Abimanyu kini duduk di sebuah club menikmati minumannya. Didampingi sekretaris Jo yang merupakan tangan kanan Tuan Muda.
Abimanyu mengingat bagaimana dulu saat kedua orsng tuanya memohon dan mengemis agar tempat tinggal mereka tidak digusur paksa oleh perusahaan milik Herman yang tidak lain adalah Ayah dari perempuan yang kini dinikahinya.
"Firman, Akan kubalaskan segala perlakuanmu terhadap kedua orang tuaku. Kupastikan putrimu akan menderita dan sengsara merasakan penderitaan yang sama!"Abimanyu menyeringai dan kembali menghabiskan minumannya.
Abimanyu memang sejak lama ingin membalaskan dendam kedua orang tuanya pada Firman.
Abimanyu adalah anak dari orang tua yang miskin. Mereka hidup disebuh bangunan yang sangat jauh dari kata layak.
Untuk makan sehari-hari Abimanyu membantu Ayahnya mencari kardus-kardua, botol bekas layaknya pemulung dan menjualnya untuk bisa makan.
Jangankan bersekolah saat itu, untuk makan saja susah.
Sampailah tiba penggusuran besar-besaran namun entah apa yang terjadi, malam itu ketika ia sedang tidur dalam pelukan ibunya.
Terdengar suara mesin buldoser merobohkan rumah mereka.
Ayah Abimanyu berusaha kerasa menghalanginya dan mencoba bernegosiasi.
Naas, Ayah Abimanyu justru dipukuli secara massal hingga tewas. Melihat itu Ibu Abimana meminta ia bersembunyi.
Ibu menghampiri Ayah yang sudah tak bernyawa. Ibu menangis memeluk tubuh Ayah. Ibu mencoba melawan. Namun kekuatan Ibu tentu kalah oleh penjaga-penjaga berbadan besar.
Seketika Ibu dibuat tidak bernafas dan dilemparkan diatas jasad Ayah.
Abimanyu kecil melihat itu sangat ketakutan. Ia tidak berani keluar dari persembunyiannya.
Abimanyi melihat jasad kedua orang tuanya dibawa entah kemana.
Abimanyu keluar dari persembunyiannya setelah keadaan kosong tidak ada orang.
Abimanyu menangis sejadi-jadinya. Ia meneriakan Ayah dan Ibunya.
Abimanyu kecil tidak tahu harus apa dan bagaimana.
Abimanyu berjalan gontai menyusuri lorong-lorong dan berjalan tanpa adah tujuan.
Tubuh anak laki-laki berusia 6 tahun tersebut berjalan gontai tanpa tahu kemana.
Dalam lelah perjalanannya, Abimanyu tanpa sadar didepannya ada mobil yang melintas.
Suara klakson dan silau lampu yang mengagetkan Abimanyu lalu iya pingsan dan tidak sadar.
"Dad bagaimana kalau anak ini meninggal?"suara perempuan cemas.
"Dia masih bernafas Mom, kita doakan saja."pria berjas menenangkan istrinya.
Abimanyu kecil membuka matanya perlahan.
Nuansa putih mendominasi pandangan matanya.
Lalu lalang orang berjas putih dan perempuan berseragam putih terlihat hilir mudik.
Suara tersebut menyadarkan Abimanyu yang baru sadar.
"Boy, are you ok?"Pria berjas memegang bahu Abimanyu.
Dokter memeriksa Abimanyu dan mengajukan beberapa pertanyaan.
"Nak, apa yang kamu rasakan? katakan." Dokter menanyakan.
"Kepalaku sakit, tubuhku lemas."Abimanyu lemas.
"Baiklah kalau begitu nanti Dokter akan memberikan obat dan vitamin. Jangan lupa kamu harus makan dan minum agar tubuhmu cepat pulih."Dokter beranjak.
"Son, mau minum?"Wanita berpenampilan elegan itu tersenyum menawarkan Abimanyu air.
Abimanyu mengangguk dan menerima air pemberian wanita itu.
Abimanyu memperhatikan wanita itu. Wanita itu mengusap kepala Abimanyu kecil dengan penuh kasih sayang.
Pria berjas itu datang menghampiri, mendekat pada Abimanyu kemudian memegang tangan Abimanyu.
"Son, dimana rumahmu? Aku akan mengantarkan kamu pulang sekaligus meminta maaf kepada orang tuamu setelah apa yang terjadi padamu."Pria berjas itu berbicara lembut pada Abi.
Abimanyu kembali teringat kedua orang tuanya yang telah tiada.
Abi kecil histeris akan hal itu.
Tentu saja membuat kedua suami istri itu bingung.
Kemudian Dokter datang untuk memeriksa keadaan Abimanyu yang kembali pingsan.
Keesokan harinya Abimanyu siuman.
Tampak disisi ranjangnya berbaring kedua suami istri tersebut menatap dengan senyum saat Abi membuka mata.
"Son, are you ok?"pria berjas memegang bahu Abi.
Abi bangkit dan bersandar pasa ranjang RS.
Ditatapnya kedua suami istri tersebut.
Abi kembali menangis teringat akan kedua orang tuanya.
Wanita elegan itu segera memeluk Abi kecil dan menepuk-nepuk punggung Abi menenangkannya.
"Don't cry boy, Mommy here."Suara wanita itu menentramkan Abi.
2 minggu Abimanyu dirawat di RS. Setiap hari Wanita elegan itu menemani Abi dan mengurus Abi.
Abi merasakan kasih sayang mereka.
Hari ini Abi diperbolehkan pulang. Namun Abi bingung ia harus kemana. Orang tua tiada rumahpun tak punya.
Pria berjas itu mendekati Abi yanh kini sedang dirangkul oleh istri pria itu.
"Son, apakah kamu bersedia ikut bersama kami? tinggal bersama kami, menjadi anak kami?"pria berjas itu menatap lembut pada Abi.
Abi menatap sejenak kepada pria dan wanita itu.
Abi tidak punya siapa-siapa. Ketika ada orang yang mau merawatnya Abi menerima dengan senang hati.
"Siapa namamu Son?"Pria itu bertanya.
"Abimanyu Tuan."Abi menjawab.
"Nama yang bagus Son."wanita itu mengusap kepala Abi.
"Bersediakan Abi tinggal bersama kami dan menjadi anak kami?"Pria itu meminta izin Abi.
"Abi hanya yatim piatu miskin Tuan, orang tua Abi telah meninggal."Abi menunduk sedih.
"Panggil Daddy dan Mommy. Lupakan masa lalumu, mulai saat ini jadilah anakku, seterusnya kau adalah Abimanyu Satria Nugraha."Pria berjas itu memeluk Abi.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Soritua Silalahi
salah sasaran abimanyunya
2024-08-26
3
Ruk Mini
slh sasaran kky
2024-03-04
0