EMPAT

"sorry,jaket lo basah. kalo lo mau marahin gue kayak biasanya marahin aja,jangan pake kasihan segala "

Aby menyeka kasar air mata yang berada di pelupuk matanya. melepaskan diri dari pelukan Bima. Setidaknya ia sudah merasa agak lega menumpahkan rasa sakitnya lewat raungan tangis dan air mata. Walau terlihat kacau tak membuat Aby urung untuk tidak tersenyum.

Bima memperhatikan Aby yang kini sudah terkekeh menertawakan perihal yang bahkan tidak ada yang lucu. Begitulah Aby menurutnya tidak ingin terlihat lemah dimata orang lain. Bima pun duduk disofa,menolak ajakan Aby untung ikut dengannya bernyanyi.

Dada Bima terasa sakit melihat Aby bernyanyi dengan berteriak. Namun ,seketika Aby terdiam. melihat Aby yang seperti Itu membuat Bima lemah. Ia pun beranjak dari duduknya untuk mendekati Aby

"Nyari angin yuk" Ajak Bima.

"katanya sih mabok bisa bikin kita lupa segalanya. kepala gue selalu sakit mikirin orang tua gue, rasanya nyiksa banget ma. gue mau minum,Kali aja mabok bisa jadi temen gua".

"Gua temen lo, lupa otak lo? ayok keluar,gua temenin".

"Tapi gua cuma koloran doang, gapapa?"

"Bebas,kalo lo nyaman. yuk".

"Gue nyaman. Ini pake plus traktiran kan? Bukan cuma jalan jalan kembung angin doang?"

Bima hanya mampu menganggu, Aby terlihat sangat kegirangan bahkan kini paling semangat untuk berlari duluan menuju pintu. Bima pun membuka lemari Aby untuk mengambil Jaket,sekiranya Aby butuh nantinya. Tak ingin membuat Aby menunggu,Bimapun berjalan dengan langkah lebar.

Setelah sampai didekat Aby,jaket yang tadi berada ditangannya pun ia lempar. cewek itu menangkap dengan sigap, lalu memakainya dengan tergesa sebelum menaiki motor Bima. Tidak butuh kode ataupun perintah dari sang pemilik motor,Aby langsung memeluk pinggang Bima, dengan menyender dipunggung cowok itu setelah motor melaju.

"Kalo emang udah gak bisa dipertahanin, kenapa gak pisah aja sih?"

"Gua capek gini terus,Selalu minta untuk dingertiin tapi nyatanya kalian emang gak pernah coba buat ngertiin gue"

"Gue gapapa kok, kalau misalnya emang mama sama papa udah gak bareng lagi"

"Jangan nyiksa gini,sakit"

Bima hanya mendengarkan apa yang Aby utarakan kepada angin dan langit malam. Seperti itulah aby, ia terlalu sungkan untuk berbagi kepada orang lain. Namun, akan bebas bercerita dengan alam seperti ini. sekalipun alam tidak mampu membalas ucapan Aby.

Getaran di ponsel Aby membuat fokusnya beralih. Aby menatap ponselnya lalu membaca pesan masuk dari sang ayah.

Kalau suntuk jangan lupa liburan ya by. Minta ditemenin mama aja, papa sibuk banget sama kerjaan kantor. kamu gapapa kan kalo berdua aja sama mama?

Memang apa yang Aby perlu harapkan dari sang ayah? Pergi berlibur bersama atau menikmati akhir pekan dirumah secara utuh, dengan kedua orang tua,misalnya. Melihat pesan dari sang papa membuat Aby tak salah tebak kalau ayahnya baru saja mentrasfer uang. Hey Aby tak butuh uang saat ini, ia hanya ingin kedua orang tuanya berada disisinya tanpa perlu berdebat. Bahkan uang dengan nominal manapun tidak akan mampu membeli rasa sakitnya.

bahkan saat Aby nyaris tewas pun. Meraka tidak peduli.

