kegaduhan di asrama putri

sontak teman-teman dikelas ramai bertanya-tanya dari siapa gerangan surat itu, untuk siapa surat itu ditujukan, siapa pula yang berani menulis surat cinta dipapan tulis. dan aku hanya saling memandang dengan Maryam.

"masyaallah,,, masyaallah,,, gak nyangka kalo calon suami aku udah nunggu aku terharuuuuu hiks hiks" suara Hesti dengan nada nangis terharu yang dibuat-buat seolah itu benar ditunjukan untuknya

"huuuuu GR tingkat dewa, siapa tau surat itu buat aku" Selly menimpali tak mau kalah

"ah kalian ngaku-ngaku, disitu disebut kalo ini surat yang kedua emank yang ke satu nya kalian yang dapet?" sakinah bertanya penasaran

"enggak,,,, hahaha" jawab Selly dan Hesty berbarengan

"eh ada ustadz Alman tuh menuju ke sini buruan hapus-hapus, nanti jadi masalah lagi" kata Kania yang dari tadi duduk diluar menunggu kedatangan guru

"assalamualaikum wr wb,, ukhti-ukhti" sapa nya setelah masuk ke kelas kami

"waalaikumsalam wr wb ustadz" jawab kami serempak

"kaifa halukunna?" lanjutnya menanyakan kabar kami dengan menggunakan bahasa Arab

"Alhamdulillah Innaa bilkhoir" jawab kami serempak

"Alhamdulillah, madza darsunal aana?" lanjutnya

"darsunal aanna alfiqhu" jawab kami serempak

dua pelajaran berlalu, bel istirahat berbunyi. aku dan Maryam langsung pergi ke kantin, karna tidak mau terlibat dalam perdebatan mengenai surat yang ditulis seseorang dipanpan tulis tadi.

"waaahhh Iam kaya nya itu risalah beneran deh dari seorang ustadz" kataku setelah kami duduk di kursi kantin

"iya deh kaya nya, asli lho ana kaget pas masuk kelas tiba-tiba ada tulisan itu, tapi ko anti bisa nyangka itu dari ustadz bukan dari Santi putra?" kata Maryam penasaran

"nebak aja dari bahasanya, soal nya kalo dari santri putra kaya nya nya gak mungkin deh soalnya dalem banget, itu mah kaya bahasa dari Ihwan yang udah siap berumah tangga" jawab ku sok tau hhe

"iya juga sih, tapi buat siapa yah??? emank anti siap gitu setelah lulus langsung dipinang?" lanjutnya

"hahaha gak tau juga, tapi kan itu belum tentu buat ana dibilang!" kataku masih bersikukuh

"gimana kalo ternyata itu beneran ditunjukin ke anti, emank anti siap gitu?" tanyaku balik penasaran

"kalo yang ngelamarnya ustadz Fahri, aku sih yes hehe" jawab Maryam cengengesan

"kalo itu sih ana juga mau huuu" aku pun tak mau kalah

ustadz fahri adalah salah satu ustadz yang paling diidolakan oleh para santri putri di sini, karena selain tampan beliau juga seorang hafidz Al-Qur'an 30 juz dan beliau juga merupakan pelatih karate extrakukuler disekolah ini. jadi wajar kalo banyak santri putri yang ngantri buat bisa Deket sama beliau.

"tapi Iam ana mau nanya serius nih, kalo misalkan ternyata surat itu beneran buat anti, terus yang ngirim surat juga bukan ustadz Fahri gimana?" tanyaku penasaran, karna memang dari awal Maryam masuk ke pondok ini dia sudah suka dengan ustadz Fahri

"apa yah jawabannya,,, eummmm,,, ke satu, ana gak mau berandai-andai. ke dua siapapun itu sekalipun ternyata yang kirim adalah ustadz Fahri ana gak mungkin langsung setuju, insyaallah ana mau istikhoroh dulu, dan selanjutnya adalah wallohualam bisshoab hehe!" jawabnya panjang lebar

"Daebak,! jawabannya panjang banget tapi pada akhirnya diakhir dengan wallohualam, subhanallah zih anti !" kataku mendramatisir sambil geleng-geleng kepala mendengar jawaban Maryam yang menurutku jawabannya cukup simple yaitu "wallohualam" pun sudah cukup

"hehehe maka nya jangan bawel!" lanjutnya memukul pelan keningku

setelah bel berbunyi kami langsung masuk kedalam kelas, dan setelah dua pelajaran selesai kami pun kembali ke asrama kami masing-masing.

