"Bagaimana keputusan kamu Reno" tanya Melani
Reno tak menjawab dan dia masuk ke dalam ruangan itu
"Pak Wijaya" panggil Reno
Wijaya menoleh dan memandang wajah tampan Reno.
"Saya..." ucap Reno menggantung
"Saya akan memenuhi permintaan Pak Wijaya" ucap Reno
"Saya akan menikahi putri bapak" lanjut Reno
"Baiklah saya mau pernikahan itu di langsungkan secepatnya" ucap Wijaya
Reno mengangguk dan keluar dari ruangan itu. Pembisnis muda itu menelpon seseorang untuk membantunya menyiapkan pernikahan
"Reno" panggil Adelia yang ternyata membuntuti putranya
"Ada apa ma" tanya Reno
"Kau ingin menyiapkan pernikahan itu bukan" tanya Adelia
"Iya pernikahan itu pasti membutuhkan waktu yang cukup banyak" ucap Reno
"Apa? Apa kau berpikir menyelenggarakan pernikahan secara mewah" tanya Adelia
"Tentu saja ma meskipun secara terpaksa tapi ini pernikahan pertamaku" ucap Reno
"Gak kali ini kamu harus turuti permintaan mama jangan adakan pernikahan secara terbuka" ucap Adelia
"Maksud mama pernikahanku harus di tutup tutupi gitu" tanya Reno
"Iya kalau bisa adakan saja di rumah gadis kampung itu pasti publik tidak akan ada yang tahu" ucap Adelia
"Tapi ma..."
"Jangan bantah ucapan mama menyetujui pernikahan ini aja mama terpaksa" ucap Adelia dan pergi begitu saja
Akhirnya Reno membatalkan menghubungi asistennya untuk membantu persiapan pernikahannya.
Reno kembali masuk ke dalam ruangan Wijaya dan berucap sesuatu
"Pak Wijaya" panggil Reno
"Ada apa" tanya Wijaya
"Jika boleh pernikahannya di adakan di kediaman bapak saja" ucap Reno
"Tidak masalah" ucap Wijaya
Reno bernafas lega setelah mendengar persetujuan dari Wijaya
"Baiklah"
Reno pergi dari ruangan itu untuk mengurus seluruh biaya administrasi
"Pa apa papa yakin dengan keputusan papa" tanya Tania
"Papa yakin sayang" ucap Wijaya
"Yasudahlah"
Beberapa hari kemudian Wijaya telah di perbolehkan pulang oleh dokter. Reno senantiasa mengantar calon mertuanya itu pulang dari rumah sakit sebagai bentuk pertanggung jawabannya
Tiga hari setelah kepulangan Wijaya dari rumah sakit acara pernikahan Tania dengan Reno di selenggarakan
"Baru kemarin Pak Jaya pulang dari rumah sakit kenapa tiba tiba anaknya mau nikah aja" ucap salah satu tetangga yang merasa terkejut mendapat undangan pernikahan Tania
"Udahlah kita gausah ikut campur urusan orang"
"Iya ya"
Tania kini tengah bersiap di dalam kamarnya. Sebuah kebaya putih yang cantik dan anggun telah melekat di tubuh rampingnya
Meskipun acara hanya di adakan di rumah Tania namun dirinya menyiapkan pesta yang cukup meriah
Di ruang tamu Reno tengah duduk berhadapan dengan Wijaya dan dengan disaksikan oleh seluruh para tamu undangan Reno mengucapkan kalimat sakral itu
"Bismillahirrahmanirrahim saya nikahkan dan kawinkan engkau Delio Reno Putra Kusuma dengan putri ku Tania Putri Effendi binti Wijaya Effendi dengan mas kawin uang dua ratus juta dan satu buah rumah serta seperangkat alat sholat di bayar tunai" ucap Wijaya
"Saya terima nikah dan kawinnya Tania Putri Effendi dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" ucap Reno dengan satu kali tarikan nafas sambil menjabat tangan Wijaya
Keringat dingin bercucuran di dahi Reno sedari tadi karena gugup bukan main. Ini adalah pernikahan pertama nya dan itu tentu saja suatu hal yang wajar
"Bagaimana para saksi sah?"
"Sah!!"
Degup jantung Reno berdetak dua kali lipat setelah mendengar kata sah. Itu artinya kini statusnya telah berubah
Melani dengan merangkul pundak Tania membawa gadis itu duduk di samping suaminya yang sah beberapa saat yang lalu
Reno menatap penampilan Tania dari atas hingga bawah. Benar benar cantik
Jika kemarin kemarin Reno melihat Tania yang berpenampilan sederhana saja cukup membuat pria itu kagum apalagi hari ini
Tania mencium punggung tangan Reno dan pria itu mencium kening Tania dengan lembut. Keduanya saling menyematkan cincin di jari satu sama lain
"Udahlah gausah kebanyakan drama" ucap Adelia pelan dan hanya terdengar oleh Tania dan Reno
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments