Didalam kegelapan Ramudi tersadar. Dia melihat sekeliling gelap tidak dapat melihat dengan jelas. kegelapan yang sangat pekat, seakan tak berujung. Memberikan perasaan yang dingin yang sunyi.
"Ahhk.. apakah aku sudah mati, **Apakah ini** Neraka?... walaupun, aku bukan orang baik dan berbudi luhur, tapi setidaknya aku tidak masuk ke Neraka juga kan.. ahh sudah lah mungkin harus terima nasib.." Ramudi menghela napas pelan..
Lalu dia melihat di ujung kegelapan ada setitik cahaya yang semakin lama semakin terang dan menyilaukan hingga membuat Ramudi menutup matanya dengan punggung tangan kanannya. setelah cukup lama cahaya itu redup dan menampakan sesosok orang tua. Berdiri disisi terang benderang, dengan tangan yang terlipat kebelakang. Tersenyum kearah nya, seakan hanya ada kedamaian. ya, itu adalah kakek eyang Wesi. Kakek itu tersenyum padanya dengan lembut..
Ramudi berjalan mendekati sosok kakek itu dan berkata.
"Ma'af kek, aku tidak bisa menepati janji ku padamu untuk membawa perdamaian di bumi Jawa ini.." ucap Ramudi lirih dengan penuh penyesalan. Dirinya merasa gagal karena tidak bisa mewujudkan apa yang di ingin kan kakek eyang Wesi pada nya.
Kakek eyang Wesi tetap tersenyum dengan lembut dan mengatakan bahwa takdir nya belum selesai.
"Anak muda, Kau harus melanjutkan takdir mu. kau akan dihidupkan kembali kedalam tubuh seorang anak berusia 14thun. kali ini kau jangan sampai gagal dan kembali kesini dengan capat.. jangan kecewakan aku lagi anak muda.."ucap Kakek eyang Wesi itu dengan tenang. Suaranya tenang tidak merasakan beban sedikit pun. Dan seperti bisa sebelum Ramudi Menyadari apa maksud kekek itu. kakek eyang Wesi sudah menghilang bersamaan dengan munculnya sebuah cahaya yang membawa Ramudi menghilang dari tempat tersebut.
Tingkat Pendekar:
Pemula : 1-2-3
Ahli :1-2-3
Jawara : awal
menengah
puncak
Master : awal
menengah
puncak
Granmaster : awal
menengah
puncak
Raja : awal
menengah
puncak
Kaisar : awal
menengah
puncak
Bumi : 1-2-3-4-5-6-7-8-9
Langit : 1-2-3-4-5-6-7-8-9
Pertapa Suci : 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12
Itulah tingkatan Kultivasi yang ada dicerita Novel Pendekar Naga Sakti.
*******************************
Di sebuah desa yang terletak di perbatasan Kuningan.
Desa tersebut sangat terpencil di kecamatan Cidahu, Bisa disebut juga terisolasi oleh pemerintah. Setelah malam yang panjang matahari menampakan sinarnya, namun bukan keindahan yang menampilkan keadaan desa tersebut. Kehancuran, banyak rumah-rumah warga yang rusak. Mayat bergelimpangan dimana-mana yang terlihat sangat menyeramkan karena akibat dari sekelompok bandit yang menamakan mereka dengan Serigala Darah.
Kekejaman ini adalah bentuk dari rusuhnya dunia persilatan di tanah Jawa, Desa ini adalah salah satu contoh dari sekian banyaknya aksi kekejaman yang sering terjadi di tanah Jawa .
Warga desa yang tak bersalah menjadi korban dari sebagian kelompok Aliran hitam yang penuh akan keserakahan. Di antara mayat-mayat yang tergeletak tak bernyawa, sesosok anak laki-laki berusaha bangkit dari tumpukan mayat. Dia adalah Banyu Bening..
"Dimana ini.. bukankah aku sudah mati?.." gumamnya sambil berusaha sadar.
tiba-tiba rasa sakit mendera dikepalanya. "akhhhk.... Kepalaku!!!!..." geramnya.. dia terus berusaha tetap sadar, lalu diantara rasa sakit kepala yang tiba-tiba dirasakannya itu, muncul banyak ingatan di kepalanya yang terasa asing.. ingatan tersebut adalah ingatan seorang anak laki-laki bernama Banyu Bening, dia terlahir dengan keadaan yang aneh karena Tubuhnya menolak saat berlatih Tenaga dalam. Tubuhnya terlahir lemah sehingga tidak bisa berkultifasi. Dan di antara gambar-gambar yang muncul itu, anak ini mempunyai orang tua dan adik perempuan yang meninggal karena pembantaian di desanya. Ketika itu, ibunya meninggal karna melindung sang adik dari kawanan Bandit, dan ayah nya mati melawan para bandit Serigala Darah.