"nur ke mesjid nya bareng ya?" kata Maryam saat dia sudah sampai didepan kamar nya sedang kan aku harus melewati 6 kamar lagi untuk bisa sampai di kamarku. namun belum sempat aku menjawab tiba-tiba dari arah kamar mandi seluruh santri putri berlarian sambil teriak-teriak. sontak aku langsung menghampiri kamar mandi melalui kamar salah satu temanku

"ada apa ko pada ribut sih pada lari-lari?" tanyaku pada April yang sedang sibuk menutup pintu kamar belakang yang menuju arah kamar mandi

"itu si Tiar masa bawa kodok banyak ke WC, terus kodok nya pada lepas lagi kan sontak pada loncat kemana-mana hiiiii" jawab nya sambil menahan geli-geli jiji

"masa sih coba aku mau liat pril" lanjutku

"enggak ah, takut pada masuk sini kalo mau liat lewat pintu yang lain aja"

aku pun langsung bergegas ke arah pintu lainnya untuk melihat keadaan, karna masih terdengar suara teriakan para santri putri yang berada di kamar mandi. benar saja saat aku melihat keadaan di kamar mandi banyak sekali kodok yang loncat sana sini dan entah karna saking takut atau jiji nya banyak santri putri yang mengunci diri di wc dan ada pula yang naik ke atas bak penampungan air dengan melempar-lemparkan gayung dan peralatan mandi yang mereka bawa masing-masing demi terhindar dari kodok yang sedang asik meloncat-loncat. geli juga sebenarnya liat banyak kodok dimana-mana tapi lucu juga liat teman-teman dan adik kelasku yg sibuk melempari kodok-kodok itu hehe.

Terpopuler

Comments

malasari

malasari

kabayang ramenya Thor hehehe,soalny klo di Kobonk itu beda karakter ad yg usil,berani , cengeng, centil,ahk pokonya seru hihi 😁😁🤭

2022-07-02

1

Puji Hastuti

Puji Hastuti

Daebak apa sech.?

