"sadar Elin. Awalnya mungkin dia cinta sama kamu tapi semakin hari dia semakin memanfaatkan kamu. Enak di dia rugi di kamu. Sudahlah Elin pembicaraan kita sampai disini dulu. saya mulai kesal menyadarkan kamu" jelas Nita dengan nada mulai kesal
Panggilan telepon langsung di putuskan Nitha.
Nitha adalah sahabat Elin sejak SMA, terkadang menjadi tempat bersandar Elin ketika banyak masalah. Tidak ada rahasia di antara mereka semuanya saling terbuka.
Saat Nitha sedang ingin bercanda dengan Elin, dia memanggil Elin "sayang" sebenarnya panggilan itu membuat Elin sedikit risih tapi Nitha tidak perduli.
Nitha sempat kuliah bersama Elin. Namun karena kesehatan tante indri menurun, dia harus berhenti dan kembali ke ibu kota sehingga mereka berhubungan via telepon kadang saat libur Elin mengunjungi Nitha di ibu kota. Dia bekerja di salah satu cafe yang cukup terkenal di ibu kota.
Tante indri memiliki penyakit kanker paru-paru stadium tiga. Dokter selalu menyarankan untuk operasi. Tapi Nitha belum memiliki biaya operasi bahkan hari minggu terkadang Nitha bekerja.
2 Minggu kemudian
Sudah 1 minggu Tyo mengantar jemput Elin ke kantor.
Tyo mendatangi Elin di mejanya.
"sayang nanti malam kita dinner yah" ujar Tyo
Elin yang senang mendengar ajakan Tyo langsung menyetujui.
Tyo jarang mengajak Elin dinner setelah 3 bulan mereka pacaran.
Mereka pergi ke restoran yang dulu sering mereka pergi bersama.
Selesai makan, Tyo mengeluarkan kotak merah dari saku celananya.
"Sayang apa kamu bersedia menjadi istriku?" tanya Tyo sambil membuka kotak merah di tangannya.
Elin kaget dengan pertanyaan Tyo.
"apa kamu serius kak Tyo?" tanya Elin balik tidak percaya.
"tentu saja. saya pasangkan yah" Tyo memasangkan cincin lamarannya ke jari manis Elin.
Elin sangat senang menerimanya, dia berdiri begitu pun dengan Tyo, Elin memeluk Tyo dengan erat dan di balas oleh Tyo.
Sesampainya dirumah, Elin langsung berlari ke Bi Ina dan menceritakan kejadian di restoran. Bi Ina yang mendengarnya ikut senang.
Tidak lupa Elin menelpon Nitha, namun respon Nitha tidak sesenang Bi Ina.
Di kamar Elin tidak henti-hentinya memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya. Dia seakan tidak percaya Tyo telah melamarnya
Sekarang Elin yakin untuk menolak tawaran Mikael bekerja di ibu kota, dia menelpon Mikael untuk memberitahukan keputusannya.
***
Keesokannya Elin tidak ada kerjaan dari kantor, dia keluar membelikan menu makanan kesukaan Tyo dan membawanya ke apertemen Tyo untuk dimakan berdua bersama Tyo.
Elin biasa melakukannya ketika ada hari senggang.
Elin yang mengetahui kode apertemen Tyo langsung masuk sambil membawa menu makanan di tangannya.
"sepi. Apa mungkin kak Tyo masih tidur" batin Elin.
Pelan-pelan Elin melangkah agar tidak membangunkan Tyo menuju ke dapur. Namun dari kamar Tyo, Elin mendengar 2 orang lagi berbicara.
Elin berhenti di depan kamar Tyo dan menguping pembicaraan mereka sambil memegang makanan yang di bawanya.
"Tyo kamu kok melamar si cupu?" ujar wanita dari dalam kamar Tyo
"sayang kalau sampai si cupu itu pergi kita yang rugi, besok dia akan memberitahukan keputusannya kepada Mikael dan saya yakin setelah saya melamarnya dia akan menolak tawaran Mikael" jelas Tyo kepada wanita itu.
"terus bagaimana dengan hubungan kita?" tanya wanita itu
"setelah saya mendapat kepercayaan dari mikael menjadi di rektur, saya akan putus dengannya" jelas Tyo.
"kamu benar-benar jahat sayang" kata wanita itu dengan suara senang.
"lagian siapa suruh penampilannya seperti itu, pakai kacamata, rambut yang selalu di ikat satu, dan penampilannya itu tetutup banget...." jelas Tyo.
Elin yang mendengar percakapan mereka tanpa sadar meneteskan air mata, makanan yang di tangannya terjatuh ke lantai.
Dia tidak kuat lagi mendengar percakapan mereka dan berlari keluar apertemen Tyo.
Tyo yang mendengar suara dari luar kamarnya, langsung keluar dari kamar dan mendapat makanan yang berantakan di lantai depan kamarnya serta suara pintu yang tertutup.
Tyo tau kalau itu Elin karena cuman Elin dan dirinya yang mengetahui kode apertemennya.
Tyo mengambil jaketnya dan pergi mencari Elin.
Dia menelusuri jalanan di dekat apetemennya namun Tyo tidak menemukan Elin.
"Sial, seharusnya saya ingat kalau dia selalu datang jika waktu senggang" gumamnya dalam hati dengan emosi.
Bersambung...
hai guys
jangan lupa tinggalkan jejak yah 😉
like, dan klik favorit serta komen yang membangun yah.
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
K-rien
bgus tapi kaku bacanya krn pake kata SAYA
2021-03-01
1
Wulan Sari
kenapa elin langsung pergi tidak dilihat dulu tyo ngobrol dengan siapa. mana cewe lagi orangnya.
2021-01-15
2
Eri Yani
sukurin tyo
2020-11-13
1