Bayi Sapi

"Kamu harus bersedia melakukan apapun yang saya mau.!"

ucap Dev dengan tegas..!!

"Selama Tiga bulan kamu harus menuruti semua perintah saya, gimana??"

"Tapi pak,,"

"Ya udah kalo gitu saya panggil polisi aja sekarang."

"Iyya,, iyya,, saya setuju, tapi cuma tiga bulan lo

nggak lebih."

"Okee." jawab Dev dan berlalu.

"Ya tuhannn, hari hari burukku akan segera di mulai."

gerutu Disya sambil mengacak ngacak rambutnya

Disya pun membersihkan wajahnya

sesekali mengingat kejadian di ruangan Deni.

Disya pun kembali ke mejanya dengan wajah lesu.

"Eh Sya, kenapa kok lesu banget,??" Tanya Nabila.

"Gak papa, cuma butuh piknik kayaknya."

"Emang mau piknik kemana??

Bareng aku yuk!!" Sambar Andri.

"Apaan siii, orang becanda doang,."

"Ya kali aja beneran mau Sya, aku siap kok nganter kamu kemana aja,."

Disya hanya tersenyum kecut.

Kring,,, kring,,,

Tiba tiba telfon yang di ada di meja Disya berbunyi

"Iyya halo,"

"Cewek mesum, bikinin saya kopi!!"

"kan ada OB pak,."

"Nggak mau yaaa??"

Disya pun menutup telphonenya.

"Isssss, ada aja kelakuan ini orang."

Disya pun bergegas membuat kopi.

Sementara itu di ruangan Dev.

Dev tersenyum puas karena sekarang memiliki asisten baru, yang bisa menuruti semua kemauannya.

"Tok,,tok,,tokk"

"Masuk,." Ucap Dev

"ini kopinya pak,."

"iyya,, oh iya nanti siang beliin saya makan siang ya,

bawa ke ruangan saya aja."

"Iyya pak Dev yang terhormat,,."

Disya pun berlalu dengan memonyongkan mulutnya.

"Dasar Zombi, gak punya hati, ngeselinn!!!"

umpat Disya.

"Saya denger lo,,"

Disya tetap berlalu tak menggubris kata kata Dev.

Saat makan siang Nabila menghampiri Disya untuk mengajaknya makan siang.

"Sya ayuk makan siang," Ajak Nabila.

"Duluan aja aku masih ada urusan,,!"

Disya pun berlalu meninggalkan Nabila dan masuk keruangan Dev.

"Bapak mau makan apa??" Tanya Disya dengan ekspresi tak iklas.

"kalau kamu mau makan apa,?? Dev balik bertanya.

"Saya mau makan bapak.!!"

"Berani kamu mau makan saya??"

"Ya enggak berani lah pak, lagian kalo makan bapak nanti badan saya jdi gatal gatal.

"Emang saya jamur kulit.

Ya udah beliin saya nasi komplit di kantin ya dua."

"Bapak makannya banyak ya, kaya Sapi,,!!"

Disya mengekeh kecil.

"Apa kamu bilang,,??"

"Enggak ada pak, saya cuma asal bicara aja."

"Maksud saya kamu beli dua, yang satunya buat kamu."

"Saya bawa makan sendiri pak, jadi bapak nggak perlu repot repot."

"Ya udah kalo gitu nggak usah beli makan, makanan kamu aja yang kamu bawa kesini."

"Enak aja, itu kan makan siang saya pak."

"Jadi enggak mau nihh,,??

ya udah,saya telfon pol,,,"

"Iyya,, iyya,, saya bawain, bisanya ngancem doang."

"Nahh gitu dong, kan enak," Dev tersenyum licik.

Disya pun pergi mengambil makan siangnya

lalu memberikannya ke Dev.

"Ni makanannya,."

"Dih galak banget, jadi cewek tu jangan galak galak

nanti nggak laku."

"Bapak sendiri aja nggak laku laku, pake ngatain orang segala."

"Sok tau." Ujar Dev.

"Bukain dong,??"

"Dasar manja." Disya mulai jengkel.

"Wahhh sepertinya enak,,."

"Ya iyya lah, orang gratis. Umpat Disya

Dev tak perduli ucapan Disya dan terus memakannya.

"Uhukk." Dev tersedak.

"Mana minumnya,??" Sambil terus memegang lehernya.

"Di sumur pak banyak."

"Cepet ambilin, kamu mau bunuh saya!!"

perintah Dev.

"Iyya,,iyya,,makanya pak kalau makan pelan pelan aja, jangan kaya sapi yang abis di kurung seminggu."

Dev segera meminum minuman yang di berikan Disya.