2022-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Aku, nurain
2 surat cinta untuk bidadari ??
3 Tatapan ustadz
4 Surat cinta untuk bidadari part 2
5 kegaduhan di asrama putri
6 Panggilan cinta dari rumah pengasuh
7 Gus Luthfi,
8 satu untuk dua, dua untuk satu
9 Kedatangan asyila
10 keindahan yang tersembunyi
11 Rasa Penasaran
12 mendadak sakit
13 luka yang terpendam
14 curi-curi pandang
15 ledekkan yang terus berlanjut
16 Sebel apa cemburu??
17 salah pengertian
18 Bingung Sendiri
19 nostalgia
20 ini lah kami
21 pujian itu membuat ku malu
22 perasaan berdosa
23 Harus nginep
24 aku cemburu pada dr Aisyah??
25 Titipan cinta
26 muhasabah diri
27 bukan pesta piyama
28 CCNg (cerita-cerita ngaler-ngidul)
29 Berakhir dengan cerita tentang Bu Han dan pak han (tu)
30 secarik kertas
31 Ning Farah
32 Surat tak bertepi
33 Ketahuan
34 Menolak untuk berharap
35 Turki
36 Obrolan tentang dia
37 Aku menyukainya
38 khusyu menyimak pengajian kitab
39 dipanggil ibu pengasuh
40 Aneh
41 Kania, aku cemburu
42 Ku coba menahan hati ini
43 Air mata itu pun, keluar
44 Antara bangga dan sungkan
45 Camer dan Caman?
46 ada apa dengannya?
47 Kabuuurrr
48 Sama-sama belum tahu
49 Razia
50 Malam Yang Panjang
51 Sehat Bersama
52 Namaku Dipanggil
53 Takut dan Malu
54 Mahkamah Amni
55 Salah ku apa
56 Kenapa dan Kenapa
57 Hati Yang Gelisah
58 Aku Yang Telah Lupa
59 Tangis mu, Tangis ku
60 Afwan
61 Dilematis
62 Kami menyangi mu ibu
63 Hukuman Awal
64 Tulus nya kasih sayang mu
65 Awal pertemuan
66 Jawaban Mimpi itu
67 Berpelukkaaaannnn
68 Prasangka
69 Ego ku
70 Cafe Unik
71 Bukan aku yang biasanya
72 Assalamualaikum
73 Untuk Siapa?
74 Secuil Nasihat Babah
75 Tersudut
76 Ujian hati
77 Aisyah
78 Lamaran Dadakan
79 akhirnya,,, berdamai
80 Ternyata,, itu alasannya
81 Dimana Maryam
82 Surat Cinta Untuk bidadari Part 3
83 Di jenguk Ibu
84 Nama nya Yasmin
85 Tiba di Indonesia
86 Menjadi Imam
87 Kacau
88 Deg-degan
89 Hanya Dia
90 senyumnya
91 jawaban itu,,,aku tidak tahu
92 ana,, uhibbuki
93 tatapan yang hangat
94 Kania dan makanan-nya
95 menunggu waktunya tiba
96 Ada apa? (aku dan dia)
97 Wisuda Kelulusan
98 dikenalkan tiba-tiba
99 memberanikan diri
100 Ibu
101 salam kenal, Ahmad Zaidan Syukrillah
102 keadaan ibu
103 kedatangan pengasuh
104 Aku meminangnya
105 Jawaban ku
106 Pesan Masuk
107 Terlalu Sakit
108 Kekecewaan
109 Bahagia Bersamamu
110 tragedi pagi hari
111 Terpesona
112 Aktivitas yang tertunda
113 Wisuda yang berbeda
114 Malam Pertama??
115 Malam Penuh Berkah
116 Hanya Tentang Kita
117 Kenapa Harus Dia
118 Rencana Besok
119 Kepolosan mu
120 Kedatangan Aisyah
121 berbagi Cinta ?
122 Kesalahan
123 pertanyaan menyakitkan
124 Diam nya Nurain
125 Rindu Untuk Ibu
126 melelahkan namun spesial
127 Obrolan Keluarga
128 Resepsi
129 Kembali nya Aisyah
130 Anugrah Terindah
131 Bimbang
132 Prasangka
133 SPESIAL DUA POV
134 Abang ku, Sayang ku
135 Janji ??
136 Kesalahpahaman
137 ada apa dengan kakak ku
138 Pertemuan
139 hanya perlu sabar
140 Tujuh Bulanan
141 Undangan
142 Perasaan yang masih sama
143 Piknik
144 Teman Aisyah
145 Bertemu Nilam
146 Spesial Dua POV
147 Harapan dan Do'a
148 Keadaan Nurain
149 Pertunangan
150 Sikap Mamah
151 Masih Acuh
152 Pertengkaran Kecil
153 Sebuah Tamparan
154 Kepergian Nurain
155 cinta itu,,,, tak pernah ada
156 Mimpi atau Nyata?
157 Rindu yang Tertunda
158 Waktu Berdua
159 Mamah ??
160 Nurain ingin sendiri
161 kekanak-kanakan
162 Lagi dan Lagi
163 Rindu Untuk Naura
164 Bukan keluarga
165 Porsi ujian yang berbeda-beda
166 Buku Bercadar
167 siluet senja
168 Berpapasan
169 Perubahan sikap Naura
170 Kabar tidak baik
171 LEBIH MEMILIH DIAM
172 Rumit dan Unik
173 Sepenggal kisah si gadis
174 PERTANDA
175 Pasangan dengan karakter nya
176 GARA-GARA RAMBUT BASAH
