"Yun, tolonglah sekali ini tolong aku." Riana merapatkan tangan di depan dada. Gadis teman sekampusnya itu sengaja menghampiri ayeuna ke sekolah.
"Ibu masuk rumah sakit, tidak ada yang menemani beliau di sana. Dan aku sudah terlanjur terima pekerjaan ini. Aku tidak bisa membatalkannya tiba-tiba, kalau aku batalkan aku akan terkena funishment dengan tidak ditawari pekerjaan lagi sampai 3 bulan kedepan. Tolonglah, Yun. Aku sangat butuh pekerjaan sampingan ini buat bantu bayar kuliah ku
"sekali lagi, Riana merengek.
Riana adalah teman Ayeuna yang berasal dari kalangan tidak mampu. Setiap akhir pekan ia selalu bekerja part time di mana saja tenaganya dibutuhkan. Kadang jadi pelayan di pesta orang-orang kaya. Pelayan di restoran atau Cafe, tapi kali ini yang membuat Ayeuna berpikir dua kali adalah, Riana akan melakukan pekerjaan sebagai pelayan di bar.
Bagaimana Ayeuna bisa menggantikan pekerjaan itu? sementara masuk baru saja dia belum pernah.
"Tugasmu hanya menyajikan minuman ke para tamu di sana, sama saja dengan menyajikan makanan dan minuman di restoran, Yun."Riana menjelaskan apa saja Tugasnya di bar.
"Tapi, Rin. Sana pasti banyak orang mabuk aku takut."Ayeuna yang sudah merasakan efek buruk dari mabuk sepertinya sangat rumah dengan hal itu.
"Mereka hanya menggoda saja tidak berani berbuat nakal kok.'
"Benaran?"
"Iya, Yun. percaya padaku."Riana meraih tangan Ayeuna.
"Oke deh, aku akan gantikan kamu."Ayeuna mengangguk setuju
"Terima kasih banyak, Ayeunanl."kau memang teman terbaik."Riana dengan senang hati memeluk ayeuna dengan erat.
Damian pulang terlambat hari ini. Nama sopir menjemput ayeuna tepat waktu.
"Tolong bilang pada Tuan Damian kalau saya ada pekerjaan paruh waktu. Saya akan pulang terlambat dan bisa pulang sendiri."kesan Ayeuna pada sopir yang menjemputnya sore itu.
"Tapi, nona. Tuan Damian nanti."Seperti itu terlihat ketakutan."
"Saya nanti yang akan tanggung jawab." Ayeuna menyakinkan sang sopir.
"alAkhirnya sopir kembali ke rumah.
ayeuna berangkat ke club yang ditunjuk oleh Riana.
Tepat pukul 9 malam pengunjung Club sudah mulai ramai. Setelah di briefing sebentar ayeuna sudah bisa melakukan tugasnya dengan benar.
Gadis itu berjalan di tengah kerumunan orang menyajikan minuman ke meja meja tamu yang memesan minuman padanya.
Dia sangat mencolok di antara pelayan lainnya. wajah cantiknya banyak menarik perhatian pengunjung, tubuh langsing dengan lekuk tubuh yang indah tetap terlihat meskipun dia memakai seragam kerja yang tertutup.
"Hai cantik, baru kerja di sini?"tanya seorang tamu laki-laki yang sudah setengah mabuk itu.
Tatapan mata lelaki itu terus tertuju pada ayunan yang menyajikan sebuah kaleng minuman pesanannya.
"Silakan, tuan."ayeuna tak ingin menjawab pertanyaan pria itu. Nama sepertinya pria itu sedikit tersinggung.
"Aku bertanya padamu, Apa kau tuli?'lelaki itu menarik tangan ayeuna dengan satu hentakan kasar hingga tubuh ayeuna terjatuh di sofa.
Ayeuna sangat terkejut dengan perlakuan kasar pria itu. Aroma alkohol anggur kuat dari mulut yaitu. makanya yang sedikit memerah menatap ayeuna dengan begitu lekat.
"Cantik, Berapa harga MU semalam?"pria itu menawar Ayeuna seperti wanita malam pada umumnya.
Ayeuna mendesis kesal.
"Maaf, tuan saya bukan wanita panggilan seperti itu, Saya hanya pelayan biasa di sini."ayeuna bermaksud pergi dari situ 6 tangan lelaki itu hanya dengan begitu kuat. ayeuna tidak bisa bergerak sama sekali.
"Lepaskan aku!" ayeuna mulai panik dan ketakutan saat tangan nakal pria itu bergerak halus di wajahnya.
"jangan munafik, gadis kecil. Semua pelayan di bar ini merangkap menjadi wanita panggilan melayani tamu di sini. Katakan Berapa tarif MU semalam, aku bersedia membayar dua kali lipat." Pria itu mencondongkan wajahnya kearah Ayeuna.