Setelah cukup lama, akhirnya rasa sakit tersebut perlahan mereda, gambar-gambar yang banyak muncul di kepalanya perlahan berhenti dan mereda. Menghela nafas panjang, dia menenangkan diri dan Banyu Bening atau Ramudi yang telah di beri kesempatan hidup kedua ini menepati tubuh seorang anak berusia 14thun, sesuai dengan pesan yang di sampaikan Kakek eyang Wesi padanya.
setelah cukup tenang akhirnya Banyu Bening atau Ramudi menghela nafas lagi dan lagi. Dia tidak menyangka akan di hidupkan kembali dalam bentuk tubuh anak berusia 14thun.
"Ahh... Jadi ternyata aku hidup lagi.. Entah ini Berkah atau Kemalangan ku.. Tapi, aku tidak akan menyia"kan kesempatan keduaku ini..!" ucapnya pelan sambil mengingat perjalanan hidupnya di kehidupan sebelumnya.
"Tubuh anak ini sangat lemah... Tapi, **Aku sungguh** terkejut.. ini adalah Tubuh Kaisar Naga..Mungkin aku harus bersyukur bisa mendapatkan tubuh Kaisar Naga ini, dengan ini aku bisa menyempurnakan ajian terakhir dari Kitab Naga Surgawi...!" ucapnya dengan gembira. karena tubuh Kaisar naga adalah salah satu sarat untuk menyempurnakan kitab Naga Surgawi yang dia pelajari.
Di kehidupan sebelumnya, Ramudi hanya bisa mencapai ajian ke 8 dari sembilan ajian yang ada di Kitab Naga Surgawi. Dikatakan bahwa, ajian ke sembilan di butuhkan tubuh Kaisar naga untuk mempelajari nya. Dan Kitab Naga Surgawi adalah salah satu dari 5 kitab pusaka yang ada di tanah Jawa, dirinya bisa mengetahuinya dari kehidupan sebelumnya.
"ahh.. aku harus mulai dari awal lagi.. tapi dengan pengalaman di kehidupan sebelumnya aku yakin bisa melampaui Pendekar Langit dan **mencapai** Pendekat pertapa Suci dengan Tubuh Kaisar Naga ini aku yakin tidak ada yang mampu mengalahkanku ... hehee..!"".
ucapnya sambil tertawa sendiri membayangkan dirinya berdiri di puncak pendekar tanpa tanding.
Setelah menenangkan diri cukup lama, Banyu Bening berdiri perlahan tertatih-tatih karena ada luka di tubuh nya yang cukup parah. dia harus membersikan diri dan mengobati lukanya agar tidak infeksi. Saat ini Tubuh Banyu Bening ini sangat lemah tidak mempunyai energi dalam sedikit pun sehingga akan merepotkan untuk sembuh dengan cepat. untungnya dengan pengalaman di kehidupan sebelumnya, dia tidak harus bingung..
Setelah cukup lama berjalan tertatih-tatih, Banyu Bening bisa melihat ada aliran sungai yang tampak tidak jauh lagi. setelah sampai Banyu Bening membersikan tubuhnya dan mengobati lukanya . Beruntung Cincin ruang nya di kehidupan sebelumnya ternyata masih terbawa di kehidupan keduanya ini yang entah bagaimana itu bisa terjadi.. tapi dia sangat bersyukur tidak kehilangan Cincin ruangnya ini.
Lalu Banyu Bening mengeluarkan Tanaman herbal dari dalam Cincin Ruang untuk di tumbuk dan di oleskan ke lukanya agar bisa sembuh. Sebenarnya di Dalam Cincin ruang itu ada berbagai pil dan senjata yang sangat banyak. Cuman sekarang dia tidak bisa mengakses nya dikarenakan drinya masih belum mempunyai energi dalam yang Cukup. Jadi dia hanya bisa mengakses Cincin ruangnya yang di bagian luar atau tidak membutuhkan energi dalam. di bagian luar atau yang tidak dalam itu terdapat tanaman herbal dan uang, sebelumnya di kehidupan pertamanya, ia pernah mengalami krisis kehilangan banyak tenaga dalam. dan itu membuatnya sedikit belajar dari pengalaman agar jika dia mengalami kejadian itu lagi setidaknya drinya sudah mempersiapkan. seperti sekarang ini ..
_____________________________________________________
Sobat, oke ini dia chapter K2 nya..
Bagaimna??
Dukung terus ya agar saya bisa terus semangat..
sampai jumpa dicapter senjutnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Denok Komala Wulan Sari
ribet anmat kultivasinya
2022-05-19
2
Andik Bakso
ma'af thor ini fantasi cina atau nusantara
2022-05-14
1
Garuda Phoenix
boleh lah..
2022-05-13
1