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Aku, nurain
2
surat cinta untuk bidadari ??
3
Tatapan ustadz
4
Surat cinta untuk bidadari part 2
5
kegaduhan di asrama putri
6
Panggilan cinta dari rumah pengasuh
7
Gus Luthfi,
8
satu untuk dua, dua untuk satu
9
Kedatangan asyila
10
keindahan yang tersembunyi
11
Rasa Penasaran
12
mendadak sakit
13
luka yang terpendam
14
curi-curi pandang
15
ledekkan yang terus berlanjut
16
Sebel apa cemburu??
17
salah pengertian
18
Bingung Sendiri
19
nostalgia
20
ini lah kami
21
pujian itu membuat ku malu
22
perasaan berdosa
23
Harus nginep
24
aku cemburu pada dr Aisyah??
25
Titipan cinta
26
muhasabah diri
27
bukan pesta piyama
28
CCNg (cerita-cerita ngaler-ngidul)
29
Berakhir dengan cerita tentang Bu Han dan pak han (tu)
30
secarik kertas
31
Ning Farah
32
Surat tak bertepi
33
Ketahuan
34
Menolak untuk berharap
35
Turki
36
Obrolan tentang dia
37
Aku menyukainya
38
khusyu menyimak pengajian kitab
39
dipanggil ibu pengasuh
40
Aneh
41
Kania, aku cemburu
42
Ku coba menahan hati ini
43
Air mata itu pun, keluar
44
Antara bangga dan sungkan
45
Camer dan Caman?
46
ada apa dengannya?
47
Kabuuurrr
48
Sama-sama belum tahu
49
Razia
50
Malam Yang Panjang
51
Sehat Bersama
52
Namaku Dipanggil
53
Takut dan Malu
54
Mahkamah Amni
55
Salah ku apa
56
Kenapa dan Kenapa
57
Hati Yang Gelisah
58
Aku Yang Telah Lupa
59
Tangis mu, Tangis ku
60
Afwan
61
Dilematis
62
Kami menyangi mu ibu
63
Hukuman Awal
64
Tulus nya kasih sayang mu
65
Awal pertemuan
66
Jawaban Mimpi itu
67
Berpelukkaaaannnn
68
Prasangka
69
Ego ku
70
Cafe Unik
71
Bukan aku yang biasanya
72
Assalamualaikum
73
Untuk Siapa?
74
Secuil Nasihat Babah
75
Tersudut
76
Ujian hati
77
Aisyah
78
Lamaran Dadakan
79
akhirnya,,, berdamai
80
Ternyata,, itu alasannya
81
Dimana Maryam
82
Surat Cinta Untuk bidadari Part 3
83
Di jenguk Ibu
84
Nama nya Yasmin
85
Tiba di Indonesia
86
Menjadi Imam
87
Kacau
88
Deg-degan
89
Hanya Dia
90
senyumnya
91
jawaban itu,,,aku tidak tahu
92
ana,, uhibbuki
93
tatapan yang hangat
94
Kania dan makanan-nya
95
menunggu waktunya tiba
96
Ada apa? (aku dan dia)
97
Wisuda Kelulusan
98
dikenalkan tiba-tiba
99
memberanikan diri
100
Ibu
101
salam kenal, Ahmad Zaidan Syukrillah
102
keadaan ibu
103
kedatangan pengasuh
104
Aku meminangnya
105
Jawaban ku
106
Pesan Masuk
107
Terlalu Sakit
108
Kekecewaan
109
Bahagia Bersamamu
110
tragedi pagi hari
111
Terpesona
112
Aktivitas yang tertunda
113
Wisuda yang berbeda
114
Malam Pertama??
115
Malam Penuh Berkah
116
Hanya Tentang Kita
117
Kenapa Harus Dia
118
Rencana Besok
119
Kepolosan mu
120
Kedatangan Aisyah
121
berbagi Cinta ?
122
Kesalahan
123
pertanyaan menyakitkan
124
Diam nya Nurain
125
Rindu Untuk Ibu
126
melelahkan namun spesial
127
Obrolan Keluarga
128
Resepsi
129
Kembali nya Aisyah
130
Anugrah Terindah
131
Bimbang
132
Prasangka
133
SPESIAL DUA POV
134
Abang ku, Sayang ku
135
Janji ??
136
Kesalahpahaman
137
ada apa dengan kakak ku
138
Pertemuan
139
hanya perlu sabar
140
Tujuh Bulanan
141
Undangan
142
Perasaan yang masih sama
143
Piknik
144
Teman Aisyah
145
Bertemu Nilam
146
Spesial Dua POV
147
Harapan dan Do'a
148
Keadaan Nurain
149
Pertunangan
150
Sikap Mamah
151
Masih Acuh
152
Pertengkaran Kecil
153
Sebuah Tamparan
154
Kepergian Nurain
155
cinta itu,,,, tak pernah ada
156
Mimpi atau Nyata?
157
Rindu yang Tertunda
158
Waktu Berdua
159
Mamah ??
160
Nurain ingin sendiri
161
kekanak-kanakan
162
Lagi dan Lagi
163
Rindu Untuk Naura
164
Bukan keluarga
165
Porsi ujian yang berbeda-beda
166
Buku Bercadar
167
siluet senja
168
Berpapasan
169
Perubahan sikap Naura
170
Kabar tidak baik
171
LEBIH MEMILIH DIAM
172
Rumit dan Unik
173
Sepenggal kisah si gadis
174
PERTANDA
175
Pasangan dengan karakter nya
176
GARA-GARA RAMBUT BASAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!