempatan untuk melewatinya. Dinda berusaha mencari cara supaya Mira gagal dalam mengikuti tes kali ini. Dinda sangat cantik dan pintar. Tetapi Dinda anak yang pengecut, kelicikannya masih belum begitu tampak nyata.

Saat waktu dimana 60 menit lagi uji tes dimulai, Mira yang hendak menyeberang jalan menuju rumah sakit untuk melakukan uji tes, dia harus mendapat musibah. dia tertabrak mobil yang melintas laju didepannya.

Kucuran darah yang mengalir deras di sekitar tubuh Mira, Mira yang terpental keras yang mengakibatkan kaki Mira mengalami patah dan harus segera diamputasi. Mira yang gagal menjalankan uji tes tahap 1 dan harus mengakui kekalahannya dalam bertempur untuk menjadi seorang dokter. Ditambah semangatnya yang mulai runtuh akibat Mira yang kehilangan satu kakinya.

Mira mengalami penderitaan yang sangat luar biasa saat itu. Mira yang selama ini menjadi harapan keluarganya harus memupuskan harapannya untuk menjadi seorang dokter.

“Mira gagal mbok?” tangisan Mira begitu pecah di depan Mbok Nah yang sudah tidak muda itu.

Melihat wajah mbok Nah yang sudah tua membuat Mira semakin depresi akibat kecelakaan yang menimpanya.

“yang sabar nduk, ini semua takdir Tuhan. Wes ndak usah dipikir, Mbok masih di sini sama Mira, Adikmu Juga. Jangan bikin adikmu sedih begini to nduk”

Suara rendah Mbok Nah yang mencoba menenangkan Mira yang sangat berduka itu. Mbok Nah yang hanya menahan tangis melihat wajah Mira yang begitu jelas tampak penuh kesedihan.

Semua mahasiswa sedang berkumpul di rumah sakit untuk melakukan uji tes. Bams, dinda dan kawan- kawan telah meyelesaikan tugas uji tes yang pertama dengan baik.

Bams yang tampak cemas memikirkan keberadaan Mira yang tidak tahu ke mana perginya. Bams telah mencoba berulang kali mengabarinya. Tapi tak satu pun Mira menjawabnya. Handphone Mira harus terbuang jauh saat kecelakaan yang menimpanya. Dinda hanya tersenyum dengan ketidakhadiran Mira saat itu.

“Ameera Azzana…”

Suara dr. Fatih penguji tes saat itu. dr. Fatih telah memanggil nama Mira berulang kali tetapi tidak muncul juga keberadaannya. dr. Fatih adalah dokter muda hebat, tampan, dan kaya yang dipercaya untuk memegang salah satu rumah sakit besar di Jakarta. dr. Fatih hendak menutup uji praktik saat itu karena Mira yang tak kunjung datang.

Namun Bams sang pacar mencegahnya.

“maaf pak, mungkin anda bisa menunggunya beberapa saat lagi. Mungkin masih dijalan terjebak macet.” sela Bams yang berusaha mencegahnya

“jika dia bertanggung jawab, tidak akan dia melalaikan tugas dan tanggung jawab besar ini. Uji praktik saja dia lalai, bagaimana bisa jadi dokter sungguhan” dr. Fatih yang mulai Nampak kesal dan sangat straight.

dr. Fatih mendapat tugas untuk memberikan uji tes pada tahun ini. dr. Fatih menaruh rasa kecewa pada mahasiswa kedokteran yang tidak bisa mengesampingkan kepentingan pribadi. Awal inilah awal pertemuan dr. Fatih dan Dinda, mahasiswa cantik, pintar, tetapi licik yang merupakan teman Mira dan Bams. Pada saat uji tes Dinda mendapat skor dengan urutan tertinggi.

“selamat ya Dinda, pertahankan. Mudah- mudahan tak lama lagi kamu bisa menjadi dokter seperti apa yang kamu harapkan.”

Ucapan dr Fatih hangat terhadap Dinda atas hasil uji tes tersebut.

Dinda membalasnya dengan senyum cantiknya. Sejak saat itulah dokter Fatih dan Dinda menjadi dekat. Bams yang masih kepikiran masalah Mira, tak lama dari itu dia mendapat kabar dari Vina sahabat Mira.

To be continued……..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!