"Kamu pasti gak iklas ya, makanan kamu saya makan?"

"Udah tau malah nanya."

"Ya udah sini makan juga, jangan kaya sapi betina yang lagi merhatiin sapi jantan. Ucap Dev.

"Nggak mau ah, emang saya pacar bapak disuruh makan bareng,!!"

"Emang kamu mau jadi pacar saya?"

goda Dev yang terus saja makan.

"Ya nggak mau lah, bisa bisa saya miskin gara gara bapak makannya banyak."

bapak bukan tipe saya, celoteh disya.

"Emang tipe kamu kayak gimana,??

kaya Deni??"

"iyya!!" jawab Disya.

"Berati kamu kurang beruntung, karna Deni sudah punya pacar."

"Saya tau kok, saya kan cuma bilang tipe saya kayak

pak Deni, bukannya mau pacarin pak Deni."

"Terserahh." Ucap Dev yang sudah menghabiskan semua makan siang Disya.

"Dihh ganteng ganteng rakus."

"Kamu nggak makan,??"

"Gimana saya mau makan, orang bapak udah ngabisin semuanya.

lagian ngeliat bapak makan, saya jadi nggak berselera makan."

"Terserah.."

"Saya mau kamu tiap hari bawain saya makan siang."

"Dihh bapak, saya kan bukan pembantu bapak

lagian bapak pelit banget sih, buat makan siang aja mesti nebeng, saya yang bangkrut lama lama

orang bapak makannya banyak."

"ganteng ganteng tapi lambungnya kaya kuli empang."

Umpat Disya.

"Jadi nggak mau nihh??"

"Ya mau banget lah pak, apa sih yang enggak buat bapak Devano yang terhormat."

"Bagus kalo gitu, ya udah sana keluar

saya bosen liat muka kamu,."

"Saya malah seneng banget ngeliat muka bapak,

pengennya teruss aja di deket bapak." Ucap Disya setengah meledek.

Dev pun berdiri dan terus mendekati Disya

Disya pun terus mundur kebelakang

dengan wajah ketakutan.

"B,,bapak mau apa??"

"Katanya kamu suka kalo ada di deket saya."

"Bapak apaan sih, saya cuma bercanda."

Disya pun mendorong Dev lalu kabur.

Dev tertawa terbahak bahak.

Ada apa denganku, selama ini tidak ada yang bisa bikin aku tertawa kecuali gadis itu.

kenapa bila di dekatnya aku merasa nyaman

Dasar gadis konyol.

sementa itu dimeja kerja Disya,

"Iihhh nyebelin banget sih tu orang, makanannya di abisin aku makan apa dong,??

mana laper lagi."

Disya mengelus perutnya sambil meringis.

"Sya, tadi kemana sih, kok nggak makan bareng??"

tanya Nabila

"Abis ngasi makan Bayi,!"

"Bayi siapa Sya, emang kamu punya Bayi??

Kamu kan gak punya pacar Sya, kok bisa punya bayi.

jangan jangan kamu pernah di tidurin Om Om ya,

terus hamil di luar nikah,??"

cerocos Nabila.

"Ihhhh apaan sihh."

"Terus bayi apa dong Sya,??"

"Bayi sapi,!!"

jawab Disya dengan kesal.

"Disya, kamu abis tidur sama sapi??

ko punya bayi sapi??"

"NABILAAA,,,,!!

nyebelin banget sih."

Teriak Disya sambil ngacak ngacak rambutnya.

"iyya,, iyya,,

Aku pergi, gitu aja marah,

dasar Mama sapi,,."

Ejek Nabila sambil berlari, karna Disya tiba tiba berdiri

dan bersiap melempar kotak makan siangnya ke arah Nabila.

"Ihhhhh, kenapa sih hari ini semua orang nyebelin.

ini semua gara gara bayi sapi itu tu."

Ucap Disya sambil menghentakkan ke dua kakinya secara bergantian.

Tiba tiba ada OB yang mengantarkan makanan untuk Disya,

"Mbak ni makanan buat mbak Disya.!!"

"Dari siapa??"

"Dari pak dev,." OB itu pun berlalu setelah memberikan makanannya ke Disya.

"Si bayi sapi kesetanan apa,?? kok bisa jadi sedikit baik. Tapi terserah lah, lumayan buat makan.

Gumam Disya, sambil memakan makanan dari Dev.

Dev yang memperhatikan Disya dari jauh

senyum senyum sendiri.!!

Terpopuler

Comments

Arum Iyan

Arum Iyan

lucu
klu lagi baca novel ini ketawa2 sendiri😆😆😆😆

2020-11-01

2

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🌷

2020-11-01

0

abcd__

abcd__

lucuuuu

2020-10-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!