"terus kalo bukan buat anti buat siapa dong?" lanjut Maryam sambil menatapku
"buat anti mungkin!" jawabku sambil menatapnya tajam
"ihhhh mana ada, itukan jelas-jelas ada didalam buku anti bukan ana." kata nya mencoba mengelak
"ya kan bukan berarti ini buat ana, masalah nya ana kan gak sesholehah anti rasa nya gimana gitu pas baca isi surat itu kata-kata nya dalem banget Iam!" kata ku mencoba meyakinkan Maryam, karna aku sendiri ragu itu untukku walopun ditemukan dalam buku ku
"ya udah lah gak usah dipikirin, anggep aja itu orang iseng!" lanjut Maryam sambil mbereskan buku yang hendak dipinjam dari perpustakaan.
setelah keluar dari perpustakaan tiba-tiba kami bertemu ustadz Ahmad, dan tanpa sengaja Maryam menambrak nya sehingga buku yang dibawanya semua jatuh ke tanah
"astaghfirullah Afwan ustadz, anak gak sengaja!" kata Maryam sembari menunduk dan mengambil buku-buku yang yang jatuh berserakan di tanah dan aku pun ikut membantu nya. "sekali lagi Afwan ya ustadz ana gak sengaja, jalan ana gak hati-hati sampe gak sadar nabrak antum?!" lanjutnya sambil terus menunduk dan meminta maaf. aku yang menyimak permintaan maaf dari Maryam kepada ustadz Ahmad, merasa bingung karna tak ada respon sedikit pun dari beliau dan akhirnya aku memberanikan diri untuk sedikit melihat wajah ustadz Ahmad, 'apa mungkin beliau marah sampe tidak merespon permintaan maaf temanku' batinku sambil mengintip sedikit reaksi wajah beliau. dan ternyata saat aku mengangkat sedikit wajahku, aku melihat beliau tengah menatap lurus ke arah Maryam yang sedang tertunduk, tatapan yang sulit aku artikan namun yang pasti itu bukan tatapan kemarahan.
"ustadz, ekhem !" kata ku yang mencoba menarik perhatiannya agar tidak terlalu fokus menatap Maryam
"astaghfirullah,, iya eh kenapa tadi?!" katanya seolah baru tersadar dari lamunan yang panjang
"ini Maryam dan ana mau minta maaf untuk barusan!" kataku mengulangi permintaan maaf Maryam
"oh iya gapapa kalian gak salah ko, Afwan ana lagi gak fokus. ana permisi dulu assalamualaikum,,,"
kata ustadz Ahmad sambil berlalu meninggalkan kami
"Iam, ko aku kaya ngarasa kalo ustadz Ahmad itu ada sesuatu deh ke anti". kataku ketika kami melanjutkan langkah kami menuju asrama
"sesuatu apa sih, sok serius gitu deh ngomong nya." jawab Maryam seolah acuh dengan pernyataan ku
"ih serius Iam, coba yah tadi anti kan minta maaf sampe duakali tapi gak ada respon sama sekali dari beliau, nah ana kira beliau lagi nahan amarah gara-gara kesel anti tabrak jadi ana beraniin deh ngintip dikit gimana expresi wajah nya, pas ana liat beliau tuh lagi natap anti dengan tatapan yang gak dimengerti deh pokoknya!" lanjut ku dengan nada yang begitu serius
"kaya gini nur?!" Maryam seolah meledekku dengan memainkan bola matanya ke arahku
"tuh kan malah ngeledek, ana serius Iam" kataku mencoba meyakinkan
"kalo begitu ana duarius syafina" kata nya sambil berlalu meninggalkan ku
"nurain bukan syafina azzulfa" kataku sambil mencoba menyusulnya
sesampai nya diasrama aku langsung pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan kemudian pergi ke mesjid untuk melaksanakan sholat dhuhur berjamaah bersama para santri putri yang sudah kembali ke pondok ini. Oia sekedar informasi dipesantrenku ada dua masjid. yang satu masjid umum, yang satu masjid khusus yang digunakan para satri putri untuk berjamaah sholat duhur dan asar. sedangkan sholat magrib dan isya kita berjamaah dimasjid umum bersama para santri putra yang dipimpin oleh Kiai ataupun ustadz.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
AuliaNajwa
menarik
2022-06-22
0