Gadis itu semakin ketakutan karena pengunjung itu sepertinya berniat mencium dirinya.
"Apa yang akan kamu lakukan? berengsek!"
PLAK
Ayeuna dengan sekuat tenaga menampar pipi pria itu.
"Kurang ajar, gadis tidak tahu diuntung, berani kau menamparku,hah?"pengunjung pria itu malah makin kalap setelah mendapatkan tamparan dari Ayeuna.
Dia mendorong tubuh ayeuna hingga terbaring di sofa. Lalu tangannya berusaha menggerayangi tubuh gadis itu meskipun Ayeuna berusaha dengan keras menepis tangannya.
Orang-orang banyak yang melihat kejadian itu, namun tak ada satupun yang menolong ayeuna, sepertinya pemandangan seperti ini sudah terbiasa bagi mereka.
"Lepaskan aku brengsek!"sekali lagi ayeuna menampar pipi pria itu.'
"Kau menamparku lagi?"mata pria itu membelalak dan mengangkat tangannya untuk padat menampakkan ayeuna.
Tapi belum sempat tangan itu melakukan aksinya. tlTiba-tiba seseorang mencengkram tangan itu dengan kuat.
"Brengsek Siapa yang berani menghalangiku?"pria itu menoleh kebelakang dan satu Bogeman mentah langsung bersarang di wajahnya.
BRUGH!
lelaki itu terjungkal. satu tendangan menyusul membuat tubuh lelaki itu terpental beberapa meter.
Sebelum orang-orang di bereaksi tubuh pria itu telah diseret terlebih dahulu oleh beberapa orang pria bertubuh besar keluar dari bar.
"Jamu, Kenapa ada disini? Ayeuna tergagap melihat Siapa orang yang telah menjadi dewa penyelamat nya malam ini.
Damian menatap Ayeuna yang masih tertunduk di sofa dengan tubuhnya untuk yang gemetar.
Itu tidak tega melihat Ayeuna yang masih shock seperti itu. refleks ia membawa tubuh Ayeuna dalam pelukannya.
"Kenapa kau masih melakukan pekerjaan seperti ini? apa gajimu masih kurang?"tanya Damian dengan lirih.
"Aku.... aku."Ayeuna tidak menjawabnya. Ia hanya bisa mengusap airmata yang meleleh di pipinya.
Damian mengajak Ayeuna keluar dari Bar. di luar sana dua orang pria bertubuh besar sedang memegangi pria yang mengganggu ayeuna tadi.
Boss, Sepertinya Dia disuruh seseorang untuk melecehkan, non Ayeuna tadi."ucap salah satu pria itu.
"Benarkah? siapa yang menyuruhmu?!"Damian menghampiri pria itu.
"Entahlah aku tidak tahu Siapa gadis itu. pertama kali melihatnya tadi sore."pria pengganggu Itu tampak ketakutan. wajahnya sudah dipenuhi lebam dan berdarah
"Apakah gadis ini yang kau maksud?"Ayeuna memperlihatkan foto Saidah pada lelaki itu."
"Aku tidak yakin, Gadis itu memakai topi dan masker juga kacamata hitam."pria itu menjawab dengan ketakutan.
"Apakah tingginya sama denganku?"Ayeuna bertanya lagi.
Pria itu terdiam seperti sedang mengingat
"iya, tingginya sama dengan mu, suaranya juga lembut."
alAyeuna mengepalkan kedua tangannya dengan sorot kebencian di matanya. Sepertinya dia tahu siapa orang itu.
"Aku sudah mengatakan semuanya pada kalian. jadi tolong lepaskan aku."pria itu memohon.
Ayeuna melirik pada Damian."lepaskan saja dia."
"Kamu yakin?"
Ayeuna mengangguk. dengan gerakan tangannya, Damian menyuruh bodyguard-nya itu melepaskan pria itu.
"Tuan Damian, Terima kasih atas bantuannya malam ini." Ayeuna membungkukkan badannya di hadapan Damian.
"Tidak usah berterima kasih kepadaku. Ikut aku pulang sekarang juga!" Wajah Damian berubah dingin dan ketus.
Ayeuna tidak berani membantah lagi, iya memang salah kali ini.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
yessi
aku mendukungmu thor , semangat 🤘
2024-05-16
1
Catur
sangat di sayang kan penulis novel tidak becus bisa lolos ke noveltoon kata2nya tidak jelas belepotan lagi, belajar menulis yang benar dulu baru bikin novel
2023-04-27
0
Mmh Rilfa
pahlawan dtg..
😂😂
2022-07-14
1