WAY #4

Selesai menelpon, Brian membuka koper tantenya dan mengambil oleh-oleh miliknya, ia langsung berlari keluar kamar untuk memainkan mainannya yang dibawa Elin.

Dari kamar terdengar suara pintu terbuka, Amor sudah berdiri di ambang pintu dan langsung memeluk adiknya, kangen.

Elin memberikan oleh-oleh dan semua pesanan Amor sekoper.

Saat mendengar Elin akan berangkat ke Ibu Kota, kakaknya langsung menitipkan sejumlah barang kepada Elin untuk di bawa. Karena pesanan kakaknya banyak Elin harus memakai 2 koper.

Amor ke dapur memasak bersama Bi Iyem sementara Elin membereskan pakaiannya di kamar. untuk di pindahkan ke lemari.

"Makan malam telah siap" teriak Amor memanggil satu persatu penghuni apertemennya. Dimulai dari suaminya, Elin dan Brian.

Mereka makan bersama.

Selesai makan.

Mereka bersantai keruang tengah sambil nonton TV.

"Besok kamu berencana kemana?" tanya Amor.

"Besok saya akan pergi menemui Nitha kak" jawab Elin.

***

Keesokannya Elin naik ojol menuju ke cafe, tempat Nitha kerja.

Setibanya Elin dia langsung menuju kekasir untuk memesan minuman dan snack.

Setelah pesanannya selesai Elin membawa pesanannya dan menuju ke meja dekat jendela.

Dari tempatnya duduk Elin bisa melihat semua desain interior cafe dan mengagumi orang yang mendesainnya dengan memadukan gaya natural dan european vintage, dominasi warna navy dengan sentuhan gold yang elegan, terdapat tanamam hias gantung di setiap sudut cafe dan yang membuat lebih cantik lampu gantung di seluruh tampilan ruang.

Elin tidak pernah datang ke tempat kerja Nitha, setiap kali mereka janjian mereka biasa di warung langganan Nitha atau di rumah Nitha.

Elin melihat jam tangannya, "ini sudah jam istirahat berarti Nitha sebentar lagi keluar" batin Elin.

Ternyata benar Nitha dan beberapa temannya sudah hendak keluar menuju pintu cafe.

Elin yang melihatnya langsung memanggil sahabatnya.

Nitha yang mendengar namanya di panggil mencari sumber suara dan melihat Elin.

Nitha berpamitan kepada teman-temannya. Dia menuju ke meja Elin.

"Elin... kamu kok ga bilang-bilang datang? Penampilan kamu..." kalimat Nitha menggantung dan memperhatikan Elin.

Tidak perduli dengan tatapan Nitha, Elin langsung memeluk sahabatnya. Mereka duduk berhadapan.

"Aneh yah?" ujar Elin.

Elin memang mengubah seluruh penampilannya sebelum ke Ibu Kota. Dia juga mengganti kacamata yang biasa dia pakai dengan softlens.

Setelah kejadian di apertemen Tyo, 4 hari dia terus belajar mengubah penampilannya.

Elin memgenakan jeans yang dipadukan dengan atasan floral model sabrina yang simple tapi anggun, sepatu sneakers dan sling bag. Serta rambut lurus Elin, yang di catok gelombang dan di ikat setengah, memperlihatkan leher dan pundak Elin yang putih.

"tidak aneh sama sekali. Ternyata sahabatķu sekarang sudah tahu fashion" puji Nitha.

Elin yang mendengarnya tersipu malu. "jangan membuatku melayang terbang" canda Elin membuat Nitha tersenyum melihat tingkah sahabatnya.

"Bay the way kok kamu bisa disini?"tanya Nitha.

"saya putus dari Tyo" ujar Elin.

Nitha yang sementara meminum minuman Elin langsung tersedak dan berakhir dengan batuk.

Elin menyodorkan Nitha segelas air putih dan menepuk pelan pundak Nitha.

Setelah membaik Nitha menanyakan alasannya. Elin menjelaskan semua yang terjadi di apertemen Tyo, tanpa sadar Elin meneteskan air mata mengingat kejadian pahit itu.

Pengunjung cafe melihat ke arah mereka

Awalnya Nitha marah karena sahabatnya d isakiti tapi melihat Elin yang menangis ia berusaha menenangkan sahabatnya, di lain sisi Nitha bersyukur karena Elin telah bebas dari lelaki brengsek seperti Tyo.

Tangis Elin meredah.

"bagaimana dengan pekerjaan kamu?" tanya Nitha.

"saya sudah menitipkan surat pengunduran diri ke teman kantor" jawab Elin.

"terus apa rencana kamu kedepannya?" tanya Nitha.

Belum sempat Elin menjawab hp Nitha bunyi.

Nitha melihat kelayar hpnya ternyata mamanya menelpon.

"halo ma" ujar Nitha.

Nitha hanya mendengar suara batuk yang keras dan suara mamanya yang tersengal-sengal memanggil nama Nitha.

"mama" teriak Nitha panik, Elin yang mendengar Nitha memanggil mamanya kaget begitupun dengan pengunjung cafe yang melihat ke arah mereka untuk kedua kalinya.

"Lin saya harus pulang dulu, sepertinya penyakit mama kambuh" ujar Nitha dengan buru-buru.

"saya ikut" ujar Elin, mengikuti Nitha dari belakang.

.

.

.

.

.

Bersambung...

hai guys

jangan lupa tinggalkan jejak yah 😉

like, dan klik favorit serta komen yang membangun yah.

Terimakasih

Terpopuler

Comments

keysha Azzahra

keysha Azzahra

msih nyimak

2021-01-26

1

Abdul Kadir

Abdul Kadir

jangan pernah ingat Tyo lagi ya lin.... fokus ma karier...ada mikael

2020-07-08

1

BIDADARIQ 1516

BIDADARIQ 1516

ulat juga bisa jadi kupu kupu,... fighting,....

2020-07-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!