patah hati

Dev menghampiri Disya.

"Mau ikut nggak??"

"Nggak usah,!!" jawab Disya ketus.

"yakinnn???"

"Bodo'."

"Ya udah kalau emang nggak mau, saya juga nggak serius kok."

"Tapi setau saya, disini kalo udah jam segini

banyak hantu hantu penasaran yang suka makan gadis gadis muda."

"Ihhhh,," Disya pun merasa sedikit ketakutan.

Apa sebaiknya aku ikut aja ya,

kalau di sini terus bisa bisa di makan hantu beneran

ucap Disya dalam hati.

"Ya uuudah kalo emang nggak mau,,!!"

belum sempat Dev menarik gas motornya

tiba tiba, Disya langsung melompat keatas motor Dev.

"Iyya,,iyya, saya mau, tapi karna ini terpaksa lo pak."

ucap Disya setengah kesal.

"Terserah,,!!"

ucap dev dengan muka tak perduli.

Di jalan mereka hanya terdiam, terhanyut di dalam pikiran masing masing.

Dan entah kenapa tiba tiba Dev membuka suara.

"Kamu suka sama Deni ya??"

tanya Dev yang terus fokus melajukan motornya.

"Eh enak aja, enggak kok!!"

jawab Disya salah tingkah, karna takut ketahuan.

"Syukurlahh, karna kalo benar, kamu harus mengubur cinta kamu dalam dalam."

Disya hanya terdiam tak menjawab,

dan memikirkan maksud dari kata kata Dev.

belum selesai Disya memikirkannya,tiba tiba Dev berhenti tiba tiba karena hampir menabrak anak kecil,

sontak saja karna rem yang mendadak

Disya spontan memeluk Dev karna hampir jatuh.

jantung Disya berdegup kencang, seperti hendak melompat meninggalkan tempatnya.

perasaan apa ini, kenapa begitu nyaman,ucap Disya dalam hati

"Ehh cewek mesum, jangan sembarangan meluk meluk dong, kamu kira saya ini pacar kamu."

Dev dengan sedikit kesal.

"kalau mau berbuat mesum, jangan di tengah jalan

dan jangan sama saya,

saya nggak suka sama cewek mesum."

"Kenapa sih pak bapak selalu aja ngira saya mesum

padahal ini kan nggak di sengaja,

bapak yang ngerem mendadak, jadi kan saya refleks langsung pegangan."

"Saya tu nggak mesum pak, saya tu wanita baik baik

saya gak pernah berbuat mesum sama siapapun,

jangankan berbuat mesum, pegangan tangan sama pacar aja saya belum pernah."

"Udah lah pak saya turun disini aja,

makasih buat tumpangannya,

dan maaf atas ketidak nyamanannya."

Disya pun berlalu, dengan perasaan sedih.

"Apakah aku terlalu kasar padanya,??

"Tapi terserah lah, aku tidak perduli.

Dev pun berlalu.

Di rumah Dev

"Kamu kenapa naik motor sih Dev??

kamu kan punya mobil." Tanya mama Dev.

"Aku lebih suka naik motor ma, lagian apa salahnya naik motor, asikk juga kok."

"Ya sudah lah terserah kamu aja Dev.

cepat mandi lalu turun untuk makan malam."

Dev pun berlalu untuk mandi.

Setelah kecelakaan yang menimpa Tiara,

Dev trauma naik mobil sendiri

kalau sedang terpaksa pun dia pasti memakai jasa supir untuk mengantarnya.

Pagi itu Disya sangat malas untuk bekerja, karna kejadian semalam.

karna malas untuk sarapan Disya lebih memilih membuat teh manis di pantry.

"Lemes banget sya."

ucap Deni yang sedari tadi memperhatikannya.

"Ah enggak kok pak,,."

"Gimana semalam lemburnya??"

Tanya Deni.

"Biasa aja pak, jawab Disya dengan wajah manyun.

"Dev nyusain kamu ya,??

maaf ya sya.

dia orangnya memang seperti itu, kelihatan galak, menyebalkan, cuek, nggak punya hati,

tapi sebenarnya baik."

"Semenjak pacarnya meninggal karna kecelakaan

dia berubah sangat drastis."

"kamu yang sabar ya sya."

Ucap Deni dengan mengelus rambut Disya

dan berlalu.

Disya kaget dengan perlakuan deni barusan,jantungnya pun berdegup kencang,

"Ya tuhan apa ini??"

Disya memegang kepalanya dengan wajah yang berseri seri.

"Sya,, kerjain ini dulu ya, nanti kasih ke pak Dev

ucap Deni.

"iyya pak." jawab disya lemas.

"ihhh males banget kalo mesti ngeliat orang itu lagi

kenapa harus aku sih, gerutu Disya kesal.

"Nih pak berkasnya tolong tanda tangan!!"

Dev langsung menanda tanganinya

Disya pun berlalu.

Disya berjalan menuju ke ruangan Deni, tapi tiba tiba langkahnya terhenti karna mendengar ada suara wanita.

