Jadilah Istriku!

"Rossa? Siapa dia, Andrew? Bukankah selama ini kau tidak pernah mengenal wanita selain aku?" ucap Delina yang kini duduk di hadapan Andrew, menutupi pandangan pemuda yang pura-pura buta itu dari pria pemotong rumput yang mencurigakan.

"Vero, perkenalkan calon istriku pada mereka!" titah Andrew.

"Baik, Tuan Muda."

Beruntung Vero sangat sigap. Ia langsung mendekati Rossa dan mengedipkan matanya dua kali untuk memberikan kode pada janda kembang itu.

"Tuan, Nyonya, Nona, perkenalkan gadis ini adalah Rossa, wanita yang dicintai oleh Tuan Muda Andrew."

Rossa hanya tertunduk. Ia bingung harus mengatakan apa kepada semua orang yang ada di hadapannya.

"Apa? Dia seorang pelayan? Kau menolak wanita pilihan ayah dan memilih wanita miskin seperti dia?" bentak Haris seraya menujuk ke arah Rossa yang masih menunduk.

"Ayah tidak perlu mencarikanku jodoh. Jika mau, silakan Ayah mencarikan jodoh untuk Melisa," kara Andrew dengan santai.

Delina yang kecewa dan malu setelah mendapat penolakan akhirnya mengambil segelas susu hangat milik Andrew dan menumpahkannya ke wajah Rossa.

"Aku tau kau sudah menggoda Andrew 'kan? Kau ingin hartanya?" tanya Delina setelah membuat wajah Rossa basah.

"Cukup, Delina! Apa yang kau katakan pasa Rossa, hah?" Andrew berdiri dan membentak Delina, tetapi wajahnya tidak mengarah pada calon tunangan pilihan ayah tirinya itu.

Melihat Andrew marah, Delina bergegas pergi dengan tangisan yang membuat pipinya yang merona basah. Sementara Haris pun tak bisa berkutik untuk saat ini. Ia memilih pergi meninggalkan Andrew dan menyusul Delina.

"Andrew, bagaimana kau bisa mengenal gadis itu?" tanya Fariana yang masih berada di sana.

"Aku sudah mengenalnya lama, Bu."

"Ibu harap kau pikirkan baik-baik tentang Delina. Kau baru saja membuang berlian, Andrew," kata Fariana sambil berlalu pergi.

Andrew masih waspada meski ketiga orang itu sudah tidak ada di dekatnya. Namun, Tuan Muda yang memiliki ciri khas gigi bergingsul ini terus memperhatikan pria pemotong rumput yang belum juga beranjak dari tempatnya.

"Vero, Rossa, bawa aku ke ruanganku sekarang!" titah Andrew.

"Baik, Tuan Muda," jawab Vero yang bergegas menuntun Andrew menuju kamarnya. Diikuti Rossa yang berjalan di belakangnya.

Setelah Andrew, Vero dan Rossa pergi, pria pemotong rumput itu pun pergi. Ia mengenakan topi dan terus menunduk. Seolah ia tak mau pelayan yang ada di sana mengenali wajahnya.

Pria itu menuju ruangan kecil yang berada di bangunan belakang kediaman Andrew Wijatmoko. Ruangan yang merupakan kamarnya.

Ia melepas jam tangan dan mengeluarkan sebuah chip yang kemudian ia simpan dalam dompet. Ia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.

"Tuan, nanti malam saya akan memberikan rekaman yang menunjukkan Tuan Muda masih buta."

***

Andrew baru saja memasuki ruangannya. Lantas, Vero memastikan keadaan di luar kamar sebelum ia menutup pintu dan menguncinya. Pemuda berusia 28 tahun dengan lesung pipi itu mengambil tisu dan mengelap wajah dan rambut Rossa yang basah terkena susu.

"Kau tidak apa-apa, Rossa?" tanya Vero.

"Tidak," balas Rossa dan mengambil alih tisu pada genggaman Vero.

Andrew meminta Vero dan Rossa untuk duduk. Ia melepas kacamata hitamnya dan menatap wajah Rossa dengan sorot mata tajam.

"Kenapa Tuan Muda melihatku seperti itu?" tanya Rossa salah tingkah.

"Jangan pernah berpikir aku menyukaimu, apa lagi mencintaimu. Aku hanya menganggap kau wanita yang bisa mempermudah misiku," balas Andrew.

"Maksud Anda?"

"Aku akan membantumu dan mencukupi segala kebutuhanmu. Tapi kau juga harus membantuku."

"Membantu apa, Tuan?"

"Jadilah istriku!"

"Hah? Ma-ma-maaf, maksud Anda bagaimana, Tuan? Aku tak mengerti."

"Jangan berpikir yang macam-macam. Pernikahan kita hanya di atas kertas. Bantu aku mengungkap kebusukan ayah tiriku!"

Rossa tak bisa langsung menjawab. Ia memainkan jemarinya dan menoleh ke arah Vero yang duduk di sampingnya.

"Kenapa kau menatapku, Rossa? Jangan bilang kau menyukaiku!" ucap Vero penuh percaya diri.