Merasakan cengkraman pada jaketnya yang terlalu kuat,membuat Bima menghentikan laju motornya. "Mau makan bakso?"

"Ditraktir kan ma?"

yang mana hanya dibalas anggukan oleh Bima.

Aby turun dengan cepat dari motor Bima, menghampiri tukang bakso untuk memesan punya nya dan Bima. Bakso jumbo ekstra pedas lah yang akan ia pilih. Sepertinya kali ini emosi Aby akan dilampiaskan pada makanan itu.

"Lo pacarnya siapa ma, gak yakin gua kalo lo itu jomblo" tanya Aby setelah bima duduk dihadapannya.

"Gak ada waktu untuk pacaran,gua sibuk ngurus lo"

"Dibayar berapa sih sama nyokap,bokap gue?"

"Jangan main pisau,tarok"peringat Bima

"Gua pesen bakso gede,pasti butuh piso ini"

"Tarok" Titah Bima. Untuk waktu seperti ini, saat emosi Aby sedang tidak stabil. Menjauhkan benda-benda tajam sangatlah perlu dari cewek nekat seperti Aby.

Bima tetap memperhatiakan Aby yang kini terlihat tidak mau diam. Ia tidak mau kecolongan jika sewaktu-waktu Aby melakukan hal bodoh. Untuk saat ini masih aman. Aby hanya memukul-mukul meja dengan pisau dan garpu. Cewek itu berhenti setelah makanan yang ia pesan datang.

sebelum Aby menggunakan pisau sebagai pemotong baksonya.Bima dengan cepat menukar bakso yang sudah ia potong kehadapan Aby. "Pisonya ditarok lo makan ini"

Aby tak protes lalu melanjutkan makannya. begitupun dengan Bima yang sudah mulai suapan pertama dengan mata yang masih memperhatikan Aby.

"Enak,besok gua dibeliin lagi gak?"

"kalo lo suka,gua bisa temenin lo kesini tiap hari. tapi gua gak bisa bayarin lo terus".

"Miskin atau pelit nih" Cibir Aby.

Bima tak menanggapinya. Cowok itu tetap melahap baksonya. Bima tersedak melihat Aby memegang tusuk gigi. Bima tak tau bagaimana cara Aby mengambil benda itu tanpa sepengetahuannya. belum sempat Bima mengambil benda itu,kini telunjuk Aby sudah mengeluarkan darah segar setelah ditusuk oleh cewek itu.

"Aby" peringat Bima. lalu berdiri mendekati Aby,duduk disebelahnya. Bimapun mengambil tangan Aby untuk memberi penanganan. belum sempat itu terjadi, gadis itu sudah menyembunyikan tangannya.

"Biarin aja ma kayak gini,enak"

Bima tak mengacuhkan omongan Aby. ia menggapai jari Aby lalu, membersihkannya menggunakan tisu setelah itu meniupnya.

...*****...

Langkah Bima yang menuju kelas berhenti dilapangan. Ia melihat Arion, Gilang, Satria berdiri dilapangan upacara bersama pak Waryono. Sepertinya rutinitas rutin mereka sebelum memasuki kelas adalah dihukum. Bima sendiri merasa heran dengan mereka, tak pernah jera dengan segala hukuman. bahkan mereka sudah mencoba semua variasi hukuman yang ada. Namun, tetap ada saja kelakuan diluar nalar para sahabatnya itu.

Bima menghampiri Bayu yang kini sedang memperhatikan duo tengil dan satu anak kalem.

"Mereka buat ulah apa lagi?".

"Mereka mindahin semua bunga yanga ada di green house ke kekantin buat dijual, motornya gilang injek kotoran,trus dicuci. nyucinya di kolam yang ada ditaman. mana abis itu nyiram cewek-cewek yang lewat lagi".

"heran gua sama mereka. ada aja kelakuannya".

