Alana tampak belum mengerti isi surat itu. Gadis itu nampak bingung, tapi Luca sudah sangat paham maksud wasiat kakeknya. Tetapi Luca aneh kenapa justru Laura yang di jodohkan dengan nya bukan Alana.
Corleone tahu Alana belum paham maksud isi surat yang di tulis tangan ayahnya beberapa tahun yang lalu.
"Alana mendiang kakek mu dan mendiang kakek Luca teman baik sejak dulu. Mereka berjanji untuk menjodohkan anak ku dan anak Salvatore. Karena kami sama-sama anak tunggal. Luca tahu konsekuensinya jika ia menolaknya...semua warisan kakeknya akan di sumbangkan pada badan sosial".
"Namun saat perwakilan keluarga ku menemui Salvatore, ayah mu dan ibu mu ketika itu memberikan nama Laura kepada kami. Mereka mengatakan kau sakit. Kau memiliki orientasi se*sual menyimpang", ucap Corleone menyampaikan perkataan ayah Alana setahun yang lalu.
Spontan wajah Alana dan Luca tersentak kaget. Namun kemudian Luca tidak bisa menahan tawanya.
"Benarkah kau memiliki kelainan seperti itu?", tanya Luca menatap Alana yang tampak kesal dan malu.
"Hentikan Luc, kau ini menyebalkan sekali", ketus Alana. Namun Luca semakin tertawa dan terus menggoda yang nampak semakin kesal di buatnya.
"Rasakan ini", ucap Alana sambil mencubit kuat-kuat pinggang Luca.
Natalie dan Corleone saling bertukar pandang melihat kelakuan Luca dan Alana seperti itu. Kemudian keduanya tersenyum penuh arti.
"Aw Lana, hentikan...kau ini sadis sekali jadi perempuan pantas saja kau di katakan seperti itu", seru Luca.
"Luc...
"Sudah-sudah kalian berdua jangan ribut begitu", ujar Natalie menatap Luca dan Alana bergantian walaupun sebenarnya masih terdengar suara cekikikan Luca di telinga Alana.
"Sejak kapan kalian berdua saling mengenal?", tanya Corleone.
Tiba-tiba perasaan Alana tidak enak, ia merasa menjadi penyebab kegagalan pernikahan Luca dan Laura.
"Perusahaan ku dan perusahaan Luca sedang berkerjasama dalam proyek film, paman", jawab Alana.
"Oh ya, benarkah itu nak?", tanya Natalie tersenyum.
"Good. Artinya kalian bisa saling mengenal. Mungkin Alana belum mengerti maksud paman, sejujurnya paman menginginkan mu menjadi anggota keluarga Corleone, Alana. Sejak pertama perjodohan dengan Laura kami tahu Luca menolak tapi untuk melindungi perusahaan kakeknya Luca terpaksa menerima nya. Karena di perusahaan itu ribuan orang mencari nafkah di sana", ujar Corleone.
"Paman dan bibi semalaman sudah berbicara, kau sangat jauh berbeda seperti yang di katakan Salvatore dan Antoinette, sayang. Semalam benar-benar menyadarkan kami seperti apa Laura saudara tiri mu itu", ucap Natalie dengan lembut.
"Maukah kau menjadi istri putra kami satu-satunya, Alana?", ucap Natalie menatap penuh kasih pada Alana.
Alana benar-benar gugup kali ini. Ia tidak bisa berpikir dengan jernih. Sementara Luca menyandarkan punggung sambil menyilangkan kakinya. Dengan tangan mengusap dagu.
"Eh..Hm..." Alana masih bingung mau berkata apa.
"Sayang, kau tidak perlu menjawabnya sekarang nak. Kau bisa berpikir dulu. Bibi tahu kau masih syok dengan semua ini. Kapan pun kau siap, berikanlah jawaban itu. Yang perlu Alana ketahui bibi dan paman sangat menerima mu menjadi keluarga ini", ucap Natalie dengan lembut.
Perasaan Alana menghangat, Natalie mengingatkan Alana pada mamanya Alma. Alma juga selalu bertutur kata lembut dan menyayangi. Sementara Luca tak bergeming, laki-laki itu ingin mendengar jawaban Alana.
"I-ya bibi, aku akan memikirkannya dahulu", ucap Alana pelan.
Terdengar helaan nafas Luca. Ia lega mendengar jawaban Alana, artinya Alana memberikan kesempatan padanya untuk saling mengenal.
Sementara Corleone dan Natalie tersenyum bahagia mendengarnya. Corleone yakin Alana akan menjadi bagian keluarga mereka suatu hari nanti.
Setelah makan pagi bersama, Luca dan Alana berpamitan pada Corleone dan Natalie. Mereka kembali ke hotel karena dari semalam Luca tidak tidur sama sekali.
*
Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai ke hotel. Luca mengajak Alana masuk ke lift khusus. Setelah sampai di lantai tempat kamar mereka. Tepatnya di depan kamar Luca "Aku akan mengantar kekamar mu", ucap Luca.
"Tidak perlu Luc...kamar ku 219. Itu di depan sana", tunjuk Alana.
"Oke. Masuklah kekamar mu sekarang. Kau pasti lelah. Istirahat lah", ucap Luca lembut dan terlihat penuh perhatian.
Alana menganggukkan kepalanya. "Iya Luc. Kau juga harus istirahat", balas Alana sambil melangkahkan kakinya menuju kamar.
Saat tepat didepan kamarnya, Alana menolehkan kepalanya terlihat Luca masih menatapnya dengan kedua tangan berada di saku celana panjangnya. Alana melambaikan tangannya. Luca tersenyum membalas lambaian tangan Alana.
Luca menatap Alana hingga gadis itu hilang di balik pintu.
...***...
PENGUMUMAN :
UPDATE SELAMA PUASA, AUTHOR TIDAK AKAN MENYELIPKAN KONTEN DEWASA 21++, JADI BRIDESMAID AMAN DI BACA DISIANG HARI🙏
AUTHOR TETAP BERHARAP DUKUNGAN KALIAN PEMBACA SETIA BRIDESMAID 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
ira
syukurlah orang tua nya Luca sngt menyukai alana
2025-02-01
0
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-07-28
0
Memyr 67
𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗶𝗮𝘀𝗮 𝗽𝗮𝗸𝗮𝗶 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸 𝗯𝗲𝗸𝗮𝘀, 𝗱𝗮𝗽𝗲𝘁 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸 𝘆𝗴 𝗼𝗿𝗶, 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗹𝗲𝗽𝗮𝘀? 𝗱𝗮𝗵 𝗹𝗮𝗻𝗴𝘀𝘂𝗻𝗴 𝗸𝗲𝗰𝗮𝗻𝗱𝘂𝗮𝗻 𝗶𝘁𝘂. 𝗱𝗶 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝘆𝗴 𝗼𝗿𝗶, 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸, 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝘂𝘀 𝗮𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝘆𝗴 𝘀𝗲𝗸𝗲𝗻.
2024-07-27
1