"Bukan begitu, Vero. Aku hanya bingung saja."

"Kenapa kau harus bingung? Kau hanya perlu menjadi istri Tuan Muda. Menikmati segala kemewahan dan kami akan membantumu mencari asal usul keluarga aslimu."

"Bukan itu, aku hanya bingung bagaimana caraku membantu Tuan Muda mengungkap kejahatan ayah tirinya."

"Kau jangan berpikir terlalu jauh. Gadis yang menyiram wajahmu sudah dijodohkan denganku. Jika aku menikah dengannya aku akan memberikan keuntungan bagi Haris. Itulah sebabnya aku harus menikah dengan wanita lain dan mempersempit ruang geraknya," tukas Andrew.

"Benar, Rossa. Urusan mengungkap kejahatan Haris itu urusanku dan Tuan Muda. Kau hanya akan membantu kami mempermudah jalan saja," sahut Vero.

Rossa masih diam. Tiba-tiba dia teringat keluarga angkatnya yang menjodohkan dan menikahkannya dengan pria yang kini sudah tidak ada di dunia. Bahkan, Rossa teringar kata Rasen yang menganggapnya gadis pembawa sial.

"Bagaimana, Rossa?" tanya Andrew yang membuyarkan lamunan Rossa.

"Aku wanita pembawa sial yang membuat suamiku tewas, aku diusir karena itu. Bagaimana jika Anda terkena sial, Tuan?" tanya Rossa dengan sedih.

"Pemikiran yang sungguh konyol. Apa kau hidup dari jaman purba dan datang ke abad ini menggunakan mesin waktu? Berpikirlah secara logis!" ucap Andrew.

"Baik, Tuan. Aku menerima tawaran itu."

Lantas, Andrew meminta Vero untuk mendatangkan pemilik butik serta koleksi-koleksi terbaik mereka. Andrew juga meminta Vero untuk membelikan ponsel untuk Rossa.

"Bersihkan wajahmu dan kembalilah ke ruanganku!" titah Andrew pada Rossa.

"Baik, Tuan Muda."

Tak berselang lama Rossa kembali dan sudah mengganti pakaiannya. Namun, hanya ada Andrew di ruangannya.

Andrew tengah duduk di sebuah sofa menghadap pintu. Tentu saja dengan kacamata hitamnya. Ruangan Andrew akan selalu dikunci ketika Andrew keluar dan akan dikunci pula saat Vero ada di dalam. Andrew mengenakan kacamata hitam untuk berjaga-jaga jika ada pelayan lain yang masuk ke ruangannya ketika Vero tak ada.

"Tuan, apa Anda membutuhkan sesuatu?" tanya Rossa.

"Kunci pintunya!"

"Apa? Tapi hanya ada kita berdua, Tuan."

"Kunci pintunya!" teriak Andrew.

Rossa bergegas mengunci pintu ruangan itu. Kemudian Andrew memintanya duduk.

"Kenapa kau mengenakan pakaian pengantin itu lagi?" tanya Andrew.

"Pakaianku basah, Tuan. Hanya pakaian ini yang saya punya."

"Astaga! Kenapa Vero lama sekali!"

Tak berselang lama, Andrew mendapat sebuah pesan dari Vero jika dia ada di lantai bawah bersama pemilik butik serta koleksi-koleksinya.

Andrew meminta Rossa menuntunnya turun. Biasanya Vero yang melakukan itu dan kini Rossa yang menggantikannya.

Para pelayan merasa iri dengan adanya Rossa di rumah itu. Sosok penghuni baru yang mendapat perlakuan istimewa dari bos mereka.

"Tuan Muda duduk saja. Rossa akan didandani dan akan memilih beberapa pakaian," ucap Vero.

"Kenapa harus beberapa? Bayar semua pakaian yang ada di sini untuk calon istriku!" kata Andrew.

Rossa pun hanya bisa membuang napas dan melihat koleksi pakaian-pakaian yang ada di hadapannya. Semua model gaun cantik dan cukup terbuka. Padahal, Rossa biasa mengenakan pakaian kasual.

"Silakan Nona memilih pakaian untuk ganti," ucap Vero.

"Nona?"

"Ya, Anda adalah calon istri Tuan Muda, lancang sekali jika aku memanggil nama Anda secara langsung."

Mendengar perkataan itu membuat Rossa merasa tidak nyaman. Ia merasa Vero lebih menarik daripada Andrew yang dingin. Wajahnya yang tampan, lesung pipinya ketika tersenyum, serta keramahannya yang membuat Rossa merasa nyaman.

Rossa mengambil satu gaun tanpa lengan berwarna ungu. Lantas, ia memasuki sebuah ruangan kecil di bawah tangga untuk berganti pakaian.

Beberapa saat kemudian sesosok wanita secantik bidadari keluar. Membuat Vero terpesona. Sayang sekali, Andrew yang pura-pura buta belum melihatnya karena Rossa berdiri di belakangnya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Rice Btamban

Rice Btamban

semangat Thor

2022-06-03

1

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

lanjut kan

2022-04-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!