"Deni aku merindukanmu,"

terlihat seorang wanita yang memeluk erat Deni

dan Deni pun membalasnya dengan mesra.

"aku juga sangat merindukanmu susan."

keduanya terlihat sangat mesra.

Disya yang menyaksikan pemandangan itu seketika lemas dan hampir terjatuh.

"Ternyata kak deni sudah punya pacar,

ya tuhan kenapa aku sangat bodoh, menantikan seseorang yang telah memiliki pacar.

"Disya masuk saja." ucap Deni dari dalam.

"eh iyya pak,

ini berkas berkas untuk bapak."

"Terima kasih ya, oh iyya, kenalin ini Susan pacar kak Deni.

"Haii kak susan." Sapa Disya.

"kamu temennya Deni ya??"

Tanya Susan.

"Iyya kak," jawab Disya sambil menundukkan kepalanya.

"Disya ini udah aku anggap adik aku sendiri"

Deni memberi penjelasan.

"Pak saya permisi dulu, masih ada kerjaan yang belum selesai."

"Oh iyya silahkan,,."

Disya berjalan menuju toilet dengan perasaan sedih,

di dalam toilet sesekali dia memukul kepalanya.

"Kenapa aku begitu bodoh, bodoh ,bodoh

"hiks,, hiks," Disya terus saja menangis.

Dev yang tak sengaja lewat di depan toilet wanita mendengar ada yang menangis,

dan mencari cari dari mana asalnya.

"Tok,, tok,,

ada orang di dalam,??" Panggil Dev.

Tapi orang di dalam tidak menjawab dan masih terus menangis.

Karna tak ada respon juga, Dev terus saja memukul pintunya.

lalu Disya pun tiba tiba keluar dengan kesal.

"kenapa sih gedor gedor terus, emang nggak ada toilet lain apa?? Bentak Disya dengan nada marah.

Dev yang melihat wajah Disya berantakan dan gak karuan, sontak saja berteriak dan melompat mundur.

"Wuaaaaa, hantuu!!!"

Disya hanya bengong karna tak mengerti kenapa Dev ketakutan.

"Ehhhh cewek mesum, ini kamu kan??"

Tanya Dev memastikan.

"iyya,, emang kenapa???"

jawab Disya dengan wajah yang masih kesal.

Dev lalu menarik tangan Disya, dan membuatnya berdiri di depan cermin.

Saat melihat dirinya di depan cermin sontak saja Disya kaget sama seperti Dev dan berteriak.

"Wuaaaaa, apa itu tadi"

"Ya itu wajah kamu, apa lagi??"

Disya pun kembali bercermin dan memperhatikan wajahnya, maskara dan eyelinernya luntur

membuat wajahnya mirip seperti hantu yang ada di TV.

Dev mengambil ponsel di saku celananya

dan mengambil gambar Disya secara diam diam.

Tapi Disya menyadarinya dan berusaha mengambil ponsel di tangan Dev.

"Pak hapus gak,!!

cepetan siniin HPnya pak." Disya pun melompat lompat ingin meraih ponsel itu.

"Nahh dapet kan." Disya pun kegirangan karna berhasil merampas posel Dev.

tapi belum sempat Disya membuka ponselnya,entah kenapa ponsel Dev terjatuh ke saluran air,.

keduanya kaget, Dev pun berteriak,,!!

"Cewek mesum, ambil gak,!!"

Disya terpaksa mengambil ponsel dengan menggunakan jempol dan telunjuknya, karna merasa jijik,.

"Ni HP bapak."

"Ihhhh gak mau, jorok!!!"

Disya pun mencucinya lalu memberikannya pada dev

tapi Dev menolaknya karna ponselnya tak bisa hidup.

"Pokoknya kamu harus ganti,."

"Emang berapa pak??"

"Dua puluh juta."

"haaa, saya mana punya pak."

"pokoknya saya nggak mau tau, kamu harus ganti

atau kamu saya laporin ke polisi."

ancam Dev.

"Jangan dong pak, saya janji kok pasti saya kembaliin tapi enggak sekarang."

"Nggak bisa,!!

pokonya saya mau sekarang,,!!"

"Tapi saya bisa aja sih nggak laporin kamu ke polisi. Dengan satu syarat, kamu haruss,,,.

Dev menggantung kata katanya.

Disya pun kaget, sambil melotot ke arah Dev

"saya gak mau pak, pasti bapak mau ngajak saya tidur bareng kan buat melunasi hutang saya, jangan harap ya."

"Dasar messum,,, kamu kira saya ini pria hidung belang."

"Walau pun saya mau, tapi kamu itu bukan tipe saya."

Tegas Dev dengan nada sedikit kesal.

*

*

*

*

*

Hai novel pertama author nih, kalo sedikit membosankan harap maklum ya

jangan lupa like dan komennya

biar author tambah semangat terimakasih 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Sanjani

Sanjani

aku mampir kk ,tp aku baca dulu punya KK.

2021-12-01

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🌸

2020-11-01

1

Desak Fery

Desak Fery

lucu

2020-10-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!