Bima dan bayu menghampiri sahabatnya itu yang kini masih kena ceramah dari pak Waryono. gilang dan satria sudah terlihat tak nyaman ditempatnya,berbeda dengan Arion yang adem ayem saja. Bahkan kini Arion sudah mengeluarkan susu kotak rasa coklatnya itu. Lima lembar uang seratus ribu sudah dikeluarkan oleh Arion sebagai penghalang dari sinar matahari.

"Lari keliling lapangan lima belas kali. Setelah itu keruangan BK, kalian mintak hukuman sama buk Nindi".

"Siap pak".

"Kebetulan ada Bima sama Bayu disini. Bapak minta tolong buat kalian awasi mereka" setelah mengatakan itu pak Waryono pun pergi meninggalkan lapangan.

Arion bahkan tidak masalah dengan segala hukuman. "Gilang" panggilnya.

Cowok yang memiliki perawakan badan atletis dan lebih tinggi dari yang lain itu pun berdiri menghampiri Arion, Ia langsung membungkuk dihadapan Arion.

"Gas".

Detik berikutnya Arion sudah berada diatas munggung Gilang yang kini sudah berlari mengitari lapangan dengan Arion digendongannya. Tentunya itu tidak gratis. Gilang pastinya akan mendapatkan bayaran yang mahal oleh ayah Arion.

"Astaugfirullah, Anak kalem" Pak Waryono mengusap dada sabar melihat tingkah anak sultan itu.

"Ingetin gue ma, buat marahin tu anak orang kaya" kesal Bayu yang memang memiliki kesabaran yang tipis.

...*****...

"Aby,si gio tuh"

Aby melihat arah lia-temannya menunjuk. dari arah berlawanan. Saat melihat keberadaan Aby membuat cowok itu memutar kembali arahnya,berlari seperti melihat hantu. Selalu seperti itu, setiap melihat Aby semua mantannya pasti selalu terlihat takut. membuat tanda tanya besar dibenak Aby.

Semua yang terjadi membuat Aby memperkuat dugaannya bahwa seorang mafia emang tengah membucininya. tidak salah lagi dugaannya bahwa mafia itu dalang dari semua ini.

"Sekedar info, gua udah putus sama gionjing"

"Putus?Yang bener?" tanya lia tak percaya

"Tanya aja sama Bima".

"cepet Amat putusnya".

Belum sempat Aby membalas perkataan Lia, tepukan dipundaknya mampu mengejutkannya.

Cewek itu menoleh kebelakang bermaksud ingin menghajar siapa orang yang berani mengejutkannya.

"sorry udah bikin lo kaget, kalo boleh tau ruangan guru dimana ya,gua murid baru soalnya"

"ruang guru? Lo jalan lurus aja dari sini kalo nemu pertigaan belok kiri, paling ujung.. itu kelas gue,XI IPS 2. Tanya aja yang namanya Aby, pasti orang pada tau.

"Jadi namalo Aby,kelas IPS 2? kita satu kelas. kenalin gua Bintang,salam kenal.

"Salam kenal juga. Kalo lo naksir gue, bilang aja. jangan dipendem,nanti gue pertimbangin" Ujar Aby dengan senyum yang kini sudah mengembang sempurna saat cowok dihadapannya terus menatapnya.

"Kita temenan dulu, berhubung lo udah jadi temen gua, bisa anter gua keruang guru?" pinta Bintang.

"bisa. Sini tangan lo biar gua gandeng sampe sana. Lo bakalan aman kalau jalan sama gue. sabuk gue hitam" ujar Aby sambil menunjukkan ikat pinggangnya yang berwarna hitam kepada Bintang.

...*****...

...TBC...

...SEMOGA SUKA YAA ...

Terpopuler

Comments

Mama Oya

Mama Oya

🤣😂sabuk sekolah emang hitam Aby....

2022-08-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!